• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV IMPLIKASI KEPPRES NOMOR 12 TAHUN 2020

C. Covid 19 Sebagai Alasan Force Majeure Dalam Pemberian

82

C. Covid 19 Sebagai Alasan Force Majeure Dalam Pemberian Stimulus kredit/pembiayaan Pada Kontrak Kredit/Pembiayaan Pada Bank Tabungan Negara Syariah Cabang Medan.

Pada pembahasan sebelumnya telah dijelaskan bahwasannya syarat debitur yang memperoleh klausula force majeure sehingga dapat diberikan stimulus kredit/pembiayaan akibat adanya covid 19 yakni formula 5C dan 7P. Ketika telah memenuhi formula 5C dan 7P tersebut bank BTN Syariah cab. Medan dapat memberikan stimulus-stimulus kredit/pembiayaan.310

Pemberian stimulus ini sesuai dengan Pasal 2 angka 1 POJK 11 2020 yang berbunyi Bank dapat menerapkan kebijakan yang mendukung stimulus kredit/pembiayaan pembiayaan pertumbuhan ekonomi untuk debitur yang terkena dampak penyebaran coronavirus disease 2019 (COVID-19) termasuk debitur usaha mikro, kecil, dan menengah”. Bahwasannya stimulus yang diberikan oleh bank BTN Syariah cab. Medan ada 2 yakni restrukturisasi dan reschedulling dan implementasi nya terkait kedua hal diatas didasarkan pada internal bank masing.311Jika diuraikan sebagai berikut :

1. Restrukturisasi

merupakan suatu upaya penyelamatan dengan melakukan perubahan syarat – syarat perjanjian kredit berupa pemberian tambahan kredit atau melakukan konversi atas seluruh atau sebagian dari kredit.312 Stimulus berupa testrukturisasinya ini pada tataran implementatif nya di bank BTN Syariah cabang Medan bagi debitur yang

310 Wawancara dengan Metriadi Afrikh Heru, Branch Legal Representative Bank BTN Syariah Cabang Medan, 15 Oktober 2020

311 Ibid

312 Muchdarsah Sinungan, loc.cit.

83

terdampak covid 19 ialah dengan cara meminta diskon pembayaran hutang seperti pengurangan pembayaran bagi hasil. Sebagai contoh dalam hal ini debitur mempunyai hutan pokok 100 juta dan ditambah bagi hasil 50 juta. Dalam hal ini debitur hanya membayar hutang pokoknya disertai 50% dari bagi hasil yang disepakati.313 hanya membayar hutang pokok secara full disertai dengan hanya membata menambah masa angsurannya, misalnya yang seharusnya 10 tahun menjadi 12 tahun.314 Dengan menambah masa angsuran maka cicilan akan lebih kecil dibanding sebelumnya.

2. Reschedulling

Rescheduling adalah suatu upaya penyelamatan kredit dengan melakukan perubahan syarat–syarat perjanjian kredit yang berkenaan dengan jadwal pembayaran kembali kredit atau jangka waktu, juga grace period baik termasuk besarnya jumlah angsuran maupun tidak.315 Stimulus berupa reschedulling ini pada tataran implementatif nya di bank BTN Syariah cabang Medan bagi debitur yang terdampak covid 19 ialah dengan cara membebaskan angsurannya dari 3,6,9 sampai 12 bulan yang mana debitur dibebaskan dari membayar hutang, namun masa pembabasan hutang itu dibebankan atau dimasukkan kepada pembayaran dibulan berikutnya selanjutnya debitur diberikan masa

313 Wawancara dengan Metriadi Afrikh Heru, Branch Legal Representative Bank BTN Syariah Cabang Medan, 15 Oktober 2020

314 Wawancara dengan Metriadi Afrikh Heru, Branch Legal Representative Bank BTN Syariah Cabang Medan, 15 Oktober 2020

315 Muchdarsah Sinungan, loc.cit.

84

penambahan jangka waktu misalnya yang seharusnya 10 tahun menjadi 12 tahun, dengan begitu maka cicilannya akan mengencil.316. Bank BTN Syariah Cab. Medan dalam memberikan kedua mekanisme diatas akan terlebih dahulu menggunakan prinsip 3R dalam pemberian stimulus kredit diatas yakni:317

1. Returns

Returns merupakan hasil yang diperoleh oleh debitur, ketika stimulus kredit telah dimanfaatkan dan dapat diantisipasi oleh kreditur. Perolehan tersebut mencukupi untuk membayar kembali kredit beserta bunga, ongkos-ongkos disamping membayar keperluan perusahaan yang lain seperti untuk cash flow, kredit lain dan sebagainya.318

2. Repayment

Yakni pertimbangan bank untuk menilai apakah kemampuan bayar dari debitur sesuai dengan jadwal pembayaran kembali dari kredit yang diberikan.319

3. Risk bearing Ability

Bahwasannya bank harus memperhitungkan apakah jaminan dan asuransi barang tersebut sudah aman untuk menanggung resiko timbulnya kredut macet.320

316 Wawancara dengan Metriadi Afrikh Heru, Branch Legal Representative Bank BTN Syariah Cabang Medan, 15 Oktober 2020.

317 Uswatun Hasanah, loc.cit.

318 Ibid

319 Ibid

320 Ibid

85

Selanjutnya bagi debitur untuk mendapatkan kedua stimulus berikut ini ada tahap-tahap yang harus dilakukan oleh debitur yang ingin mendapat stimulus tersebut yakni:

1. Nasabah mengajukan permohonan keringanan kredit dengan alasan force majeure pada bank BTN syariah cab. Medan disertai dengan bukti-bukti bahwasannya usahanya terdampak covid 19, jika pegawai negeri atau swasta maka dibuktikan dengan surat pemutusan hubungan kerja atau jika wiraswasta maka dibuktikan dengan laporan keuangannya menurun akibat adanya covid 19.321

2. Bank melakukan assesment, dalam hal ini ketika debitur telah melampirkan-melampirkan bukti-bukti mereka terdampak covid 19, maka bank akan mengecek kembali bukti-bukti yang dihadirkan oleh debitur apakah memang hal tersebut benar adanya.322

3. Kemudian penandatanganan kontrak baru karena adanya addendum dalam kontrak terkait dengan perubahan cicilan pembayaran karena dilakukan stimulus kredit.323

Pada dasarnya tujuan diberikannya stimulus ini agar para debitur tetap bisa melaksanan prestasinya dalam membayar hutangnya, yang mana debitur bisa tetap performing loan atau lancar membayar kredit. Hal tersebut juga akan memberikan kesehatan pada keuangan perbankan yang mana adanya stimulus ini bertujuan untuk:324

321 Wawancara dengan Metriadi Afrikh Heru, Branch Legal Representative Bank BTN Syariah Cabang Medan, 15 Oktober 2020

322 Ibid

323 Ibid

324 Ibid

86

1. Agar Nasabah Dapat Selalu Lancar Melaksanakan Pembayaran

Pembiayaan lancar adalah harapan dan impian dari setiap lembaga intermediary termasuk BTN Syariah. Oleh karena itu, jika ada permasalah pembayaran hutang bagi debitur maka pihak BTN Syariah cab. Medan akan berusaha untuk menyikapinya dengan cara yang bijak. Hal ini dilakukan agar nasabah akan selalu lancar dan menyelesaikan kewajibannya pada pihak BTN Syariah cab. Medan.325

2. Meminimalisir Kerugian BTN Syariah

Dengan adanya stilumus kredit/pembiayaan akan meminimalisir kerugian pada bank BTN Syariah cab. Medan, karena jika tidak dilakukan stimulus kredit bagi yang terdampak covid 19 dikhawatirkan debitur akan mengalami kesulitan bayar. Jika banyak debitur yang sulit bayar dan sampail gagal bayar akan menambah angka non performing loan atau kredit macet pada bank BTN Syariah cab. Medan.326

Memberikan stimus kredit/pembiayaan bagi para debitur terdampak covid 19, sejatinya merupakan bentuk perlindungan yang diberikan bank BTN Syariah cab. Medan kepada debitur nya yang dalam hal ini sebagai konsumen dari produk pembiayaan yang dikeluarkan bank BTN Syariah cab. Medan.327 Hal ini sebagaimana yang termaktub didalam Pasal 1 angka 1 UU Perlindungan Konsumen yang menyatakan “Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada

325 Ibid

326 Ibid

327 Ibid

87

konsumen.”328 Dengan diberikan nya stimulus ini pertanda bank BTN Syariah cab. Medan sangat memperhatikannya debiturnya.

Hal ini juga sejalan dengan misi bank BTN Syariah cab. Medan yakni memberikan layanan unggul dalam pembiayaan kepada sektor perumahan dan kebutuhan keuangan keluarga, tentunya diberikan stimulus ini merupakan layanan yang unggul yang diberikan oleh bank BTN Syariah cab. Medan.329

328 Lihat Indonesia (UU Perlindungan Konsumen ), loc.cit.

329 Ibid

88 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Secara umum force majeure ini diatur dalam KUH Perdata, yang terdapat pada Pasal 1244, 1245, 1445, 1545, 1553 KUH Perdata. Namun dalam pasal-pasal tersebut tidak secara expressive verbis atau jelas dan tegas menjelaskan pengertian force majeure, namun pada pasal-pasal tersebut menjelaskan secara implisit mengenai pengertian force majeure. Yang mana pada inti dari pengertian force majeure menurut pasal tersebut yakni force majeure ialah suatu keadaan memaksa adalah suatu keadaan dimana debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan apa yang telah diperjanjikan karena adanya suatu peristiwa yang tidak terduga, dimana pihak yang tidak dapat memenuhi kewajibannya tidak harus menanggung risiko.

2. Penerapan klausula force majeure dalam kontrak kredit/pembiayaan yang pertama didasarkan oleh KUH Perdata pada Pasal 1244, 1245, 1445, 1545, 1553 KUH Perdata, selanjutnya yang menjadi dasar adanya penerapan klausula force majeure ialah POJK 11 2020 dan juga adanya UU Perlindungan Konsumen yang mana pada intinya penerapan-penerapan force majeure dalam kontrak kredit/pembiayaan ialah untuk melindungi debitur jika terjadi keadaan memaksa dalam kontrak kredit/pembiayaan.

Karena fungsi dari klausula force majeure ini ialah mencegah terjadinya kerugian bagi debitur dikarenakan act of god, seperti kebakaran hutan,

89

banjir, angin topan dan lain-lain yang dapat berimplikasi terhadap kemampuan debitur untuk melaksanakan suatu kontrak.

3. Pada bank BTN Syariah cab. Medan dengan adanya Keppres 12 2020 Penetapan Bencana Alam covid 19 tidak bisa langsung dijadikan suatu alasan bagi debitur untuk menyatakan force majeure untuk tidak membayar hutang kepada kreditur. Alasan force majeure ini dapat digunakan jika memang dengan adanya covid 19 ini berdampak kepada kelangsungan usaha bagi debitur sehingga debitur tidak dapat melaksanakan prestasinya secara normal. Hal tersebut baru bisa dikatakan force majeure, namun force majeure ini bukan berarti menghapuskan seluruh kewajiban debitur tetapi debitu diberikan keringanan-keringanan oleh bank dalam membayar hutangnya tidak secara normal.

B. Saran

1. Jika merujuk pada aturan-aturan ataupun dasar hukum baik KUH Perdata maupun peraturan perundang-undangan lainnya mengenai force majeure ini pada hakikatnya belum didefinisikan secara eksplisit mengenai pengertian force majeure maupun kategori-kategori force majeure sehingga dapat dijadikan suatu alasan konkret bagi debitur untuk mengaktifkan klausula force majeure. Jadi alangkah lebih baik pemerintah membuat suatu aturan konkret dan mendetail terkait dengan force majeure ini.

2. Demi terlindungnya hak-hak bagi debitur terkait dengan penggunaan ataupun penerapan klausula force majeure dalam kontrak

90

kredit/pembiayaan bagi debitur yang terdampak force majeure belum ada aturan yang seragam atau khusus bagaimana upaya penerapan klausula force majeure dalam kontrak kredit/pembiayaan. Sehingga alangkah lebih baik semua bank menerapkan surat keputusan bersama penanganan klausula force majeure dalam kontrak kredit/pembiayaan bagi setiap perbankan.

3. Keppres 12 2020 Penerapan Bencana Alam Covid 19 yang menimbulkan dampak perekonomian nasional, sudah seharusnya pemerintah membuat suatu aturan yang bersifat memaksa untuk mewajibkan seluruh bank untuk melaksanakan stimulus-stimulus kredit/pembiayaan, karena pada saat ini melalui POJK 11 2020 tidak mewajibkan perbankan untuk melakukan stimulus kredit bagi debitur, POJK tersebut hanya menjelaskan bahwasannya bank dapat memberikan stimulus bukan mewajibkan bank memberikan stimulus. Dengan dilaksanakan hal tersebut maka masalah kredit/pembiayaan macet karena corona dapat teratasi maupun dihindarkan.

91

DAFTAR PUSTAKA A. Buku

A Wangsawidjaja Z , Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Ashiddiqie, Jimly, Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara Jilid 1, Jakarta:

Sekrertariat Jenderal dam Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi RI, 2006.

Azhari, Tahir, Negara Hukum, Jakarta : Kencana, 2010.

Badrulzaman, Mariam Darus, Kompilasi Hukum Perikatan, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2001.

Badrulzaman, Mariam Darus, Perjanjian Kredit Bank, Bandung: Alumni, 1982.

El. Muhtaj, Mahda, Hak Asasi Manusia dalam Konstitusi Indonesia, Jakarta:

Kencana, 2005.

H.S, Salim, Hukum Kontrak, Jakarta : Sinar Grafika, 2017.

Harahap, M. Yahya , Segi-Segi Hukum Perjanjian, Bandung: Penerbit Alumni, 1986.

Hasanah, Uswatun, Hukum Perbankan, Malang: Setara Press, 2017.

Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, Jakarta: Kencana, 2005.

HR, Ridwan, Hukum Administrasi Negara Yogyakarta: UII Press, 2003.

Huda, Ni’matul, Negara Hukum, Demokrasi dan Judicial Review, Yogyakarta: UII Press, 2005.

92

Huijbers, Theo, Filsafat Hukum Dalam Lintasan Sejarah, Yogyakarta:

Kanisius, 1982.

Kusnardi, Hukum Tata Negara Indonesia, Jakarta : Sinar Bakti, 1987.

Miru, Ahmadi, Hukum Kontrak dan Perancangan Kontrak, Jakarta:

RajaGrafindo Persada, 2007.

N.P.D Sinaga, Budiman, Hukum Kontrak dan Penyelesaian Sengketa dari Perspektif Sekretaris, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005.

Patawari, Konsep Negara Hukum dan Keterwakilan Rakyat, Jakarta : KDT, 2015.

Patrik, Purwahid, Dasar-Dasar Hukum Perikatan, Bandung: Mandar Maju, 1994.

Prodjodikoro, Wiryono, Asas-Asas Hukum Perjanjian, Bandung : Sumur, 2006.

Remy Sjahdeini, Sutan Kebebasan Berkontrak dan Perlindungan yang Seimbang bagi Para Pihak dalam Perjanjian Kredit Bank, Jakarta:

Institut Bankir Indonesia, 1993.

Rodjodikoro, Wirjono, Asas - Asas Hukum Perjanjian, Bandung: Mazdar Madju, 2004.

Romsan, Achmad, Alternative Dispute Resolution, Malang: Setara Press, 2016.

S.S Soemadipraja, Rahmat Penjelasan Hukum Tentang Keadaan Memaksa, Jakarta: PT.Gramedia, 2010.

Setiawan, R., Pokok-Pokok Hukum Perikatan, Bandung: Putra A Bardin, 1999.

Sinungan, Muchdarsah, Dasar-Dasar Teknik Manajemen Kredit, Jakarta: Bina Aksara 2003.

93

Soebekti, R., Hukum Perjanjian, Jakarta : Intermasa, 1979.

Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994.

Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta:

Universitas Indonesia, 2008.

Subekti, Hukum Perjanjian, Jakarta: Intermasa, 2007.

Subekti, Jaminan-Jaminan Untuk Pemberian Kredit Menurut Hukum Indonesia, Bandung: Alumni, 1982.

Subekti, Pokok-Pokok Hukum Perdata, Jakarta: Intermasa, 2003.

Syafi’i Antonio, Muhammad, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, (Jakarta:

Gema Insani Press, 2001.

Syahrani, Ridwan, Seluk Beluk dan Asas-Asas Hukum Perdata, Bandung:

P.T. Alumni, 2004.

Syamsudin Meliala, Qirom, Pokok-Pokok Hukum Perjanjian Beserta Perkembangannya, Yogyakarta: Liberty, 2010.

Veithzal, Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010.

Windari, Ratna Artha , Hukum Perjanjian, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.

B. Peraturan Perundang-Undangan

Indonesia (Keppres PBNAP Covid 19), Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 Tentang Penetapan Bencana NonAlam Penyebaranan Corona Virus Disease 2019, Keppres 12 Tahun 2020, April 2020.

Indonesia (Perma Mediasi), Peraturan Mahkamah Agung Prosedur Mediasi di Pengadialan, Perma No. 1 Tahun 2016, BN No. 175 Tahun 2016.

94

Indonesia (UUD NRI), Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, UUD NRI 1945, LN No. 14 Tahun 2006.

Indonesia, (POJK SPNSKCDP Covid 19), Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan countercylical Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019, POJK No.11/POJK.03/2020, LN No. 76 TLN No. 6480 Tahun 2020.

Indonesia, (UU PK), Undang-Undang Tentang Perlindungan Konsumen, UU No. 8 Tahun 1999, LN No. 42 TLN No. 3821 Tahun 1999.

Indonesia. 1946. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang No.1 Tahun 1946. LN No. 23 Tahun 1847.

Indonesia. 1998. Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.

Undang-Undang No. 10 Tahun 1998. LN No. 182 Tahun 1998.

TLN No. 3790.

Indonesia. 2008. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008. LN No. 94 Tahun 2008. TLN No. 4867

Indonesia. 2020. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid 19. Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020. LN No. 91 Tahun 2020.

Jakarta. 2020. Peraturan Gubernur No.88 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Penanganan Corona Virus

95

Disease 2019 (covid-19) di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Peraturan Gubernur No. 88 Tahun 2020 . BD No. 75012 Tahun 2020

C. Skripsi/Tesis

Khimawati, Anggi, Analisis Penyelesaian Force majeure Dalam Produk Pembiayaan Murabahah Di Bank Jateng Syariah Cabang Surakarta, Skripsi IAIN Surakarta. Surakarta, 2020.

Shadarina Pranindira, Ceisa, Analisis Penyelesaian Force Majeure Dalam Produk Pembiayaan Pada Bank Syariah, Skripsi UIN Jakarta.

Jakarta,2016.

D. Jurnal

Aminah, “ Pengaruh Pandemi Covid 19 Pada Pelaksanaan Perjanjian”, Dalam Diponegoro Private Law Review, Vol. 7 No. 1, Februari 2020.

Chairunnisa Isradjuningtias, Agri “Force Majeure dalam Hukum Kontrak Indonesia”, E-Journal UNPAR, Vol. 1 No. 1,Juli 2015.

Fajaruddin, “Pembatalan Perjanjian Jual Beli Hak Atas Tanah Akibat Adanya Unsur Khilaf”, Jurnal De lega Lata, Vol. 2, No. 2, Juli-Desember 2017.

Julyano, Mario dan Aditya Yuli Sulistyawan, “Pemahaman Terhadap Asas Kepastian Hukum Melalui Konstruksi Penalaran Positivisme Hukum”, Jurnal Crepido, Vol. 01 No. 01, Juli 2019.

Muhtarom, M., “ Asas-Asas Hukum Perjanjian: Suatu Landasan Dalam Pembuatan Kontrak”, Jurnal SUHUF, Vol. 26 No. 1, Mei 2014.

96

Mulyanti, Dety,” Manajemen Keuangan Perusahaan”, Dalam Jurnal Ilmiah Akuntansi, Vol. 8 No. 2, Agustus 2017.

Mutiara Dewi, Nisrina, “Tinjauan Tentang Keadaan Memaksa (force majeure) dalam Sengketa Perjanjian murabahah di BNI Syariah Cabang Medan”, Jurnal Kajian Islam dan Masyarakat, Vol. 3 No.

1, 2020.

Ratna Indri Hapsari, Dwi, Kontrak dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Jurnal Repertorium, Vol 1, Januari-Juni 2014.

Ratnasari, Novi, “Komparasi Syarat Sah nya Perjanjian Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Hukum Islam”, jurnal repetorium, Vol. 4 No. 2, Juli-Desember 2017.

Sinaga, Niru Anita , “Peranan Asas-Asas Hukum Perjanjian Dalam Mewujudkan Perjanjian”, Journal Hukum , Vol.7 No.2, Desember 2018.

Timorita Yuliati, Rahmani, Asas-Asas Hukum Perjanjian dalam Kontrak Syariah, “Jurnal Ekonomi islam”, Vol.2 No. 1, Juli 2018.

E. Wawancara

Wawancara dengan Fakhri Nasution, Collection Bank BTN Syariah Cabang Medan, 15 Oktober 2020.

Wawancara dengan Metriadi Afrikh Heru, Branch Legal Representative Bank BTN Syariah Cabang Medan, 15 Oktober 2020

97 F. Website

Al-Khawarizmi, Damang Averoes, “Konsep Negara Hukum”, https://www.negarahukum.com/hukum/konsep-negara-hukum.htm, diakses pada tanggal 07 Oktober 2020 pukul 10.12 WIB.

AloDokter, Covid 19, https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan- topik/upaya-dan-kebijakan-pemerintah-indonesia-menangani-pandemi-covid-19, diakses pada 05 Oktober pukul 20.48 WIB.

CNN Indonesia, Bukan 2 Juta, Kadin Sebut Korban PHK 15 Juta, Bukan 2 Juta,

Kadin Sebut Korban PHK 15 Juta,

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200501181726-92- 499298/bukan-2-juta-kadin-sebut-korban-phk-akibat-corona-15-juta, diakses pada 05 Okober 2020 Pukul 19.47 WIB.

DBS, “Secured loans”, https://www.dbs.id/id/personal/loans/loans/secured-loan, diakses pada tanggal 13 Oktober 2020 pukul 20.06 WIB.

Devita, Irma, “Mengetahui Akibat dan Risiko Perjanjian Force Majeure”,

https://irmadevita.com/2020/mengetahui-akibat-dan-risiko-perjanjian-force-majeure/, diakses pada tanggal 07 Oktober 2020 .

Direktori Training Indonesia, Peranan Bank Dalam Perekonimian Suatu Negara, http://direktoritraining.com/peranan-bank-dalam-perekonomian-suatu-negara/, diakses pada 05 Oktober 2020, pukul 06.22 WIB.

Febrina, Sylke, https://finance.detik.com/moneter/d-5007212/strategi-bank-selamat-dari-ancaman-kredit-macet-di-tengah-corona, diakses pada tanggal 05 Oktober 2020 pada pukul 20.19 WIB.

98

Gitiarko, Vinctius, Upaya dan Kebijakan Pemerintah Indonesia Menangani Pandemi Covid 19, https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan- topik/upaya-dan-kebijakan-pemerintah-indonesia-menangani-pandemi-covid-19, diakses pada 05 Oktober 2020 pada pukul 20.48 WIB.

Hidayat, Firman dan Michael, Dampak Corona Virus Terhadap Ekonomi Global, www.bi.go.id, diakses pada tanggal 05 Oktober 2020 pukul 21.42 WIB.

Hidayatullah, “Janji Kita Adalah Hutang”,

https://www.hidayatullah.com/kajian/oase-iman/read/2015/06/22/72663/janji-kita-adalah-hutang.html , diakses pada tanggal 08 Oktober 2020 pukul 17.58 WIB pukul 11.04 WIB.

HSBC, “Unsecured loans”, https://www.hsbc.co.id/, diakses pada tanggal 13 Oktober 2020 pukul 20.05 WIB.

HSBC, ”Mediasi Perbankan”, https://www.hsbc.co.id/1/2/id/misc/mediasi-perbankan, diakses pada tanggal 13 Oktober 2020 pukul 20.53 WIB.

Komisi Yudisial, “Penegakan Hukum Wujud Kepastian, keadilan dan Kemanfaatan Hukum”, www.komisiyudisial.go.id, diakses pada tanggal 08 Oktober 2020 pukul 18.07 WIB.

Maria Astri Yunita, “Prosedur Lelang Jaminan Kredit”, https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/cl7020/prosedu r-lelang-jaminan-kredit/,diakses pada tanggal 13 Oktober 2020 Pukul 21.11 WIB.

99

OJK, “ Apa Itu Kredit”, https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/, diakses pada tanggal 06 Oktober Pukul 19.31 WIB.

OJK, “Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa”,

https://ojk.go.id/id/kanal/edukasi-dan-perlindungan-konsumen/Pages/Lembaga-Alternatif-Penyelesaian-Sengketa.aspx, diakses pada tanggal 13 Oktober 2020 Pukul 21.06 WIB.

OJK, Perbankan Syariah, https://ojk.go.id/id/kanal/syariah/Pages/Perbankan-Syariah.aspx, diakses pada 05 Oktober 2020 pukul 06.17 WIB.

Pengacara Muslim, “Asas-Asas dalam Hukum Kontrak”, https://pengacaramuslim.com/asas-asas-dalam-hukum-kontrak/, diakses pada tanggal 08 Oktober 2020 pukul 18.50 WIB.

Pramesti, Tri Jata Ayu, “Kewajiban Seorang Ayah Kepada Anak”, https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt4c59424b1aaf 9/kewajiban-seorang-ayah-kepada-anak, diakses pada 08 Oktober 2020 pukul 21.01 WIB.

Pramesti, Tri Jata Ayu, “Litigasi Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Di

Luar Pengadilan”

,https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt52897351a00 3f/litigasi-dan-alternatif , diakses pada tanggal 13 Oktber 2020 Pukul 21.04 WIB.

Pratama, Dofanadi, Kondisi Ekonomi dalam Dinamika Keadilan Sosial di Indonesia. https://geotimes.co.id/opini/kondisi-ekonomi-dalam-dinamika-keadilan-sosial-diindonesia, diakses pada 05 Oktober 2020, pukul 06.22 WIB

100

PTUN Jakarta, “Negara Hukum Demokrasi”, https://ptun-jakarta.go.id/, diakses pada tanggal 07 Oktober 2020 pukul 10.39 WIB.

Sahabat, Pegadaian, Jenis-Jenis Kredit Berdasarkan Pengelompokkannya.

https://geotimes.co.id/opini/kondisi-ekonomi-dalam-dinamika-keadilan-sosial-diindonesia, diakses pada 05 Oktober 2020, pukul 06.22 WIB

Siregar, Putra, Bencana Nasional Penyebab Covid 19 Sebagai Alasan Force Majeure, Apakah Bisa ?, https://www.djkn.kemenkeu.go.id/

artikel/baca/13037/Bencana-Nasional-Penyebaran-COVID-19-sebagai-Alasan-Force-Majeure-Apakah-Bisa.html/, diakses pada 05 Oktober 2020 Pukul 08.56 WIB.

Sjarief Assegaf, Ibrahim, “Prosedur Mediasi Perbankan di Era Otoritas Jasa Keuangan”,

https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt53156814aa25 8/prosedur-mediasi-perbankan-di-era-otoritas-jasa-keuangan/, diakses pada tanggal 13 Oktober 2020 pukul 20.57 WIB.

Supriatna, Iwan, Laba Anjlok Kredit Bank Mandiri di Level 3,28%, https://www.suara.com/bisnis/2020/08/19/140358/laba-anjlok-kredit-macet-bank-mandiri-di-level-328-persen, diakses pada 05 Oktober 2020 pukul 20.29 WIB.

Syarifah, Nur dan Reghi Perdana, “ Hubungan Perikatan, Perjanjian dan Kontrak”, Repository.ut.ac.id, diakses pada tanggal 06 Oktober 2020 pukul 20.47 WIB.

101

Victoria Bank, “Kredit Produktif”,

https://www.victoriabank.co.id/page/produk-layanan/pinjaman/kredit-produktif/, diakses pada tanggal 13 Oktober 2020.

Zaini, Zulfi Diane, “Implementasi Pendekatan Yuridis Normatif dan Pendekatan Normatif Sosiologis Dalam Penelitian Ilmu Hukum”, https://media.neliti.com/, diakses pada tanggal 06 Oktober 2020 Pukul 11.18 WIB.