• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bersegera Mengerjakan Kebajikan

Dalam dokumen AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR DALAM AL-QUR`AN (Halaman 164-168)

KARAKTERISTIK PENGEMBAN AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR

B. Karakteristik Khusus 1 Menjaga Nilai-nilai Akhlak

5. Bersegera Mengerjakan Kebajikan

Karakteristik khusus kelima dari pengemban amar makruf nahi mungkar adalah bersegera mengerjakan kebajikan. Karakteristik ini difahami dari lafazh wayusâri'ûna fi al-khairât (bersegera mengerjakan pelbagai kebajikan) yang terdapat pada Q.S. Âli 'Imrân (3): 114, yang digandengkan dengan lafazh ya`murûna bi al-ma'rûf wa yanhauna 'an al- munkar (menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar). Seperti yang telah dijelaskan pada poin karakteristik beriman kepada Allah dan hal-hal yang wajib diimani, ayat ini menjelaskan tentang sekelompok orang di antara ahli kitab yang memiliki sifat-sifat tertentu yang membedakan diri mereka dengan orang-orang ahli kitab pada umumnya. Di antara sifat yang dimaksud adalah bersegera melakukan kebajikan. Yang dimaksud dengan bersegera melakukan kebajikan adalah bersegera untuk melakukan kebajikan bila waktunya telah tiba dan tidak bermalas-malasan dalam menjalankan perintah-perintah Allah dan Rasul- Nya.

Bersegera mengerjakan kebajikan berarti tidak hanya sekedar mengerjakannya saja, tetapi ia mengandung unsur kesungguhan, keseriusan, kesempurnaan dan kecepatan. Ketika menafsirkan firman

Allah Swt. dalam surah al-Baqarah yang mengandung perintah kepada

orang-orang Mukmin untuk berlomba-lomba mengerjakan kebaikan65, Fâlih ibn Muhammad al-Shaghîr dalam bukunya yang berjudul Hadîts Bâdirû Bi al-A'mâl Sittan: Dirâsah Hadîtsiyyah Da'awiyyah Nafsiyyah

mengutip perkataan Ibn Sa'di yang menjelaskan bahwa perintah untuk berlomba-lomba mengerjakan kebajikan lebih dari sekedar perintah untuk mengerjakan kebajikan saja, karena upaya untuk berlomba-lomba mengerjakan kebajikan mengandung makna mengerjakannya, menyempurnakannya, melakukannya dalam kondisi yang paling sempurna, serta bersegera mengerjakannya. Barangsiapa yang lebih dulu melakukan kebajikan di dunia, maka dia akan lebih dulu menuju ke surga. Orang-orang yang lebih dulu melakukan kebajikan merupakan orang- orang yang memiliki kedudukan atau derajat paling tinggi.66

Bersegera mengerjakan kebajikan merupakan sesuatu yang dapat mendatangkan keridhaan Allah, dapat meningkatkan derajat, menghapus kesalahan-kesalahan, memasukkan pelakunya ke dalam surga dan menyelamatkannya dari api neraka. Hal ini telah ditegaskan oleh Allah Swt. dalam salah satu ayat di surah Âli 'Imrân yang mengandung perintah kepada orang-orang Mukmin untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya supaya mereka diberi rahmat, dan juga perintah untuk bersegera mengejar

65 Q.S. al-Baqarah (2): 148.

66 Fâlih ibn Muhammad al-Shaghîr, Hadîts Bâdirû Bi al-A'mâl Sittan: Dirâsah Hadîtsiyyah Da'awiyyah Nafsiyyah, (Riyadh: Dâr Ibn al-Atsîr, 1426 H), cet. ke-2, h. 16.

ampunan Tuhan dan berusaha meraih surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.67

Dari sini, maka kaum Salaf al-Shâlih pun memberikan perhatian khusus terhadap upaya untuk bersegera melakukan berbagai macam kebajikan, baik yang berkaitan dengan iman maupun amal-amal saleh seperti shalat, zakat, shadaqah dan berbagai macam kebaikan yang ditujukan kepada sesama manusia. Ketika menggambarkan sosok Nabi Yahya dan keluarganya, Allah Swt. memuji mereka dengan mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik, lalu mereka berdoa kepada Allah dengan harap dan cemas.68 Pujian ini, tentunya, tidak hanya

dikhususkan untuk Nabi Yahya dan keluarganya saja, melainkan juga untuk setiap orang Mukmin yang benar-benar bertakwa seperti mereka.

Dalam hal ini, seorang Muslim dituntut untuk mengikuti jejak kaum Salaf al-Shâlih itu, yang merupakan orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah Swt.. Ketika menggambarkan sosok mereka, Allah Swt. menegaskan bahwa mereka adalah orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh-Nya, karena itu Dia pun memerintahkan kepada orang-orang Mukmin untuk mengikuti petunjuk mereka.69 Di tempat lain, Allah Swt.

menggambarkan sosok mereka dengan mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang kembali ke jalan-Nya, karena itu Dia juga memerintahkan hal yang sama kepada orang-orang Mukmin.70

Dalam banyak hadis, Rasulullah Saw. juga telah memberikan dorongan kepada umatnya untuk segera melakukan kebajikan dan tidak

67 Lihat Q.S. Âli 'Imrân (3): 132-133. 68 Lihat Q.S. al-Anbiyâ` (21): 90. 69 Lihat Q.S.

al-An'âm (6): 90.

menunda-nundanya. Dalam sebuah hadis, beliau memerintahkan kepada setiap Muslim untuk menggunakan lima kesempatan sebelum datang lima kesempitan. Lima kesempatan yang dimaksud adalah masa muda, masa sehat, masa kaya, waktu luang dan masa hidup, sedangkan lima kesempitan yang dimaksud adalah masa tua, masa sakit, masa fakir, waktu sibuk dan kematian.71

Pengemban amar makruf nahi mungkar merupakan sekelompok orang yang bersegera melakukan kebajikan dan tidak mau menunda- nundanya bila waktunya telah tiba. Mereka menggunakan kesempatan- kesempatan baik yang ada sebelum datang berbagai kesempitan. Mereka segera beranjak dari kesibukan mereka bila panggilan untuk mengerjakan kebajikan telah datang. Dalam hal mengerjakan kebaikan, mereka tidak mengenal istilah "nanti saja" atau "besok saja". Demikian pula ketika menegakkan amar makruf nahi mungkar, mereka segera menyuruh orang lain untuk mengerjakan kebajikan bila mereka melihat orang itu meninggalkannya. Ketika melihat satu kemungkaran, mereka segera berusaha untuk membasmi dan memeranginya serta tidak mau menunggu hingga kemungkaran itu merajalela. Semua itu mereka lakukan dengan ikhlas hanya untuk mendapatkan keridhaan Allah Swt. semata sebagaimana mereka juga mengharapkan hal itu melalui amar makruf nahi mungkar yang mereka tegakkan.

71 Hadis ini diriwayatkan oleh al-Hâkim dalam kitab al-Mustadrak (4/341).

Lafazh hadis tersebut adalah sebagai berikut: "Pergunakanlah lima (kesempatan) sebelum datang lima (kesempitan): Masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa fakirmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu."

Demikianlah penjelasan tentang karakteristik-karakteristik pengemban amar makruf nahi mungkar yang dapat disimpulkan dari ayat- ayat al-Qur`an yang mengandung lafazh amar makruf nahi mungkar, dalam berbagai derivasi dan ragam frasenya. Karakteristik-karakteristik ini perlu diketahui sehingga dapat menjadi pedoman bagi orang-orang yang ingin berkecimpung secara khusus dalam bidang amar makruf nahi mungkar. Bila pengemban amar makruf nahi mungkar benar-benar memiliki karakteristik-karakteristik seperti itu, maka amar makruf nahi mungkar yang merupakan control system dalam masyarakat dari mulai lingkungan terkecil yaitu keluarga, hingga lingkungan terbesar yaitu umat Islam secara keseluruhan, dapat berjalan dengan optimal dan sesuai harapan.

C. Analisis Terhadap Gerakan Amar Makruf Nahi Mungkar di

Dalam dokumen AMAR MAKRUF NAHI MUNGKAR DALAM AL-QUR`AN (Halaman 164-168)