• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diagram 4.14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III

Berdasarkan penyajian tabel dan diagram di atas, menunjukkan bahwa secara klasikal aktivitas siswa dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual pada siklus III pertemuan 1 diperoleh jumlah skor yaitu 17,29dengan kategori baik. Sedangkan pertemuan 2 diperoleh jumlah skor yaitu 18,75dengan kategori baikSecara lebih rinci masing-masing indikator dijelaskan sebagai berikut:

1) Kesiapan siswa mengikuti pelajaran.

Pada indikator kesiapan siswa mengikuti pelajaran termuat deskriptor (1) siswa duduk di tempat duduk masing-masing, (2) menyiapkan peralatan pelajaran, (3) suasana kelas tidak gaduh, dan (4) memusatkan perhatian pada guru. Pada indikator ini, skor perolehan siswa pada pertemuan 1 yaitu 3,44 sedangkan pada pertemuan 2 yaitu 3,75. Baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua semua siswa sudah siap mengikuti pelajaran dengan menempatkan diri pada tempat duduknya, menyiapkan buku-buku pelajaran beserta alat tulisnya. Hanya ada sedikit siswa saja yang tidak mau memusatkan perhatian kepada guru.

2) Keaktifan menjawab pertanyaan.

Pada indikator keaktifan menjawab pertanyaan terdapat deskriptor (1) mengacungkan jari lebih dari satu kali saat akan menjawab pertanyaan, (2) menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tepat, (3) menjawab pertanyaan dengan suara yang lantang, dan (4) menjawab pertanyaan dengan disertai contoh atau ilustrasi. Pada indikator ini, skor perolehan siswa pada pertemuan 1 yaitu 2,67 sedangkan pada pertemuan 2 yaitu 2,83.

Pada pertemuan pertama semua siswa mengacungkan jari saat akan menjawab pertanyaan dari guru, dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan tepat dan dengan suara lantang. Namun belum dapat memberikan alasan atas jawabannya dengan tepat. Pada pertemuan kedua siswa sudah lebih kritis ditunjukkan dengan kemampuan siswa memberikan alasan atas jawabannya dengan tepat.

3) Memperhatikan penyajian materi dengan media audiovisual.

Pada indikator memperhatikan penyajian materi dengan media audiovisual terdapat deskriptor (1) mendengarkan penjelasan materi oleh guru dengan bersikap tenang, (2) memperhatikan penyajian materi malalui media audiovisual dengan seksama, (3) menunjukkan kekurangpahaman terhadap materi dengan cara bertanya, dan (4) mencatat hal-hal yang penting. Pada indikator ini skor perolehan siswa pada pertemuan 1 yakni 3,03 sedangkan pada pertemuan 2 yakni 3,19. Baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua tampak semua siswa bersikap tenang dan memperhatikan dengan seksama saat guru menjelaskan materi maupun saat penayangan media audiovisual. Sebagian besar siswa berani bertanya tentang materi yang belum dipahami dan mencatat hal-hal penting yang ditemui selama penayangan media audiovisual di buku catatan masing- masing.

4) Menulis hasil pemikiran sendiri.

Pada indikator menulis hasil pemikiran sendiri terdapat indikator (1) menuliskan jawaban hasil pemikiran sendiri, (2) menuliskan jawaban

dengan tepat dan jelas, (3) mengembangkan pendapatnya, dan (4) menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu. Pada indikator ini skor perolehan siswa pada pertemuan 1 yaitu 3,08 sedangkan pada pertemuan 2 yaitu 3,25. Pada pertemuan pertama seluruh siswa memikirkan kemudian menuliskan hasil pemikiran mereka secara individu. Kebanyakan siswa sudah mampu menuliskan jawabannya dengan tepat dan jelas serta mengembangkan pendapatnya. Meski sudah ditambah waktu berpikir namun masih saja ada beberapa siswa yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu. Sedangkan pada pertemuan kedua guru lebih memotivasi siswa sehingga semua siswa dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu.

5) Berdiskusi dalam kelompok berpasangan.

Pada indikator berdiskusi dalam kelompok berpasangan terdapat indikator (1) bersedia berkelompok berpasangan dengan salah satu temannya, (2) menanggapi hasil pemikiran temannya, (3) memberi balikan atas tanggapan teman, dan (4) merumuskan jawaban kelompok berpasangan. Pada indikator ini skor perolehan siswa pada pertemuan 1 yaitu 2,81 sedangkan pada pertemuan 2 yaitu 3,03. Pada pertemuan pertama tampak semua siswa bersedia berkelompok berpasangan dengan teman satu meja dan berdiskusi. Saling mendiskusikan jawaban masing-masing dan merumuskan jawaban dari diskusi yang telah mereka lakukan bersama pasangannya. Namun ada beberapa yang masihpasif atau tidak mau memberikan tanggapan hasil pemikiran teman maupun memberi balikan

atas tanggapan temannya. Pada pertemuan kedua guru membimbing diskusi dengan lebih menekankan padasiswa-siswa yang kurang aktif tersebut sehingga mereka mau menanggapi hasil pemikiran temannya.

6) Presentasi kelompok.

Pada indikator presentasi kelompok terdapat indikator (1) berani mengajukan diri untuk menyampaikan hasil diskusi tanpa ditunjuk oleh guru, (2) menyampaikan hasil diskusi dengan kalimat yang jelas dan lancar, (3) menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang menjangkau seluruh kelas, dan (4) memberikan respon atas tanggapan dari guru ataupun dari kelompok lain. Pada indikator ini skor perolehan siswa pada pertemuan 1 yaitu 2,33 sedangkan pada pertemuan 2 yaitu 2,69. Pada pertemuan pertama semua siswa berani mengajukan diri untuk menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas. Siswa yang mempresentasikan hasil diskusinya mampu menyampaikan dengan jelas dan lancar serta dengan suara yang menjangkau seluruh isi kelas. Sebagian siswa memberikan respon atas tanggapan dari guru, kelompok yang presentasi, ataupun kelompok lain. Pada pertemuan kedua guru memberi kesempatan lebih sehingga siswa lain yang belum memberikan tanggapan termotivasi.

4.1.4.3.3 Hasil Belajar Siswa Siklus III

Berdasarkan evaluasi hasil belajar siswa siklus III pada pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.12

Hasil Belajar Siswa Siklus III

Interval Nilai Frekuensi Kategori Kualifikasi

87 – 100 7 Sangat Baik Tuntas 74 – 86 24 Baik Tuntas 61 – 73 1 Cukup Tuntas

>61 4 Kurang Tidak Tuntas Jumlah 36

Nilai Tertinggi 95 Nilai Terendah 35

Persentase Ketuntasan 88,89 % (32 dari 36 siswa) Persentase Ketidaktuntasan 11,11 % (4 dari 36 siswa) Rata-Rata 77,64 Kategori Baik

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa menggunakan pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual pada siklus ketiga diperoleh nilai tertinggi yaitu 95 dan nilai terendah yaitu 35. Siswa yang mengalami ketuntasan belajar sebesar 88,89% atau (32 dari 36 siswa). Sedangkan 11,11% atau (4 dari 36 siswa) tidak tuntas dalam belajar. Dan rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal sebesar 77,64 dengan kategori baik.

Berdasarkan tabel 4.12 berikut diagram distribusi nilai hasil belajar siswa siklus III dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair- share dengan media audiovisual :