• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Pendidikan/ Education

Dalam dokumen MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (Halaman 186-194)

Metode pendidikan dalam arti sempit yaitu untuk meningkatkan keahlian dan kecakapan manajer memimpin para bawahannya secara efektif. Seorang manajer yang efektif pada jabatannya akan mendapatkan hasil yang optimal. Hal inilah yang memotivasi perusahaan memberikan pendidikan terhadap karyawan manajerialnya.

Metode pendidikan/development menurut Andrew F. Sikula (1981: 243-274) adalah sebagai berikut:

a. Training methods atau classroom method

Training methods merupakan metode latihan di dalam kelas yang juga dapat digunakan sebagai metode pendidikan (development), karena manajer adalah juga karyawan. Latihan dalam kelas seperti rapat (conference), studi kasus (case study), ceramah (lecture), dan role playing.

b. Under study

Under study adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan praktek langsung bagi seseorang yang dipersiapkan untuk menggantikan jabatan atasannya. Di sini calon disiapkan untuk mengisi jabatan tempat ia berlatih apabila pemimpinannya berhenti. Jadi merupakan on the job training, tetapi under study biasanya untuk jabatan kepemimpinan.

c. Job Rotation and Planned Progression

Job rotation adalah teknik pengembangan yang dilakukan dengan cara memindahkan peserta dari suatu jabatan ke jabatan lainnya secara periodik untuk menambah keahlian dan kecakapannya pada setiap bagian. Jika ia dipromosikan, ia telah mempunyai pengetahuan luas terhadap semua bagian pada perusahaan bersangkutan, sehingga tidak canggung dalam kepemimpinannya.

d. Coaching-counseling

Coaching adalah suatu metode pendidikan dengan cara atasan mengerjakan keahlian dan keterampilan kerja kepada bawahannya. Dalam metode ini, supervisor diperlukan sebagai petunjuk untuk memberitahukan kepada para peserta mengenai tugas yang akan dilaksanakan dan bagaimana cara mengerjakannya. Counseling adalah suatu cara pendidikan dengan melakukan diskusi antara

pekerja dan manajer mengenai hal-hal yang sifatnya pribadi, seperti keinginannya, ketakutannya, dan aspirasinya

e. Junior Board of Executive or Multiple Management

Merupakan suatu komite penasihat tetap yang terdiri dari calon-calon manajer yang ikut memikirkan atau memecahkan masalah-masalah perusahaan untuk kemudian direkomendasikan kepada manajer (Top Management). Komite penasihat ini hanya berperan sebagai staf.

f. Committee Assignment

Yaitu komite yang dibentuk untuk menyelidiki, pertimbangan, penganalisis, dan melaporkan suatu masalah kepada pemimpin. Ditentukan berbagai bentuk komite, yaitu:

1) Komite formal dan informal 2) Komite tetap dan sementara 3) Komite eksekutif dan staf

g. Business Games

Business games (permainan bisnis) adalah pengembangan yang dilakukan dengan diadu untuk bersaing memecahkan masalah tertentu. Permainan disusun dengan aturan-aturan tertentu yang diperoleh dari teori ekonomi atau studi operasi-operasi bisnis. Contoh: kelompok-kelompok tersebut ditugaskan mengambil keputusan yang tepat dan cepat tentang harga pokok produksi, jumlah produksi, dan cara pemasaran barang. Tujuannya untuk melatih para peserta dalam mengambil keputusan yang baik pada situasi/kondisi dan objek tertentu.

h. Sensitivity Training

Sensitivity training dimaksudkan untuk membantu para karyawan agar lebih mengerti tentang diri sendiri, menciptakan pengertian yang lebih mendalam di antara para karyawan, dan mengembangkan keahlian setiap karyawan yang spesifik. Dengan kata lain, para peserta diharapkan untuk belajar bagaimana cara bekerja yang lebih efektif sebagai anggota tim dan bagaimana melaksanakan perannya dengan baik.

i. Other Development Method

Metode lain ini digunakan untuk tujuan pendidikan terhadap manajer, misalnya teori X dan teori Y yang dikemukakan oleh douglas Mc. Gregor. Kesimpulannya ialah setiap metode pengembangan harus dapat meningkatkan keahlian, keterampilan, kecakapan, dan kualitas agar karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya lebih efektif dan mencapai prestasi kerja optimal.

3.6 TO L A K U K U R P E N G E M B A N G A N K A RYAWA N

Metode pengembangan (development) yang diterapkan perlu diukur apakah baik atau tidak. Metode pengembangan dikatakan baik jika mencapai sasaran sesuai dengan yang diinginkan, yaitu dapat meningkatkan kualitas karyawan dalam mengerjakan pekerjaannya. Dengan pengukur metode, kita dapat menarik kesimpulan apa perlu diganti atau hanya perlu disempurnakan s114aja. Indikator-indikator yang diukur dari metode pengembangan yang diterapkan antara lain, sebagai berikut:

1. Prestasi kerja karyawan

Apabila prestasi kerja atau produktivitas kerja karyawan setelah mengikuti pengembangan, baik kualitas maupun kuantitas kerjanya meningkat maka berarti metode pengembangan yang ditetapkan cukup baik. Tetapi jika prestasi kerjanya tetap, berarti metode pengembangan yang dilakukan kurang baik, jadi perlu diadakan perbaikan.

2. Kedisiplinan karyawan

Jika kedisiplinan karyawan setelah pengembangan semakin baik berarti metode pengembangan yang dilakukan baik, tetapi apabila kedisiplinan tidak meningkat berarti metode pengembangan yang diterapkan kurang baik.

3. Absensi karyawan

Kalau absensi karyawan setelah mengikuti karyawan menurun maka metode pengembangan itu cukup baik. Sebaliknya jika absensi karyawan tetap, berarti metode pengembangan yang diterapkan kurang baik.

4. Tingkat kerusakan produksi, alat, dan mesin-mesin

Kalau tingkat kerusakan produksi, alat, dan mesin-mesin setelah karyawan mengikuti pengembangan berkurang maka metode itu cukup baik, sebaliknya jika tetap berarti metode pengembangan itu kurang baik.

5. Tingkat kecelakaan karyawan

Tingkat kecelakaan karyawan harus berkurang setelah mereka mengikuti program pengembangan. Jika tidak, berkurang berarti metode pengembangan itu kurang baik dan perlu disempurnakan.

6. Tingkat pemborosan bahan baku, tenaga dan waktu

Tingkat pemborosan bahan baku, tenaga, dan waktu berkurang atau efisiensi semakin baik maka metode pengembangan itu baik. Sebaliknya, jika tetap berarti metode pengembangan itu kurang baik.

7. Tingkat kerjasama karyawan

Tingkat kerja sama karyawan harus semakin serasi, harmonis, dan baik setelah mereka mengikuti pengembangan. Jika tidak ada perbaikan kerja sama maka metode pengembangan itu tidak baik.

8. Tingkat upah insentif karyawan

Jika upah insentif karyawan meningkat setelah mengikuti pengembangan maka metode pengembangan itu baik, sebaliknya jika tetap berarti metode pengembangan itu kurang baik.

9. Prakarsa karyawan

Prakarsa karyawan harus ditingkatkan setelah mengikuti pengembangan, jika tidak meningkat atau tetap berarti metode pengembangan itu kurang baik. Dalam hal ini karyawan diharapkan dapat bekerja mandiri serta bisa mengembangkan kreativitasnya.

10. Kepemimpinan dan keputusan manajemen

Kepemimpinan dan keputusan yang ditetapkan oleh manajer setelah dia mengikuti pengembangan harus semakin baik, kerja sama semakin serasi, sasaran yang dicapai semakin besar, ketegangan semakin berkurang, serta kepuasan kerja karyawan meningkat.

Kalau hal-hal diatas tercapai berarti metode pengembangan yang dilaksanakan itu baik. Sebaliknya, jika hal-hal diatas tidak tercapai berarti metode pengembangan kurang baik.

3.7 P E L AT I H A N

Pelatihan/training adalah suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai. Hal ini menunjukkan bahwa training yang dimaksudkan adalah training /pelatihan formal yang direncanakan secara matang dan mempunyai suatu format pelatihan yang terstruktur. Agar pelatihan menjadi efektif maka didalam pelatihan harus mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman, training harus menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan dirancang didalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi. Ini berarti bahwa training biasanya dilaksanakan pada saat para pekerja memiliki keahlian yang kurang atau pada saat suatu organisasi mengubah suatu sistem dan perlu belajar tentang keahlian baru.

3.7.1 Pelatihan Terbaik tentang Organizational Development

Dalam sebuah dunia dinamika pekerjaan akan selalu ada hal-hal yang terkadang mencetuskan sebuah permasalahan baik sepele maupun masalah yang cukup besar. Salah satu bidang atau materi yang tersedia dan juga cukup banyak diminati adalah mengenai training pengembangan organisasi. Perusahaan adalah sebuah organisasi dalam skala besar yang tentu saja tidak bisa dikelola secara main-main karena akan berdampak yang cukup fatal yang bisa merugikan banyak orang oleh karena itu harus dikelola dengan baik oleh mereka yang profesional dalam setiap bidangnya sehingga perusahaan bisa berjalan dan berkembang semakin baik.

Ada beberapa hal penting dalam sebuah perusahaan yang akan sangat mempengaruhi dalam proses berkembangnya perusahaan tersebut diantaranya adalah budaya perusahaan, sistem perusahaan serta orang-orang yang ada didalamnya. Ketiga hal tersebut harus berjalan dengan baik dan seimbang jangan sampai perusahaan mampu merekrut pegawai yang berkualitas dan berkompeten tetapi menjadi sia-sia karena sistem yang diterapkan didalamnya ternyata salah.

Sistem yang ada di suatu perusahaan haruslah mampu memfasilitasi pegawai yang sudah direkrut sehingga bisa bekerja dengan maksimal sesuai dengan kemampuan dan juga tanggung jawabnya dan dengan demikian perusahaan baru akan maju dengan baik. Semuanya harus di dukung dengan budaya perusahaan yang bersinergi dengan kedua hal diatas tadi. Diadakannya training atau pelatihan organizational development

ini adalah untuk membagikan, sharing mengenai sebuah teori juga sebuah konsep serta kemampuan dalam bentuk keterampilan yang praktis bagi setiap peserta training yang ada. Sehingga didalam perusahaan bisa melakukan setiap proses organizational development dengan baik.

Mereka yang memegang peranan penting dalam sebuah organizational development wajib memiliki kemampuan sebagai berikut:

• Mereka harus memiliki wawasan yang luas mengenai management strategi.

• Harus mampu menjalankan sebuah proses organisasi dan juga tahapan perkembangan sebuah organisasi sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan tempat nya bekerja.

Dengan mengikuti pelatihan organizational development maka orang-orang yang berkompeten di dalamnya akan sekaligus di sertifikasi sebagai seorang yang handal untuk menjalankan peranan penting berkaitan dengan hal tersebut.

Dengan adanya training organizational development maka sekaligus akan membekali mereka dengan banyak pengetahuan dasar dan juga materi yang nantinya akan digunakan sebagai bekal untuk memajukan perusahaan.

Berikut adalah sekilas gambaran beberapa contoh materi dari training pengembangan organisasi ketika berada dalam program sertifikasi ini:

• Pengertian, peranan, pekerjaan dari seorang professional pengembangan organisasi.

• Kemampuan dan kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang organizational development yang sukses.

• Evaluasi dan perencanaan dari setiap unit pekerjaan.

• Cara meningkatkan keefektivitasan dari setiap unit dan organisasi yang ada.

• Cara menyambungkan antara pemikiran organizational development dengan tujuan setiap perusahaan.

• Prinsip dalam setiap pengelolaan kebijakan sebuah organisasi.

• Pengumpulan data dan metode dalam organizational development.

• Pengoptimalan tools dalam organizational development.

• Dalam pelatihan organizational development ini Anda akan mendapatkan beberapa metode pelatihan diantaranya klasikal materi seperti: presentasi, study kasus, berbagi pengalaman, uji kompetensi secara tertulis, group discussion dan lainnya. Selain itu ada juga beberapa topik dalam pelatihan ini yang bisa dipilih sesuai dengan keinginan atau mungkin akan ditawarkan oleh lembaga pelatihan tempat Anda akan mengambil paket training dan sertifikasi organizational development ini:

• Rencana strategi dan juga pengembangan organisasi

• Struktur organisasi

• Individual & group organization behavior

Anda juga akan diberikan sesi praktek baik secara individu maupun secara perkelompok untuk dapat menunjang materi training apakah bisa Anda serap sepenuhnya dengan baik atau tidak. Keberhasilan sebuah training terletak pada penerapan materi training yang diberikan yang sudah Anda ikuti tersebut dalam dunia nyata dalam hal ini lingkup pekerjaan Anda. Pentingnya Anda untuk mengikuti proses dalam pelatihan OD atau organizational development ini adalah agar semua komponen dan hal krusial yang saat ini kerap sering terjadi dalam sebuah perusahaan bisa ditanggulangi atau dihadang dengan baik tanpa harus membuat sebuah kekacauan yang permanen. Setiap peluang dan kesempatan akan selalu diikuti dengan hambatan dan tantangan yang jauh lebih besar lagi dan Anda sebagai seorang organizational development harus matang dalam mengatasi dan menghadapi itu semua.

Untuk lama waktu pelatihan ini hanya selama 1 hari kerja saja dan akan diakhiri pada sore hari dengan sesi kesimpulan oleh pembicara. Biasanya pembicara yang berkompeten dalam bidang ini seperti doktor yang memang rata-rata sudah sangat ahli dalam teori maupun penerapannya dalam bidang pekerjaan sekalipun berbeda lembaga atau bidang perusahaan.

Untuk proses sertifikasi masih akan dilanjutkan dengan ujian tertulis untuk menunjang proses sertifikasi dalam rangka penilaian hasil dari rangkaian training yang nantinya hasil akan keluar dalam bentuk nilai yang akan menentukan apakah layak lulus proses sertifikasi dalam training organizational development atau tidak.

3.7.2 Cara Paling Bagus untuk Mengukur Efektivitas Pelatihan

Karyawan

Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan dalam mengukur efektivitas pelatihan sumberdaya manusia yang telah di berikan oleh perusahaan. Beberapa cara tersebut diantara lain adalah:

• Penilaian kinerja setiap karyawan di perusahaan yang akan diikutkan training sebelum training diselenggarakan atau pra training. Penilaian yang baik tentu harus dilakukan sebelum saat training dan setelah training agar kemudian bisa mendapatkan hasil untuk dibandingkan antara step diatas sehingga bisa terlihat untuk dijadikan alat ukur yang baik. Fase atau tahapan penilaian sebelum dimulai training ini menjadi suatu hal yang cukup penting untuk mengetahui kebutuhan training apa saja yang dibutuhkan oleh masing-masing karyawan dalam perusahaan tersebut.

• Monitoring pelaksanaan saat training atau pelatihan sedang berlangsung. Hal ini diperlukan untuk melihat apakah reaksi atau seperti apakah ketertarikan atas training tersebut yang sedang berlangsung yang ditunjukkan oleh karyawan yang hadir di dalamnya. Bisa dilihat sejauh apa karyawan aktif dalam setiap partisipasi kegiatan yang berlangsung dalam training yang diselenggarakan. Anda juga bisa bekerja sama dengan trainer untuk memberikan pertanyaan atau mungkin kuis dan soal untuk melihat kemampuan karyawan yang ikut training.

• Berikan lembar survey atau lembar pencatatan mengenai aktivitas training yang dilakukan oleh karyawan selama mengikuti training, berikan juga kolom kritik dan saran atau masukkan atas training yang berlangsung.

Pengukuran mengenai efektif atau tidaknya training yang dijalani oleh sumberdaya manusia yang ada dalam suatu perusahaan juga tidak bisa dilihat langsung dengan kasat mata dalam waktu yang singkat. Penerapan dalam dunia kerja kemudian yang bisa menghasilkan sebuah perubahan yang signifikan tentu saja membutuhkan proses yang tidak sebentar dan tidak sederhana.

Anda kemudian bisa melakukan cara lainnya untuk bisa menilai apakah training yang telah dijalani oleh semua karyawan di perusahaan tersebut berfungsi dengan baik seperti halnya dibawah ini:

• Anda bisa menilai efektivitas dari training atau pelatihan karyawan yang telah diselenggarakan dengan cara melakukan evaluasi kepada para peserta training. Dari evaluasi akan ada hasil kepuasan dan kritik yang akan diberikan oleh

karyawan sehingga perusahaan atau penyelenggara training tahu sekilas apakah training tepat sasaran atau tidak. Kepuasan yang harus Anda tanyakan adalah mengenai materi, penyelenggara, pembicara, suasana training, dan juga materi yang diberikan. Jika karyawan merasa puas maka dampak positif terhadap hasil training dimungkinkan bisa didapatkan ketika karyawan merasa kecewa.

• Kemudian hal yang harus Anda cari tahu dari peserta training adalah mengenai ilmu, wawasan atau pengetahuan yang mereka dapatkan bertambah setelah mengikuti training atau tetap sama bahkan tidak mendapatkan apapun. Cara mengukurnya bisa dengan memberikan pre test dan juga post test kepada para peserta.

• Kemudian cara untuk melihat apakah training atau pelatihan karyawan yang diberikan efektif atau tidak, dapat dilihat dari hasil kinerjanya yang biasanya baru bisa terlihat untuk jumlah angka seperti profit selama 6 bulan minimal sampai dengan 1 tahun sejak diselenggarakannya training. Anda juga bisa melihat apakah kemampuan, keterampilan karyawan bertambah maju atau tidak. Training yang baik tentu saja yang bisa memberikan banyak hal baru yang positif bagi semua audience yang hadir saat itu.

Hasil nyata yang harus Anda perhatikan perubahan seperti meningkat atau tidaknya setelah diadakan training adalah dengan melihat volume penjualan misalnya, profit atau kerugian perusahaan, juga kepuasan konsumen yang menggunakan jasa perusahaan Anda.

Pengadaan training untuk hasil yang terbaik perlu dilakukan karena dunia pekerjaan dan bisnis terus berkembang secara pesat tanpa batas apalagi saat ini mulai terjadi pasar bebas dimana tenaga kerja luar negeri dan barang serta produk luar negeri bisa bebas masuk ke Indonesia. Jangan sampai perusahaan kalah bersaing dengan hal semacam itu.

Dalam dokumen MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (Halaman 186-194)