• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Proses

EVALUASI PROGRAM KOMPOSTING RUMAH TANGGA

7.3 Evaluasi Proses

Evaluasi proses diarahkan pada seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan dalam program sudah terlaksana sesuai dengan rencana. Implementasi program dilakukan secara bertahap dimana masing-masing tahapan memiliki kerangka acuan kerja yang telah ditetapkan. Tabel 32 menunjukkan hasil evaluasi program dengan membandingkan kerangka acuan setiap tahapan program dengan hasil yang telah dicapai. Sosialisasi dan penyepakatan di tingkat RT/RW merupakan tahapan program yang pertama. Hasil yang dicapai dalam tahapan sosialisasi adalah komunitas RW dan RT paham atas latar belakang, tujuan, dan tahapan program, serta sepakat untuk melaksanakan program. Hal ini didasarkan pada pernyataan salah satu responden peserta sosialisasi program:

“Sosialisasi di tingkat komunitas RW dan RT bermanfaat, karena saya jadi tahu apalatar belakang, tujuan, tahapan, dan manfaat program ini terutama bagi lingkungan, sehingga muncul kesepakatan untuk melaksanakan program ini..” ”

Berdasarkan pernyataan diatas maka tahap sosialisasi dan penyepakatan hasil berjalan dengan baik karena hasil yang dicapai sesuai dengan kerangka acuan yang telah ditetapkan. Tahapan kedua adalah pelatihan tim kerja RW Hijau yang diwujudkan dalam Pelatihan Komposting Sampah Rumah Tangga yang diadakan pada Sabtu, 21 Juni 2008 mulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 14.15 yang bertempat di Perumahan Griya Pancoran Mas Indah RW 14, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, dengan jumlah peserta lebih dari 300 orang. Pelatihan ini dihadiri oleh pejabat pemerintah Kota Depok, Kader PKK dan LPM se-Kota Depok serta pejabat, serta para pemberi materi. Perwakilan RW 14 yang hadir dalam kegiatan pelatihan ini adalah pengurus Pokja RW Hijau dan para kader lingkungan masing-masing RT. Hasil pelatihan yakni Pokja RW Hijau dan kader lingkungan paham dan trampil dalam mengelola sampah rumah tangga sehingga materi yang telah disampaikan dalam program ini kemudian disosialisasikan kepada warganya pada pertemuan, rapat atau arisan pada masing-masing RT. Tahapan ketiga adalah fasilitasi perlengkapan pengelolaan sampah rumah tangga. Serah terima fasilitas perlengkapan pengelolaan sampah rumah tangga yaitu keranjang belanja sebagai wadah sampah anorganik, keranjang Takakura beserta perlengkapannya dan alat

bor untuk membuat lubang resapan Biopori dilakukan ketika pelatihan tim kerja RW Hijau. Fasilitas perlengkapan pengelolaan sampah didistribusikan langsung ke setiap rumah tangga di masing-masing RT, sehingga masing rumah tangga dapat memanfaatkannya dengan baik. Tahapan keempat adalah aksi informasi dengan kerangka acuan pemahaman warga tentang program meningkat. Hasilnya berupa buletin dwi mingguan yang dibuat dan disusun oleh Pokja RW Hijau serta didistribusikan secara merata kepada warga melalui kader lingkungan. Buletin yang dibagikan kepada warga maka pengetahuan warga semakin meningkat sehingga warga semakin memahami pentingnya pelaksanaan Program Komposting Rumah Tangga.

Tabel 32. Perbandingan Tahapan Program Menurut Kerangka Acuan dan Hasil yang Dicapai di RW 14, Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kota Depok Tahun 2009

Tahapan

Program Kerangka Acuan Hasil yang Dicapai

Sosialisasi dan penyepakatan di tingkat RT/RW

- Komunitas RW dan RT memahami latar belakang program, tujuan, dan tahapan kegiatan yang tercantum dalam program

- Kesepakatan bersama untuk melaksanakan percontohan

Komunitas RW dan RT paham latar belakang, tujuan, dan tahapan program dan sepakat untuk melaksanakan percontohan

Pelatihan tim kerja RW Hijau

Pokja RW Hijau dan kader lingkungan

memiliki ketrampilan dan

mendampingi warga dalam mengelola sampah rumah tangga

Pokja RW Hijau dan kader lingkungan trampil dalam mengelola sampah rumah tangga Fasilitasi perlengkapan pengelolaan sampah rumah tangga

- Setiap warga memiliki dan menggunakan fasilitas atau perlengkapan untuk pengelolaan sampah rumah tangga

- Adanya laporan pelaksanaan fasilitasi perlengkapan untuk mengetahui apakah perlengkapan tersebut didistribusikan secara merata

Distribusi merata sehingga tiap rumah tangga mendapatkan perlengkapan

pengelolaan sampah dan

menggunakannya dengan baik

Aksi informasi Pemahaman warga tentang kegiatan percontohan meningkat

Buletin yang diedarkan dwi mingguan kepada warga RW 14

Monitoring

- Memastikan bahwa kesepakatan di tingkat RT dan RW berlangsung secara optimal

- Memperbaiki proses jika ada hal yang menyimpang dari kesepakatan atau untuk membangun kesepakatan baru

Pelaksanaan program belum dimonitor oleh dinas, sehingga belum ada laporan tentang pelaksanaan program

Evaluasi

- Menilai kesesuaian antara rencana dan pencapaian secara partisipatif - Mengidentifikasi faktor-faktor yang

mempengaruhi pelaksanaan program

- Merumuskan rekomendasi

pelaksanaan program sejenis selanjutnya

Belum ada evaluasi yang dilakukan oleh dinas terkait pelaksanaan program sehingga belum ada laporan hasil evaluasi program

Tahapan berikutnya adalah monitoring dan evaluasi program. Monitoring diadakan untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat RT dan RW berlangsung secara optimal memperbaiki proses jika ada hal yang menyimpang dari kesepakatan atau untuk membangun kesepakatan baru. Kerangka acuan evaluasi adalah menilai kesesuaian antara rencana dengan pencapaian secara partisipatif, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan program, dan merumuskan rekomendasi pelaksanaan program sejenis selanjutnya. Namun hasil yang dicapai dari kedua tahapan ini tidak sesuai dengan kerangka acuan yang telah ditetapkan. Hingga saat ini belum ada monitoring ataupun evaluasi yang dilaksanakan oleh dinas terkait, sehingga belum ada laporan tertulis mengenai hasil monitoring dan evaluasi mengenai pelaksanaan program. Hasil wawancara mendalam dengan responden diketahui bahwa pihak penanggungjawab program tidak melakukan monitoring ataupun evaluasi terhadap pelaksanaan program, berikut pernyataan salah satu responden:

“Program ini sebenarnya masih berjalan mbak, cuman ya gitu nggak pernah dimonitor sama pemkot atau dinas, nggak diperhatikan lah, jadinya warga setengah hati ngerjainnya, ya termasuk saya ini!”

Pernyataan ini didukung oleh pernyataan responden lain berikut:

“Pas awal mulai sih warga masih semangat, maklum yah awal- awal jadi masih anget-angetnya gitu, tapi semakin kesini kok nggak ada perhatian yah dari dinas, boro-boro monitoring atau evaluasi mbak, kesini aja nggak! Baru mbak dari IPB ini yang datang.”

Berdasarkan Tabel 32 dapat dirumuskan bahwa tahapan sosialisasi dan penyepakatan di tingkat RT/RW, pelatihan tim kerja RW Hijau, fasilitasi perlengkapan pengelolaan sampah rumah tangga, dan aksi informasi terwujud dengan baik karena hasil yang dicapai sesuai dengan kerangka acuan yang ditetapkan. Lain halnya dengan tahapan monitoring dan evaluasi program yang tidak dapat terwujud dengan baik, karena hasil yang dicapai bertolak-belakang dengan kerangka acuan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya program telah dilaksanakan dengan baik walaupun tahapan program tidak dilaksanakan sepenuhnya.