Arah perubahan
B. Bentuk-Bentuk Ketimpangan Sosial dalam Masyarakat
3. Perhatikan tabel berikut!
No.
Contoh Ketimpangan Jenis Ketimpangan
X Y
1) Masyarakat kesulitan Ketimpangan mengakses pendidikan kesempatan karena biaya mahal.
2) Banyak anak putus Ketimpangan sekolah karena letak ekonomi sekolah sangat jauh.
3) Warga desa ter- Ketimpangan politik paksa menjadi TKI
karena desakan ke- butuhan ekonomi.
4) Budaya Betawi mulai Ketimpangan tersingkir akibat per- kesempatan kembangan budaya pop
yang disukai remaja.
5) Mayoritas buruh memiliki Ketimpangan budaya pekerjaan sampingan
agar dapat memenuhi kebutuhan hidup.
Contoh ketimpangan dan jenis ketimpangan yang sesuai ditunjukkan oleh pasangan . . . .
a. X1) dan Y1) d. X4) dan Y4) b. X2) dan Y2) e. X5) dan Y1) c. X3) dan Y5)
Jawaban: a
Pasangan yang tepat ditunjukkan oleh X1) dan Y1). Pasangan X2) yang tepat adalah dengan Y1) atau Y4). Pasangan X3) dengan Y2) dan pasangan X4) dengan Y5). Adapun X5) dengan Y2).
4. Rendahnya tingkat pendidikan suatu masyarakat ternyata dapat mendorong terjadinya ketimpangan sosial. Faktor yang menyebabkan rendahnya minat pelajar melanjutkan sekolah dilihat dari aspek budaya adalah . . . .
a. ketidakmampuan keluarga dalam menyekolah- kan anak-anaknya
b. rendahnya kualitas pendidikan dalam suatu daerah
c. letak daerah terpencil dan jauh dari sekolah d. fasilitas pendidikan dalam suatu daerah
kurang
e. pandangan untuk cepat mendapat pekerjaan yang menghasilkan uang
Jawaban: e
Rendahnya tingkat pendidikan jika dilihat dari aspek budaya tampak pada pilihan jawaban e. Banyak kelompok masyarakat yang memiliki pandangan bahwa daripada waktu dan uang dihabiskan untuk belajar lebih baik digunakan untuk mendapatkan pekerjaan dan cepat menghasilkan uang. Pilihan jawaban a adalah faktor yang dilihat dari aspek ekonomi. Pilihan
jawaban b dan d adalah faktor yang dilihat dari aspek pembangunan. Pilihan jawaban c adalah faktor yang dilihat dari aspek geografis.
5. Perhatikan faktor-faktor berikut!
1) Terbatasnya akses transportasi antardaerah. 2) Tinggi rendahnya kepadatan penduduk. 3) Sedikitnya tenaga ahli di daerah tersebut. 4) Rendahnya jumlah penduduk usia produktif. 5) Sedikitnya dukungan pemerintah dan swasta
untuk mengembangkan daerah.
Faktor demografis yang menjadi penyebab ketimpangan pembangunan dalam suatu daerah ditunjukkan oleh nomor . . . .
a. 1), 2), dan 3) d. 2), 4), dan 5) b. 1), 2), dan 4) e. 3), 4), dan 5) c. 2), 3), dan 4)
Jawaban: c
Faktor demografi adalah faktor yang didasarkan pada data-data keadaan penduduk suatu daerah. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta berubahnya jumlah penduduk akibat kelahiran, kematian, dan migrasi. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat secara keseluruhan atau kelompok ter tentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan, kewarga- negaraan, agama, atau etnisitas tertentu. Adapun nomor 1) termasuk faktor letak dan kondisi geografis, sedangkan nomor 5) termasuk faktor kebijakan pemerintah.
6. Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas menunjukkan efek kebijakan pemerintah menaikkan harga elpiji. Kebijakan tersebut mengakibatkan kalangkaan elpiji di masyarakat. Dampak langsung kebijakan ini adalah . . . .
a. meningkatkan jumlah penduduk miskin di Indonesia
b. menaikkan harga makanan olahan c. menaikkan harga sembako di pasaran d. meningkatkan penyelundupan BBM dari
negara lain
e. menyebabkan pabrik dan industri gulung tikar Sumber: http://www.manadosatunews.com/2013/12/antri-gas-di-
Jawaban: b
Kebijakan pemerintah meskipun diarahkan demi kebaikan masyarakat dapat juga menimbulkan ketimpangan sosial. Ketimpangan sosial muncul dari dampak-dampak yang tidak diinginkan (unintended change). Dampak langsung kebijakan tampak pada pilihan b, yaitu naiknya harga makanan olahan. Adapun pilihan a, c, dan e, merupakan dampak jangka panjang /tidak langsung dari naiknya harga elpiji. Jawaban d kurang tepat karena membahas tentang BBM. 7. Contoh sikap tertutup terhadap perubahan adalah
. . . .
a. Adi memilih menganggur di rumah setelah lulus SMA
b. Pak Broto memilih bekerja sebagai petani setelah pensiun
c. masyarakat pedalaman menolak berbagai penyuluhan dari pemerintah daerah
d. Sonya selalu menyendiri dan tidak bersedia bergaul dengan teman-temannya
e. masyarakat di pinggiran sungai menolak relokasi ke tempat yang sudah disediakan pemerintah
Jawaban: c
Sikap masyarakat pedalaman yang menolak sosialisasi dari pemerintah dapat mengakibatkan tersendatnya proses pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap masyarakat. Sikap ini menunjukkan sikap masyarakat yang tertutup pada perubahan. Pilihan jawaban a tidak tepat karena bukan termasuk sikap tertutup, namun merupakan contoh kurangnya sikap kerja keras. Jawaban b tidak tepat karena merupakan contoh mobilitas menurun. Jawaban d tidak tepat karena merupakan contoh sikap antisosial. Adapun jawaban e tidak tepat karena merupakan contoh pertentangan/konflik sosial.
8. Kartu Indonesia Sehat (KIS) merupakan bentuk dukungan pemerintah terhadap masyarakat kecil. Melalui program ini pemerintah membantu masyarakat kecil dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah dan murah. Realitas ini mengisyaratkan bahwa di Indonesia telah terjadi ketimpangan . . . . a. kesempatan b. pendidikan c. politik d. budaya e. pembangunan Jawaban: a
Kartu Indonesia Sehat (KIS) merupakan program pemerintah untuk membantu warga masyarakat mendapatkan akses pengobatan. Banyak
masyarakat ditolak oleh rumah sakit karena ketiadaan biaya untuk membayar layanan kesehatan. Melalui program ini masyarakat dapat diringankan beban biaya pengobatan yang nantinya mereka tanggung. Dengan demikian, realitas tersebut menunjukkan terjadi ketimpangan kesempatan dalam akses kesehatan.
9. Impitan ekonomi yang tidak sebanding dengan pendapatan dan lapangan pekerjaan yang ada, memaksa masyarakat memilih bekerja menjadi TKI di luar negeri. Mereka menilai menjadi TKI adalah salah satu jalan untuk dapat menghidupi keluarga dan mengumpulkan modal usaha. Meskipun banyak kasus kekerasan terhadap TKI, tidak sedikit juga TKI yang sukses mengumpulkan modal dan mampu mengangkat perekonomian keluarga. Dapat disimpulkan bahwa fenomena tersebut menunjukkan adanya hubungan antara ketimpangan sosial dengan . . . .
a. mobilitas sosial d. kelas sosial b. struktur sosial e. globalisasi c. modernisasi
Jawaban: a
Pemaparan pada soal menunjukkan adanya hubungan antara ketimpangan sosial dengan mobilitas sosial. Kehidupan masyarakat yang timpang akibat kondisi serbasulit mendorong masyarakat berusaha mencari jalan keluar agar lepas dari permasalahan tersebut. Adapun jalan yang ditempuh adalah menjadi TKI di luar negeri. Adanya beberapa TKI yang sukses menghidupi keluarga dan dapat mengumpulkan modal usaha dari bekerja di luar negeri merupakan contoh mobilitas sosial vertikal naik. Dengan demikian, terdapat hubungan antara ketimpangan sosial dan mobilitas sosial.
10. Pada tanggal 1 Mei banyak pekerja turun ke jalan. Mereka menyuarakan aspirasi dan mendemo pihak perusahaan dan pemerintah. Banyak pekerja menuntut agar mereka lebih diperhatikan terutama dari sisi upah. Realitas ini menunjukkan adanya ketimpangan dalam hal upah pekerja, yaitu . . . . a. upah tidak sebanding dengan beban kerja dan
kebutuhan hidup
b. upah pekerja tidak lebih dari UMR yang ditetapkan pemerintah
c. besar kecilnya upah berpengaruh pada tingkat pendidikan pekerja
d. pekerja tidak dilibatkan dalam menentukan kebijakan penetapan upah
e. upah tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan
Jawaban: a
Realitas menunjukkan bahwa banyak pekerja yang mendapat upah kecil. Upah yang diterima tersebut ternyata tidak sebanding dengan kebutuhan hidup
sehari-hari. Selain itu, mereka juga terbebani dengan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan. Besarnya keuntungan yang didapat perusahaan ternyata tidak memengaruhi kenaikan upah pekerja. Oleh karena itu, muncul ketimpangan antara pemilik modal (perusahaan) dengan pekerja. Keadaan ini menyebabkan banyak pekerja melakukan demonstrasi pada tanggal 1 Mei (hari buruh) agar aspirasinya didengar oleh pemerintah dan perusahaan.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Menurut Anda, faktor apa sajakah yang menyebabkan upah buruh rendah sehingga menimbulkan ketimpangan sosial-ekonomi? Jawaban:
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan upah buruh menjadi sangat rendah sebagai berikut.
a. Banyaknya jumlah penduduk angkatan kerja. b. Penyerapan tenaga kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. c. Kebutuhan hidup yang terus meningkat. d. Banyaknya tenaga kerja yang tidak terdidik
dan tidak terlatih.
2. Salah satu bentuk ketimpangan di Indonesia adalah ketimpangan pembangunan antara desa dan kota. Menurut Anda, faktor apa saja yang dapat menjadi penyebab munculnya ketimpangan pembangunan desa dan kota?
Jawaban:
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan ketimpang- an pembangunan desa dan kota sebagai berikut. a. Terbatasnya akses transpor tasi yang menghubungkan wilayah perdesaan dan wilayah perkotaan.
b. Topografi daerah yang tidak rata serta persebaran penduduk yang tidak terpola menyebabkan akses ke wilayah perdesaan terhalang.
c. Kepadatan penduduk di perdesaan relatif rendah dan tersebar.
d. Belum optimalnya dukungan sektor terkait untuk pengembangan wilayah.
e. Keterbatasan kemampuan penduduk perdesaan mengolah sumber daya alamnya yang kaya.
3. Menurut Anda, mengapa terjadi ketimpangan kesempatan pada bidang pendidikan?
Jawaban:
Ketimpangan kesempatan pada dunia pendidikan terjadi karena kegagalan masyarakat dalam
mengakses pendidikan. Pendidikan yang sejatinya merupakan hak setiap warga negara dalam realitasnya hanya dapat dinikmati oleh sebagian orang. Mahalnya biaya pendidikan, ketidakmerataan proses pembangunan, dan sedikitnya tenaga pengajar mendorong terjadinya ketimpangan kesempatan pendidikan. Adapun golongan yang mengalami ketimpangan ke- sempatan tersebut adalah masyarakat miskin dan masyarakat pinggiran.
4. Pada tahun 2020–2030, Indonesia akan memiliki penduduk dengan usia produktif terbanyak. Di satu sisi, kenyataan ini memberikan keuntungan bagi pembangunan bangsa. Di sisi lain, prediksi ini dapat menimbulkan ketimpangan sosial. Uraikan apa saja ketimpangan sosial yang dapat terjadi! Jawaban:
Perkiraan para ahli bahwa Indonesia akan mengalami bonus demografi merupakan kesempatan bagus bagi bangsa Indonesia. Tingginya jumlah penduduk usia produktif pada tahun 2020–2030 dapat memberikan kontribusi pada pembangunan bangsa. Meskipun demikian, bonus demografi tersebut dapat menimbulkan ketimpangan sosial ketika tidak dapat dimanfaat- kan dengan baik. Adapun contoh bentuk ketimpangan tersebut adalah meningkatnya jumlah pengangguran terdidik serta meningkatnya kelompok masyarakat miskin.
5. Bagaimana kiat Anda agar terhindar dari ke- timpangan sosial-ekonomi?
Jawaban :
Kiat-kiat agar terhindar dari ketimpangan sosial- ekonomi sebagai berikut.
a. Pantang menyerah saat menghadapi permasalahan, baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.
b. Rajin dan tertib belajar di sekolah karena sekolah adalah social elevator. Sekolah merupakan salah satu jalan untuk melakukan mobilitas sosial vertikal.
c. Bekerja keras untuk meraih cita-cita, misalnya dengan giat belajar dan selalu berusaha menambah wawasan.
d. Selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berpegang teguh pada ajaran agama yang dianut sebagai landasan aktivitas.
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Sejak ditetapkan menjadi desa wisata kesejahteraan warga Desa Sukadamai lebih meningkat dibandingkan dengan daerah di sekelilingnya. Pemerintah daerah setempat pun turut me- ngembangkan Desa Sukadamai dengan mendahulukan berbagai pembangunan fisik demi menarik wisatawan. Realitas ini dapat memicu dampak ketimpangan sosial berupa . . . .
a. monopoli kekuasaan b. kecemburuan sosial c. diskriminasi sosial d. konflik sosial e. integrasi sosial Jawaban: b
Tindakan pemerintah daerah yang mendahulukan pembangunan di Desa Sukadamai dapat memicu terjadinya kecemburuan sosial. Pembangunan dari pemerintah memang dibutuhkan di setiap daerah. Meskipun tujuan pemerintah untuk menarik wisatawan sehingga mendatangkan pemasukan bagi daerah, masyarakat di daerah lain yang membutuhkan pembangunan akan merasa tidak diperhatikan. Oleh karena itu, muncul kecemburuan sosial.
2. Perbedaan proses pembangunan di kota dan desa ternyata menimbulkan kecemburuan sosial. Akibatnya, banyak warga yang melakukan mobilitas sosial ke kota. Realitas ini disebabkan oleh adanya . . . .
a. keinginan masyarakat desa untuk men- dapatkan kesuksesan seperti masyarakat kota
b. ketidakmampuan pemerintah dalam me- nangani ketimpangan sosial
c. tindakan diskriminasi pemerintah dalam menjalankan kebijakan pemberdayaan d. kecemburuan sosial warga desa terhadap
penduduk kota
e. konflik sosial yang terjadi dalam masyarakat
Jawaban: a
Terpusatnya pembangunan di perkotaan dan lambatnya pembangunan di daerah pinggiran dapat menimbulkan kecemburuan sosial. Berbagai pembangunan, baik fisik maupun nonfisik serta gambaran kesuksesan masyarakat di perkotaan menjadi pemicu masyarakat desa melakukan mobilitas sosial yaitu urbanisasi. Masyarakat desa memandang dengan melakukan mobilisasi ke kota mereka dapat memperbaiki kehidupan dan merasakan berbagai modernitas yang ada di perkotaan. Dengan demikian, jawaban yang sesuai adalah a.
3. Paguyuban petani melakukan protes akibat kebijakan pemerintah tentang impor beras dari negara lain. Petani merasa kebijakan tersebut dapat menyengsarakan kehidupan petani. Petani mengeluhkan bahwa mereka sudah mengalami kesulitan akibat mahalnya biaya pertanian, sedangkan keuntungan yang didapat tidak seberapa.
Realitas di atas menunjukkan dampak dari kondisi ketimpangan akibat kebijakan pemerintah berupa . . . . a. mobilitas sosial b. komunikasi sosial c. diskriminasi sosial d. konflik sosial e. perubahan sosial Jawaban: c
Paguyuban petani yang melakukan demonstrasi merupakan dampak dari kondisi ketimpangan sosial berupa diskriminasi. Kebijakan yang diambil pemerintah menimbulkan keadaan yang tidak adil terutama bagi petani. Petani merasa kebijakan tersebut semakin membuat petani sengsara. Akibat kebijakan impor, petani mengalami kerugian karena hasil pertaniannya tidak laku dan kalah bersaing dengan produk impor.