• Tidak ada hasil yang ditemukan

Subsistem Pengolahan dan Pemasaran

PERTANIAN BERKELANJUTAN

5 STRUKTUR SISTEM PERTANIAN PADI ORGANIK DI KABUPATEN CIANJUR

5.3.3 Subsistem Pengolahan dan Pemasaran

a. Elemen Sektor Masyarakat yang Terpengaruh

Sektor masyarakat yang terpengaruh pada subsistem pengolahan dan pemasaran disajikan pada Tabel 32.

Tabel 32 Hasil perhitungan metode ISM subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen sektor masyarakat yang terpengaruh

No. Sub elemen masyarakat Nilai Kuadran Level

Driver power Dependency

E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 Petani

Pengusaha penggilingan padi Tenaga kerja Pedagang beras Konsumen Pengusaha mitra Pengusaha transportasi 5 5 6 5 5 5 6 7 7 1 7 7 7 1 Dependent Linkage Independent Linkage Dependent Linkage Independent 1 2 3 2 1 2 3 Struktur hirarki elemen sektor masyarakat yang terpengaruh pada subsistem pengolahan dan pemasaran dapat dilihat pada Gambar 24.

Gambar 24 Struktur hierarki subsistem pengolahan dan pemasaran dari elemen sektor masyarakat yang terpengaruh

E1. Petani

E2. Pengusaha penggilingan padi

E5. Konsumen

E3. Tenaga kerja

E4. Pedagang beras E6. Pengusaha mitra

Selanjutnya karakteristik elemen sektor masyarakat yang terpengaruh berdasarkan nilai driver power-dependenceditampilkan pada Gambar 25.

Independent Linkage

Autonomous Dependent

Gambar 25 Matrik driver power-dependence subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen sektor masyarakat yang terpengaruh Berdasarkan struktur hirarki pada Gambar 24 menunjukkan bahwa tenaga kerja (E3) dan pengusaha transportasi (E7) sebagai elemen kunci. Selama ini sebagian besar beras organik di Kabupaten Cianjur dipasarkan ke Jakarta karena konsumen beras organik masih terbatas pada masyarakat golongan menengah ke atas dan memiliki kesadaran terhadap pangan sehat. Jarak pasar yang relatif jauh tersebut memerlukan dukungan sarana transportasi yang saat ini masih relatif terbatas. Kurangnya dukungan sarana transportasi juga disebabkan kondisi jalan banyak yang rusak menyebabkan pedagang luar daerah enggan untuk datang ke lokasi petani sehingga akses pemasaran beras organik menjadi terbatas. Untuk mendukung pemasaran juga diperlukan tenaga kerja untuk kegiatan pengolahan dan pemasaran beras organik. Kedua sektor masyarakat tersebut berada pada kuadran independent yang memiliki daya penggerak tinggi dan ketergantungan rendah. Hal tersebut menunjukkan bahwa peran dari tenaga kerja dan pengusaha transportasi memiliki daya penggerak besar untuk mendukung peran sektor masyarakat lainnya.

Dengan adanya tenaga kerja dan peran dari pengusaha transportasi maka akan mendukung pengusaha penggilingan padi (E2), pedagang beras (E4) dan pengusaha mitra (E6) untuk berperan dalam pemasaran beras organik. Sektor masyarakat tersebut memiliki daya penggerak tinggi dan ketergantungan tinggi yang berada pada kuadran linkage. Hal tersebut berarti peran dari sektor masyarakat tersebut akan mendukung peran sektor masyarakat lainnya, namun perannya juga dipengaruhi oleh peran sektor masyarakat lainnya. Dengan adanya peran dari sektor masyarakat di atas maka akan mendukung petani dalam pemasaran beras organik (E1) dan mendukung konsumen sebagai pembeli beras organik (E5). Petani dan konsumen berada pada kuadran dependent yang perannya memerlukan dukungan dari peran sektor masyarakat lainnya.

b. Elemen Kebutuhan dari Program

Tabel 33 menunjukkan kebutuhan yang diperlukan untuk program pengembangan pertanian padi organik pada subsistem pengolahan dan pemasaran.

Tabel 33 Hasil perhitungan metode ISM subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen kebutuhan dari program

No. Sub elemen kebutuhan dari program Nilai Kuadran Level

Driver power Dependency

E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 Sertifikasi Promosi Modal

Sumberdaya manusia petani Jaminan pasar

Sarana dan prasarana pemasaran

Kesadaran masyarakat terhadap pangan sehat

Kebijakan pemerintah tentang pemasaran

6 7 6 2 3 1 7 6 5 1 5 7 6 8 1 5 Linkage Linkage Independent Independent Dependent Linkage Linkage Independent 2 2 3 4 1 2 2 5 Berdasarkan level elemen kebutuhan dari program pada subsistem pengolahan dan pemasaran maka dapat digambarkan dalam struktur hirarki pada Gambar 26.

Gambar 26 Struktur hierarki subsistem pengolahan dan pemasaran dari elemen kebutuhan dari program

Berdasarkan Gambar 26 menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah tentang pemasaran (E8) sebagai elemen kunci yang paling mendukung bagi pemenuhan kebutuhan-kebutuhan lainnya pada subsistem pengolahan dan pemasaran. Adanya kebijakan pemerintah dalam pemasaran beras organik dengan memberikan pembinaan manajemen dalam pemasaran dan bantuan permodalan maka akan memenuhi kebutuhan sumberdaya manusia petani (E4) dan kebutuhan permodalan (E3).

Matrik driver power-dependence yang menunjukkan pengelompokan elemen kebutuhan dari program disajikan pada Gambar 27.

E1. Sertifikasi

E3. Modal

E4. SDM petani E2. Promosi

E5. Jaminan pasar

E6. Sarana pemasaran E7. Kesadaran masy. thd pangan sehat

Independent Linkage

Autonomous Dependent

Gambar 27 Matrik driver power-dependence subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen kebutuhan dari program

Kebijakan tentang pemasaran, sumberdaya manusia petani dan modal berada pada kuadran independent yang memiliki daya penggerak tinggi dan ketergantungan rendah. Hal ini menunjukkan bahwa pemenuhan kebutuhan tersebut memiliki kekuatan penggerak yang besar untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan lain dalam pemasaran beras organik. Hal ini disebabkan keterbatasan modal dan lemahnya manajemen menyebabkan posisi tawar petani menjadi rendah dan pemasaran beras organik dikuasai oleh tengkulak. Petani menjual hasil produksinya ke tengkulak dengan alasan segera memperoleh pembayaran dan semua biaya pemasaran ditanggung oleh tengkulak. Hal tersebut menjadikan harga beras organik hanya dihargai sedikit lebih tinggi dari beras konvensional dan belum sesuai dengan harapan petani. Jarak pasar yang relatif jauh memerlukan biaya pengangkutan sementara modal petani terbatas. Lemahnya manajemen menyebabkan pemasaran beras organik masih terbatas kepada individu yang didasarkan atas kepercayaan dan belum kontinu. Masih lemahnya pemasaran beras organik di atas maka kebijakan pemerintah tentang pemasaran yang dapat membantu petani memberikan jaminan pasar dan harga beras organik merupakan kebutuhan yang memiliki kekuatan penggerak yang besar dan menjadi elemen kunci pada subsistem pengolahan dan pemasaran.

Dengan terpenuhinya kebutuhan kebijakan tentang pemasaran, sumberdaya manusia petani dan modal maka akan dapat memenuhi kebutuhan sarana pemasaran (E6), sertifikasi (E1), promosi (E2) dan kesadaran masyarakat terhadap pangan sehat (E7). Kebutuhan-kebutuhan tersebut berada pada kuadran

linkage yang memiliki daya penggerak tinggi dan ketergantungan tinggi. Hal tersebut berarti pemenuhan kebutuhan tersebut akan mendukung bagi terpenuhinya kebutuhan lain, namun pemenuhan kebutuhan tersebut juga tergantung dari terpenuhinya kebutuhan lainnya.

Apabila seluruh kebutuhan di atas terpenuhi maka akan dapat memenuhi kebutuhan jaminan pasar bagi beras organik. Kebutuhan jaminan pasar (E5) berada pada kuadran dependent yang memiliki daya penggerak rendah dan ketergantungan tinggi sehingga pemenuhan kebutuhan tersebut akan tergantung pada pemenuhan kebutuhan lainnya.

c. Elemen Kendala Utama

Kendala utama pada subsistem pengolahan dan pemasaran dapat dilihat pada Tabel 34.

Tabel 34 Hasil perhitungan metode ISM subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen kendala utama

No. Sub elemen kendala utama Nilai Kuadran Level

Driver power Depen- dency E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9

Rendahnya daya beli masyarakat

Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pangan sehat

Kurangnya kepercayaan konsumen

Kurangnya kemampuan petani dalam pemasaran Terbatasnya peralatan dan sarana prasarana Keterbatasan modal

Belum adanya sertifikasi

Kurangnya jaminan pasar dan harga Kurangnya dukungan dari pemerintah

5 6 2 6 7 8 5 5 1 7 1 8 3 2 1 7 7 9 Independent Dependent Dependent Dependent Independent Independent Linkage Dependent Independent 5 3 3 2 5 6 4 1 7 Struktur hirarki yang didasarkan pada level elemen kendala utama pada subsistem pengolahan dan pemasaran ditampilkan pada Gambar 28.

Gambar 28 Struktur hierarki subsistem pengolahan dan pemasaran dari elemen kendala utama

E9. Kurangnya dukungan pemerintah E6. Keterbatasan modal E8. Kurangnya jaminan pasar dan harga

E2. Kurangnya kesadaran masy. thd pangan sehat

E5. Terbatasnya sarana dan prasarana E4. Kurangnya kemampuan petani dalam pemasaran

E7. Belum adanya sertifikasi

E3. Kurangnya kepercayaan konsumen

Matrik driver power-dependence yang menunjukkan karakteristik elemen kendala utama pada subsistem pengolahan dan pemasaran disajikan pada Gambar 29.

Independent Linkage

Autonomous Dependent

Gambar 29 Matrik driver power-dependence subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen kendala utama

Kendala utama yang menjadi elemen kunci pada subsistem pengolahan dan pemasaran adalah kurangnya dukungan pemerintah dalam pemasaran (E9) yang dapat dilihat pada Gambar 28. Kendala tersebut merupakan penyebab terjadinya kendala-kendala lainnya pada subsistem pemasaran.

Kendala kurangnya dukungan pemerintah (E9), keterbatasan modal (E6), rendahnya daya beli masyarakat (E1) serta terbatasnya sarana dan prasarana pemasaran (E5) berada pada kuadran independentyang memiliki daya penggerak tinggi dan ketergantungan rendah. Hal ini menunjukkan kendala tersebut memiliki daya penggerak besar yang menyebabkan terjadinya kendala lainnya.

Adanya keterbatasan modal menyebabkan posisi tawar petani menjadi lemah sehingga pasar dan harga beras organik belum terjamin. Rendahnya daya beli masyarakat merupakan kendala dalam pemasaran beras organik yang memiliki kekuatan penggerak besar. Hal ini disebabkan harga beras organik yang lebih mahal dikarenakan kualitas beras yang lebih sehat sehingga konsumen beras organik pada umumnya merupakan masyarakat golongan menengah ke atas yang berada di kota-kota besar yang memiliki kesadaran terhadap pangan sehat. Saat ini sebagian besar beras organik dari Kabupaten Cianjur dipasarkan ke Jakarta, sedangkan pemasaran di daerah Cianjur sendiri masih sangat terbatas karena daya beli masyarakat yang relatif rendah. Belum adanya sarana pengolahan dan pemasaran khusus organik mempengaruhi keorganikan dari beras organik sehingga mengurangi kepercayaan konsumen yang mengakibatkan harga beras organik masih belum sesuai dengan harapan petani. Kurangnya dukungan pemerintah karena belum ada kebijakan yang memberikan jaminan pemasaran beras organik menyebabkan banyak petani belum bersedia menerapkan pertanian padi organik sehingga kendala tersebut menjadi elemen kunci pada subsistem pemasaran.

Adanya dukungan pemerintah melalui kebijakan pemasaran dengan memberikan bantuan modal dan jaminan harga beras organik maka akan dapat mengatasi kendala keterbatasan modal, terbatasnya sarana dan prasarana serta rendahnya daya beli masyarakat. Dengan teratasinya kendala tersebut maka akan dapat mengatasi kendala belum adanya sertifikasi organik (E7). Kendala tersebut

berada pada kuadran linkage yang memiliki kekuatan penggerak tinggi dan ketergantungan tinggi. Artinya kendala tersebut menyebabkan terjadinya kendala lainnya, namun terjadinya kendala tersebut juga disebabkan oleh kendala yang lain. Hal ini disebabkan biaya sertifikasi organik yang relatif mahal, sedangkan permodalan petani terbatas.

Dengan mengatasi kendala belum adanya sertifikasi organik maka akan dapat mengatasi kendala kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pangan sehat karena petani dapat memasarkan beras organik kepada masyarakat golongan menengah ke atas yang memiliki kesadaran terhadap pangan sehat (E2), kurangnya kepercayaan konsumen (E3), kurangnya kemampuan petani dalam pemasaran, dan pada akhirnya akan dapat mengatasi kendala kurangnya jaminan pasar dan harga beras organik (E8). Kendala-kendala tersebut berada pada kuadran dependent yang memiliki daya penggerak rendah dan ketergantungan tinggi, yang berarti untuk mengatasi kendala tersebut maka perlu mengatasi kendala-kendala lainnya pada level yang lebih rendah.

d. Elemen Tujuan dari Program

Pada Tabel 35 disajikan tujuan pengembangan pertanian padi organik pada subsistem pengolahan dan pemasaran.

Tabel 35 Hasil perhitungan metode ISM subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen tujuan dari program

No. Sub elemen tujuan dari program Nilai Kuadran Level

Driver power Dependency

E1 E2 E3 E4 Meningkatkan kesehatan masyarakat

Meningkatkan harga jual Meningkatkan pendapatan petani Memperluas pemasaran 3 3 3 4 4 4 4 1 Independent Dependent Dependent Independent 4 2 1 3 Berdasarkan level elemen dari tujuan dapat digambarkan dalam struktur hirarki yang dapat dilihat pada Gambar 30.

Gambar 30 Struktur hierarki subsistem pengolahan dan pemasaran dari elemen tujuan dari program

E3. Meningkatkan pendapatan petani

E2. Meningkatkan harga jual

E4. Memperluas pemasaran

Selanjutnya matrik dari elemen tujuan berdasarkan nilai driver power- dependencedisajikan pada Gambar 31.

Independent Linkage

Autonomous Dependent

Gambar 31 Matrik driver power-dependence subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen tujuan dari program

Berdasarkan struktur hirarki elemen tujuan menunjukkan bahwa meningkatkan kesehatan masyarakat (E1) menjadi elemen kunci yang berkontribusi bagi tercapainya tujuan-tujuan lain dalam pemasaran beras organik (Gambar 30). Pertanian padi organik menghasilkan produk yang sehat karena tidak mengandung residu kimia sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat. Dengan menghasilkan produk yang sehat maka akan tercapai tujuan dapat memperluas pemasaran (E4) karena petani dapat memasarkan beras organik ke masyarakat yang memiliki kesadaran terhadap pangan sehat dengan harga yang lebih tinggi, bahkan untuk ekspor. Kedua tujuan tersebut berada pada kuadran

independent yang memiliki daya penggerak tinggi dan ketergantungan rendah artinya bahwa tujuan tersebut memiliki daya penggerak besar untuk berkontribusi bagi tercapainya tujuan lainnya.

Dengan kualitas beras yang lebih sehat maka beras organik memiliki harga jual yang lebih tinggi sehingga akan tercapai tujuan meningkatkan harga jual (E2). Selanjutnya apabila harga jual yang lebih tinggi tercapai maka akan tercapai tujuan meningkatkan pendapatan petani dalam pemasaran beras organik (E3). Tujuan meningkatkan harga jual dan meningkatkan pendapatan petani berada pada kuadran dependent yang memiliki daya penggerak rendah dan ketergantungan tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa tercapainya tujuan tersebut akan tergantung pada tercapainya tujuan lannya.

e. Elemen Aktivitas yang Dibutuhkan

Aktivitas yang dibutuhkan pada subsistem pengolahan dan pemasaran dapat dilihat pada Tabel 36.

Tabel 36 Hasil perhitungan metode ISM subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen aktivitas yang dibutuhkan

No. Sub elemen aktivitas yang dibutuhkan

Nilai Kuadran Level

Driver power Dependency

E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 E11 Sertifikasi

Penyediaan informasi pasar Pemberian jaminan harga Promosi

Kemitraan Pengawasan

Pemberian bantuan modal Pemberdayaan kelompok tani Pendirian outlet pangan organik Memperbaiki sarana transportasi Pembentukan koperasi 9 10 9 9 9 9 1 9 9 9 10 10 1 10 10 10 10 11 10 10 10 1 Linkage Dependent Dependent Dependent Dependent Independent Independent Linkage Linkage Independent Independent 5 3 1 4 2 6 8 5 5 7 9 Struktur hirarki yang menunjukkan level elemen aktivitas yang dibutuhkan pada subsistem pengolahan dan pemasaran ditampilkan pada Gambar 32. Berdasarkan struktur hirarki menunjukkan bahwa pembentukan koperasi (E11) sebagai elemen kunci. Aktivitas pembentukan koperasi (E11), pengawasan (E6), pemberian bantuan modal (E7) dan memperbaiki sarana transportasi (E10) berada pada kuadran independent yang memiliki daya penggerak tinggi dan ketergantungan rendah sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 33. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas tersebut memiliki daya penggerak besar yang mempengaruhi pelaksanaan aktivitas lainnya.

Dengan pembentukan koperasi maka akan mempengaruhi aktivitas pemberian bantuan modal karena petani dapat bergabung dalam koperasi untuk bersama- sama mengajukan bantuan modal kepada pemerintah atau lembaga keuangan. Dengan pembentukan koperasi maka petani dapat melakukan pemasaran bersama beras organik sehingga dapat meningkatkan posisi tawar dan memperluas pemasaran. Aktivitas pengawasan diperlukan untuk menjamin keorganikan produk karena keorganikan beras organik tidak hanya sebatas pada penggunaan input organik tetapi hingga pengolahan dan pemasaran untuk menjaga kepercayaan konsumen. Untuk meningkatkan akses pemasaran beras organik maka diperlukan aktivitas memperbaiki sarana transportasi dikarenakan saat ini sarana transportasi belum mendukung.

Dengan terlaksananya aktivitas-aktivitas di atas maka akan mempengaruhi aktivitas sertifikasi (E1), pemberdayaan kelompok tani (E8) dan pendirian outlet pangan organik (E9). Aktivitas tersebut berada pada kuadaran linkage yang memiliki kekuatan penggerak tinggi dan ketergantungan tinggi, artinya aktivitas tersebut mempengaruhi pelaksanaan aktivitas lainnya namun pelaksanaan aktivitas tersebut akan tergantung pada aktivitas lainnya.

Selanjutnya dengan adanya sertifikasi organik, pemberdayaan kelompok tani dan pendirian outlet pangan organik maka akan mempengaruhi aktivitas promosi (E4), penyediaan informasi pasar melalui koperasi (E2) serta dapat menjalin kemitraan dengan lembaga pemasaran atau investor (E5). Dengan adanya kemitraan maka akan dapat memberikan jaminan harga beras organik bagi petani (E3). Aktivitas-aktivitas tersebut berada pada kuadran dependent artinya

bahwa pelaksanaan aktivitas tersebut akan ditentukan oleh aktivitas-aktivitas sebelumnya.

Gambar 32 Struktur hierarki subsistem pengolahan dan pemasaran dari elemen aktivitas yang dibutuhkan

Matrik driver power-dependence yang menunjukkan pnegelompokan elemen aktivitas yang dibutuhkan pada subsistem pengolahan dan pemasaran ditampilkan pada Gambar 33.

E4. Promosi E5. Kemitraan

E6. Pengawasan

E7. Pemberian bantuan modal

E8. Pemberdayaan kelompok tani E9. Pendirian outlet pangan organik

E10. Memperbaiki sarana transportasi E1. Sertifikasi

E2. Penyediaan informasi pasar E3. Pemberian jaminan harga

Independent Linkage

Autonomous Dependent

Gambar 33 Matrik driver power-dependence subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen aktivitas yang dibutuhkan

f. Elemen Lembaga yang Terlibat dalam Pelaksanaan Program

Tabel 37 menunjukkan lembaga yang terlibat pada subsistem pengolahan dan pemasaran.

Tabel 37 Hasil perhitungan metode ISM subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program

No. Sub elemen lembaga yang terlibat Nilai Kuadran Level

Driver power Dependency E1 E2 E3 E4 E5 E6 E7 E8 E9 E10 Dinas Pertanian

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dinas Pangan sehat

Lembaga penyuluhan pertanian Lembaga sertifikasi organik Bank

Lembaga swadaya masyarakat Perusahaan mitra Kelompok tani Koperasi 5 5 1 2 2 8 8 4 1 5 4 4 7 2 7 1 1 4 9 2 Autonomous Autonomous Dependent Autonomous Dependent Independent Independent Autonomous Dependent Autonomous 3 3 1 2 2 5 4 3 1 4 Gambar 34 menunjukkan struktur hirarki dari elemen lembaga yang terlibat yang didasarkan pada level elemen. Berdasarkan struktur hirarki diperoleh bahwa peran lembaga bank (E6) menjadi elemen kunci yang akan mendukung lembaga-lembaga lainnya untuk berperan dalam pemasaran beras organik. Lembaga bank (E6) dan LSM (E7) berada pada kuadran independent yang menunjukkan bahwa lembaga tersebut memiliki daya penggerak besar untuk mendukung peran lembaga lainnya. Bank diharapkan dapat berperan membantu permodalan bagi petani agar dapat meningkatkan posisi tawar dan memperluas pemasaran beras organik. Lembaga swadaya masyarakat diharapkan ikut berperan membantu petani dalam pemasaran beras organik.

Dinas Pertanian (E1), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (E2), lembaga penyuluhan pertanian (E4), perusahaan mitra (E8) dan Koperasi (E10) berada pada kuadran autonomous. Kuadran tersebut memiliki daya penggerak lemah dan ketergantungan lemah yang artinya memililiki keterkaitan sedikit dengan sistem meskipun bisa saja hubungannya kuat. Sedangkan Dinas Pangan sehat (E3), lembaga sertifikasi organik (E5) dan kelompok tani (E9) berada pada kuadran

dependent yang memiliki daya penggerak lemah dan ketergantungan tinggi yang menunjukkan bahwa peran lembaga tersebut dipengaruhi oleh lembaga-lembaga lainnya. Matrik driver power-dependencedari elemen lembaga yang terlibat dapat dilihat pada Gambar 35.

Gambar 34 Struktur hierarki subsistem pengolahan dan pemasaran dari elemen lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program

Berdasarkan Gambar 34 dapat dilihat bahwa dengan adanya dukungan permodalan dari bank maka akan mendukung koperasi dan LSM untuk berperan membantu petani dalam pemasaran. Dengan adanya peran koperasi yang menampung hasil produksi petani maka akan mendukung peran perusahaan mitra untuk melakukan kemitraan dengan koperasi. Adanya kemitraan dengan perusahaan mitra selanjutnya dapat mendorong peran lembaga sertifikasi organik untuk memberikan sertifikasi produk yang akan mendukung peran dari kelompok tani sebagai organisasi petani padi organik.

Independent Linkage

Autonomous Dependent

Gambar 35 Matrik driver power-dependence subsistem pengolahan dan pemasaran untuk elemen lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program

E1. Dinas Pertanian

E4. Lembaga Penyuluhan Pertanian E5. Lembaga sertifikasi organik

E6. Bank E7. LSM

E9. Kelompok tani

E8. Perusahaan mitra

E10. Koperasi E2. Dinas Perindustrian dan Perdagangan E3. Dinas Pangan