• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil belajar

Dalam dokumen PEMBAHASAN KAPITA FIKS DI INDONESIA (Halaman 79-83)

PERISTIWA PEMBELAJARAN UNTUK MEMFASILITASI TERJADINYA PRAKARSA DAN TINDAK BELAJAR

A. PERISTIWA PEMBELAJARAN MEMASILITASI PROSES BELAJAR PEBELAJAR

3. Hasil belajar

Hasil belajar merupakan suatu prestasi yangingin dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran, sedangkan hakikatdari proses pembelajaran adalah terjadinya suatu proses yang dapat mengubahtingkah laku dalam diri siswa. Sehubungan dengan ini, Sudjana (2005: 22)menyatakan bahwa “hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yangdimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar”. Hasil belajar dapatdiketahui melalui hasil test yang diberikan penilaian.

Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman pelajar sebagai hasil interaksi dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung kepada yang terhomat apa yang telah diketahui oleh pembelajar: konsep-konsep, tujuan, dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari.

Hasil belajar terbagi atas 3 macamyakni Keterampilan dan kebiasaan, Pengetahuan dan pengertian, Sikap dan cita-cita (Slameto, 2003: 43). Hasil belajar ini akan melekat terus pada diri siswa karena sudah menjadi bagian dalam kehidupan siswa tersebut. (Sudjana, 2005) mengutarakan tujuan penilaian hasil belajar sebagai berikut.

a. Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga dapat diketahui kelebihandan kekurangannya dalam berbagai bidang studi atau mata pelajaran yangditempuhnya. Dengan pendeskripsian kecakapan tersebut dapat diketahui pulaposisi kemampuan siswa dibandingkan dengan siswa lainnya.

b. Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah, yakniseberapa jauh keefektifannya dalam mengubah tingkah laku siswa ke arahtujuan pendidikan yang diharapkan.

c. Menentukan tindak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan danpenyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta sistempelaksanaan.

80 d. Memberikan pertanggungjawaban (accountability) dari pihak sekolah

kepadapihak-pihak yang berkepentingan.

Benyamin Bloom (dalam Sudjana, 2013: 22), mengklasifikasikan hasil belajar secara garis besar membaginya ke dalam tiga ranah, yakni ranah kognitif,ranah afektif, dan ranah psikomotorik. ketiga ranah tersebut sebagai berikut.

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang membahas tujuan pembelajaran berkenaandengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkatyang lebih tinggi yakni evaluasi. Kawasan kognitif ini terdiri dari enam tingkatanyang secara hierarkis berurut dari yang paling rendah (pengetahuan) sampai keyang paling tinggi (evaluasi) dan dapat dijelaskan sebagai berikut.

1) Tingkat pengetahuan (knowledge), yaitu kemampuan seseorang dalammenghafal, mengingat kembali, atau mengulang kembali pengetahuan yangpernah diterimanya.

2) Tingkat pemahaman (comprehension), diartikan sebagai kemampuanseseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakansesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang pernah diterimanya.

3) Tingkat penerapan (application), diartikan sebagai kemampuan seseorangdalam menggunakan pengetahuan untuk memecahkan berbagai masalah yangtimbul dalam kehidupan sehari-hari.

4) Tingkat analisis (analysis), yaitu sebagai kemampuan seseorang dalammerinci dan membandingkan data yang rumit serta mengklasifikasi menjadibeberapa kategori dengan tujuan agar dapat menghubungkan dengan data-datayang lain.

5) Tingkat sintesis (synthesis), yakni sebagai kemampuan seseorang dalammengaikan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang adasehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.

81 6) Tingkat evaluasi (evaluation), yakni sebagai kemampuan seseorang dalammembut perkiraan atau keputusan yang tepat berdasarkan kriteria ataupengetahuan yang dimiliki.

Adapun indikator hasil belajar kognitif yang akan dicapai dalam penelitianini adalah: (1) menjelaskan pengertian keputusan, (2) membedakan keputusanpribadi dan keputusan bersama, (3) mengidentifikasi hal-hal yang perludiperhatikan dalam pengambilan keputusan bersama, (4) menyebutkan bentukkeputusan bersama, (5) membedakan musawarah dengan voting, (6) menyebutkancontoh pelaksanaan keputusan bersama, (7) menjelaskan pentingnya mematuhihasil keputusan bersama, (8) mengidentifikasi manfaat penggunaan asaskekeluargaan dalam melaksanakan keputusan bersama.

b. Ranah Afektif

Ranah afektif adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, nilai-nilai interest, apresiasi (penghargaan), dan penyesuaian perasaan sosial. Tingkat afektif ini ada lima, dari yang paling sederhana ke yang kompleks adalah sebagai berikut. 1) Kemauan menerima, merupakan keinginan untuk memperhatikan suatu

gejalaatau rancangan tertentu, seperti keinginan membaca buku, mendengar musikatau bergaul dengan orang yang mempunyai ras berbeda.

2) Kemauan menanggapi, merupakan kegiatan yang menunjuk pada partisipasiaktif dalam kegiatan tertentu, seperti menyelesaikan tugas terstruktur, menaatiperaturan, mengikuti diskusi kelas, menyelesaikan tugas di laboratorium, ataumenolong orang lain.

3) Berkeyakinan, merupakan kemauan menerima sistem nilai tertentu pada diriindividu. Seperti menunjukkan kepercayaan terhadap sesuatu, apresiasi(penghargaan) terhadap sesuatu, sikap ilmiah atau kesungguhan (komitmen)untuk melakukan suatu kehidupan social. 4) Mengorganisasi, yaitu berkenaan dengan penerimaan terhadap berbagai

sistemnilai yang berbeda-beda berdasarkan pada suatu sistem nilai yang lebihtingggi. Seperti menyadari pentingnya keselarasan antara hak dan tanggungjawab, bertanggung jawab terhadap hal yang telah dilakukan,

82 memahami danmenerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri atau menyadari perananperencanaan dalam memecahkan suatu permasalahan. Pembentukan pola, pada taraf ini individu yang sudah memiliki sistem nilaiselalu menyelaraskan perilakuknya sesuai dengan sistem nilai yangdipegangnya. Seperti bersikap objektif terhadap segala hal.

Indikator hasil belajar afektif dalam penelitian ini adalah: (1) mengamativideo pembelajaran, (2) menjawab pertanyaan guru, (3) bekerja dalam diskusikelompok, (4) mendengarkan penjelasan guru, (5) menghargai prestasi belajarsiswa yang lain, dan (6) mengikuti kegiatan akhir pembelajaran. Adapunindikator-indikator tersebut telah termuat dalam indikator aktivitas siswa yangdiamati dalam penelilitan ini.

c. Ranah Psikomotorik

Domain psikomotorikmeliputi enam domain mulai dari tingkat yang paling rendah, yaitu persepsisampai pada tingkat keterampilan tertinggi yaitu penyesuaian dan keaslian.

1) Persepsi, berkenaan dengan penggunaan indera dalam melakukan kegiatan .seperti mengenal kerusakan mesin dari suaranya yang sumbang ataumenghubungkan suara music dengan tarian tertentu. 2) Kesiapan, perilaku persiapan atau kesiapan untuk kegiatan atau

pengalamantertentu. Termasuk di dalamnya mental set (kesiapan mental), physical set(kesiapan fisik) atau emotional set (kesiapan emosi dan perasaan) untukmelakukan suatu tindakan.

3) Gerakan terbimbing, adalah gerakan yang berada pada tingkat mengikuti suatumodel dan ia lakukan dengan cara meniru model tersebut dengan caramencoba sampai dapat menguasai benar gerakan itu.

4) Gerakan terbiasa, adalah berkenaan dengan penampilan respons yang sudahdipelajari dan sudah menjadi kebiasaan, sehingga gerakan yang ditampilkanmenunjukkan suatu kemahiran. Seperti menulis halus, menari ataumengatur/manata laboratorium.

83 5) Gerakan kompleks, adalah suatu gerakan yang berada pada tingkatketerampilan yang tinggi. Ia dapat menampilkan suatu tindakan motorik yangmenuntut pola tertentu dengan tingkat kecermatan dan atau keluwesan sertaefisiensi yang tinggi.

6) Penyesuaian keaslian, pada tingkat ini individu sudah berada pada tingkatyang terampil sehingga ia sudah dapat menyesuaikan tindakannya untuksituasi-situasi yang menuntut persyaratan tertentu. Individu sudah dapatmengembangkan tindakan atau keterampilan baru untuk memecahkanmasalah-masalah tertentu.

Indikator hasil belajar psikomotorik dalam penelitian ini adalah: (1)mengikuti kegiatan awal pembelajaran, (2) berkelompok untuk melakukandiskusi, dan (3) melaporkan hasil diskusi. Adapun indikator-indikator tersebuttelah termuat dalam indikator aktivitas siswa yang diamati dalam penelitian ini.

B.PEBELAJAR, PENDIDIK, LINGKUNGAN, SEBAGAI ENERGI

Dalam dokumen PEMBAHASAN KAPITA FIKS DI INDONESIA (Halaman 79-83)