• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani untuk Bermitra dengan PT Saung Mirwan Bermitra dengan PT Saung Mirwan

METODOLOGI PENELITIAN

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

4.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani untuk Bermitra dengan PT Saung Mirwan Bermitra dengan PT Saung Mirwan

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani untuk menjadi anggota mitra PT Saung Mirwan akan dianalisis dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hosmer dan Lemeshow dalam Saphira (2003) mendefinisikan metode regresi logistik adalah suatu metode analisis statistika yang mendeskripsikan hubungan antara peubah respons yang memiliki dua kategori atau lebih dengan satu atau lebih peubah bebas berskala kategori atau interval.

Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan komputer dengan bantuan program Minitab. Bentuk data yang dikumpulkan merupakan data biner, sehingga jenis penggunaan regresi yang sesuai adalah regresi logit. Binary

model merupakan model sederhana untuk regresi dengan variabel tak bebas non metrik (Supranto, 2004). Regresi logistik biner (binary logistik regression) digunakan untuk melihat pengaruh sejumlah variabel independen X1,X2,…,Xk

terhadap variabel dependent Y.

Responden pada penelitian ini dikategorikan untuk kelompok petani mitra dan non mitra. Keputusan untuk menjadi mitra tersebut dianggap sebagai variabel

lxxii 55

dependent atau tak bebas. Faktor-faktor yang diduga mempengaruhi petani mengambil keputusan bermitra atau tidak, mencakup motivasi, penilaian dan kebutuhan pribadi masing-masing. Keadaan ini diduga dipengaruhi oleh usia, pengalaman, tingkat pendidikan, produktivitas, jumlah keluarga, pendapatan, luas lahan dan kualitas. Hal-hal tersebut digunakan karena memberi kontribusi yang besar terhadap sikap individu sebagai pribadi yang berperan dalam proses pengambilan keputusan untuk menjadi mitra PT Saung Mirwan.

Analisis faktor-faktor keputusan menjadi mitra seperti yang dijabarkan, akan diketahui faktor-faktor penting yang mempengaruhi keputusan menjadi mitra tersebut. Model regresi logistik biner ini akan dimasukkan delapan variabel independen X atau peubah respons yang diduga berpengaruh terhadap keputusan petani untuk menjadi mitra PT Saung Mirwan. Delapan variabel yang dimasukkan tersebut diantaranya adalah:

X1 = Umur : Umur petani responden (tahun)

X2 = Pengalaman : Pengalaman bertani/menanam lettuce (tahun)

X3 = Keluarga : Jumlah anggota yang masih menjadi tanggungan (orang) X4 = Pendidikan : Tingkat pendidikan akhir petani

(SD=1, SMP=2, SMA=3, PT=4)

X5 = Produktivitas : Produktivitas lettuce yang dihasilkan selama satu musim tanam (kg/m2)

X6 = Pendapatan : Pendapatan rumah tangga per bulan X7 = Luas lahan : Luas lahan lettuce yang diusahakan

X8= Kualitas : Berdasarkan bobot, warna, dan tampilan produk dapat dikelompokkan kualitas A dan B (A=1, B=0)

lxxiii 56

Variabel-variabel diatas sebagian besar diduga memiliki koefisien positif terhadap kemitraan artinya dapat menjadi faktor pendorong yang mempengaruhi keputusan untuk bermitra. Nilai yang semakin dari suatu variabel maka cenderung peluang petani untuk menjadi mitra menjadi lebih besar. Akan tetapi ada juga variabel yang berpengaruh negatif terhadap kemitraan. Nilai yang semakin besar variabel yang bersangkutan akan memberikan pengaruh yang menghambat petani untuk menjadi mitra.

Variabel yang diperkirakan mempunyai koefisien positif yaitu variabel X1, X3, X4, X5, X7. Nilai yang semakin besar dari variabel tersebut maka akan menjadi peluang petani untuk bermitra. Artinya, semakin tinggi umur, jumlah anggota yang menjadi tanggungan, tingkat pendidikan, produktivitas usahatani, luas lahan, kualitas produk, maka menjadi faktor pendorong untuk bermitra.

Umur diduga mempunyai koefisien positif karena biasanya semakin tinggi umur atau semakin tua seseorang akan memilih untuk mendapatkan jaminan dalam usahataninya. Petani berharap dengan menjadi mitra akan mendapat jaminan pasar dan juga kemudahan-kemudahan atau fasilitas dari PT Saung Mirwan. Jumlah keluarga yang menjadi tanggungan berdampak pada pengeluaran keluarga. Oleh karena itu petani membutuhkan peningkatan terhadap pendapatannya, sehingga akan mendorong petani untuk menjadi mitra.

Tingkat pendidikan seseorang yang semakin tinggi akan lebih rasional dalam mengambil keputusan. Program kemitraan yang memberikan keuntungan kedua belah pihak merupakan suatu pilihan logis dan ekonomis untuk usahanya. Petani dengan tingkat pendidikan tinggi akan berpikir dengan menjalin kemitraan merupakan suatu peluang untuk meluaskan dan mengembangkan usahanya.

lxxiv 57

Nilai produktivitas yang semakin tinggi akan mendorong petani untuk tetap menjadi mitra PT Saung Mirwan. Produktivitas yang semakin tinggi maka petani akan mendapat peningkatan pendapatan karena harga yang layak yang ditetapkan perusahaan. Luas lahan yang dimiliki petani menjadi pendorong untuk bermitra. Lahan yang semakin luas dimiliki maka jumlah yang diproduksi akan semakin besar sehingga petani membutuhkan jaminan pasar untuk produksinya.

Pengalaman bertani, pendapatan usahatani, dan kualitas diduga berpengaruh negatif terhadap keputusan untuk menjadi mitra. Pengalaman petani yang semakin lama memungkinkan petani memiliki jaringan pemasaran lebih luas serta kemampuan dalam teknologi budidaya yang sudah baik. Oleh karena itu petani yang sudah lama dan berpengalaman tidak membutuhkan untuk bermitra.

Tujuan menjadi mitra salah satunya adalah peningkatan pendapatan usahatani. Harapan petani dengan mengikuti kemitraan agar pendapatan usahatani meningkat. Pendapatan usahatani tersebut merupakan bagian dari pendapatan rumah tangga. Petani yang memiliki pendapatan tinggi diduga kurang tertarik untuk menjadi mitra. Peningkatan pendapatan lebih dibutuhkan oleh petani berpenghasilan rendah, sehingga nilai pendapatan tinggi diduga berpengaruh negatif terhadap keputusan untuk menjadi mitra. Petani berpendapatan rendah mengharapkan akan memperoleh tambahan atau peningkatan pendapatan untuk mencukupi keperluan rumah tangganya apabila bergabung dengan kemitraan.

Standar kualitas untuk produk lettuce ditetapkan oleh PT Saung Mirwan. Perusahaan membutuhkan produk berkualitas tinggi. Kriteria dari lettuce yang diterima perusahaan yaitu grade A dan grade B. Perusahaan mentranformasikan kemampuan manajemen dan teknologi untuk menghasilkan produk berkualitas

lxxv 58

melalui program kemitraan. Petani yang menghasilkan produk dengan kualitas rendah akan lebih tertarik untuk menjadi mitra daripada petani yang sudah menghasilkan produk berkualitas tinggi. Petani yang menghasilkan produk dengan kualitas tinggi memungkinkan memiliki kemampuan teknologi budidaya yang baik dan jaringan pemasaran. Penilaian kualitas produk dapat dilihat dari kriteria produk yang dihasilkan oleh petani.

Variabel-variabel independent X tersebut akan berpengaruh terhadap variabel dependent Y. Variabel dependent Y ini mempunyai dua kemungkinan nilai yaitu 1 dan 0. Nilai Y yang dilambangkan dengan 1 = petani mitra dan 0 = petani non mitra. Probabilitas petani lettuce menjadi anggota mitra PT Saung Mirwan adalah P(Y=1) = pi dan P(Y=0) = 1- pi dengan nilai harapan E(Y) = 1(pi) + 0(1- pi) = pi. Bentuk umum fungsi logit untuk variabel dependen Y, dengan k variabel independent, yang mempunyai probabilitas pi adalah sebagai berikut :

jk k j2 2 j1