Arah perubahan
C. Program Pemberdayaan Komunitas Melalui Kearifan Lokal
1. Komunitas dalam Masyarakat Tradisional
Komunitas dapat terbentuk di mana saja, begitupun dalam masyarakat tradisional. Banyak komunitas masyarakat yang perlu diberdayakan agar dapat menjawab tantangan global. Tantangan pemberdayaan komunitas tradisional adalah kuatnya adat istiadat yang dipegang teguh masyarakatnya. Melalui kearifan lokal itulah program pemberdayaan dapat dilaksanakan. Dalam proses pemberdayaan, pemerintah, swasta, LSM, dan masyarakat lokal dapat berkontribusi. Adapun contoh upaya pemberdayaan komunitas dalam masyarakat tradisional sebagai berikut.
a. Pemberdayaan Komunitas Pembuat Jamu di Kampung Jamu Sukoharjo Pernahkah Anda minum jamu? Jamu adalah salah
satu obat tradisional asli Indonesia. Jamu merupakan perpaduan bahan alami berupa campuran dedaunan, akar, buah, kulit, hingga biji-bijian. Saat ini jamu dikenal dengan sebutan herbal atau obat herbal. Jamu merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang patut dijaga.
Di Indonesia terdapat sebuah kampung yang masih menjaga kearifan lokal tersebut hingga mendapat sebutan sebagai ”Kampung Jamu”. Kampung Jamu berada di Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah. Sebutan sebagai Kampung Jamu muncul karena penduduknya mayoritas berprofesi sebagai produsen jamu. Selama beberapa generasi, Kecamatan Nguter tercatat sebagai daerah dengan perajin jamu terbanyak di Kabupaten Sukoharjo, bahkan di kawasan eks-Keresidenan Surakarta. Perajin jamu lain dalam jumlah lebih sedikit tersebar di beberapa kecamatan lainnya di Sukoharjo atau kabupaten/kota lainnya.
Banyak masyarakat modern mulai beralih menggunakan jamu atau pengobatan herbal demi menyembuhkan berbagai penyakit dari yang ringan sampai berat. Bapak/Ibu Guru memberikan penjelasan bahwa sebenarnya peserta didik pun dapat membuat jamu sendiri di rumah. Sebelumnya, peserta didik diminta mengunduh aplikasi bernama ”Obat Jamu Tradisional” di Google play dan menginstalnya di smartphone atau tablet. Bapak/Ibu Guru mengimbau agar peserta didik yang mempunyai gadget ini bersama-sama mengakses dengan teman yang tidak mempunyai gadget. Peserta didik juga dijelaskan bahwa aplikasi ini menunjukkan bahwa sebenarnya kearifan lokal dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Ida merupakan salah satu fasilitator pemberdayaan masyarakat suku Kubu di Sumatra Selatan dalam bidang pendidikan. Demi menjangkau anak-anak suku Kubu, Ida berpakaian layaknya masyarakat suku Kubu dalam kesehariannya. Realitas ini memberikan gambaran bahwa . . . .
a. masyarakat suku Kubu menolak adanya pendidikan bagi anak-anaknya
b. kearifan lokal menghambat kemajuan masya- rakat suku Kubu
c. pemberdayaan perlu beriringan dengan ke- arifan masyarakat lokal
d. pemberdayaan mengubah kearifan lokal masyarakat suku Kubu
e. pemberdayaan mempertimbangkan potensi masyarakat suku Kubu
Jawaban: c
Proses pemberdayaan perlu beriringan dengan kearifan lokal masyarakat. Penduduk suku Kubu pedalaman bersedia menerima pendidikan asal para fasilitator bersedia berbaur dengan mengenakan pakaian khas mereka. Tujuannya adalah sebagai upaya menghormati adat istiadat. Apabila proses pemberdayaan tidak mengindah- kan permintaan masyarakat suku Kubu, dapat berdampak terjadinya penolakan.
2. Masyarakat Kampung Naga memang menolak listrik masuk dalam perkampungannya. Menurut mereka, tidak adanya aliran listrik menghilangkan kecemburuan sosial ekonomi. Selain itu, peraturan tersebut ditetapkan untuk menjaga kelestarian lingkungan agar kehidupan modern tidak mengubah kebiasaan masyarakat Kampung Naga yang berlaku secara turun-temurun. Dalam hal ini kearifan lokal yang diterapkan masyarakat Kampung Naga mengandung . . . .
a. nilai lokal
b. pengetahuan lokal c. keterampilan lokal d. sumber daya alam lokal
e. mekanisme pengambilan keputusan lokal Jawaban: a
Kearifan lokal yang diterapkan penduduk Kampung Naga mengandung nilai lokal. Nilai lokal adalah nilai-nilai yang diciptakan, disepakati, dan dijalani masyarakat dalam menjalankan aktivitasnya. Penduduk Kampung Naga sepakat bahwa
perkampungan mereka tidak boleh dialiri listrik. Masyarakat juga menyepakati tujuan dari tidak adanya aliran listrik adalah menghilangkan ke- cemburuan ekonomi dan menjaga kelestarian hidup.
3. Masyarakat petani rawa lebak tidak dapat me- manfaatkan lahan rawa secara optimal karena hanya pada musim-musim kemarau lahan dapat ditanami. Meskipun demikian, hasil pertanian di lahan rawa lebak dapat menopang perekonomian warga. Oleh karena itu, pemerintah melakukan reklamasi lahan dengan membuat bangunan pengatur air rawa. Bentuk pemberdayaan yang dilakukan pemerintah menunjukkan bahwa . . . . a. pemberdayaan mempertimbangkan potensi
lingkungan
b. pemberdayaan melatih masyarakat untuk berswadaya
c. proses pemberdayaan masuk dalam tahap perencanaan bagi petani rawa lebak
d. pelaksanaan evaluasi pemberdayaan mem- pertimbangkan dampak lingkungan
e. pemerintah melakukan pelatihan khusus ke- pada masyarakat dalam mengolah lahan Jawaban: a
Pemerintah melihat bahwa pertanian di rawa lebak dapat meningkatkan perekonomian warga apabila dioptimalkan. Salah satu cara pengoptimalannya adalah melakukan reklamasi. Upaya reklamasi lahan pun disesuaikan dengan kondisi lingkungan rawa. Seusai reklamasi masyarakat berharap dapat memanfaatkan pemberdayaan tersebut guna meningkatkan hasil pertanian.
4. Pemerintah menargetkan agar Indonesia dapat melakukan swasembada garam pada tahun 2015. Target ini mendorong pemerintah menggencarkan pemberdayaan kepada komunitas petani garam. Para petani garam meminta keseriusan dan keberpihakan pemerintah untuk mewujudkan tujuan tersebut, salah satunya mengurangi impor garam. Realitas sosial ini menunjukkan bahwa upaya pemberdayaan akan berhasil apabila . . . . a. program pemberdayaan telah meningkatkan
swasembada garam
b. proses pemberdayaan petani garam didukung penuh oleh pemerintah
c. proses pemberdayaan baru dapat dilaksana- kan ketika telah terjadi swasembada garam
d. proses pemberdayaan dilakukan pemerintah dan diawasi oleh masyarakat
e. program pemberdayaan datang dari masya- rakat dan mendapat persetujuan dari pe- merintah
Jawaban: b
Untuk mendukung swasembada garam, pemerintah mendukung penuh pemberdayaan. Pernyataan ini sesuai dengan jawaban b. Jawaban a kurang tepat karena swasembada garam masih berupa program. Jawaban c kurang tepat karena program pemberdayaan dilakukan sebagai upaya agar dapat melakukan swasembada. Jawaban d kurang tepat karena pemerintahlah yang mem- fasilitasi, sedangkan masyarakat yang me- laksanakan. Jawaban e kurang tepat karena ke- inginan untuk melakukan swasembada garam adalah dari pemerintah.
5. Perhatikan bentuk-bentuk pemberdayaan berikut! 1) Melakukan evaluasi hasil pemberdayaan
dengan melibatkan sosiolog.
2) Pemerintah membentuk inisiator pember- dayaan kampung batik.
3) Melakukan penilaian potensi desa untuk dijadikan desa wisata batik.
4) Memfasilitasi setiap daerah dengan men- dirikan pabrik batik modern.
5) Melakukan pendampingan pemberdayaan secara berkelompok.
Dalam upaya memperluas produksi batik tradisional, pemerintah mengupayakan membuat kampung batik di berbagai daerah. Adapun upaya pemberdayaan yang sesuai ditunjukkan oleh nomor . . . . a. 1), 2), dan 3) b. 1), 2), dan 4) c. 2), 3), dan 4) d. 2), 3), dan 5) e. 3), 4), dan 5) Jawaban: d
Jawaban yang sesuai dengan upaya pember- dayaan kampung batik ditunjukkan oleh nomor 2), 3), dan 5). Nomor 1) kurang tepat karena me- nunjukkan proses evaluasi hasil pemberdayaan, padahal dalam soal menjelaskan proses untuk membuat kampung batik. Adapun nomor 4) kurang tepat karena dalam soal menginginkan pembuatan kampung batik tradisional, sedangkan dalam contoh menunjukkan pembangunan pabrik batik modern.
6. Perhatikan gambar berikut!
Aktivitas di atas merupakan kegiatan yang dilaku- kan komunitas Indonesia Berkebun bersama para anggotanya. Dasar pembentukan komunitas ini adalah adanya kesamaan . . . .
a. teritorial b. tujuan c. hobi d. potensi e. keturunan Jawaban: b
Komunitas Indonesia Berkebun merupakan komunitas yang dibentuk dengan tujuan me- manfaatkan lahan nonproduktif di perkotaan. Caranya dengan menanami tanaman yang bermanfaat dan menjadikannya kebun produktif. Mereka yang bergabung dalam komunitas Indonesia Berkebun memiliki kesamaan tujuan yaitu menjadikan lahan perkotaan menjadi lebih hijau.
7. Komunitas Jendela adalah salah satu contoh komunitas yang memberdayakan pemuda. Komunitas ini bergerak dalam upaya mengenalkan budaya membaca buku kepada anak-anak serta mendirikan perpustakaan. Strategi yang diterapkan dalam upaya pemberdayaan oleh komunitas Jendela adalah . . . .
a. memanfaatkan potensi masyarakat b. memberikan pendampingan secara berkala c. memberikan pelatihan khusus
d. meninggalkan kearifan lokal e. menyediakan beragam fasilitas Jawaban: e
Strategi yang diterapkan komunitas Jendela dalam melakukan pemberdayaan adalah menyediakan beragam fasilitas. Dalam hal ini komunitas Jendela memberikan fasilitas buku-buku bacaan kepada anak-anak dan masyarakat. Dengan demikian, jawaban yang sesuai adalah e.
8. Perhatikan tabel berikut! Jawaban: c
Anak jalanan yang terjaring kegiatan komunitas Save Street Child akan diberdayakan melalui kegiatan yang bersifat membangun, seperti pendidikan belajar mengajar secara nonformal. Anak jalanan diharapkan juga merasakan pendidikan dan memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna bagi kehidupannya. Program kegiatan pemberdayaan ini dapat mengurangi intensitas anak jalanan berkeliaran di jalan raya. 10. Komunitas Pagi Berbagi adalah salah satu komunitas yang diminati kawula muda. Konsepnya sederhana namun mengena. Penggiat akan berkumpul di sebuah sudut kota menyiapkan paket-paket sarapan yang sudah mereka pesan beberapa hari sebelumnya dari uang hasil donasi orang-orang yang peduli akan aksi ini. Komunitas ini mulai mengitari kota untuk membagikan paket sarapan tersebut kepada pemulung, anak jalanan, ataupun petugas sampah. Berdasarkan realitas di atas dapat disimpulkan bahwa dasar kemunculan komunitas ini adalah . . . .
a. menumbuhkan kepedulian terhadap anak jalanan di perkotaan
b. menunjukkan realitas masyarakat miskin di perkotaan
c. menyadarkan generasi muda untuk melaku- kan pembangunan
d. melatih sikap berbagi dan berempati kepada orang lain yang membutuhkan
e. mengembangkan semangat menghargai perbedaan dan bersimpati sosial
Jawaban: d
Kemunculan komunitas Pagi Berbagi didasari semangat untuk berbagi dan berempati kepada orang lain yang membutuhkan. Melalui tujuan inilah komunitas ini tetap eksis dan semakin banyak daerah yang mengikrarkan diri memiliki komunitas Pagi Berbagi. Para anggota digiring dapat berempati kepada orang-orang yang berjuang sejak pagi namun belum tentu menikmati sarapan yang layak.
B. Kerjakan soal-soal berikut!
1. Menurut Anda, mengapa kearifan lokal perlu diperhatikan dalam upaya pemberdayaan masya- rakat?
Jawaban:
Kearifan lokal mencakup pengetahuan dan kebudayaan lokal masyarakat. Dalam kearifan lokal terkandung nilai, norma, dan karakter masyarakat. Dengan memperhatikan kearifan lokal, program pemberdayaan diharapkan tidak bertentangan dengan hal-hal yang dihormati masyarakat. No. Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Contoh X Y 1. Mempertimbang- kan potensi Pemerintah melakukan pendataan kondisi masyarakat yang akan diberdayakan. 2. Mengangkat kearifan lokal Komunitas difabel mendapat pelatihan menggunakan komputer. 3. Memberikan pelatihan Fasilitator mengupayakan penduduk suku Laut kembali merawat hutan bakau dan laut. 4. Memberikan pendampingan secara berkelompok Komunitas 1001 Buku memberikan bantuan buku kepada perpustakaan desa. 5. Memfasilitasi Upaya pemberdayaan
dengan mengumpulkan anggota masyarakat. Strategi pemberdayaan dan contoh yang sesuai ditunjukkan oleh pasangan . . . .
a. X1 dan Y1 b. X2 dan Y4 c. X3 dan Y3 d. X4 dan Y2 e. X4 dan Y5 Jawaban: a
Jawaban yang sesuai antara strategi dengan contohnya ditunjukkan oleh pasangan X1 dan Y1. Pasangan contoh X2 adalah Y3. Pasangan contoh X3 adalah Y2. Pasangan contoh X4 adalah Y5. Adapun pasangan contoh X5 adalah Y4.
9. Sikap kepedulian terhadap anak jalanan men- ciptakan komunitas Save Street Child. Komunitas ini memiliki cabang di beberapa daerah. Cabang- cabang komunitas ini bergerak sebagai wujud kepedulian terhadap anak jalanan, misalnya dengan memberikan pendidikan secara nonformal. Dampak positif dari munculnya komunitas ini adalah . . . .
a. mengurangi jumlah anak jalanan berkeliaran b. mempercepat perubahan sosial dalam
masyarakat kota
c. menularkan sikap peduli kepada anak jalanan d. mengoptimalkan kearifan lokal desa dalam
masyarakat kota
e. menjaring anggota baru di berbagai daerah perkotaan
2. Bagaimana upaya pemberdayaan komunitas pelaut suku Bajo terkait kearifan lokal?
Jawaban:
Upaya pemberdayaan komunitas pelaut suku Bajo sebagai berikut.
a. Untuk menanamkan kecintaan ekologis, di- bentuk Kelompok Sadar Lingkungan (KSL) sebagai upaya mengajarkan masyarakat dan generasi penerus untuk tetap menjaga lingkungan laut.
b. Untuk memperbaiki bidang ekonomi, pe- merintah melakukan pemberdayaan dengan menjadikan kampung suku Bajo sebagai desa wisata.
c. Untuk membantu pertumbuhan perekonomian komunitas pelaut, pemerintah melakukan pemberdayaan ekonomi agar tidak ber- gantung pada rentenir.
3. Mengapa pemberdayaan masyarakat Kampung Naga perlu memperhatikan tradisi leluhur? Jawaban:
Pemberdayaan masyarakat adat Kampung Naga perlu memperhatikan tradisi leluhur karena komunitas ini masih memegang teguh adat budaya nenek moyang. Kelompok masyarakat dengan tipe ini biasanya memiliki sikap cenderung tertutup terhadap hal-hal baru yang datang dari luar. Apabila dipaksakan kemungkinan yang terjadi adalah muncul penolakan masyarakat terhadap pember- dayaan.
4. Menurut Anda, mengapa banyak kearifan lokal dalam masyarakat berkaitan dengan lingkungan hidup? Berikan pula contohnya!
Jawaban:
Kearifan lokal lahir dari adaptasi masyarakat terhadap lingkungannya. Melalui adaptasi tersebut masyarakat mempelajari bahwa tindakan-tindakan tertentu dapat merusak lingkungan hidup dan berdampak pula pada kehidupan. Oleh karena itu, banyak kearifan lokal berkaitan dengan kelestarian alam. Sebagai contoh, kearifan lokal masyarakat suku Bajo melarang membuang sampah dapur di laut. Ternyata ketika diteliti sampah dapur dapat merusak terumbu karang dan mencemari air laut. 5. Berikan pendapat Anda mengenai komunitas dalam masyarakat modern lebih banyak dibanding- kan komunitas masyarakat tradisional!
Jawaban:
Komunitas masyarakat modern lebih banyak dibandingkan komunitas masyarakat tradisional dipengaruhi oleh tingkat kemajemukan masya- rakat itu sendiri. Semakin majemuk suatu masya- rakat, semakin banyak pula keragaman ke- pentingan yang ingin dicapai. Ciri kemajemukan masyarakat banyak ditemukan pada masyarakat modern di wilayah perkotaan. Adapun contohnya komunitas yang tercipta atas dasar hobi, kepentingan, ataupun teritorial.
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Setiap masyarakat memiliki kearifan lokal masing- masing. Adapun konsep kearifan lokal yang tepat adalah . . . .
a. sekelompok manusia yang merujuk pada kesamaan tujuan dan memiliki hubungan yang erat
b. ikatan dalam hubungan setiap anggota masyarakat
c. cara hidup yang berkembang dan dimiliki sebuah kelompok dan diwariskan ke generasi selanjutnya
d. kepandaian manusia dengan menggunakan akal budinya untuk bertindak dan bersikap terhadap lingkungannya
e. segala sesuatu yang baik, diinginkan, di- harapkan, dan dianggap penting oleh masya- rakat
Jawaban: d
Konsep kearifan lokal yang tepat ditunjukkan oleh jawaban d. Adapun jawaban a dan b kurang tepat karena merupakan konsep komunitas. Jawaban c kurang tepat karena merupakan bagian dari konsep budaya. Jawaban e kurang tepat karena merupakan konsep nilai sosial.
2. Dalam proses pemberdayaan komunitas adat, pemerintah mencoba menerapkan berbagai program yang disesuaikan dengan kearifan lokal. Langkah ini dilakukan dengan tujuan . . . . a. program dapat dilaksanakan dan diterima oleh
masyarakat adat
b. menghormati budaya lokal yang berlaku dalam masyarakat
c. mengarahkan program pemberdayaan agar sesuai rencana
d. program pemberdayaan dapat meng- akomodasi permintaan masyarakat lokal e. mengapresiasi budaya lokal masyarakat Jawaban: a
Masyarakat adat biasanya sangat kuat memegang adat budaya yang mereka miliki. Apabila program yang bertujuan memberdayakan masyarakat ternyata bertentangan dengan kebudayaan masyarakat adat, masyarakat adat menolak bentuk pemberdayaan tersebut. Dengan disesuaikan kearifan lokal, proses pemberdayaan dilakukan dengan menghormati kebudayaan masyarakat sehingga hasil akhirnya masyarakat dapat menerima program pemberdayaan tanpa kehilangan jati diri kebudayaannya.
3. Pernyataan yang tepat dalam menggambarkan kearifan lokal adalah . . .
a. Kearifan lokal merupakan hasil dari pem- belajaran masyarakat terhadap alam dan lingkungan sekitar.
b. Kearifan lokal tercipta sebelum kebudayaan masyarakat terbentuk.
c. Kearifan lokal dapat dengan mudah diubah oleh masyarakat.
d. Kearifan lokal ditandai dengan ikatan se- perasaan dan saling memerlukan.
e. Kearifan lokal cenderung ditemukan pada masyarakat tradisional.
Jawaban: a
Kearifan lokal merupakan hasil dari pembelajaran masyarakat terhadap alam dan lingkungan sekitarnya. Jawaban b kurang tepat karena ke- arifan lokal tercipta seiring pembentukan ke- budayaan. Jawaban c kurang tepat karena kearifan lokal tidak mudah diubah sesuka hati oleh masyarakat. Jawaban d kurang tepat karena ikatan seperasaan dan saling memerlukan meng- arah pada komunitas bukan pada kearifan lokal. Adapun jawaban e kurang tepat karena kearifan lokal tidak selalu bersifat tradisional atau hanya dimiliki oleh masyarakat tradisional.
4. Sebagai bagian dari kebudayaan, kearifan lokal juga dilaksanakan oleh masyarakat. Meskipun tidak mengikat seperti norma adat, kearifan lokal dapat mengatur untuk melakukan tindakan- tindakan sesuai dengan nilai dan pengetahuan lokal. Sebagai contoh, mengamati perubahan alam sebagai pertanda perpindahan musim bertani. Hal ini menunjukkan ciri-ciri kearifan lokal berupa . . . .
a. kemampuan bertahan terhadap budaya luar b. kemampuan mengakomodasi budaya-budaya
luar
c. kemampuan menentukan arah perkembang- an budaya
d. kemampuan mengendalikan perilaku masya- rakat
e. kemampuan mengintegrasikan unsur budaya baru dalam masyarakat
Jawaban: d
Kemampuan kearifan lokal dalam mengatur masyarakat untuk melaksanakan nilai-nilai dan pengetahuan lokal menunjukkan ciri bahwa kearifan lokal dapat mengendalikan perilaku
masyarakat. Sebagai contoh, ketika masyarakat mempergunakan pengetahuan lokal seperti membaca alam dalam menentukan musim tanam mencirikan bahwa masyarakat mengikuti kendali kearifan lokal untuk menentukan waktu yang tepat dalam bercocok tanam.
5. Masuknya berbagai pengaruh globalisasi mem- berikan dampak positif dan dampak negatif bagi keberlangsungan kearifan lokal. Wujud dampak negatif globalisasi bagi keberlangsungan kearifan lokal tampak pada . . . .
a. generasi muda jarang mematuhi berbagi hukum adat
b. masyarakat meninggalkan kebiasaannya dan mengikuti budaya populer
c. masyarakat mengakomodasi berbagai tekno- logi dari Barat
d. masyarakat mempelajari bahasa dari negara lain
e. masyarakat mempelajari berbagai kebudaya- an negara lain
Jawaban: b
Ketika masyarakat mulai meninggalkan budaya daerahnya, secara otomatis meninggalkan kearifan lokal karena kearifan lokal merupakan bagian dari kebudayaan daerah. Jawaban a kurang tepat karena merupakan wujud ketidakpatuhan ter- hadap norma hukum. Jawaban c, d, dan e kurang tepat karena proses mengakomodasi, sebatas mempelajari teknologi, budaya, dan bahasa dari negara lain tidak membuat kearifan lokal hilang. Kearifan lokal bersifat fleksibel dan dapat mengakomodasi unsur budaya baru.
6. Perhatikan gambar berikut!
Kampanye pada gambar di atas gencar disebarkan oleh komunitas Diet Kantong Plastik terutama di kota-kota besar. Komunitas tersebut mencoba mengangkat kearifan lokal masyarakat modern berupa . . . .
a. menjaga lingkungan dari sampah plastik b. mengajak masyarakat untuk menggunakan
produk alami
c. mendidik masyarakat hidup sehat
d. mengajak masyarakat menggunakan kantong plastik
e. mendidik masyarakat untuk menghindari bahan-bahan berbahaya
Jawaban: a
Kearifan lokal bukan hanya dimiliki masyarakat tradisional. Masyarakat perkotaan juga memiliki kearifan lokal sendiri. Komunitas diet kantong plastik mencoba mengangkat kearifan lokal tentang menjaga lingkungan dari sampah plastik. Banyak fakta membuktikan sampah plastik memberikan dampak buruk bagi alam ataupun manusia. Untuk itulah dengan mengampanyekan diet plastik diharapkan masyarakat dapat mengurangi penggunaan plastik dan beralih pada bahan lain yang ramah lingkungan.
7. Para petani garam membuat sebuah komunitas untuk meningkatkan jumlah hasil garam. Dalam komunitas ini mereka saling berkoordinasi dan membantu satu sama lain terutama dalam bantuan pendanaan. Adapun unsur pembentuk komunitas petani garam tersebut adalah kesamaan . . . . a. daerah asal
b. nasib sebagai petani
c. kemampuan dalam bertani garam d. saling memerlukan satu sama lain e. peran sebagai masyarakat pesisir Jawaban: d
Unsur pembentuk komunitas petani garam apabila didasarkan penjabaran dalam soal adalah faktor saling memerlukan satu sama lain. Dalam soal sebenarnya telah dijelaskan bahwa komunitas tersebut dibentuk sebagai upaya para petani saling berkoordinasi tentang meningkatkan hasil garam. Melalui komunitas tersebut petani saling mem- bantu satu sama lain dalam bantuan pendanaan. Pernyataan tersebut menunjukkan para petani garam saling memerlukan bantuan satu sama lain. 8. Perhatikan contoh kearifan lokal berikut!
1) Masyarakat Sunda terbiasa menggunakan tangan kanan untuk memberikan atau me- nerima barang.
2) Masyarakat Makassar memiliki kebiasaan menghormati orang yang lebih tua dengan mencium tangan.
3) Masyarakat perdesaan biasa memanfaatkan tanaman-tanaman lokal untuk berbagai keperluan adat, kesehatan, dan aksesori. Sumber:http://ecovolutiontoday.files.wordpress.com, diunduh
4) Masyarakat Bali menggunakan sistem subak untuk mengolah lahan pertanian yang miring. 5) Masyarakat rawa lebak memercayai migrasi
ikan sebagai pertanda pergantian musim. Bentuk kearifan lokal ditunjukkan oleh contoh nomor . . . . a. 1), 2), dan 3) b. 1), 3), dan 4) c. 2), 3), dan 4) d. 2), 3), dan 5) e. 3), 4), dan 5) Jawaban: e
Contoh kearifan lokal ditunjukkan oleh nomor 3), 4), dan 5). Kearifan lokal merupakan semua bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, wawasan, serta adat kebiasaan yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupannya. Dapat dikatakan kearifan lokal menjadi pedoman masyarakat men- jalani kehidupan selaras dengan alam. Adapun nomor 1) merupakan contoh nilai sosial. Sementara itu, nomor 2) merupakan contoh norma sosial. 9. Perhatikan demografi penduduk Desa Tambaksawah
berikut!
Keadaan Keterangan
Jumlah 150 kepala keluarga penduduk
Mata pencaharian 30% petani, 50% buruh industri, penduduk 20% buruh tidak tetap
Kearifan lokal Penduduk menjaga kebersihan sumber air sungai
Permasalahan – Bidang pertanian tidak dapat yang dihadapi menjadi gantungan
penghidupan – Kemiskinan – Pengangguran
Bentuk pemberdayaan yang sesuai untuk masya- rakat Desa Tambaksawah dengan memanfaatkan kearifan lokal adalah . . . .
a. melaksanakan program pemberantasan buta huruf
b. membentuk koperasi simpan pinjam c. memfasilitasi pengadaan bibit unggul dalam
pertanian
d. memberdayakan pelatihan perindustrian e. melaksanakan program pemberdayaan
tambak ikan karamba Jawaban: e
Berdasarkan realitas dalam tabel, bentuk pem- berdayaan yang sesuai adalah pilihan e. Data dalam tabel menunjukkan perlu adanya program pemberdayaan yang dapat memfasilitasi masyarakat pengangguran dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Dari tabel juga
diterangkan tentang kearifan lokal penduduk yang menjaga kebersihan sumber air sungai. Kearifan lokal ini dapat dimanfaatkan dengan pember- dayaan perikanan.
10. Komunitas yang terbentuk pada era modern memiliki berbagai latar belakang. Komunitas Jendela, Komunitas 1001 Buku, Akademi Berbagi, maupun KOPHI merupakan beberapa komunitas yang terbentuk akibat realitas sosial dalam masyarakat. Fenomena ini menunjukkan bahwa jenis komunitas tersebut terbentuk sebagai . . . . a. komunitas apatis b. komunitas kritis c. komunitas ketergantungan d. komunitas prakritis e. komunitas emansipatif Jawaban: b
Komunitas Jendela, Komunitas 1001 Buku, Akademi Berbagi, dan KOPHI termasuk jenis komunitas kritis. Komunitas kritis ditandai oleh sikap dan pandangan yang peduli untuk bekerja sama dengan orang lain, mendukung pembaruan, dan adanya kesadaran akan pentingnya aktualisasi diri.
11. Dalam proses pendampingan pemberdayaan berbasis kearifan lokal oleh pendamping, perlu dilakukan pencatatan kegiatan. Bentuk pencatatan