KECAMATAN SUKODAD
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Hasil
Penemuan
Hasil analisis data terkait komponen penemuan dalam penggunaan metode role playing dapat meningkatkan kemampuan mengimplemnetasi materi kedudukan warga negara kelas X Multimedia SMK NU 2 Glagah bisa diketahui dengan melihat tabel berikut:
Tabel 1. Hasil Analisi Indikator Penemuan Dalam Penggunaan Metode Role Playing
Dapat Meningkatkan Materi Kedudukan Warga Negara yang Dilakukan Oleh Siswa
Secara umum siswa yang dapat mencari dan menemukan dari berbagai
Prosiding Semnas Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 124
sumber tentang pengertian persamaan kedudukan warga negara pada siklus 1 (S1) hanya 5 siswa yang berkreteria baik, 6 siswa berkreteria sedang dan 11 siswa yang berkreteria kurang, setelah dilakukan siklus 2 (S2) siswa bertambah menjadi 10 siswa yang berkreteria baik, dan 10 siswa yang berkreteria sedang dan 2 siswa yang berkreteria kurang, sehingga dilakukan penelitian lagi pada siklus 3 (S3) yang terdapat 11 siswa yang berkreteria baik dan 11 siswa yang berkreteria sedang dan 0 siswa atau tidak ada siswa yang berkreteria kurang.
Untuk siswa yang dapat merefleksi kejadian yang telah berlalu dan mengaitkan dengan kejadian saat ini pada siklus 1 (S1) terdapat 2 siswa yang berkreteria baik, 4 siswa berkreteria sedang dan 16 siswa yang berkreteria kurang. Dilakukan penelitian pada siklus 2 (S2) terdapat 8 siswa yang berkreteria baik, 10 siswa berkreteria sedang dan 4 siswa berkreteria kurang. Dan pada siklus 3 (S3) terdapat 9 siswa yang berkreteria baik, 12 siswa yang berkreteria sedang dan 1 siswa yang berkreteria kurang.
Untuk siswa yang dapat menganalissi dan mengevaluasi kegiatan terjadi di masyarakat dilingkungan mereka tinggal. Pada siklus 1 (S1) terdapat 5 siswa yang berkreteria baik dan 7 siswa berkreteria sedang dan 10 siswa yang masih berkreteria kurang, pada siklus 2
(S2) terdapat 9 siswa yang berkreteria baik, 11 siswa yang berkreteria sedang dan 2 siswa yang berkreteria kurang, dan pada siklus 3 (S3) terdapat 10 siswa yang berkreteria baik, 10 siswa yang berkreteria sedang dan 2 siswa yang berkreteria kurang.
Pemberian respon
Hasil analisis data terkait komponen pemberian respon dalam penggunaan metode role playing dapat meningkatkan kemampuan mengimplemnetasi materi kedudukan warga negara kelas X Multimedia SMK NU 2 Glagah bisa diketahui dengan melihat tabel berikut: Tabel 1. Hasil Analisi Indikator Pemberian
Respon Dalam Penggunaan Metode Role Playing Dapat Meningkatkan Materi Kedudukan Warga Negara yang Dilakukan
Oleh Siswa
Secara umum siswa yang dapat memberikan pendapatnya masing-masing terkait dengan diskusi materi persamaan kedudukan warga negara pada siklus 1 (S1) hanya 2 siswa yang berkreteria baik, 9 siswa berkreteria sedang dan 11 siswa yang berkreteria kurang, setelah dilakukan
Prosiding Semnas Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 125
siklus 2 (S2) siswa bertambah menjadi 5 siswa yang berkreteria baik, dan 10 siswa yang berkreteria sedang dan 7 siswa yang berkreteria kurang, sehingga dilakukan penelitian lagi pada siklus 3 (S3) yang terdapat 9 siswa yang berkreteria baik dan 11 siswa yang berkreteria sedang dan 2 siswa yang berkreteria kurang.
Untuk siswa menyangga pendapat temannya pada siklus 1 (S1) terdapat 4 siswa yang berkreteria baik, 7 siswa berkreteria sedang dan 11 siswa yang berkreteria kurang. Dilakukan penelitian pada siklus 2 (S2) terdapat 6 siswa yang berkreteria baik, 8 siswa berkreteria sedang dan 8 siswa berkreteria kurang. Dan pada siklus 3 (S3) terdapat 7 siswa yang berkreteria baik, 13 siswa yang berkreteria sedang dan 2 siswa yang berkreteria kurang. Untuk siswa memberikan kritik dan saran pada temannya.Pada siklus 1 (S1) terdapat 1 siswa yang berkreteria baik dan 18 siswa berkreteria sedang dan 13 siswa yang masih berkreteria kurang, pada siklus 2 (S2) terdapat 5siswa yang berkreteria baik, 10 siswa yang berkreteria sedang dan 7 siswa yang berkreteria kurang, dan pada siklus 3 (S3) terdapat 10 siswa yang berkreteria baik, 12 siswa yang berkreteria sedang dan 0 siswa atau tidak ada siswa yang berkreteria kurang.
Penentuan Sikap
Hasil analisis data terkait komponen penentuan sikap dalam penggunaan metode role playing dapat meningkatkan kemampuan mengimplemnetasi materi kedudukan warga negara kelas X Multimedia SMK NU 2 Glagah bisa diketahui dengan melihat tabel berikut:
Tabel 1. Hasil Analisi Indikator Penentuan Sikap Dalam Penggunaan Metode Role
Playing Dapat Meningkatkan Materi Kedudukan Warga Negara yang Dilakukan
Oleh Siswa
Secara umum Siswa memberikan contoh yang baik di masyarakat dengan ikut serta dalam kegiatan bersama dilingkungan mereka tinggalpada siklus 1 (S1) hanya 3 siswa yang berkreteria baik, 5 siswa berkreteria sedang dan 14 siswa yang berkreteria kurang, setelah dilakukan siklus 2 (S2) siswa bertambah menjadi 5 siswa yang berkreteria baik, dan 10 siswa yang berkreteria sedang dan 7 siswa yang
Prosiding Semnas Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 126
berkreteria kurang, sehingga dilakukan penelitian lagi pada siklus 3 (S3) yang terdapat 10 siswa yang berkreteria baik dan 11 siswa yang berkreteria sedang dan 1 siswa yang berkreteria kurang.
Untuk Siswa memberikap contoh sikap menghargai terhadap sesama warga negara pada siklus 1 (S1) terdapat 4 siswa yang berkreteria baik, 6 siswa berkreteria sedang dan 12 siswa yang berkreteria kurang. Dilakukan penelitian pada siklus 2 (S2) terdapat 8 siswa yang berkreteria baik, 10 siswa berkreteria sedang dan 4 siswa berkreteria kurang. Dan pada siklus 3 (S3) terdapat 10 siswa yang berkreteria baik, 11 siswa yang berkreteria sedang dan 1 siswa yang berkreteria kurang.
Pembahasan
Metode pembelajaran memiliki peran penting dalam proses belajar pembelajaran, kreativitas dalam mengem- bangkan metode pembelajaran mutlak harusdimiliki oleh seorang guru. (Ghofur, A, 2018) Sebab aktivitas pembelajaran akan cenderung membosankan jika guru tidak memanfaatkan metode-metode yang pas, atau guru memanfaatkan media yang sama setiap kali mengajar. Menurut hasil penelitian Vuri Putri (2013) peningkatan kemampuan mengimplementasi siswa dapat meningkat dengan adanya kreativitas guru dalam menggunakan
metod-e pembelajaran yang pas dalam materi yang sesuai. Sebab, guru harus mampu menggunakan metode tersebut sebagai sarana untuk memudahkan siswa memahami dan mengerti serta mengimple- mentasikan materi yang sedang dipelajari.
Penggunaan metode yang dilakukan oleh guru lebih sering menggunakan metode pembelajaran yang sudah tersedia disekolah. Mayoritas guru masih menggu- nakan metode ceramah dalam mata pelajaran Pkn dan dengan menggunakan media powerpoint dengan dibantu LCD proyektor dalam menyampaikan materinya.
Pada hakekatnya sebuah ilmu yang tercipta oleh manusia tidak ada yang sempurna, semua ilmu ada kelebihan dan kekurangan. Jika kita melihat metode role playing dalam cakupan cara dalam proses mengajar dan belajar dalam lingkup pendidikan tentunya selain kelebihan terdapat kelemahan.
Beberapa kelebihan metode role playingadalah siswa melatih dirinya memahami dan mengingat isi bahan yang akan diperankan. Sebagai pemain harus memahai, menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian daya ingatan siswa harus tajam dan tahan lama.Siswa akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu bermain peran para pemain dituntut untuk menge-
Prosiding Semnas Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 127
mukakan pendapatnya sesuai dengan waktu yang tersedia. Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah. Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya.
Kelemahan metode role playing
antara lain: Metode bermain peranan memerlukan waktu yang relatif panjang/banyak. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk memerlukan suatu adegan tertentu. Apabila pelaksanaan sosiodrama dan bermain pemeran mengalami kegagalan, bukan saja dapat memberi kesan kurang baik, tetapi sekaligus berarti tujuan pengajaran tidak tercapai. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini. (Aris Soimin, 2014)
Secara singkat metode pembelajaran
role playing (bermain peran) merupakan salah satu metode pembelajaran yang diarahkan pada pemecahan masalah yang berkaitan dengan hubungan anatara manusia terutama yang menyangkut kehidupan dalam masyarakat. Oleh sebab itu tidak semua permasalahan dalam pembelajaran dapat diselesaikan dengan menggunakan metode role playing.
Metode pembelajaran role playing
lebih menekankan hubungan individu dengan masyarakat atau orang lain. Model
ini lebih memfokuskan pada proses negosiasi social, dapat di katakan bahwa metode role playing dapat membantu suatu kegiatan yang didalamnya melakukan perbuatan-perbuatan yaitu gerakan- gerakan wajah (ekspresi) serta dapat mengimplementasikan sesuai dengan apa yang diceritakan atau yang diminta oleh guru dan sesuai kebutuhan dalam pembelajaran.
KESIMPULAN.
Kemampuan mengimplementasi materi kedudukan warga negara mata pelajaran Pkn siswa kelas X Multimedia SMK NU 2 Glagah tahun pelajaran 2017/2018 meningkat dan siswa kelas X Multimedia mendapatkan predikat baik pada mata pelajaran Pkn materi persamaan kedudukan warga negara, dari kelas yang lainnya. Hal ini didapatkan dari hasil observasi dan hasil tes pada siswa.. Dilihat dari 3 (tiga) indikator yang dikembangkan, 1 penemuan informasi tentang persamaan kedudukan warga negara, 2 pemberian respon saat berdiskusi dan bermain peran tentang materi persamaan kedudukan warga negara, 3 penentuan sikap positif yang mencerminkan contoh persamaan kedudukan warga negara.
Hubungan antara penggunaan metode role playing untuk meningkatkan kemampuan mengimplementasi materi
Prosiding Semnas Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 128
persamaan kedudukan warga negara mata pelajaran Pkn siswa kelas X Multimedia SMK NU 2 Glagah tahun pelajaran 2017/2018 dapat diinterpretasikan dengan tiga hal. Yang pertama dari kemampuan penemuan informasi siswa yang meningkat. Yang kedua dilihat dari kemampuan pemberian respon siswa terhadap siswa lain meningkat. Yang kedua dilihat dari kemampuan penentuan sikap yang dilakukan saat permain peran dengan keadaan yang dibuat semi nyata dalam lingkungan masyarakat yang sesungguhnya.
Metode pembelajaran yang digu- nakan guru saat pembelajaran berlangsung berhubungan tingkat kemampuan siswa dalam berfikir.Oleh sebab itu para guru diharapkan dapat menciptakan kondisi belajar yang dapat memacu peningkatan belajar siswa dengan menggunakan metode-metode yang sesuai dengan materi yang diampu. Salah satu cara meningkatkan kemampuan mengimple- mentasi materi persamaan kedudukan warga yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran role playing. Dengan menggunakannya metode yang sesuai dengan materi akan meningkatkan kemampuan siswa dan diharapkan prestasi siswa meningkat khususnya pada Mata Pelajaran Pkn.
Kepada stakholder sekolah diharapkan memberikan fasilitas yang
mewadahi untuk siswa dapat lebih nyaman saat pembelajaran berlangsung, seperti alat-alat untuk memudahkan dalam penyampaian materi.
Bagi peneliti yang lain dapat menggunakan hasil penelitian ini sabagai bahan rujukan penelitian selanjutnya mengenai penggunan metode role playing
dan kemampuan mengimplementasi materi yang terutama pada mata pelajaran Pkn.
DAFTAR PUSTAKA
Aris, Soimin, 2014, 68 Model Pembelajar Inovatif, Yogyakarta: Arr-Ruzz Media
Buchori, 2007. Pendidikan Sekolah untuk Masa Depan, Jakarta: Alfabeta
Djamarah, Syaiful Bahri, 2010, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta
Mulyasa, E, 2009, Praktek Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Remaja Rosdakarya
Ghofur,A,2018. the Use of Media for Science Teaching in Islamic Schools.
Jurnal Pendidikan Edutama, Vol.5(1), hal.1-8.
Pradika,K., Kriswandani & Yunianta,T.N.H. (2014). Analisis Faktor Eksternal Penyebab Kesulitan Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas VIII MTS Amal Sholeh Kecamatan Getasan. Jurnal Pendidikan: Prodi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga.
Prosiding Semnas Pendidikan: Inovasi Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0 129