• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bisa Menjadi Motivator dan Terencana

Dalam dokumen Kepemimpinan dalam Revolusi Mental (Halaman 169-175)

PRINSIP-PRINSIP PEMIMPIN UNGGUL

G. Bisa Menjadi Motivator dan Terencana

Salah satu tujuan pemimpin adalah bisa menjadikan orang biasa mampu melakukan tugas yang luar biasa. Jika diibaratkan pada anak-anak, ibaratnya orang tua harus bisa meminta anaknya belajar, walaupun anak sedang ingin bermain-main diluar rumah.

Jika demikian halnya, misalnya pemimpin ingin mengarahkan agar tim melakukan tugas tertentu, maka mau tak mau, pemimpin harus memiliki keahlian untuk memotivasi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya. Karena keahlian memotivasi ini merupakan bagian tak terpisahkan dari proses kepemimpinan.

Pemimpin yang baik tidak hanya mengandalkan uang untuk memotivasi, seperti misalnya menggunakan bonus dan komisi. Tidak pula dengan menggunakan ancaman, seperti surat peringatan atau sanksi.

Tapi dimaksud motivasi disini adalah memotivasi orang sebagai manusia atau seorang individu dan bukan seperti benda. Pemimpin harus bisa membangkitkan rasa kebanggan staf pada pekerjaan mereka.

Bagaimana cara cepat memotivasi orang lain, yaitu dengan cara membuat mereka merasa dibutuhkan. Dan Anda harus

167

mengucapkan ungkapan yang eksplisit/jelas bahwa staf Anda adalah orang yang penting bagi Anda. Jika staf sudah termotivasi, maka pekerjaannya akan lebih optimal output nya.

Cara memotivasi lain adalah dnegan membuat strategi yang bagus. Strategi yang bagus ini bisa memotivasi staf untuk bekerja dengan giat. Strategi yang bagus akan membuat staf yang terlibat di dalamnya termotivasi, adapun strategi yang optimal membuat staf tidak bersemangat.

Cara emotivasi ada banyak sebenarnya, dan ini bisa berbeda satu dengan lainnya. Ada juga yang lewat slogan. Buatlah slogan yang baik untuk organisasi Anda, maka otomatis staf anda akan berusaha menjiwai value dari slogan tersebut di komputer.

Aspek penting lain adalah dengan memperbanyak komunikasi lisan atau komunikasi langsung. Jadi kecil kemungkinan bisa memotivasi orang lain jika Anda hanya berkomuniaksi dengan orang lain tersebut menggunakan bahasa teks seperti sms, pesan di blackberry messenger, Yahoo Mesenger atau email.

Anda boleh juga kasih pujian. Pujian berpengaruh kepada orang, seperti halnya pupuk berpengaruh terhadap tanaman. Seorang pemimpin yang bisa menjadi motivator, akan memiliki karakter positif berikut :

1. Menghargai peran dan kontribusi staf terhadap perma tim keseluruhan.

2. Adil dalam memberikan pujian atau teguran.

3. Mampu membedakan antara usaha dan hasil, serta individu dan tugas yang disandangnya.

4. Memahami bahwa staf perlu pujian dan rasa kepuasan dalam bekerja, dan tidak cuma gaji dan status.

168

Adapun pemimpin yang kurang bisa memotivasi, umumnya punya karakter negatif seperti berikut:

1. Selalu menunjukan kesalahan dan fokus pada kesalahan orang lain.

2. Tidak memperlakukan staf sebagai sebuah individu. 3. Jarang memberi pujian

4. Suka menaku-nakuti orang lain

5. Suka mencuri ide dari staf dan tidka pernah memberikan pengakuan kepada staf

Banyak hal unik terjadi saat Anda memotivasi orang lain. Orang lain. Orang yang termotivasi akan bisa melakukan hal-hal hebat yang sebelumnya seperti tidak mungkin dilakukan. Inti dari memotivasi adalah Anda menghargai orang lain, sehingga orang lain berkembang dengan potensinya masing-masing.

Seorang pemimpin yang top haruslah memiliki rencana, dan kemudian pelaksanaan rencana tersebut selalu under control sesuai dnegan perencanaan yang sudah dibuat.

Salah satu inti dari aspek terencana aatau under control ini adalah jangan sering-sering panik. Panik selalu akan menimbulkan kekacauan, kebingungan dan tidak pernah menciptakan solusi.

Seorang pemimpin harus mampu menyiapkan dirinya jika menghadapi sesuatu yang tidak direncanakan, atau ada perbedaan besar antara kenyataan dan apa yang direncanakan. Untuk membuat sesuatu sesuai rencana, diperlukan kpercayaan kepada diri sendiri, ide dan staf.

Tapi maksud “terencana” disini bukan hanya tidak panik dan melakukan satu persatu kegiatan sesuai rencana yang dibuat. Namun juga pembuatan strategi yang matang, persiapan sumber

169

daya uang, waktu, dan SDM yang diperlukan untuk mengekskusi rencana tersebut. Namun juga meniapkan rencana cadangan jika da rencana yang tidka sesuai. Jadi selain ada Plan A juga sudah meniapkan Plan B dan sebagainya.

Seorang pemimpin harus bisa berpikir cepat dan bisa memvisualisasikan apa yang akan terjadi di depan. Kemampuan ini akan semakin tajam jika jam terbangnya sudah bertambah banyak. Pemimpin harus bisa memerintahkan stafnya untuk melakukan apa, kapan, dimana dan bagaimana.

Jadi intinya pada perencanaan. Karena pada pepatah dalam bahasa Inggris “failing to plan is palnning to fail” kegagalan untuk merencanakan, sama saja merencanakan untuk gagal.

Untuk bisa membuat sesuatu berjalan sesuai rencana, anda perlu memiliki informasi yang mutakhir. Karena itu mau tak mau, pemimpin yang optimal haruslahh sadar IT dan bukan orang anti dengan teknologi baru. Wawasannya luas, paling tidak di bidang yang menjadi kompetensinya.

Pemimpin yang baik bisa memonitor apa yang terjadi didalam timnya baik secara internal maupun eksternal. Jika ada sesuatu yang tidak beres, maka pemimpin juga harus menentukan apa langkah yang akan di ambil.

Ibaratnya orang tua, jika ada anak yang tidak emnurut kepada orang tua, maka orang tua akan mengintervensi kegiatan anak, untuk memberi nasehat kepada anak-anak tersebut.

Perencanaan kegiatan dan monitoring kegiatan yang berjalan bisa berjalan dnegan baik dnegan menggunakan prinsip bahwa intervensi hanya dilakukan jika ada sesuatu yang salah. Jika memang

170

rencana berjalan sesuai standar, anda tidak perlu mengintervensi implememtasi rencana yang bersangkutan.

Termasuk pentingnya aspek “terencana ini” adalah tersedianya informasi terintegrasi tentang aspek keuangan perusahaan. Pemimpin harus tahu kondisi keuangan organisasi secara detil dan up-to-date. Selain itu pemimpin harus memiliki kenai penuh terhadap staf dan kondisi timnya.

Konsekuensinya, pemimpin harus sering melakukan pertemuan secara periodik. Seperti bulanan, mingguan ataupun dua mingguan, untuk membahas kemajuan pelaksanaan rencana dan juga menjaga agar implementasi rencana masih didalam jalur yang benar.

Dengan pengendalian periodik ini, pemimpin menjadi tahu benar kondisi tim dan implementasi rencana yang diagendakan. Jika ada kesalahan, perbaikan bisa langsung dilakukan seketika pada saat yang tepat.

Namun pemimpin yang baik tidaklah perlu tahu detil-detil sekali sampai selidik menyelidik pada level yang remeh temeh, tapi hanya pada level strategis yang mempengaruhi kelangsungan tim.

Agar bisa selalu terencana, anda harus bisa memandang masalah ke depan. Lihat gambar besar dari situasi yang Anda hadapi, kira-kira ke depannya bagaimana. Selalu dalam kondisi terencana, bukanlah berarti tidak pernah membuat kesalahan atau tidak pernah berbuat yang keliru.

Jadi arti terencana adalah jika antara harapan/ekspektasi dibandingkan dnegan kenyataan tidak terlalu jauh selisihnya. Jika anda memperoleh lebih drai yang direncanakan, maka itu bagus.

171

Adapun jika memperoleh kurang dari apa yang direncanakan, itu buruk.

Jadi emimpin yang sadar perencanaan akann meiliki karakteristik berikut :

1. Selalu tahu terhadap informasi

2. Percaya kepada perencanaan, monitoring, dan menindak lanjuti informasi.

3. Tidak mudah panik

4. Berpikir terbuka, tidak seperti pakai kacamata kuda

5. Mengeksekusi rencana satu per satu, dan berprinsip lebih baik pelan-pelan tapi berhasil.

6. Mampu mengevaluasi masalah secara realistis dan kemudian menentukan apa yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut.

Adapun pemimpin yang tdiak sadar perencanaan akan memiliki karakteristik buruk seperti berikut :

1. Tidak lagi mahir dalam manajemen krisi 2. Mudah panik

3. Sering kawatir terhadap kejadian yang aneh

4. Sering menyebarkan isu yang justru membuat panik staf 5. Tidak mau bertanggung jawab.

Pemimpin yang baik perencanaan akan tahu bahwa sebuah masalah sebenarnya lahir dari ketidak sempurnaan perencanaan, karena manusia memang tidak pernah sempurna, maka tidak perlu heran jika ada maslah. Yang harus dilakukan adalah melakukan sharing, brainstrorming untuk membuat rencana baru, untuk mengkoreksi rencana yang sudah ada. Perencanaan adalah sebuah kegiatan yang kontinu dan bukan bersifat diskrit.

172

Dalam dokumen Kepemimpinan dalam Revolusi Mental (Halaman 169-175)