• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kecepatan dan ketepatan waktu serta materi inovasi merupakan indikator yang perlu mendapat perhatian di bidang komunikasi inovasi. Oleh karena itu, teknologi informasi yang terus berkembang harus dapat dikuasai dan dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian agar menghasilkan teknologi yang mendukung pengembangan yang berkelanjutan di segala bidang termasuk bidang pertanian. Menurut Purbo (1966), teknologi informasi terdiri dari tiga komponen utama, yaitu komputer, komunikasi, dan materi informasi yang ditawarkan. Internet adalah salah satu teknologi informasi yang merupakan sistem jaringan dari ribuan bahkan jutaan komputer yang ada di dunia. Jaringan tersebut dapat dibangun dengan saluran telepon, saluran kawat, maupun saluran rad io. Jaringan tersebut dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Internet lebih berperan sebagai media komunikasi antarpemakai yang tersebar di pelosok dunia. Informasi yang sangat beragam dapat diambil via internet dari suatu situs ke situs lainnya, bahkan dapat pula digunakan untuk mengirim data atau informasi.

Ada banyak layanan di internet, tapi yang paling menarik adalah situs jaringan yang dicirikan dengan kata www yang merupakan kependekan dari world wide web. Kehadiran www yang didukung oleh teknologi dig ital telah memberikan kemudahan bagi tiap orang untuk mendapatkan informasi, berkomunikasi, berbisnis, dan melakukan transaksi melalui internet. Aktivitas ini tidak saja dapat dilakukan dengan mitra yang berada di dalam negeri, tetapi juga dengan mereka yang berada dan tersebar di mancanegara (Sankarto, et al. 2002). Menurut Sankarto et al. (2002), internet dapat dikatakan seperti perpustakaan yang sangat besar dengan informasi mengenai semua topik, dan mudah ditelusuri karena adanya mesin pencari (search engines). Mesin pencari adalah program yang telah memberi indeks isi tiap halaman dari milyaran halaman yang ada di internet. Dengan demikian, peluang pemanfaatan internet di bidang penelitian, baik dari sisi sumber informasi ilmiah dan bisnis tersedia luas dan sangat kaya. Sebagai sumber informasi, peneliti-perekayasa dapat memanfaatkan internet

untuk menyusun perencanaan yang dibutuhkan oleh pengguna hasil penelitian dan menyusun landasan teori yang mendukung rumusan penelitian yang dimaksudkan.

Tugas pokok Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Badan Litbang Pertanian) adalah melakukan penelitian dan pengembangan teknologi tinggi dan strategis di bidang pertanian. Peneliti-perekayasa Badan Litbang

Pertanian sebagai society ilmiah merupakan tenaga penggerak utama dalam

menghasilkan inovasi teknologi di bidang pertanian. Peneliti-perekayasa Badan Litbang Pertanian harus menghasilkan Iptek, khususnya teknologi yang mendukung pembangunan pertanian, karena hasil kerja Badan Litbang Pertanian tergantung karya peneliti-perekayasanya. Dalam melakukan tugasnya, peneliti- perekayasa memerlukan informasi yang mendukung kegiatannya. Informasi tersebut antara lain informasi kebijakan pembangunan pertanian yang dapat diperoleh dari publikasi kebijakan dan informasi ilmiah dari publikasi ilmiah. Informasi tersebut dapat diperoleh dari media on-line seperti internet, media off-

line (CD-ROM) dan sumber lainnya (media konvensional atau media cetak).

Kemampuan luar biasa dari internet yang terus berkembang, serta dukungan perangkat keras dan perangkat lunak yang relatif semakin terjangkau masyarakat telah meningkatkan jumlah pengguna internet. Hal ini telah dibuktikan dengan menjamurnya Warnet (warung internet) maupun Warintek (warung informasi teknologi) sampai ke pelosok daerah.

Di lingkungan Badan Litbang Pertanian, penggunaan internet oleh peneliti- perekayasa dimanfaatkan untuk menyusun program dan kegiatan penelitian. Apalagi saat ini kemampuan dayasaing di segala bidang sangat dituntut, tidak terkecuali dalam bidang penelitian pertanian. Hasil penelitian dituntut mampu memiliki dayasaing ilmiah, dan teknologi hasil penelitian yang berdayasaing agribisnis memberi nilai tambah produk pertanian dalam mutu dan produktivitas sehingga mampu meningkatkan pendapatan penggunanya. Dalam kaitan dengan dayasaing ilmiah, hasil penelitian harus memiliki daya saing dalam mutu publikasi, domestik dan internasional. Salah satu indikator mutu ilmiah hasil penelitian sangat ditentukan oleh kemampuan peneliti-perekayasa merumuskan rencana penelitian yang berorientasi kepada pengguna dan dapat menghasilkan karya tulis. Karya tulis ilmiah sangat ditentukan kemampuan dalam merumuskan

permasalahan penelitian dan kemampuan mensintesakan berbagai informasi yang tersedia baik di lingkungan maupun yang tersedia dalam sarana internet yang dapat diakses dengan cepat dan tepat. Demikian pula dalam kaitan penyampaian hasil penelitian sangat mempengaruhi kecepatan inovasi teknologi. Namun demikian, penggunaan internet dan CD ROM memerlukan sarana yang dibutuhkan. Sehingga tingkat pemanfaatan internet dan CD ROM di kalangan penelitian merupakan bagian yang perlu dicermati.

Penelitian Coomber dalam Pancaputra (2002) menyatakan bahwa keberadaan internet dan teknologi jaringan secara nyata memberikan cakrawala baru bagi peneliti-perekayasa. Berbagai macam individu dan kelompok yang sangat besar secara potensial menjadi lebih mudah dijangkau daripada sebelumnya, melintasi batasan geografis dan bahkan antarbenua, melalui sarana berkorespondensi dari internet melalui fasilitas e-mail (electronic mail) yang dapat diperoleh secara gratis pada situs di dalam dan luar negeri. Untuk penelitian bidang pertanian, juga banyak terdapat situs pertanian yang sangat berguna bagi peneliti-perekayasa dan pengkaji pertanian. Misalnya situs Deptan (www.deptan.go.id) yang terdiri dari menu fungsionalitas, berita baru mengenai pertanian (untuk intern dan umum), menu intern, dan menu umum. Sebagian besar katalog perpustakaan pertanian dari universitas dan lembaga ilmiah di negara maju juga sudah terpasang (on-line) di internet sehingga memungkinkan orang menelusuri katalog tersebut seolah -olah duduk di perpustakaan.

Penelitian pertanian merupakan kegiatan yang termasuk kategori investatif, dan semakin lengkap data dan informasi pertanian yang dijadikan acuan rumusan rencana kegiatan peneliti-perekayasa akan semakin baik. Peluang kebijakan

membiayai kegiatan penelitian menjadi terbuka lebar. Dengan demikian, peran internet sebagai sumber informasi untuk memenuhi kebutuhan peneliti- perekayasa dalam mensintesa rencana penelitian menjadi sangat penting, termasuk memperoleh pembiayaan penelitian agar dapat menghasilkan karya tulis ilmiah, yang merupakan salah satu syarat pemenuhan angka kredit bagi pejabat peneliti-perekayasa.