• Tidak ada hasil yang ditemukan

dan pengadilan”

Dalam dokumen Majalah Peradilan Agama Edisi XI (Halaman 61-63)

Dalam perkembangannya, setelah Raginah selaku wakif dan Ridwan selaku Nazhir meninggal dunia, ahli waris Ridwan menjual tanah wakaf tersebut kepada pihak ketiga. Dari pihak Raginah, yaitu kedua adik kandungnya yang pernah menjadi saksi merasa keberatan atas jual beli tanah yang diwaka kan oleh Raginah. Kedua adik Raginah tersebut sempat berkonsultasi kepada Kepala Desa dan tokoh agama setempat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan, namun karena ahli waris Ridwan bersikukuh bahwa tanah yang dijualnya bukan tanah wakaf tetapi hak milik almarhum Ridwan, maka pihak Raginah mengajukan gugatan melalui Pengadilan Agama Kudus, yang pada akhirnya sesuai dengan bukti-bukti dan fakta yang ada Pengadilan Agama Kudus memenangkan gugatan kedua adik kandung Raginah.

Mendasarkan pada contoh kasus tersebut di atas, dapat diketahui bahwa dalam hal terjadi sengketa wakaf, upaya penyelesaian yang dilakukan pertama-tama adalah melalui upaya musyawarah, baru apabila kemudian dari musyawarah yang dilakukan belum menemukan titik temu, penyelesaiannya diupayakan melalui Pengadilan Agama

Dasar Hukum Acara Peradilan Agama11

(ukum acara yang berlaku bagi lingkungan peradilan Agama ditentukan oleh pasal UU No. Tahun jo UU No. Th. yang berbunyi :

(ukum acara yang berlaku pada Pengadilan dalam Lingkungan Peradilan Agama adalah (ukum Acara Perdata yang berlaku pada pengadilan

Disampaikan oleh Drs. (. Anshoruddin, S.(., M.A; Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama, Kalimantan Barat Penyelesaian Sengketa Perwakafan Di Indonesia Dalam Perspektif Hukum Islam Dan Hukum Nasional*, https://www.pta-pontianak.go.id, h.

dalam lingkungan peradilan umum, kecuali yang telah diatur secara khusu dalam Undang-undang ini .

Berdasarkan dari telaahan berbagai Yurisprudensi yang ada, bahwa orang yang berhak mengajukan perkara sengketa wakaf itu adalah : a. Wakif atau Keluarganya Ahli

Warisnya

b. Wakaf yang pelaksanaannya dilakukan oleh Nazhir

c. Secara bersama-sama Wakif Ahli Warisnya dan Wakaf Nazhir d. Orang lain yang merasa

berkepentingan dengan

perwakafan tersebut

e. Nazhir atau anak keturunannya. Mereka yang tersebut diatas didalam mengajukan perkaranya ke Pengadilan Agama berkedudukan sebagai Penggugat, sedangkan lawannya berkedudukan sebagai Tergugat .

Telaah Kritis Sengketa Wakaf dan Penyelesaian di Pengadilan

Seharusnya dua prinsip dari UU Wakaf tentang dua bentuk wakaf abadi wakaf selamanya atau berbentuk sementara wakaf berjangka waktu dipegang teguh oleh BW), Wakif, Nazhir, masyarakat dan Pengadilan. )mplikasinya dalam wakaf abadi tidak ditemukan istilah ahli waris wakif dan ahli waris nazhir.

Yang selama ini sering menggugat ke Pengadilan Negeri atau Pengadilan Agama adalah pihak ahli waris wakif dari tanah wakaf dengan berbagai alasan mengklaim sebagai ahli waris wakif, mereka merasa mempunyai hak di atas tanah wakaf tersebut. Bila mereka menggugat di Pengadilan Agama biasanya masalahnya mudah diselesaikan bila ada akta ikrar wakaf dan nazhir yg telah mengelola harta sesuai keinginan wakif. Namun, menjadi tidak mudah selesai karena mereka menggugat di Pengadilan Negeri karena ada unsur pidana

menurut ahli waris wakif. Unsur pidana ini biasanya dicari cari atau direkayasa oleh penggugat dengan bantuan pengacara dan pemodal yang ingin tanah wakaf tersebut kembali ketangan ahli waris wakif.

Jalan yang ditempuh oleh penggugat adalah masalah keabsahan akta ikrar wakaf dan nazhir tidak memanfaatkan tanah wakaf sesuai keinginan Wakif. Penggugat mencari celah cacat hukum dari akta ikrar wakaf atau pengganti akta ikrar wakaf dengan harapan Pengadilan negeri membatalkan akta ikrar wakaf. Pertanyaan yang mendasar bahwa selama ini pembuatan akta ikrar wakaf di Kantor Urusan Agama KUA , kepala KUA mewakili pemerintah, padahal Peraturan Pemerintah tentang Wakaf membuka kesempatan notaris membuat akta ikrar wakaf. Namun, sampai saat ini belum ada notaris yang menangani akta ikrar wakaf. Menurut penulis, Kepala KUA lebih menitik beratkan membuat akta ikrar wakaf secara administratif agar memenuhi aspek hukum sedangkan Notaris sebaliknya. Untuk menutup celah tuntutan cacat akta ikrar wakaf maka selayaknya peran pembuat akta ikrar wakaf lebih diperankan oleh Notaris untuk nilai wakaf yang besar.

Selanjutnya, untuk tidak membebani nazhir, sebaiknya wakif menginginkan harta benda wakaf terutama tanah peruntukkannya bersifat umum yaitu untuk kemaslahatan ummat daripada menginginkan yang bersifat khusus. Di Malaysia dengan peraturan yang ada, wakif hanya bisa menyatakan peruntukkan yang bersifat umum atau Aam pada saat ikrar wakaf. Perubahan peruntukkan yang diinginkan wakif yang bersifat khusus dapat dirubah oleh BW) setelah mempertimbangkan berbagai aspek. Dengan begitu sengketa antara ahli waris wakif dengan nazhir karena

nazhir tidak mengikuti keinginan wakif dapat diselesaikan menurut UU wakaf.

Pasal ddalam UU Wakaf, adanya kewenangan BW) melakukan pergantian dan pemberhentian Nazhir merupakan kewenangan yang harus dijalankan bila nazhir bersengketa kepada pihak manapun dan ternyata nazhir melakukan kesalahan dan penyimpangan dari peraturan perundang undangan yang berkaitan dengan wakaf. Peran BW) tersebut bisa berjalan bila nazhir melaporkan kegiatannya kepada BW). Dengan Pasal , peran BW) sangat besar untuk menangkal sengketa wakaf ke pengadilan.

Dari laporan yang datang ke BW) Pusat, banyak kasus hukum wakaf ditangani oleh Pengadilan Negeri karena tuntutan ahli waris wakif yang menyatakan akta ikrar wakaf cacat hukum sehingga Pengadilan Negeri dalam kasus sengketa di Katulampa Bogor diatas ha tanah wakaf, meminta KUA membatalkan akta ikrar wakaf dan KUA membatalkan karena kepala KUA yang sudah pensiun mengakui kelalaian. Dalam kasus yang ada unsur pidana di sengketa wakaf selayaknya pengadilan agama tetap seharusnya yang mengadili, karena jika benar ada unsur pidananya

barulah dilimpahkan ke Pengadilan Negeri. Karena dalam kasus sengketa wakaf pasti ada unsur perdatanya jadi selayaknya Mahkamah Agung mengatur bahwa sengketa wakaf harus diurus oleh Pengadilan Agama walaupun tuntutannya bersifat pidana.

Selanjutnya yang harus dituntaskan adalah peran dan kewenangan BW) sebagai badan tunggal yang mengurusi, membina, dan mengawasi perwakafan nasional karena di UU wakaf masih menyebut peran dan kewenangan Menteri Agama. (al ini perlu dituntaskan agar sistem administrasi dan sistem pembinaan wakaf dibawah satu atap dapat berjalan sehingga lemahnya koordinasi antara Kementerian Agama dan BW) tidak berkelanjutan dan sistem administrasi perwakafan dapat berjalan semestinya sehingga menutup celah terjadi sengketa wakaf yang berujung ke Pengadilan.

Kesimpulan

Menutup celah adanya sengketa wakaf hanya bisa diatasi bila sistem perwakafan nasional dapat memfungsikan peran dan kewenangan dari semua pemangku kepentingan wakaf sesuai peraturan perundangan undangan. BW) harus berperan lebih besar dalam menangani sistem perwakafan nasional untuk mencegah terjadinya sengketa syariah akibat lemahnya pengetahuan wakif, nazhir dan masyarakat. Sedangkan sengketa wakaf sebagai akibat masalah ekonomi dan masalah sosial dapat diatasi dengan mudah bila sistem perwakafan nasional sudah terbangun dengan baik sehingga Pengadilan sebagai alternatif terakhir. Bila terjadi sengketa wakaf diamasa yang akan datang selayaknya yang utama dan pertama mengadili sengketa wakaf adalah Pengadilan Agama.

Sumber :

Fadhilah, Nur, Sengketa Tanah Wakaf dan Strategi Penyelesaiannya, de Jure, Jurnal Syariah dan (ukum, , Juni , Sekolah Tinggi Agama )slam Negeri Tulungagung Press h. -

Komariah, Upi, , Penyelesaian Sengketa Wakaf di Pengadilan Agama, Jurnal (ukum dan Peradilan, Volume , Nomor Juli : -

Susanti, U ik, , Naskah Publikasi: Pelaksanaan Wakaf Tanah Berdasarkan Undang-Undang Nomor Tahun Studi Kasus di Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali Tahun , Fakultas Keguruan dan )lmu Pendidikan: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Widiyanto, Eko Mei, , Tinjauan Yuridis Pembatalan Wakaf oleh Nazhir Studi Kasus di Pengadilan Agama Surakarta , Fakultas (ukum: Universitas Muhammadiyah Surakarta

http://www.bwi.or.id, Potensi Wakaf di )ndonesia

h t t p s : / / w w w. p t a - p o n t i a n a k . g o . i d .Disampaikan oleh Drs. (. Anshoruddin, S.(., M.A; Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama, Kalimantan Barat Penyelesaian Sengketa Perwakafan Di )ndonesia Dalam Perspektif (ukum )slam Dan (ukum Nasional* https://www.pta-pontianak. go.id

https://hukumekonomi syariahuinsgd. wordpress.com/ / / /analisis- yuridis-putusan-mahkamah-agung- nomor- kag -oleh-muhammad- abduh/

http://www.republika.co.id/ BW) Banten Diminta Selesai Sengketa Wakaf

Undang-Undang Nomor Tahun tentang Wakaf

Undang-Undang Nomor Tahun tentang Peradilan Agama

Peraturan Pemerintah R) Nomor Tahun tentang Perwakafan Tanah (ak Milik

“Menut up celah

Dalam dokumen Majalah Peradilan Agama Edisi XI (Halaman 61-63)