• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pulau Jawa merupakan salah satu Pulau yang masuk kedalam kategori lima Pulau terbesar di Indonesia, dengan luas wilayah mencapai 129.438,28 km2. Berdasarkan kondisi geografisnya, sebelah Utara Pulau Jawa berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan Pulau Kalimantan. Bagian sebelah timur berbatasan dengan Selat Bali dan Pulau Bali, bagian selatan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia dan Kepulaan Cocos (Australia), dan di sebelah barat berbatasan langsung dengan Selat Sunda dan Pulau Sumatera.

Secara administratif, Pulau Jawa terdiri dari 6 Provinsi yaitu Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Setiap Provinsi memiliki luas wilayah dan jumlah Kabupaten/Kota yang berbeda-beda yang dapat dilihat dalam Tabel 4.1.

Tabel 4. 1 Jumlah Kabupaten, Jumlah Kota dan Luas Wilayah di Pulau Jawa Tahun 2018

Provinsi Kabupaten Kota Luas Wilayah (km2)

DKI Jakarta 1 5 664,01

Jawa Barat 18 9 35.377,76

Banten 4 4 9,662.92

Jawa Timur 29 9 47.799,75

Jawa Tengah 29 6 32.800,69

DIY 4 1 3.133,15

Sumber: Statistik Indonesia 2019, Badan Pusat Statistik, diolah

99

Berdasarkan wilayah administrasinya, pada tahun 2018 Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Jawa Tengah menjadi Provinsi yang memiliki jumlah Kabupaten paling banyak, yaitu sebanyak 29 Kabupaten. Hal ini bukan hanya dalam tingkatan Pulau Jawa saja, tetapi menjadi Provinsi dengan Kabupaten terbanyak di Indonesia.

Selain itu, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Jawa Timur juga menjadi Provinsi dengan jumlah Kota terbanyak di Pulau Jawa dan juga di Indonesia, yaitu sebanyak 9 Kota.

2. Kondisi Topografi

Topografi suatu wilayah dapat ditinjau berdasarkan kemiringan lerengnya dan juga ketinggian wilayah tersebut, hal ini lah yang membuat setiap wilayah memiliki keunikan bentuk wilayahnya masing-masing. Topografi setiap wilayah yang berbeda-beda dapat membuat pola interaksi di setiap wilayah menjadi beragam.

Oleh karena itu, topografi wilayah yang di miliki Pulau Jawa menjadi sangat bervariatif. Hal ini dikarenakan keenam Provinsi yang terdapat di Pulau ini memiliki topografi wilayah dengan keunikan yang berbeda-beda pula.

Pada Provinsi Jawa Timur yang berada pada dataran rendah memiliki kemiringan lereng 0-15%, untuk wilayah perbukitan dan pegunungan memiliki kemiringan lereng 15-40%, dan wilayah yang terdiri dari pegunungan memiliki kemiringan > 40%. Pada ketinggian 0-100 meter dari permukaan laut, sebanyak 41,39% dari keseluruhan wilayah Provinsi Jawa Timur memiliki topografi yang relatif datar dan bergelombang.

Wilayah dengan ketinggian 100-500 meter dari permukaan laut terdapat sebanyak 36,58% dengan topografi bergelombang dan bergunung. Selain itu, pada ketinggian 500-1000 meter dari permukaan laut terdapat sebanyak 9,49% yang memiliki topografi dengan kondisi berbukit. Serta pada ketinggian > 1000 meter dari permukaan laut terdapat 12,55% wilayah dengan topografi bergunung dan terjal.

Kondisi topografi pada Provinsi Jawa Tengah juga sangat bervariasi.

Berdasarkan tingkat kemiringan, dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu wilayah dengan kemiringan 0-2% terdapat sebanyak 38%, dengan kemiringan

2-100

15% terdapat sebanyak 31%, dengan kemiringan 15-40% terdapat sebanyak 19%

dan wilayah dengan kemiringan > 40% terdapat sebanyak 12%.

Berdasarkan tingkat ketinggiannya, pada ketinggian 0-100 meter dari permukaan laut terdapat sebanyak 53,3 % dari keseluruhan wilayah Jawa Tengah yang berada di sepanjang pantai utara. Pada ketinggian 100-500 meter dari permukaan laut, terdapat sebanyak 27,4% pada bagian tengah pulau. Serta pada ketinggian 500-1000 meter dari permukaan laut sebanyak 14,7% dan > 1000 meter diatas permukaan laut sebanyak 4,6%. Oleh karena itu, dapat terlihat bahwa topografi Provinsi Jawa Tengah yang beragam terdiri dari pegunungan dan juga dataran tinggi yang melintasi Pulau Jawa bagian tengah, pantai yang terdiri dari pantai selatan dan pantai utara, serta dataran rendah yang mendominasi di setiap wilayah Jawa Tengah.

Provinsi Jawa Barat juga memiliki topografi yang sangat beragam. Pada bagian utara memiliki topografi dataran rendah, didominasi dengan keberadaan lahan sawah dan lahan kering yang terbatas. Pada bagian tengah yang berupa dataran tinggi berbentuk pegunungan, memiliki kondisi lahan sawah dan lahan kering yang seimbang. Serta pada bagian selatan berupa daerah perbukitan dan pegunungan yang disertai pantai, dengan sedikit lahan datar dan lahan sawah yang terbatas.

Berbeda dengan ketiga Provinsi sebelumnya, Provinsi DKI Jakarta berada pada dataran rendah dengan ketinggian 8 meter diatas permukaan laut. Sebanyak 40%

luas wilayahnya merupakan dataran dengan permukaan tanah berada pada ketinggian 1-1,5 meter dibawah muka laut pasang. Memiliki kemiringan yang relatif landai yaitu 0-3%, membuat Provinsi DKI Jakarta sering menjadi wilayah sasaran banjir, yang berasal dari wilayah lainnya dengan topografi yang lebih tinggi.

Topografi Provinsi Banten terdiri dari tiga kelompok yaitu dataran rendah dibagian selatan dan utara, dengan ketinggian < 50 meter diatas permukaan laut disertai wilayah pantai dengan ketinggian 0-1 meter diatas permukaan laut. Adapula perbukitan landai-sedang yang berada pada bagian tengah Provinsi Banten, dengan ketinggian 50-553 meter diatas permukaan laut dan terdapat kelompok perbukitan terjal.

101

Sebagian besar topografi Provinsi DIY berada pada ketinggian 100-499 meter diatas permukaan laut dengan persentase sebanyak 65,65% wilayah. Pada ketinggian < 100 meter diatas permukaan laut, terdapat sebanyak 28,84% wilayah.

Adapula wilayah dengan ketinggian 500-999 meter diatas permukaan laut sebanyak 5,04% dan wilayah dengan ketinggian > 1000 meter diatas permukaan laut sebanyak 0,47%.

3. Keadaan Penduduk

Pada Tahun 2018, Pulau Jawa menjadi Pulau paling padat penduduk di Indonesia, dengan jumlah penduduk mencapai 149.635,6 jiwa. Tingkat sebaran penduduk terbesar juga berada di Pulau Jawa dengan persentase mencapai 56,46%, hal ini menunjukkan bahwa sebanyak 56,46% penduduk di Indonesia masih terkonsentrasi berada di Pulau Jawa, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.1.

Hal ini sejalan dengan fakta bahwa Provinsi-Provinsi di Pulau Jawa merupakan Provinsi dengan wilayah paling padat penduduk di Indonesia.

Gambar 4. 1 Persentase Sebaran Penduduk Berdasarkan Pulau Terbesar di Indonesia Tahun 2018

Sumber: Buku Informasi Statistik 2019, Kementerian PUPR

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa tingkat kedapatan masing-masing Provinsi yang ada di Pulau Jawa cukup beragam, dengan kepadatan penduduk tertinggi berada di Provinsi DKI Jakarta, yang juga menjadi wilayah paling padat di Indonesia yaitu mencapai 15.764 jiwa/km2. Hal ini dapat terjadi dikarenakan banyaknya jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta yang tidak sejalan dengan luas

102

wilayah yang tersedia. Disisi lain, untuk Provinsi dengan tingkat kepadatan terendah berada di Provinsi Jawa Timur yang hanya mencapai 826 jiwa/km2.

Tabel 4. 2 Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk di Pulau Jawa Tahun 2018

Provinsi Jumlah Penduduk (ribu jiwa)

Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

Laju Pertumbuhan Penduduk (%) DKI Jakarta 10.467,6 15.764 1,03

Jawa Barat 48.683,7 1.376 1,50

Banten 12.689,7 1.313 2,17

Jawa Timur 39.500,9 826 0,63

Jawa Tengah

34.490,8 1.052 0,77

DIY 3.802,9 1.214 1,16

Sumber: Buku Informasi Statistik 2019, Kementerian PUPR, Statistik Indonesia 2019, Badan Pusat Statistik (BPS), diolah

Sementara itu, Provinsi Jawa Barat juga menjadi wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, selama Tahun 2018 yaitu mencapai 48.683,7 jiwa. Kemudian diikuti dengan Provinsi Jawa Timur yang mencapai 39.500,9 jiwa.

Provinsi dengan jumlah penduduk paling sedikit adalah Provinsi DIY, dengan jumlah penduduk mencapai 3.802,9 jiwa seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 4.2.

4. Kondisi Pertumbuhan Transportasi Pulau Jawa

Pada Tahun 2018, Pulau Jawa menjadi wilayah yang memiliki jumlah kendaraan bermotor paling tinggi dibandingkan Pulau lainnya yang mencapai sebanyak 76.041.034 unit kendaraan dengan pertumbuhan per tahun mencapai 6,40%. Hal ini disebabkan karena seluruh Provinsi yang termasuk didalam Pulau Jawa, menjadi wilayah penyumbang volume kendaraan bermotor paling tinggi di Indonesia.

103

Tabel 4. 3 Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya (Unit) Menurut Provinsi di Pulau Jawa Tahun 2018

Provinsi Mobil

DKI Jakarta 3.082.616 33.419 631.156 15.037.359 18.784.550 Jawa Barat 3.534.784 19.443 360.243 10.899.031 14.813.501 Banten 209.212 3.254 70.098 1.991.810 2.274.374 Jawa Timur 1.759.758 33.255 696.708 18.016.051 20.505.772 Jawa Tengah 1.290.630 32.435 545.491 15.069.428 16.937.984

DIY 344.084 3.386 56.549 2.321.234 2.725.253

Sumber: Statistik Transportasi Darat 2019. BPS. diolah

Seperti yang telah ditunjukkan dalam Tabel 4.3 bahwa Provinsi Jawa Timur menjadi Provinsi dengan proporsi jumlah kendaraan bermotor dan juga jumlah kendaraan bermotor roda dua paling banyak, yaitu mencapai 20.505.772 unit dan 18.016.051 unit. Provinsi Jawa Timur menjadi wilayah dengan kendaraan terbanyak bukan hanya dalam tingkatan Pulau Jawa saja, tetapi juga dalam tingkatan Nasional.

Namun untuk Provinsi Banten menjadi Provinsi dengan jumlah kendaraan bermotor dan jumlah kendaraan bermotor roda dua paling rendah di Pulau Jawa, yaitu sebanyak 2.274.374 unit dan 1.991.810 unit. Oleh karena itu, dengan penjabaran pada Tabel 4.3 terlihat bahwa jenis kendaraan di setiap Provinsi yang ada di Pulau Jawa di dominasi oleh jenis kendaraan bermotor roda dua.

B. Analisis MICMAC (Matrix of Cross Impact Multiplications Applied to a