• Tidak ada hasil yang ditemukan

Latihan Terbimbing

Dalam dokumen PEMBAHASAN KAPITA FIKS DI INDONESIA (Halaman 172-177)

RAGAM MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN PSIKOLOGI YANG MELANDAS

E. RAGAM MODEL PEMBELAJARAN YANG DIDASARKAN DARI TEORI BEHAVIORISTIK, KOGNITIF, DAN KONTRUKTIVISTIK

4. Latihan Terbimbing

Guru memberikan kesempatan siswa untuk mencoba bahan ajar yang telah dijelaskan

Siswa melatih keterampilan mereka sesuai dengan penjelasan guru sebelumnya

Guru mengawasi setiap pengerjaan siswa dan membenarkan kinerja siswa

Siswa memperhatikan setiap kesalahan yang dilakukan dan melakukan pembenaran dari

173 penguatan yang diberikan guru 5. Latihan

mandiri

Guru memonitor perkembangan dari siswa

Siswa mampu mengerjakan dengan teliti setiap langkah- langkah yang diberikan oleh guru

Tabel sintaks khusus pembelajaran langsung (direct learning)

b. Model Pembelajaran Ekspositoris

Pembelajaran ekspositoris merupakan sebuah model pembelajaran yang menekankan penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa yang dimaksudkan agar siswa mampu menguasai materi ajar secara optimal. Di dalam model pembelajaran ini siswa tidak dituntut untuk menemukan materi ajar yang dipelajri namun lebih kepada guru sebagai sumber belajar utama.Secara singkat pembelajaran ekspositoris berakar pada pengajaran yang berpusat kepada guru (teacher sentered), oleh karena itu guru dalam model pembelajaran ini menjadi sangat dominan dan siswa menjadikan guru menjadi pusat dari ilmu pengetahuan yang satu-satunya. Melalui strategi ini maka guru dapat dengan mudah menjelaskan materi ajar secara terstruktur dengan harapan siswa dapat memahami materi ajar yang dipelajari.

Di dalam pembelajaran ekspositoris terdapat sintak / langkah-langkah sistematis dalam mewujudkan pembelajaran tersebut. Menurut sanjaya ( 2008: 301) terdapat 5 sintak dalam pembelajaran ekspositoris. Berikut pemaparannya.

1) Persiapan, pada tahap ini mempersiapkan siswa untuk menerima setiap materi ajar yang diberikan.Tahap ini sangat penting bagi siswa dan terutama dirasakan oleh guru dalam mengorganisasi kelas guna menigkatkan efektifan pembelajaran di kelas.

2) Penyajian, langkah menyampaikan materi sesuai dengan tahap persiapan yang telah dilakukan.Dalam penyampaian ini hal yang terpenting guru harus mampu menyampaikan materi ajar agar mudah dipahami dan ditangkap oleh siswa serta menarik bagi siswa.

3) Korelasi (correration), pada tahap korelasi pendidik mulai menghubungkan materi ajar dengan pengalaman siswa atau dengan

174 hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap materi yang diajarkan oleh pendidik.

4) Menyimpulkan, adalah tahapan untuk memahami inti dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah ini merupakan langkah yang penting dalam model pembelajaran model ekspositoris, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil intisari dari proses penyajian. Dalam tahap penyimpulan berarti pendidik memberikan penguatan akan kebenaran materi yang diajarkan.

5) Mengaplikasikan (application), pada tahap ini bertujuan agar melihat kemampuan siswa dalam memahami materi ajar yang telah diajarkan oleh guru.Tahap mengaplikasikan, guru memberikan tugas-tugas terstruktur guna melihat seberapa jauh siswa dalam memahami materi ajar yang telah dipelajari.

Selain sintak yang umum dilakukan untuk mewujudkan pembelajaran ekspositoris, terdapat sintak yang khusus dilakukan oleh guru dan murid secara khusus dipaparkan sebagai berikut :

No Guru Siswa

1. Persiapan

Guru memberikan motivasi kepada para siswa dalam belajar .

Mendengarkan penguatan yang diberikan oleh guru.

Guru menciptakan iklim kelas dengan komunikasi dengan siswa yang terbuka.

Siswa aktif berkomunikasi dengan guru sehingga jarak guru dan siswa bagaikan sebuah teman.

2. Penyajian

Guru menyajikan materi- materi ajar yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai guru.

Siswa menyimak penjelasan guru dan menyakan materi yang kurang jelas.

3. Korelasi

Guru menjelaskan materi dengan mengajak siswa menyambungkan materi dengan kehidupan nyata/ lingkungan sekitar siswa.

Siswa aktif dalam berdiskusi dengan guru maupun dengan teman sekelas tentang materi ajar.

4.Menyimpulkan

Guru menyimpulkan kegiatan pelajaran di kelas dengan manfaat yang didapat siswa di kehidupan

Siswa memasukkan

pemahaman materi pelajaran dengan kesimpulan yang diberikan guru.

175 nyata.

5.

Mengaplikasikan

Guru memberikan tugas kepada siswa yang berkaitan dengan materi ajar yang telah disampaikan.

Siswa mengerjakan setiap tugas yang diberikan berdasarkan pemahaman yang dimiliki siswa setelah materi ajar diberikan.

Tabel sintaks pembelajaran ekspositoris

Kognitif

Di dalam pembelajaran yang berorientasi pada kognitif terdapat model yang mengarah pada teori kognitivisme yaitu model belajar dalam paradigm “Perubahan Konseptual”.Berikut penjelasan dari model pembelajaran tersebut.

a. Model Belajar dalam paradigm “perubahan Konseptual”

Pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang sesungghnya berasal pada pengetahuan secara spontan diperoleh dari interaksi dengan lingkungannya.Pengeetahuan yang lalinnya bersumber dari sekolah.Keduanya bisa berkonflik, kongruen, atau masing-masing berdiri sendiri. Dalam kondisi konflik kognitif , siswa dihadapkan pad tiga pilihan yaitu (1) mempertahankan intuisi mereka(2) merevisi sebagian intuisi mereka sebagai tahap asimilasi (3) merubah pandangannya tersebut menjadi intuisi dan mengakomodasi pengetahuan baru.

Perubahan konseptual yang dimiliki peserta didik terjadi ketika peserta didik memutuskan untuk merubah pandangan dan mengakomodasi pengetahuan baru.Agar terjadi pembangkitan dan rekontruksi konsepsi-konsepsi yang dibawa peserta didik sebelum pembelajaran. Ini berarti pembelajaran bukan hanya sebagai penyampaian ilmu yang diberikan guru kepada siswa melainkan lebih kepada memfasilitasi dan melakukan mediasi agar terjadi proses negosiasi makna pada proses konseptual antara peserta didik dan pendidik.

Dalam pembelajaran ini peran guru bukan hanya sebagai transmiter ilmu, melainkan lebih kepada perannya sebagai fasilitator dan negosiator yang menjadikan dirinya (guru) sebagai teman belajar siswa dalam mewujudkan kondisi belajar yang komprehensif.Sarana pendukung dari model pembelajaran ini

176 adalah lembar kerja siswa, bahan ajar, peralatan demonstrasi, dan ruang kelas yang telah didesain untuk kegiatan pembelajaran dengan terdapat bahan ajar atau bahan praktek yang mudah untuk dipindah tempatkan.

Dampak dari pembelajaran ini adalah sikap positif terhadap belajar, pemahaman yang mendalam terhadap apa yang dipelajari, dan ketrampilan dalam menerpakan pengetahuan yang variatif atau bisa dikatakan sebagai ketrampilan unutk direalisasikan di dalam kehidupan sehari-hari.

Model Pembelajaran Konseptual menurut (Rahyubi,2012: 254) memiliki enam langkah (sintak) pembelajaran yaitu:

1) Sajian masalah konseptual dan konstektual, pada tahap ini guru memberikan sebuah permasalahan dengan konsep dan gagasan yang memaknai sebuah materi yang diajarkan. Pada tahap ini siswa dituntut untuk berpikir dalam menemukan konsep dari materi ajar yang diberikan.

2) Konfrontasi miskonsepsi terkait dengan masalah yang disajiakan oleh pendidik, pada tahap ini guru memberikan pengarahan maupun penguatan atas konsepsi yang dimiliki siswa berdasarkan hasil pemikiran siswa. Guru melakukan komunikasi dengan siswa guna meluruskan konsepsi yang dimiliki siswa dengan materi yang berkaitan.

3) Konfrontasi sangkalan yang bersifat demonstrasi, analogis atau contoh-contoh konkrit, pada tahap ini guru memfokuskan murid pada suatu pembahasan yang telah didiskusikan dan membuat beberapa contoh-contoh konkrit yang berhubungan dengan materi ajar, sehingga siswa mampu mengambil sebuah benang merah dari pemikiran- pemikiran mereka (siswa)

4) Konfrontasi pembuktian konsep dan prinsip ilmiah, pada tahap ini guru dan siswa membuktikan hasil diskusinya dengan membandingkan teori ilmiah yang berhubungan dengan materi ajar sehingga konsep yang diberikan guru kepada murid dapat sejalan dengan materi ajarnya.

177 5) Konfrontasi materi dan contoh-contoh konstektual, guru dan murid memperjelas materi yang ada dan mulai membentuk konsep materi ajar yang telah diberikan guru pada tahap awal pembelajaran.

6) Konfrontasi pertanyaaan-pertanyaan untuk memperluas pemahaman dan penerapan pengetahuan secara bermakna, tahap ini disebut juga sebagai penutup dari diskusi yang telah dibahas antara guru dan siswa, pada tahap ini siswa saling berinteraksi antara sesame dan saling melempar pertanyaan yang sesuai dengan bahan materi ajar. Dengan kata lain siswa lebih memahami dari pertanyaan dan jawaban yang didiskusikan bersama, dan guru disini memilliki peran sebagai monitor, dan penguat.

Penjelasan di atas merupakan sintak umum yang terdapat pada pembelajaran ekspositoris. Adapun langkah khusus dari guru dan siswa untuk mewujudkan pembelajaran tersebut, berikut pemaparannya :

No Guru Siswa

1. Sajian masalah

Dalam dokumen PEMBAHASAN KAPITA FIKS DI INDONESIA (Halaman 172-177)