• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIPP, E-Learning Pelayanan Publik dan Bantuan Hukum

Dalam dokumen Majalah Peradilan Agama Edisi XI (Halaman 86-88)

Direkt ur Pembinaan Administ rasi Peradilan Agama Dit jen Badilag, Dr. H. Hasbi Hasan, S.H., M.H.

Meski demikian, ia dan jajarannya berusaha menyiasatinya dengan melakukan e isiensi dalam hal bimbingan teknis dan monitoring.

Kendala lainnya adalah belum seragamnya budaya kerja menggunakan S)PP dalam membantu percepatan penyelesaian administrasi perkara. Merubah budaya kerja, terutama bagi mereka yang belum terbiasa dengan )T itu memang tantangan berat. Apalagi mereka yang

gaptek, ungkapnya.

E-Learning Pelayanan Publik

Dalam upaya meningkatkan kapasitas SDM peradilan agama di bidang pelayanan publik, Direktorat Binadmin akan mengimplementasikan E-Learning Pelayanan Publik bagi para frontliners pelayanan publik di pengadilan. Pesertanya pelatihan jarak jauh itu terdiri dari para petugas Meja )nformasi, petugas Meja ), petugas Meja )) dan petugas Meja ))).

Rencananya, tahun ini akan diadakan sebanyak tiga kali pelatihan dengan masing-masing peserta sebanyak orang.

E-Learning Pelayanan Publik yang dimiliki Ditjen Badilag merupakan hasil kerja sama dengan the Family Court of Australia FCoA yang

didukung penuh oleh Australia Indonesia Partnership for Justice

A)PJ . Seluruh konten pelatihan yang dibutuhkan sudah diselesaikan pembuatannya tahun lalu.

Dengan mengikuti pelatihan ini para garda depan pelayanan publik di peradilan agama diharapkan memiliki kemampuan yang seragam yang memenuhi ekspektasi para pencari keadilan dalam memberikan pelayanan.

Bantuan Hukum

Pemberian layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu juga tetap menjadi fokus utama

Ditjen Badilag tahun . Sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Mahkamah Agung Nomor Tahun , Ditjen Badilag melalui Direktorat Ditadmin terus memberikan perhatian penuh bagi terwujudnya layanan hukum bagi masyarakat yang tidak mampu melalui mekanisme pembebasan biaya perkara, sidang di luar gedung pengadilan dan Posbakum pengadilan.

Selain itu, Badilag juga ingin agar Pelayanan Terpadu Sidang Keliling seperti yang diatur dalam Perma Nomor Tahun ditingkatkan pelaksanaannya agar semakin banyak masyarakat tidak mampu yang terbantu dalam mendapatkan identitas dan kepastian hukum, kata Dr. (. (asbi (asan, M.(.

Berdasarkan data Laporan Tahunan Mahkamah Agung tahun

, dan , jumlah

pelayanan hukum yang dilakukan pengadilan agama dan mahkamah syar iyah mengalami luktuasi.

Layanan pembebasan biaya perkara pada tahun berhasil menyelesaikan . perkara. Jumlah itu menurun pada tahun yang hanya menyelesaikan . perkara. Akan tetapi pada tahun

naik drastis sekitar persen dengan jumlah penyelesaian perkara sebanyak . .

Begitu juga dengan layanan Posbakum. Pada tahun mampu melayani . orang, turun menjadi . orang pada tahun . Dan meningkat tajam pada tahun menjadi . orang yang dilayani.

Peningkatan yang tajam juga terjadi pada layanan sidang keliling. Pada tahun berhasil menyelesaikan . perkara, turun menjadi . perkara pada tahun , dan meningkat pesat menjadi . perkara pada tahun .

Tren yang sama juga terjadi pada Pelayanan Terpadu. Tahun berhasil memutus . perkara, turun drastis menjadi . perkara dan melonjak sangat signi ikan menjadi . perkara.

Badilag sangat berharap jajaran peradilan agama terus meningkatkan jumlah layanan bantuan hukum bagi masyarakat. Jangan sampai menurun seperti yang terjadi pada tahun . Di samping pelaksanaan yang harus meningkat kualitas dan kuantitasnya, kawan-kawan di pengadilan agama dan mahkamah syar iyah juga harus patuh dan tertib dalam hal pelaporan, cetus Direktur Binadmin.

Reward, Punishment dan Keteladanan

Saya ingin sistem mekanisme reward and punishment betul-betul ditegakan. Mekanisme reward and punishment ini memiliki dampak yang cukup besar. Oleh karenanya, ini penting kita wujudkan agar kawan-kawan di Peradilan Agama semakin terpacu dalam memberikan pelayanan dan melakukan inovasi, kata Direktur.

Dahulu, lanjut Direktur Binadmin, peradilan agama dikenal maju pesat dalam Pola Bindalmin dan pemanfaatan )T. Peradilan agama perlu memacu speed-nya agar lebih

kencang lagi agar jangan sampai tertinggal dengan kawan-kawan dari lingkungan peradilan lainnya di Mahkamah Agung.

Peradilan agama sejak dahulu dikenal dengan keteladanan. Pimpinan di semua lini dan lapisan, kata Direktur, harus memberikan teladan yang baik bagi yang lainnya. Komunikasi dan koordinasi yang bagus baik di tingkat Ditjen maupun pengadilan tingkat pertama dan banding harus kembali direvitalisasi.

P

ernyataan tersebut, acapkali disampaikan oleh Prof. Dr. (. M. (atta Ali, S.(, M.(., saat melaporkan hasil kinerja Mahkamah Agung R) sepanjang tahun lalu, di hadapan pimpinan MA, para hakim agung, para pejabat eselon ), pejabat eselon )), pejabat eselon ))), pejabat struktural dan fungsional, para tamu undangan dari lembaga negara dan lembaga internasional lainnya, MA kembali bersorak sorai setelah bekerja keras satu tahun yang lalu.

Benang merah yang disampaikan, MA mampu mengukir sejarah dalam keberhasilan penanganan perkara di empat lingkungan badan peradilan. Tidak hanya itu, penanganan perkara tersebut diikuti oleh penyelesaikan perkara yang sederhana, cepat, dan biaya ringan serta puas di hati masyarakat.

Meskipun di tahun lalu masih menyisakan beberapa hal yang belum sempurna, namun Mahkamah Agung dan badan peradilan di bawahnya telah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pembenahan dan perbaikan di segala bidang seperti halnya yang menjadi harapan publik selama ini.

Pada tahun , Mahkamah Agung kembali mampu melampaui target kinerja yang ditetapkan dalam memutus perkara di atas % dan merupakan capaian tertinggi yang pernah diraih sepanjang sejarah Mahkamah Agung. Pada akhir tahun tercatat sisa perkara sebanyak . perkara, jumlah sisa perkara tersebut juga merupakan yang terendah dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir. Selain itu, Mahkamah Agung juga tidak henti-hentinya melakukan perbaikan dan pembaruan di bidang teknis dan manajemen perkara dalam rangka meningkatkan kinerja penanganan perkara.

Mengelola persepsi dan memelihara kepercayaan publik demi terwujudnya visi Badan Peradilan )ndonesia yang Agung, demikian benang merah dalam sambutan Prof. Dr. (.M. (atta Ali, S(, M( saat melaporkan hasil kinerja MA tahun , pada tanggal Februari lalu.

Tahun merupakan tahun pertama di fase lima tahun kedua dalam peta jalan road map pembaruan

peradilan – . Pada fase lima tahun kedua – , fokus pembaruan diarahkan pada peningkatan akses terhadap keadilan, dukungan terhadap kebijakan reformasi hukum, manajemen perkara berbasis elektronik, pelayanan publik berbasis elektronik, dan simpli ikasi administrasi perkara cepat. Arah kebijakan tersebut dapat diketahui dari berbagai regulasi yang diterbitkan oleh Mahkamah Agung, baik dalam bentuk Peraturan Mahkamah Agung Perma , Surat Edaran Mahkamah Agung SEMA , Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung, Surat Keputusan Panitera Mahkamah Agung R) ataupun Keputusan Pejabat Eselon ) lainnya. Benang merah dari berbagai kebijakan tersebut mengarah pada perwujudan konsepsi badan peradilan yang agung.

Secara gra is statistik, rasio produktivitas memutus perkara yang dilakukan Mahkamah Agung sepanjang tahun dapat dilihat dari beban kerjanya. Beban perkara Mahkamah Agung tahun berjumlah . perkara, terdiri sisa perkara tahun sebanyak . dan perkara yang diterima tahun sebanyak . perkara. Mahkamah Agung telah memutus sebanyak

. perkara sehingga sisa perkara berjumlah .

Dalam dokumen Majalah Peradilan Agama Edisi XI (Halaman 86-88)