• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdiri Cara latihan:

Dalam dokumen nafas meditasi.pdf (Halaman 51-63)

Berdiri tegak, perut ditarik ke dalam sedikit, kedua telapak tangan menghadap ke dalam dan bertumpuk di depan Tan-Dhian. Bagi pria telapak tangan kiri di dalam; kaum wanita tangan kanan di dalam. Kendurkan seluruh otot-otot, pinggang sedikit tarik ke atas, dagu tarik masuk sedikit, mata setengah terpejam, pikiran dipusatkan ke Tan-Dhian. Bernapas biasa yang dalam, lembut serta rata. Waktu latihan setengah jam.

Sehabis latihan, harus dilakukan gerakan-gerakan penutupan, yaitu kedua telapak tangan saling

menggesek-gesek sebentar, lalu dimenggesek-gesekkan pada kedua pipi, kemudian menenangkan 2 - 3 menit. Selesai. (lihat gambar No. 3)

Duduk

Latihan bersikap duduk dapat dibagi dua jenis, yakni

duduk meditasi dan duduk tegak.

a) Duduk meditasi(duduk bersila). Sikap ini dibagi dua jenis, yaitu jenis kaki tumpuk ganda dan kaki tumpuk tunggal.

Sikap kaki tumpuk ganda. Kaki kanan diletakkan di atas paha kaki kiri, lalu telapak kaki kiri diletakkan di atas paha kaki kanan, sampai kedua telapak kaki menghadap ke atas. Kedua telapak tangan bertumpuk dan diletakkan di depan pusar. Sikap ini umumnya untuk orang-orang yang sudah mendalami ilmu meditasi. Sikap ini sering menimbulkan kesemutan pada kedua kaki, sehingga bagi yang baru belajar tidak dapat tahan lama.

Sikap kaki tumpuk tunggal. Dalam sikap ini, hanya salah satu kaki diletakkan di atas kaki yang lain, sedangkan kaki yang satu lagi biarkan secara bebas. Sikap duduk bersila ini, kelemahannya adalah sering timbul kesemutan dan ngilu pada kedua kaki, sehingga peminatnya kurang.

b) Duduk tegak. Sikap ini adalah duduk tegak di atas kursi/bangku, sedemikian hingga kedua telapak kaki dapat menempel pada lantai. Kedua kaki bagian bawah

lurus ke bawah hingga tekukan kedua lutut menjadi sudut 90° dan duduk dengan rasa nyaman. Kedua telapak tangan menghadap ke bawah dan diletakkan di atas kedua paha. Mata setengah terpejam, dagu tarik ke dalam sedikit, punggung tegak ke atas. Kemudian bernapas secara perlahan-lahan, panjang, lembut, dan rata. Lamanya latihan setengah jam sampai dengan satu jam. Sikap ini, paling banyak digunakan (gambar No. 5)

Sehabis latihan, lakukanlah gerakan-gerakan penutup sebagai berikut: Setelah kedua mata terbuka, gerakkan sebentar kedua tangan dan kaki, kemudian kedua telapak tangan saling menggesek-gesek sebentar, lalu digesekkan pada kedua pipi. Setelah itu, baru berdiri dan berjalan di tempat sambil mengentakkan kedua tumit kaki pada lantai beberapa kali. Selesai.

Bagian 3

Menghubungkan Ren -Tug dalam Seratus Hari

Tujuan latihan ilmu meditasi yang paling penting adalah meningkatkan tingkat kesehatan dan memper-panjang usia kita. Namun demikian, menghubungkan Ren - Tug juga merupakan target yang harus dicapai.

Apakah Ren - Tug itu?

Ren adalah Ren-May, yaitu urat nadi sentral, jalurnya mulai dari bibir bawah melalui tengah dada, terus turun ke Tan-Dhian sampai ke Hwei-Ym; sedangkan Tug adalah

Tug-May, urat nadi sentral, jalurnya raulai dari Chang-Jiang melalui tengah punggung terus naik ke Ming-Men,

Yi-Chen, Pai-Hwei, Ing-dang berhenti di bibir atas. Jikalau Ren-May dan Tug-May kedua urat nadi sentral itu telah terhubungkan, berarti darah dalam keseluruhan urat nadi seseorang berjalan lanear. Dengan adanya siklus darah lancar ini, daya bio- magnetis dalam tubuh kita akan lebih kuat. Keadaan tersebut sangat berguna untuk meningkatkan tingkat kesehatan kita, bahkan sangat penting dalam penyembuhan dan pencegahan terhadap serangan penyakit.

Untuk menghubungkan Ren-May dan Tug-May, sebelum mulai melakukan latihan, terlebih dahulu kita harus memahami aturan main dan jalur jalannya Ji dan darah. Dengan tekun menurut petunjuk-petunjuk latihan, kebanyakan orang dapat berhasil.

Uraian di bawah ini adalah lima tahap latihan, yang akan memakan waktu sekitar 100 hari, untuk mencapai sasaran. Oleh karena itu, latihan yang tekun dan mantap, setahap demi setahap merupakan kunci menuju kesuksesan.

Tahap 1

Napas Dalam dan Lembut, Fikiran Dipusatkan padaZan

Cung

Sikap persiapan: duduk meditasi atau duduk tegak, seperti uraian dalam Bagian 2 di atas.

Tahap pertama: Keadaan posisi ini terasa asing dan

tidak menyenangkan, terlebih lagi bila pikiran tidak tenang, dalam benak selalu timbul gangguan macam-macam. Oleh karena itu, kita harus mengosongkan pikiran, terutama dalam lubuk hati harus tenteram terlebih dahulu, kemudian baru pejamkan kedua mata secara perlahan-lahan, ujung lidah menyentuh pada langit-langit, pikiran dipusatkan padaZan-Cung atau dipusatkan pada sesuatu hal atau sesuatu barang yang biasa digemari itu, untuk menghilangkan pikiran yang ruwet. Kemudian menggunakan kedua telinga mendengar pernapasan pada diri sendiri, jangan sampai timbul suara napas yang terdengar. Kemudian pusatkan perhatian pada embus napas dan diarahkan turun keZan-Cung, untuk sementara jangan pedulikan tarik napas. Demikianlah lakukan latihan tiga kali setiap hari, tiap kali selama +20 menit. Sesudah latihan 4 - 5 hari, di tenggorokan akan terasa sedikit panas bahkan dapat mengeluarkan arus panas. Setelah latihan kira-kira dua minggu, akan timbul arus panas di dalam dada. Semua ini, mengisyaratkan Chen-Ji (hawa murni), mulai mengumpul di Zan Cung.

Untuk menetapkan latihan, sebaiknya menentukan waktu dan tempat yang sama, agar semua menjadi biasa dalam kehidupan. Kalau sudah menjadi kebiasaan, akan membangkitkan hobi dan rasa senang terhadap latihan kita, di samping itu jangan lupa sehabis latihan melakukan gerakan penutup (gerakan penutup, dapat dibaca dalam Bagian 2 di atas).

Tahap 2

Embus Napas yang Panjang, Ji Kumpul di Tan Dhian Sesudah melalui latihan tahap kesatu, sedikit banyak sudah dapat mengendalikan cara bernapas dan Ji mulai mengumpul di Zan-Cung.

Sekarang usahakanlah agar Ji turun sampai ke Tan-Dhian, yakni ketika mengembus napas, dengan pikiran mendorong Ji dari Zan-Cung turun ke tempat Tan-Dhian . Akan tetapi, dorongan jangan keras-keras, harus lembut dan perlahan-lahan. Jika dorongan terlalu keras, akan menimbulkan kepeningan. Setiap hari dilakukan latihan tiga kali, tiap kali latihan waktunya ditambah menjadi 30 menit.

Setelah melakukan 10 hari berturut-turut, akan timbul arus panas dari Zan-Cung turun ke Tan -Dhian sewaktu embus napas. Pada saat ini, organ-organ dalam perut mulai mengalami perubahan yang nyata, seperti gerakan usus besar menjadi lebih keras, sehingga kentutnya banyak. Nafsu makan bertambah, daya kerja meningkat, sekresi endokrinase lebih lancar, kadang-kadang bertambah frekuensi buang air besar/kecil, dan lain-lain.

Tahap 3

Konsentrasi pada Tan-Dhian dan Air Liur Selalu Ditelan Sampai tahap ini, Tan-Dhian sudah mulai terasa ada reaksinya maka rasa percaya diri terhadap latihan meditasi

bertambah, apalagi telah tampak manfaatnya. Dengan adanya ini, lebih mendorong semangat untuk melakukan latihan. Pada tahap ini, yang penting adalah menghimpun

Ji (hawa murni) masuk ke Dhian, agar di tempat

Tan-Dhian selalu penuh dengan/i (hawa murni). Oleh karena itu, pada tahap ini, pikiran harus selalu dipusatkan pada

Tan-Dhian dan dengan pikiran mendorong Ji kumpul ke tempat Tan-Dhian.

Tan-Dhian adalah tempat penting bagi kesehatan kita. Di tempat ini, Tan-Dhian menyimpan dan memasok Ji (hawa murni) dari dan ke seluruh tubuh. Oleh karena itu,

Tan-Dhian disebut sebagai "stasiun pembangkit listrik" bagi manusia. Jika Ji (hawa murni) di tempat Tan-Dhian selalu penuh, berarti potensi tubuh sangat besar, begitu juga sirkulasi atau peredaran darah dalam tubuh akan selalu berjalan lancar.

Pada tahap ini, waktu untuk latihan perlu ditambah lagi, tiap kali latihan jangan kurang dari 45 menit, tiap hari tetap melakukan tiga kali latihan. Setelah melalui latihan kurang lebih 30 hari, di dalam perut kecil terasa ada segelembung hawa yang nyata dan gelembung hawa itu turun-naik mengikuti irama pernapasan.

Di tahap ini juga, mulut akan banyak mengeluarkan air liur. Air liur ini jangan diludahkan ke luar, melainkan ditelan ke dalam perut dan dibayangkan masuk sampai ke dalam Tan-Dhian. Air liur sangat berguna untuk proses pencemaan.

urat nadi sentral Ren-May menjadi lebih lancar. Oleh karena itu, organ jantung dan ginjal dapat bekerja seimbang, maka orang-orang yang mengidap kelemahan ginjal, sering merasa risau hati, sukar tidur, banyak mimpi, akan membaik dengan sendirinya. Demikian pula bagi kaum wanita yang datang bulaxmya tidak teratur.

Tahap 4

Ji di Tan-Dhian telah Penuh Mulai Menghadap Tug

Di tahap 3 dalam perut kecil sering timbul gelembung hawa, ini adalah bukti bahwa ketika mengembus napas,Ji sudah dapat turun ke Tan-Dhian. Menurut kebiasaan ketika Ji dari Zan-Cung turun ke Tan-Dhian bisa timbul bunyi Kluk. Pada tahap keempat ini, kita harus betul-betul memusatkan pikiran pada tempat Tan-Dhian agar berkumpulnya Ji mencapai penuh dan padat. Setelah itu baru menekan Ji turun ke "Chang-Jiang" melaluiHwei-Yin. Cang-Jiang adalah pangkal mulanya Tug-May, letaknya di ujung tulang ekor.

Sekiranya Ji di tempat Tan-Dhian telah padat dan kuat, mulailah mengarahkan Ji ke Tug-May. Adapun caranya ialali pusatkan pikiran pada Ming-Men. Di samping itu, secara perlahan-lahan menekan /i dari Tan-Dhian turun ke Hwei-Yin, kemudian menekan lagi ke Cang-Jian. Kalau ternyata Ji sudah sampai ke Hwei-Yin, di situ akan terasa sedikit panas. Demikianlah lakukan latihan lima hari. Jika tidak ada reaksi (maksudnya rasa badan tidak nyaman dan

Iain-lain] apa pun, boleh mengerjakan Ji naik ke Ming-Men.

Ming-Men letaknya di tulang punggung, lokasinya di tengah-tengah di antara kedua ginjal. Jika Ji sudah sampai di Ming-Men, berarti kesuksesan meditasi sudah mencapai separo. Pada waktu ini, kita masih harus sabar. Jangan tergesa-gesa menarik Ji ke atas, jika tidak ingin mengalami pusing kepala, badan terasa tidak enak/sakit, dan sebagainya.

Pada tahap ini, sikap dalam latihan dan cara pernapasan sudah terbiasa, maka lamanya waktu latihan dapat diperpanjang sampai satu jam, tiap hari tetap melakukan tiga kali latihan.

Yi-Chen adalah satu titik yang agak sulit ditembus, maka ketika Ji mengikuti pernapasan mondar-mandir di antara pangkal tulang punggung -Chang-Jiang, Ming-Men dan Yi-Chen kita harus sabar menunggu sampai Ji sudah berjalan lancar dan penuh kekuatan, baru boleh mendobrak titik Yi-Chen.

Melewati Ji pada Yi-Chen, biasanya harus sabar dan menunggu waktu agak lama. SewaktuJi belum menembus Yi-Chen, kepala kita bagian belakang sering terasa berat, seperti ditekan-tekan oleh sesuatu dan timbul bunyi Tik-tek, Tik-tek. Di bagian tengah punggung sering juga terasa tegang, seolah-olah ditarik-tarik oleh sesuatu. Semua ini wajar, tidak perlu khawatir, kalau Ji sudah menembus Yi-Chen badan akan terasa segar bugar.

kalanya timbul rasa gatal-gatal atau seperti ada sernut berjalan di atasnya. Keadaan ini disebabkan oleh pembuluh-pembuluh darah di bawah kulit telah banyak terisi kembali oleh darah segar. Terhadap kegatalan kulit itu, tidak boleh menggaruk dengan keras-keras, hanya boleh menggosok-gosok dengan tangan secara ringan.

Tahap5

Ren dan Tug telah Terhubungkan Tingkat Kesehatan

Meningkat

Tahap terakhir ini, kita menggunakan kekuatan Ji yang terkumpul di Ming-Men untuk mendobrak Yi-Chen dari bawah ke atas, akan tetapi harus dengan sabar dan menggunakan kekuatan yang ringan sampai sedang, akhirnya baru dengan tenaga keras untuk menembus titik

Yi-Chen. Adanya kehati-hatian ini, untuk menghindari timbulnya risiko negatif.

Bila Ji telah menembus titik Yi-Chen dilanjutkan naik sampai ke Pai-Hwei. Pada saat itu juga, dalam otak kita akan terasa enteng dan nyaman. Kemudian Ji turun dari

Pai-Hwei melalui muka, hingga akhirnya bersambung dengan Ren-May.

Dengan demikian tercapailah siklus kecil, yakni pada waktu tarik napas, Ji langsung naik sampai ke Pai-Hwei; waktu mengembus napas, Ji turun sampai ke Hwei-Yin, begitulah Ji dan darah ikuti pernapasan berputar terus-menerus tidak ada hentinya. Dengan adanya sirkulasi ini,

maka otak kita secara terus-menerus dipupuki oleh darah yang segar, otomatis daya kerja sel-sel otak kita akan lebih sehat dan sempurna. Begitu juga, fungsi organ-organ dalam tubuh kita akan mengalami peningkatan pula.

Dari uraian di atas, dapat dipastikan bahwa jika Ren dan Tug telah terhubungkan, akan nyata sekali tingkat kesehatannya menjadi meningkat dan badan selalu terasa segar bugar, jauh berbeda dengan sebelumnya. Oleh karena itu, pengidap penyakit-penyakit seperti di bawah ini, akan sembuh atau membaik. Misalnya sering pusing kepala, daya ingat menurun, impoten, frigid, insomnia, sering risau hati, suka emosi, dan lain-lain. Bagi kaum wanita, selain keluhan tersebut, datang bulan yang tak teratur/sakit nyeri akan hilang sama sekali.

Perlu diketahui, bahwa sewaktu Ji naik sampai ke Pai-Hwei, di situ akan terasa sedikit panas dan berdenyut-denyut; sewaktu Ji turun dari Pai-Hwei melalui kedua pipi sampai di bibir atas, akan terasa ada arus panas dari atas mengalir ke bawah. Ji sampai di mulut, kedua bibir mendadak kaku dan mengerut. Keadaan ini, akan normal kembali, jika Ren-May dan Tug-May terhubungkan.

Ada satu hal yang perlu diperhatikan, yaitu bagi pemula sewaktu Ji turun dari Pai-Hwei, sebaiknya jangan langsung turun ke Ing-Dang, melainkan harus melalui samping atas kedua telinga, melintang ke arah alis masuk ke Ing-Dang, kemudian turun dari. samping batang hidung sampai bibir atas, akhirnya melalui lidah bersambung dengan Ren-May. Jika jalur ini sudah terbiasa, baru boleh

menurunkan Ji dari Pai-Hwei langsung ke Ing-Dang. Meskipun Ren-May telah terhubungkan, tetap perlu tekun melakukan latihan. Jika tidak, lama-kelamaan urat nadi darah akan macet lagi. Untuk kelanjutannya, waktu latihan dapat dikurangi menjadi dua kali sehari, pagi dan sore, masing-masing cukup dengan setengah sampai satu jam.

Uraian tersebut merupakan cara menghu bungkan Ren dan Tug secara nyata dalam seratus hari. Namun, situasi dan kondisi masing-masing pribadi berlainan, sehingga berlainan pula kesuksesan masing-masing. Hasil mencapai kesuksesan, pada umumnya orang sehat lebih cepat daripada orang yang berpenyakit. Pemuda lebih cepat daripada orang yang tua. Kaum wanita lebih cepat daripada kaum pria. Selain itu, perlu ditekankan di sini, bahwa selama latihan dalam seratus hari, nafsu seksual agar dikendalikan, supaya waktu mencapai kesuksesan tidak terganggu.

Akhir kata, jika kita tekuni dengan berlatih secara terus-menerus, selain tingkat kesehatan kita akan meningkat, juga Ji di dalam Tan-Dhian kita bertambah terus-menerus. Jika Ji dalam Tan-Dhian telah penuh,

10

Letak Titik-titik

Dalam dokumen nafas meditasi.pdf (Halaman 51-63)