• Tidak ada hasil yang ditemukan

Drs. Jan Bella

Dalam dokumen MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (Halaman 178-182)

Pendidikan dan latihan sama dengan pengembangan yaitu merupakan proses peningkatan ketrampilan kerja baik teknis maupun manajerial. Pendidikan berorientasi pada teori, dilakukan dalam kelas, berlangsung lama, dan biasanya menjawab why. Latihan berorientasi pada praktek, dilakukan dilapangan, berlangsung singkat, dan biasanya menjawab how.

3.3 T U J UA N DA R I P E N G E M B A N G A N K A RYAWA N

Tujuan diselenggarakan pengembangan kerja/karyawan menurut (Simamora:2006:276) diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan. Adapun tujuan-tujuannya sebagai berikut:

1. Memperbaiki kinerja karyawan yang bekerja secara tidak memuaskan karena kekurangan

2. Memuktahirkan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi. 3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar kompeten dalam

pekerjaan.

4. Membantu memecahkan masalah orperasional.

5. Mempersiapkan karyawan untuk promosi satu cara untuk menarik, menahan, dan memotivasi karyawan adalah melalui program pengembangan karir yang

6. Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi, 7. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi.

Menurut Carrell dan Kuzmits (1982: 278), tujuan utama pelatihan dapat dibagi menjadi 5 area:

1. Untuk meningkatkan ketrampilan karyawan sesuai dengan perubahan teknologi. 2. Untuk mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru agar menjadi kompeten. 3. Untuk membantu masalah operasional.

4. Untuk menyiapkan karyawan dalam promosi.

5. Untuk memberi orientasi karyawan untuk lebih mengenal organisasinya

Menurut Procton dan Thornton (1983: 4) menyatakan bahwa tujuan pelatihan adalah:

1. Untuk menyesuaikan diri terhadap tuntutan bisnis dan operasional-operasional industri sejak hari pertama masuk kerja.

2. Memperoleh kemajuan sebagai kekuatan yang produktif dalam perusahaan dengan jalan mengembangkan kebutuhan ketrampilan, pengetahuan dan sikap.

Berikut ini tedapat tiga Tujuan atau Objective pokok yang dicapai dari kegiatan training atau pelatihan, yaitu:

1. Ilmu pengetahuan (Knowledge), Para Karyawan baru yang dilatih diharapkan mendapatkan Ilmu pengetahuan yang cukup untuk dapat mengerjakan tugasnya yang akan diberikan.

2. Kemampuan (skill), Para Karyawan baru yang dilatih diharapkan dapat dan mampu melakukan tugas saat ditempatkan pada proses yang telah ditentukan. 3. Penentuan sikap (attitude), Setelah melakukan pelatihan diharapkan para

karyawan baru dapat memiliki minat dan kesadaran atas pekerjaan yang akan dilakukannya.

Training dapat dilakukan oleh perusahaan itu sendiri secara Internal maupun dilakukan oleh instansi luar secara eksternal baik mengundang trainer dari luar dan melakukan pelatihan dalam perusahaan itu sendiri ataupun mengirimkan para karyawannya ke luar untuk dilatih. Umumnya, perusahaan produksi perakitan elektronik memiliki Training Center (Pusat Pelatihan) di lingkungan sendiri untuk melakukan pelatihan terhadap karyawannya. Tetapi pada situasi tertentu, seperti adanya Teknologi baru, proses kerja baru, sistem baru, pengembangan motivasi dan kurangnya staff pelatih maka perusahaan tersebut akan mengadakan pelatihan secara eksternal.Training merupakan suatu proses yang sangat penting dalam menyediakan tenaga kerja yang

kompeten (berkemampuan) untuk memenuhi kebutuhan standar produksi. Namun, masih banyak yang belum serius dalam hal menyelenggarakan pelatihan yang efektif.

Tujuan lain dari pengembangan karyawan adalah menyangkut beberapa hal, diantaranya:

1. Produktifitas kerja

Dengan pengembangan, produktifitas kerja karyawan akan meningkat, kualitas dan kuantitas produksi semakin baik, karena technical skill, human skill dan managerial skill karyawan yang semakin membaik.

2. Efisien

Pengembangan karyawan bertujuan untuk meningkatkan efesiensi tenaga, waktu, bahan baku dan mengurangi ausnya mesin-mesin. Pemborosan berkurang, biaya produksi relative mengecil sehingga daya saing perusahaan semakin besar 3. Mengurangi kerusakan

Pengembangan karyawan juga bertujuan untuk mengurangi kerusakan barang, produksi dan mesin-mesin karena karyawan semakin ahli dan terampil dalam melaksanakan pekerjaannya.

4. Mengurangi kecelakaan

Pengembangan bertujuan untuk mengurangi tingkat kecelakaan karyawan, sehingga jumlah biaya pengobatan yang dikeluarkan perusahaan berkurang. 5. Meningkatkan service

Pengembangan akan meningkatkan kualitas layanan yang lebih baik dari karyawan kepada nasabah perusahaan, karena pemberian pelayanan yang baik merupakan daya penarik yang sangat penting bagi rekan-rekan perusahaan yang bersangkutan. 6. Moral

Dengan pengembangan, moral karyawan akan lebih baik karena keahlian dan keterampilannya sesuai dengan pekerjaannya sehingga mereka antusias untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

7. Karir

Dengan pengembangan, kesempatan untuk meningkatkan karir karyawan semakin besar, karena keahlian, keterampilan dan prestasi kerjanya lebih baik. Promosi ilmiah biasanya didasarkan kepada keahlian dan prestasi kerja seseorang.

8. Konseptual

Dengan pengembangan, manajer semakin cakap dan cepat dalam mengambil keputusan yang lebih baik karena technical skill, human skill dan managerial skill lebih baik.

9. Leadership

Dengan pengembangan kepemimpinan seorang manajer akan lebih baik, human relation-nya lebih luwes, motivasinya terarah sehingga pembinaan kerja sama

10. Incentives

Pengembangan juga dimaksudkan untuk meningkatkan insentif, fee, maupun benefit yang didasarkan pada prestasi kerja para karyawan.

11. Consumer satisfaction

Pengembangan para karyawan akan searah dengan pengembangan kualitas produk, dan layanan sehingga tentunya akan berkaitan dengan kepuasan konsumen. Manfaat yang diperoleh dari adanya suatu pelatihan yang diadakan oleh perusahaan seperti yang dinyatakan oleh Flippo (1988:215) sebagai berikuti:

Program pengembangan yang direncanakan akan memberikan manfaat kepada orang berupa peningkatan produktifitas, peningkatan moral, pengurangan biaya, dan stabilitas serta keluwesan (fleksibilitas) orang yang makin besar untuk menyesuaikan diri dengan persyaratan-persyararatan eksternal yang berubah. Program-program yang semacam itu juga akan membantu memenuhi kebutuhan perorangan dalam mencari pekerjaan yang bermakna bagi karir seumur hidup.Pelatihan berdampak luas terhadap pengolahan SDM karena adanya pengelolaan SDM yang baik akan lebih menguntungkan bagi kedua belah pihak, baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan.

Smith (1997) dalam Irianto (2001: 6), menambahkan bahwa pelatihan memiliki peran yang sangat penting bagi organisasi dan memberi kontribusi pada tiga permasalahan utama, yaitu:

1. Training and development has the potential to improve labour productivity. 2. Training and development can improve the quality of that out put: a more highly

trained employee is not only more competent at the job but also aware of the significance of his organisasi her actions

3. Training and development improves the ability of the organisation to cope with change; the successful implementation of change whether technical (in the form of new technologies) organisasi strategic new products, new markets, etc.) relies on the skills of the organisation’s member.

Artinya training dan pengembangan secara potensial dapat meningkatkan produktivitas karyawan, dan dapat meningkatkan kualitas yang dihasilkan, training karyawan tidak hanya membuat karyawan kompeten pada tugasnya tetapi lebih berpengaruh terhadap aksi pada organisasi serta menambah kemampuan organisasi dengan mengubah, mengimpelmentasikan, mengubah strategi teknik organisasi pada produk baru, pemasaran baru, dan lain lain yang dapat meningkatkan ketrampilan/ keahlian organisasi.

Hamalik (2001:13) mengatakan bahwa fungsi pelatihan adalah memperbaiki kinerja (performance) para peserta. Selain itu pelatihan juga bermanfaat untuk

mempersiapkan promosi ketenagakerjaan pada jabatan yang lebih rumit dan sulit, serta mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi yaitu tingkatan kepengawasan atau manajerial. Menurut Siagian (1998:184) pelatihan dapat membantu karyawan membuat keputusan yang lebih baik, meningkatkan kemampuan di bidang kerjanya sehingga dapat mengurangi stres dan menambah rasa percaya diri.

Adanya tambahan informasi tentang program yang diperoleh dari pelatihan dapat dimanfaatkan sebagai proses penumbuhan intelektualitas sehingga kecemasan menghadapi perubahan di masa-masa mendatang dapat dikurangi.

3.4 J E N I S - J E N I S P E N G E M B A N G A N

Jenis pengembangan di kelompokkan atas: pengembangan secara informal dan pengembangan secara formal.

1. Pengembangan Secara Informal

Yaitu karyawan atas keinginan dan usaha sendiri melatih dan mengembangkan dirinya dengan mempelajari buku-buku literatur yang berhubungan dengan pekerjaan atau jabatannya. Pengembangan secara informal menunjukkan bahwa karyawan tersebut berkeinginan keras untuk maju dengan cara meningkatkan kemampuan kerjanya. Hal ini bermanfaat bagi perusahaan karena prestasi kerja karyawan semakin besar, di samping efesiensi dan produktivitasnya juga semakin baik.

2. Pengembangan Secara Formal

Yaitu karyawan ditugaskan perusahaan untuk mengikuti pendidikan atau latihan, baik yang dilakukan perusahaan maupun yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan atau pelatihan.

Dalam dokumen MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (Halaman 178-182)