• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Kelurahan Rangkapanjaya Baru 1 Dinamika Sejarah Lokal

KONTEKS LOKASI PENELITIAN

4.2 Profil Kelurahan Rangkapanjaya Baru 1 Dinamika Sejarah Lokal

Rangkapanjaya pada tahun 1950 terdiri dari beberapa desa, diantaranya Desa Kekupu, Desa Parung Bingung, dan Desa Rawadenok, dimana masing- masing desa tersebut terdiri dari Kampung Pitara, Kampung Grogol, dan Kampung Pulo. Tahun 1953, berdasarkan instruksi Pemerintah Kabupaten Dati II Bogor, ketiga desa tersebut disatukan. Hasil musyawarah yang dihadiri oleh Bapak Sutomo selaku narasumber pemberian nama dan perwakilan tokoh masyarakat dari ketiga desa tersebut, maka terbentuklah “Rakepan” yang merupakan singkatan “Ra” dari Rawadenok, “Ke” dari Kekupu, dan “Pan” dari Parung Bingung. Guna menyempurnakan penyebutannya maka disisipkan kata “ng”, sehingga menjadi Rangkepan, kemudian sesuai dengan harapan warga agar desa ini bisa menjadi jaya (maju) ditambahkan kata “jaya” setelah kata “Rangkepan”, menjadi Rangkapanjaya.

Jumlah penduduk pada tahun 1968 menjadi semakin padat, maka berdasarkan Instruksi Menteri Dalam Negeri Desa Rangkapanjaya harus terbagi menjadi dua, yakni Desa Rangkapanjaya dan Desa Rangkapanjaya Baru yang diresmikan pada bulan Mei 1978. Desa Rangkapanjaya Baru mengalami perubahan status dari desa ke kelurahan pada tanggal 24 Maret 1994 dan diresmikan oleh Bupati Kabupaten Dati II Bogor.

4.2.2 Gambaran Fisik Kelurahan

Kelurahan Rangkapanjaya Baru merupakan salah satu dari 11 kelurahan yang ada di Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, dengan luas wilayah 388,375 hektar, yang terdiri dari 15 Rukun Warga (RW) dan 96 Rukun Tetangga (RT). Berikut batas-batas wilayah Kelurahan Rangkapanjaya Baru:

Utara : Kelurahan Meruyung (RW 06) Timur : Kelurahan Rangkapanjaya (RW 09) Selatan : Kelurahan Cipayung (RW 01) Barat : Kecamatan Sawangan (RW 03)

4.2.3 Kependudukan

Kota Depok sebagai daerah penyangga ibukota memiliki mobilitas penduduk yang cukup tinggi, perpindahan penduduk cukup sering terjadi, sehingga jumlah penduduk selalu berubah-ubah pada setiap tahunnya. Akhir tahun 2008 tercatat bahwa penduduk Kelurahan Rangkapanjaya Baru sebanyak 23.514 jiwa, dengan komposisi laki-laki sebanyak 11.894 jiwa dan perempuan sebanyak 11.620 jiwa, sehingga penduduk laki-laki lebih mendominasi di kelurahan ini. Data jumlah penduduk berdasarkan kelompok antara dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Usia di Kelurahan Rangkapanjaya

Baru, Kota Depok tahun 2008

No. Usia (tahun) Komposisi Penduduk (jiwa) Jumlah (jiwa) Laki-laki Perempuan 1. 0 – 6 2885 2780 5665 2. 7 – 12 2429 2351 4780 3. 13 – 18 1684 1580 3264 4. 19 – 24 1678 1540 3218 5. 25 – 55 2509 2524 5033 6. 56 – 79 709 845 1554 Total 11.894 11.620 23.514

Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Rangkapanjaya Baru, 2008

Tabel 2 menunjukkan bahwa jumlah penduduk dengan komposisi terbesar laki-laki (2885 jiwa) dan perempuan (2780 jiwa) adalah usia nol sampai dengan enam tahun, sedangkan usia 25 sampai dengan 55 tahun merupakan jumlah penduduk terbesar kedua dengan komposisi penduduk laki-laki sebesar 2509 jiwa

dan perempuan sebesar 2524 jiwa. Penduduk di Kelurahan Rangkapanjaya Baru sebagian besar memeluk agama Islam (22.037 jiwa), kemudian diikuti dengan agama Protestan (1126 jiwa), Khatolik (296 jiwa), Budha (35 jiwa), dan Hindu (20 jiwa)

4.2.4 Bidang Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi

Visi Kota Depok adalah menuju Kota Depok yang melayani dan mensejahterakan, maka upaya untuk menuju ke arah sejahtera tersebut salah satunya dicapai melalui pendidikan. Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan tercantum dalam Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kota Depok tahun 2008

No. Tingkat Pendidikan Jumlah Penduduk (jiwa)

1. Tamat SD 2000 2. Tamat SLTP 4450 3. Tamat SLTA 465 4. Tamat Akademi 1000 5. Tamat Sarjana 1010 Total 8925

Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Rangkapanjaya Baru, 2008

Tabel 3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Kota Depok masih tergolong rendah, hal ini dikarenakan sejumlah 4450 jiwa penduduk tamat SLTP dan 2000 jiwa penduduk tamat SD. Penduduk yang tamat SMA hanya 465 jiwa, namun yang tamat akademi dan sarjana sejumlah 1000 dan 1010 jiwa yang kemungkinan besar didominasi oleh pendatang.

Kesehatan masyarakat merupakan bidang yang paling krusial, karena kesehatan masyarakat yang baik tentunya akan sangat menunjang pembangunan yang dilaksanakan di segala bidang. Sarana pendukung kesehatan adalah sarana olahraga seiring dengan gencarnya pemerintah dalam melakukan kegiatan mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.

Kondisi perekonomian masyarakat Kelurahan Rangkapanjaya Baru dapat dikatakan cukup baik. Hal ini dapat dilihat di Kelurahan Rangkapanjaya Baru yang didukung oleh fasilitas ekonomi dan pembangunan yaitu toko (140 buah), material (4 buah), dan mini market (6 buah).

Penduduk di kelurahan ini sebagian besar memiliki mata pencaharian sebagai pedagang yakni sejumlah 691 jiwa, kemudian diikuti dengan petani sejumlah 681 jiwa, pengusaha sejumlah 550 jiwa, tukang bangunan sejumlah 425 jiwa, dan pegawai swasta sejumlah 380 orang. Hal ini disebabkan karena disekitar kompleks perumahan yang dihuni oleh penduduk kota dikelilingi oleh kampung dan areal pertanian (sawah). Data mengenai mata pencaharian penduduk di Kelurahan Rangkapanjaya Baru dapat dilihat dalam Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Mata Pencaharian di Kelurahan Rangkapanjaya Baru, Kota Depok tahun 2008

No. Jenis Mata Pencaharian Jumlah Penduduk

(jiwa) 1. Pedagang 691 2. Petani 681 3. Pengusaha 550 4. Tukang bangunan 425 5. Pegawai swasta 380 6. Pegawai negeri 367 7. TNI/Polri 293 8. Pensiunan 60 9. Pengrajin 55 10. Sopir 55 11. Penjahit 34 12. Bengkel 15 13. Tukang las 10 14. Peternak 8 15. Seniman 2 Total Penduduk 3626

Sumber: Laporan Tahunan Kelurahan Rangkapanjaya Baru, 2008

4.2.5 Kelembagaan Masyarakat a) Karang Taruna

Organisasi kepemudaan yang ada di tingkat kelurahan adalah karang taruna yang dibentuk pada 8 April 2005 yang kemudian dilanjutkan dengan pembentukan di tingkat RW dan RT. Organisasi kepemudaan dan kesenian ini dibentuk dalam rangka menyalurkan atau memberdayakan generasi muda agar terhindar dari kegiatan yang tidak bermanfaat.

b)Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga PKK

PKK merupakan salah satu wadah organisasi wanita yang berada dibawah kelurahan. Salah satu tujuan PKK adalah memberdayakan kaum wanita agar mampu berdayaguna dan berhasil guna baik bagi diri sendiri, keluarga atau pun masyarakat sekitar. PKK Kelurahan Rangkapanjaya Baru tergolong organisasi yang aktif, hal ini dibuktikan dengan beberapa prestasi yang telah diraih oleh kader-kader PKK selama tahun 2008, antara lain Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Tingkat Kecamatan, Juara 1 Lomba Posyandu Tingkat Kecamatan, Juara 1 Lomba BLK Tingkat Kecamatan, dan Juara 1 Lomba BLK Tingkat Kota. PKK juga rutin mengadakan kegiatan pembinaan mental spiritual melalui kegiatan pengajian yang diadakan oleh Pokja 1 pada setiap minggu.

c) RW, RT, dan LPM

Seiring dengan kepadatan penduduk yang terjadi di Kelurahan Rangkapanjaya Baru, terjadi pemekaran RW tepatnya yaitu RW 15 yang merupakan gabungan dari RW 10 dan RW 3 pada tahun 2008 lalu. Pemekaran wilayah tersebut mengacu pada Perda Kota Depok nomor 10 tahun 2002 tentang Pedoman Pembentukan RT, RW, dan LPM. Lambaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Rangkapanjaya Baru telah mengalami peremajaan pada 15 Januari 2006 dengan pergantian jabatan yang semula dipimpin oleh Bapak Marhasan menjadi dipimpin oleh Bapak Sufyan Suri. Peremajaan tersebut diperkuat dengan Surat Keputusan Camat Nomor 148/340/V/KPTS/HUK/2006 yang dikukuhkan pada 15 Mei 2006 silam.

4.3 Gambaran Umum Perumahan Griya Pancoran Mas Indah (RW 14)