• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metodologi 1 Metode Pengumpulan Data

PERTANIAN BERKELANJUTAN

2 RISIKO PRODUKSI, HARGA DAN KELEMBAGAAN PERTANIAN PADI ORGANIK

2.2 Metodologi 1 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan untuk menganalisis risiko produksi, risiko harga dan risiko kelembagaan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan petani padi organik dan petani padi konvensional serta pengamatan di lapangan. Wilayah Kabupaten Cianjur terdiri atas 32 kecamatan. Wilayah penelitian meliputi 4 kecamatan yang dapat mewakili sebagai daerah pertanian padi organik. Kriteria pemilihan kecamatan adalah kecamatan yang memiliki jumlah petani padi organik terbanyak berdasarkan data dari Gabungan Petani Organik (GPO) Kabupaten Cianjur, selanjutnya dari masing-masing kecamatan dipilih 1 desa yang memiliki jumlah petani padi organik terbanyak yaitu Desa Bunisari, Kecamatan Warungkondang; Desa Cibarengkok, Kecamatan Bojongpicung; Desa Sukagalih, Kecamatan Cikalongkulon dan Desa Babakan Karet, Kecamatan Cianjur.

Pengambilan contoh petani dilakukan dengan menggunakan metode

simple random sampling sebanyak 52 orang petani padi organik dan 52 orang petani padi konvensional. Jumlah contoh petani padi organik pada masing-masing desa proporsional dengan jumlah populasi petani padi organik yaitu Desa Bunisari, Kecamatan Warungkondang sebanyak 15 orang dari populasi petani padi organik sebanyak 34 orang; Desa Cibarengkok, Kecamatan Bojongpicung sebanyak 14 orang dari populasi petani padi organik sebanyak 32 orang; Desa Sukagalih, Kecamatan Cikalongkulon sebanyak 12 orang dari populasi petani padi organik sebanyak 27 orang; dan Desa Babakan Karet, Kecamatan Cianjur sebanyak 11 orang dari populasi petani padi organik sebanyak 25 orang. Jumlah contoh petani padi konvensional pada masing-masing desa sebanyak 13 orang.didasarkan pada populasi petani yang relatif homogen berdasarkan data yang diperoleh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) tingkat kecamatan. Penentuan pengambilan sampel berdasarkan Sekaran (2006) yang menyatakan bahwa jumlah sampel sebaiknya diantara 30 sampai 500 elemen dan berdasarkan Mustafa (2000) yang menyatakan bahwa uji-uji statistik sangat efektif jika

diterapkan pada sampel yang jumlahnya 30 sampai 60 atau dari 120 sampai 250 elemen.

Data sekunder diperoleh dari laporan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Cianjur, GPO, BPP, BBWSC serta publikasi ilmiah. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember 2013.

2.2.2 Metode Analisis Data

Perhitungan besarnya risiko produksi dan risiko harga pertanian padi organik menggunakan periode waktu tahun 2007 – 2013 dengan pertimbangan dimulainya pelatihan budidaya padi metode SRI organik sejak tahun 2007 oleh BBWSC dan diharapkan para petani peserta pelatihan juga dapat ikut menyebarkan pertanian padi organik ke petani lainnya. Para petani padi organik tergabung dalam Gabungan Petani Organik (GPO) Kabupaten Cianjur yang didirikan oleh para petani alumni pelatihan budidaya padi metode SRI organik pada tanggal 27 Juli 2009.

.Penilaian besarnya risiko dilakukan dengan mengukur nilai penyimpangan yang terjadi terhadap return yaitu produktivitas dan harga padi organik. Menurut Elton dan Gruber (1995), penilaian risiko dapat dilakukan dengan nilai ragam (variance), simpangan baku (standard deviation) dan koefisien variasi (coefficient variation). Penilaian besarnya risiko produksi dengan pengukuran nilai penyimpangan menggunakan ukuran ragam, simpangan baku dan koefisien variasi juga digunakan oleh Fariyanti et al. (2007) pada usahatani kentang dan kubis, Abdullah (2007) pada usahatani padi konvensional dan semi organik, Ningsih (2012) pada usahatani padi gogo, Tahir et al. (2011) pada usahatani kedelai dan Wicaksono (2011) pada usahatani padi organik.

Berdasarkan Elton dan Gruber (1995), pengukuran ragam dan simpangan baku menjelaskan risiko dalam arti kemungkinan penyimpangan pengamatan sebenarnya di sekitar nilai rata-rata yang diharapkan. Ukuran untuk hasil yang diharapkan adalah nilai harapan (expected return) produktivitas dan harga. Besarnya produktivitas dan harga yang diharapkan (E) menggambarkan jumlah rata-rata produktivitas dan harga yang diperoleh petani, sedangkan simpangan baku ( ) merupakan besarnya fluktuasi produktivitas dan harga yang mungkin diperoleh atau merupakan risiko yang ditanggung petani. Koefisien variasi (CV) merupakan rasio dari simpangan baku ( ) dengan nilai harapan produktivitas dan harga (E). Besarnya nilai koefisien variasi menunjukkan besarnya risiko relatif usahatani. Nilai koefisien variasi yang kecil menunjukkan variabilitas nilai rata- rata pada karakteristik tersebut rendah. Hal ini menggambarkan risiko yang akan dihadapi petani untuk memperoleh produktivitas dan harga rata-rata tersebut kecil. Sebaliknya, nilai koefisien variasi yang besar menunjukkan variabilitas nilai rata- rata pada karakteristik tersebut tinggi. Hal ini menggambarkan risiko yang akan dihadapi petani untuk memperoleh produktivitas dan harga rata-rata tersebut besar.

Untuk menghitung besarnya risiko produksi dan risiko harga maka terlebih dahulu ditentukan peluang terjadinya risiko produksi dan risiko harga pada pertanian padi organik yang diperoleh berdasarkan pengalaman petani. Pengukuran peluang diperoleh dari frekuensi kejadian setiap kondisi yang dibagi dengan banyaknya kejadian selama kegiatan berlangsung, yang dapat dituliskan sebagai berikut :

Peluang (P) = W

n dimana :

W = Frekuensi terjadinya peristiwa yang dihitung peluangnya n = Banyaknya kejadian

Risiko produksi dan risiko harga pada pertanian padi organik dinilai dari tingkat produktivitas dan harga padi dari perolehan hasil panen pada periode produksi tahun 2007-2013. Peluang terjadinya risiko produksi dan risiko harga didasarkan pada tiga kondisi yaitu kondisi tertinggi, rata-rata dan terendah. Peluang pada kondisi tertinggi, rata-rata dan terendah diukur dari proporsi frekuensi atau berapa kali usahatani pernah mencapai produktivitas dan harga tertinggi, rata-rata dan terendah selama priode produksi berlangsung.

Nilai harapan (expected return) produktivitas dan harga yaitu jumlah dari nilai-nilai yang mungkin diperoleh berdasarkan probabilitasnya atau nilai harapan yang dihasilkan setelah memperhitungkan risiko yang ada yang dapat dituliskan sebagai berikut :

E (Ri) =∑ Pi. Ri dimana :

E (Ri) = Expected Return

Pi = Peluang dari suatu kejadian i = Risiko produksi:

i = 1 : Produktivitas padi tertinggi i = 2 : Produktivitas padi rata-rata i = 3 : Produktivitas padi terendah Risiko harga :

i = 1 : Harga padi tertinggi i = 2 : Harga padi rata-rata i = 3 : Harga padi terendah

Ri = Return(produktivitas atau harga padi)

a. Ragam (Variance)

Variance dari return merupakan penjumlahan selisih kuadrat dari return

dengan expected return dikalikan dengan peluang setiap kejadian yang dapat dituliskan sebagai berikut :

t2 = ∑ Pi [Ri –E(Ri)]2 dimana :

t2 = Variancedari return Pi = Peluang dari suatu kejadian Ri = Return

E (Ri) = Expected return

Nilai variance menunjukkan bahwa semakin kecil nilai variance maka semakin kecil penyimpangannya sehingga semakin kecil risiko yang dihadapi dalam melakukan usahatani (Elton dan Gruber 1995).

b. Simpangan Baku (Standard Deviation)

Standard deviation diperoleh dari akar kuadrat dari nilai variance dengan rumus sebagai berikut :

dimana :

t2 = Variance

t = Standard deviation

Risiko berarti besarnya fluktuasi produktivitas atau harga padi, sehingga semakin kecil nilai standard deviationmaka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam usahatani (Elton dan Gruber 1995).

c. Koefisien Variasi (Coefficient Variation)

Coefficient variation diperoleh dari rasio standard deviation dengan

expected returndengan rumus sebagai berikut : CV = t

E (Ri) dimana :

CV = Coefficient variation t = Standard deviation E (Ri) = Expected return

Semakin kecil nilai coefficient variationmaka semakin rendah risiko yang dihadapi dalam usahatani. Nilai coefficient variation menunjukkan besarnnya risiko yang dihadapi untuk mendapatkan setiap satuan hasil produksi atau harga (Elton dan Gruber 1995).

Untuk menganalisis risiko kelembagaan dan mengidentifikasi sumber- sumber risiko pertanian padi organik digunakan analisis deskriptif.

2.3 Hasil dan Pembahasan