• Tidak ada hasil yang ditemukan

Abdi Tani. 2007. Sawah media perantara gas metana. Abdi Tani. 8(3):30-32. Abdullah WG. 2007. Studi komparatif perilaku petani terhadap risiko usahatani

padi konvensional dan semi organik di Kabupaten Sragen. [tesis]. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah Mada.

Amala TA, Chalil D, Sihombing L. 2013. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat adopsi petani terhadap sistem pertanian padi organik (studi kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai).

Journal on Social Economic of Agricultural and Agribusiness. 2(11):1-12. Anugrah IS, Sumedi, Wardana IP. 2008. Gagasan dan implementasi System of

Rice Intensification(SRI) dalam kegiatan budidaya padi ekologis. Analisis Kebijakan Pertanian. 6(1):75-99.

Astuti R, Marimin, Poerwanto R, Machfud, Arkeman Y. 2010. Kebutuhan dan struktur kelembagaan rantai pasok biah manggis. Jurnal Manajemen Bisnis. 3(1):99-115.

[Balitbangtan] Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2010. Peta Potensi Penghematan Pupuk Anorganik dan Pengembangan Pupuk Organik pada Lahan Sawah Indonesia. Jakarta (ID): Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertanian.

[BBWSC] Balai Besar Wilayah Sungai Citarum. 2012. Efisiensi Air Melalui Penanaman Padi dengan Metode System of Rice Intensification (SRI). Bandung (ID): Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.

[BIOCert] Board of Indonesian Organic Certification. 2006. Pasar beras organik mencapai Rp 28 Milyar. Newsletter. 2:1-2.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2014. Statistika Indonesia. Jakarta (ID): Badan Pusat Statistik.

[BSN] Badan Standardisasi Nasional. 2010. Sistem Pangan Organik. Jakarta (ID): Badan Standardisasi Nasional.

Bui DT. 2010. The on site costs of soil erosion and choice of land use systems by upland farmers in Central Vietnam. Di dalam: Bui DT, Fransisco H, editor. The economics of environmental management in Vietnam.

Singapore (SG): Economy and Environment Program for Southeast Asia. hlm 53-77.

Colombo S, RequenaJC, Hanley N. 2006. Analysing the social benefits of soil conservation measures using stated preference method. Ecological Economics 58:850– 861. doi:10.1016/j.ecolecon.2005.09.010

[Diperta] Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. 2012. Profil Kabupaten Cianjur. Cianjur (ID): Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

Djajadiningrat ST, Hendriani Y, Famiola M. 2011. Ekonomi Hijau. Bandung (ID) : Rekayasa Sains.

Elton EJ, Gruber MJ. 1995. Modern Portfolio Theory and Investment Analysis.

Fifth Edition. New York (US) : John Wiley and Sons Inc.

Eriyatno. 1999. Ilmu Sistem Meningkatkan Mutu dan Efektivitas Manajemen. Bogor (ID): IPB Press.

Fariyanti A, Kuntjoro, Hartoyo S, Daryanto A. 2007. Perilaku ekonomi rumahtangga petani sayuran pada kondisi risiko produksi dan harga di Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung. Jurnal Agro Ekonomi. 25(2):178-206.

Fauzi A. 2002. Penilaian depresiasi sumberdaya perikanan sebagai bahan pertimbangan penentuan kebijakan pembangunan perikanan. Jurnal Pesisir dan Lautan. 4(2):36-49.

Fauzi A. 2010. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Jakarta (ID): PT Gramedia Pustaka Utama.

Fauzi A. 2013. Analisis Keberlanjutan melalui Rapid Appraisal dan Multidimensional Scaling (RAP+/MDS). Bogor (ID): Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor.

[GPO] Gabungan Petani Organik. 2012. Profil Gabungan Petani Organik (GPO) Nyi Sri Kabupaten Cianjur. Cianjur (ID): Gabungan Petani Organik. Elton EJ, Gruber MJ. 1995. Modern PortfolioTheory and Investment Analysis.

Fifth edition. New York (US) : John Wiley & Sons Inc.

Hanafi A. 2007. Memasyarakatkan Ide-Ide Baru. Surabaya (ID) : Usaha Nasional. Hardjanto. 2006. Model struktural sistem usaha kayu rakyat. Manajemen Hutan

Tropika. 12(2):57-68.

Irawan. 2007. Valuasi ekonomi lahan pertanian pendekatan nilai manfaat multifungsi lahan sawah dan lahan kering (studi kasus di Sub DAS Citarik, Kabupaten Bandung, Jawa Barat) [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Indriani. 2015. Pengertian standar deviasi. www.sridianti.com/pengertian-standar- deviasi.html (2015 Jun 1).

Ismanto AHW, Azis NA. 2011. Kudus giatkan gerakan tanam padi organik.

Jurnal Toddopuli. 2011 Agu 9.

Iswari D. 2008. Indeks keberlanjutan pengembangan kawasan sentra produksi jeruk dengan Rap-CITRUS, studi kasus di Kabupaten Agam [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Just RE, Pope RD. 1974. On The Relationship of Input Desicion and Risk. New York (US): Agricultural Development Council.

Kusmuljono BS. 2007. Sistem pengembangan usaha berbasis lingkungan didukung lembaga keuangan mikro. Forum Pascasarjana. 30 (1):49-59. Las I. 2005. Sudah perlukah padi organik ? Warta Penelitian dan Pengembangan

Pertanian. 27(3):4-5.

Lipsey RG, Purvis DD, Steiner PO, Courant PN. 1991. Pengantar Mikroekonomi. Jakarta (ID): Binarupa Aksara.

Lubis I. 2004. Pertanian organik untuk minimalisasi residu pestisida pada produk pertanian dan Undang-Undangnya. Seminar Nasional Parasitologi dan Toksikologi Veteriner; 2004; Bogor, Indonesia. Bogor (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. hlm 89-106.

Mardikanto T. 1993. Penyuluh Pembangunan Pertanian. Surakarta (ID): Sebelas Maret University Press.

Mardikanto T. 2009. Membangun Pertanian Modern. Surakarta (ID): LPP UNS dan UNS Press.

Mardiyanto W, Suparmini. 2013. Usahatani padi organik di Desa Jeruken Kecamatan Ngombol Kabupaten Purworejo. Journal Student Universitas Negeri Yogyakarta. 5: 1-4.

Marimin.2008. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta (ID): PT Grasindo.

Maulana M, Syafaat N, Simatupang P. 2006. Analisis kendala penawaran dan kebijakan revitalisasi produksi padi.Jurnal Agro Ekonomi. 24(2):207-230

Mayrowani H, Supriyati, Sugino T. 2010. Analisa usahatani padi organik di Kabupaten Sragen.The Rural Development Through Organic Production in Indonesia - A Case Study in Sragen Regency, Central Java Province.

Workshop; 2010 Jan 14; Sragen, Indonesia.

Murniati K, Mulyo JH, Irham, Hartono S. 2014. Efisiensi teknis usahatani padi organik lahan sawah tadah hujan di Kabupaten Tanggamus Pripinsi Lampung. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan. 14(1):31-38.

Mustafa H. 2000. Teknik Sampling. http://home.unpar.ac.id (2009 Mar 23)

Mutakin J. 2007. Budidaya dan keunggulan padi organik metode SRI (System of Rice Intensification). http://www.garutkab.go.id (2009 Feb 11).

Nababan ON, Sari YD, Hermawan M. 2008. Tinjauan aspek ekonomi keberlanjutan perikanan tangkap skala kecil di Kabupaten Tegal. Buletin Ekonomi Perikanan.8(2):50-68.

Ningsih K. 2012. Risiko produksi dan inefisiensi teknis usahatani padi gogo pada agroekosistem lahan kering. https://agrimixuyp.files.wordpress.com/ 2012/01/jurnal -kustiawati-ningsih.doc.

Novianto FW, Setyowati E. 2009. Analisis produksi padi organik di Kabupaten Sragen tahun 2008. Jurnal Ekonomi Pembangunan. 10(2):267-288.

Pertanian Sehat Indonesia. 2012. Tren konsumen beras organik meningkat. http://pertaniansehat.com [2012 Mei 28].

Pramana T. 2011. Manajemen Risiko Bisnis. Jakarta (ID): Sinar Ilmu Publishing. Prasmatiwi FE. 2007. Studi perilaku petani dalam menghadapi risiko dan faktor-

faktor yang mempengaruhinya pada usahatani kubis di Kabupaten Lampung Barat. Jurnal Sosio Ekonomika (Journal of Socio Economics).

13(1): 1-8.

Prayoga A. 2010. Produktivitas dan efisiensi teknis usahatani padi organik lahan sawah. Jurnal Agro Ekonomi. 28(1):1-16.

Purwati A. 2010. KTT Iklim : Pertanian organik tingkatkan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. http://www.beritabumi.or.id/ [2010 Jan 7]

Ridwan WA. 2006. Model agribisnis peternakan sapi perah berkelanjutan pada kawasan pariwisata di Kabupaten Bogor (kasus Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung) [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Robison LJ, Barry PJ. 1987. The Competitive Firm’s Response to Risk. New York (US): Macmillan Publishing Company.

Roidah IS. 2013. Manfaat penggunaan pupuk organik untuk kesuburan tanah.

Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo. 1(1):30-42.

Rukka H, Buhaerah, Sunaryo. 2006. Hubungan karakteristik petani dengan respon petani terhadap penggunaan pupuk organik pada padi sawah (Oryza sativa L). Jurnal Agrisistem. 2(1):23-31.

Rukmana. 2013. Permasalahan pembangunan pertanian di Indonesia khususnya dalam periode 2010-2014 serta yang akan dihadapi periode 2015-2019.

Background Study untuk Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 Bidang Pangan dan Pertanian. Focus Group Discussion; 2013 Mar 27; Makassar, Indonesia.

Ruslan. 2013. Model pengelolaan perkebunan inti rakyat kelapa sawit berkelanjutan. Ekologia. 13(1):33-44.

Saragih B. 2010. Agribisnis Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian. Bogor (ID): IPB Press.

Saxena JJP. 1992. Hierarchy and classification of program plan elements using interpretive structural modeling. System Practice. 5(6):651-670.

Sekaran U. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta (ID): Salemba Empat.

Sihite JHS. 2004. Valuasi ekonomi dari perubahan penggunaan lahan di Sub DAS Besai-DAS Tulang Bawang, Lampung. [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Soekartawi, Soeharjo A, Dillon JL, Hardaker JB. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil.Jakarta (ID): UI Press. Supranto J. 2001. Ekonometrik. Jakarta (ID): Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia.

Susanti LW, Sugihardjo, Suwarto. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan petani dalam penerapan pertanian padi organik di Desa Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Agritexts. (24: 1-14.

Sutisari S, Hermawan, Riyanto. 2013. Kerja sama antar sektor dalam program pertanian padi organik untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) (studi di Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo Kabupaten Sragen). Jurnal Administrasi Publik. 1(4):128-134.

Sutrisno J. 2011. Valuasi ekonomi konversi lahan pertanian ke non pertanian di Daerah Aliran Sungai (DAS) Waduk Wonogiri (Studi Kasus di Wilayah Sub-DAS Keduang Kabupaten Wonogiri) [Disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sutrisno. 2011. Mengelola sistem pertanian organik pada tanaman padi, Kabupaten Pati. http://www.litbang.patikab.go.id (2011 Jun 14).

Suwantoro AA. 2008. Analisis pengembangan pertanian organik di Kabupaten Magelang (studi kasus di Kecamatan Sawangan) [tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Tahir AG, Darwanto DH, Mulyo JH, Jamhari. 2011. Analisis risiko produksi usahatani kedelai pada berbagai tipe lahan di Sulawesi Selatan. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. 8(1):1-15.

Tran DT. 2010. The on site costs of soil erosion and benefits of soil conservation in the Mountainous Regions of Northern Vitnam. Di dalam: Bui DT, Fransisco H, editor. The economics of environmental management in Vietnam. Singapore (SG): Economy and Environment Program for Southeast Asia. hlm 23-52.

Wicaksono IA. 2011. Risiko produksi dan risiko pendapatan pada usahatani padi sebelum dan sesudah menggunakan limbah kelinci. Jurnal Agroforestri. 6(1):35-39.

Wijayanti IKE. 2005. Evaluasi kelayakan pengembangan usahatani padi organik berorientasi bisnis di Kabupaten Sleman. Agros. 6(2):93-99.

Zakirin M, Yurisinthae E, Kusrini N. 2013. Analisis risiko usahatani padi pada lahan pasang surut di Kabupaten Pontianak. Jurnal Social Economic of Agriculture. 2(1):75-84.