• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latihan Ilmu Pernapasan

Dalam dokumen nafas meditasi.pdf (Halaman 84-90)

O

lahraga ilmu pernapasan adalah suatu latihan pengendalian gejala biologis dan interaksi alam sekitar yang terjadi dalam tubuh diri sendiri melalui cara dan teknik pernapasan dengan beberapa gerakan khusus. Olahraga ilmu pernapasan ini berbeda dengan olahraga biasa, juga berbeda dengan olahraga seni bela diri. Beberapa perbedaan itu adalah sebagai berikut:

* Olahraga biasa, bermula datang dari dunia Barat, tujuan olahragawan cenderung hanya menitikberatkan pada bentuk tubuh disertai sejumlah prestasi. Sedangkan olahraga pernapasan sasarannya selain mempertahankan bentuk tubuh dari pelaku latihan, juga memperhitungkan gejala biologis dalam tubuh. * Dalam berolahraga biasa, diutamakan menggunakan

energi dalam tubuh untuk berlomba atau bertanding. Sedangkan sasaran olahraga pernapasan mengutama-kan penghimpunan energi ke dalam tubuh.

* Olahraga biasa, terfokuskan pada latihan beberapa

anggota badan agar dapat tercapai pengembangan otot dan fisik (kecuali bridge atau catur yang dimasukkan dalam cabang olahraga). Sedangkan olahraga pernapasan bermaksud meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan memperkuat daya pikir otak. * Dalam melakukan olahraga biasa, kebanyakan dibatasi oleh faktor usia dan umur seseorang. Sedangkan dalam melakukan olahraga pernapasan, tidak ada batasan umur.

* Olahraga biasa bertujuan untuk menyehatkan tubuh sendiri. Sedangkan dalam olahraga pernapasan, selain dapat meningkatkan tingkat kesehatan dan penyembuhan diri sendiri juga diharapkan dapat melakukan penyembuhan terhadap orang lain. Dari beberapa uraian di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa dengan melakukan olahraga pernapasan, lebih banyak mendapatkan manfaatnya terutama terhadap perawatan kesehatan secara jangka panjang dan kelebihan lainnya. Akan tetapi, jika hendak memperoleh hasil yang positif dan membangun dari olahraga ilmu pernapasan ini, harus diperhatikan beberapa aturan main disertai ketekunan dan keseriusan serta percaya diri akan hasil yang dicapai. Jika tidak, selain dapat mempengaruhi hasil yang akan dicapai, juga bisa timbul risiko yang tidak diinginkan.

Bertalian dengan hal di atas, penulis melalui tulisan ini hendak mengemukakan sekilas beberapa hal yang berkaitan dengan olahraga ilmu pernapasan, agar

penggemar olahraga ilmu pernapasan dapat memetik hasil yang optimal dan tidak ragu-ragu menjalankan latihannya. Beberapa hal yang perlu menjadi perhatian adalah sebagai berikut:

(1) Dalam melakukan latihan kita harus menyerasikan psikologis (pikiran), fisiologis dan gerakan anggota badan kita. Kemudian melalui beberapa teknik pernapasan, memacu dan mengendalikan sifat-sifat or-gan yang ada dalam tubuh, demi meningkatkan kesehatan dan memulihkan kembali jaringan-jaringan yang rusak oleh kuman-kuman penyakit. Pada akhirnya juga akan memperpanjang usia.

(2) Untuk tercapainya usaha dan upaya di atas, perlu kiranya disusun jadwal latihan dan menciptakan lingkungan dan suasana yang mendukung, agar memperoleh hasil yang optimal.

(3) Pernapasan harus dilakukan dengan lembut, panjang dan teratur, tergantung pada teknik dan caranya yang beraneka ragam, misalnya :

* Pernapasan biasa : Pernapasan ini seperti bernapas sehari-hari.

* Pernapasan dada : Bernapas panjang dan lembut hanya menggunakan paru-paru.

* Pernapasan perut : Bernapas dengan perut dan paru-paru.

Pernapasan perut inilah yang paling banyak dipakai dalam olahraga ilmu pernapasan karena dapat bernapas lebih panjang dan dalam, sehingga dapat

merangsang berbagai organ di dalam tubuh agar dapat bekerja lebih aktif. Dan teknik pernapasan perut inilah yang dikembangkan lebih lanjut, untuk mendapatkan beberapa hasil yang diinginkan, sesuai dengan niat pelaku latihan olahraga ilmu pernapasan.

Beberapa jenis pernapasan perut yang telah mengalami perkembangan itu adalah, sebagai berikut:

(a) Pernapasan perut biasa, yaitu sewaktu menarik napas, perut dikembungkan dan saat mengeluarkan atau mengembuskan napas, perut dikempiskan. (b)Pernapasan perut kebalikannya, adalah sewaktu

menarik napas, perut dikempiskan dan pada saat mengeluarkan atau mengembuskan napas, perut dikembungkan.

(c) Pernapasan tahan : yaitu di antara tarik napas dan embus napas melakukan tahan napas sejenak, yang lamanya rata-rata sama.Dengan irama : tarik napas, tahan napas, embus napas, dan seterusnya. Atau kebalikan dari sistem ini.

(d) Pernapasan silam : yaitu termasuk sejenis teknik pernapasan tingkat tinggi,yang umumnya juga disebut pernapasan janin (bayi yang masih berada dalam kandungan ).Cara pernapasan ini, sangat lembut hingga sedemikian lembutnya, sepintas seperti sedang tidak bernapas, akan tetapi bernapas di dalam perut ( Tan Dian ). Membuka dan menutup, bernapas terns sehingga seluruh sel-sel yang ada di dalam tubuh turut bernapas pula.

Frekuensi pernapasan ini sangat rendah, dalam 1 menit bahkan mungkin lebih, hanya bernapas satu kali.

(4)Dalam melakukan olahraga ilmu pernapasan, khususnya meditasi, sering timbul niat untuk tidur sehingga mengganggu niat dan aktivitas latihan. Untuk menghindarinya sebaiknya jangan terlalu rapat menutup mata, melainkan sedikit agak terbuka atau merenggangkan satu strip.

(5) Dalam melakukan olahraga pernapasan, khususnya meditasi sering timbul ilusi yang terkadang terbersit saat mencapai suasana dan penetrasi ketenangan yang tinggi. Ilusi yang timbul bisa beraneka ragam, terkadang bisa berupa ilusi atau hal-hal yang indah atau sebaliknya, bahkan terkadang ada yang merasa menakutkan . Bilamana terjadi kejadian seperti ini, hendaklah dihadapi dengan hati yang tenang, jangan timbulkan perasaan takut saat terbayang ilusi yang menakutkan atau terbawa emosi ke dalam suasana ilusi yang mungkin terasa dan terlihat indah menggiurkan. Harus selalu ditekankan dalam hati, pikiran dan perasaan, bahwa segala sesuatu yang timbul itu adalah kosong belaka.

(6) Pada saat terjadi tanda-tanda awal kesembuhan penyakit (bagi yang berupaya untuk sembuh dari penyakit yang dideritanya), biasanya timbul rasa sakit atau nyeri pada tempat-tempat penyakit yang telah lama dideritanya (tadinya sudah tidak terasa sakit).

Terkadang juga timbul perasaan bahwa penyakitnya sedikit bertambah berat. Gejala-gejala ini lazim timbul, dikarenakan telah tercapainya sirkulasi Ji dan darah dalam tubuh, hingga mencapai tempat-tempat yang sakit dan membunuh kuman-kuman penyakit yang menimbulkan gerakan terakhir sebelum menemui ajalnya. Oleh karena itu, jadwal latihan bisa diperketat dan ditingkatkan, niscaya dalam waktu yang relatif singkat lagi segala keluhan yang timbul akibat penyakit, akan berangsur-angsur hilang dan mendapatkan kesembuhan total.

2

Manfaat Ilmu Pernapasan di

Dalam dokumen nafas meditasi.pdf (Halaman 84-90)