• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diagram 4.8 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus II

Berdasarkan penyajian tabel dan diagram di atas, menunjukkan bahwa secara klasikal keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual pada siklus II pertemuan 1 diperoleh jumlah skor yaitu 32dengan rata-rata skor 3,2dan kategori baik. Sedangkan pada siklus II pertemuan 2 diperoleh jumlah skor yaitu 34dengan rata-rata skor 3,4dan kategori sangat baik Secara lebih rinci masing-masing indikator dijelaskan sebagai berikut:

1) Membuka Pelajaran.

Pada indikator membuka pelajaran terdapat deskriptor (1) menarik perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran, (2) memotivasi siswa dengan menunjukkan sikap hangat dan antusias, (3) memberi acuan dengan

cara menyampaikan tujuan pembelajaran, dan (4) memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Pada indikator ini, pertemuan pertama guru memperoleh skor 4 dan pertemuan kedua guru juga memperoleh skor 4. Indikator ini baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua sudah tampak dalam pembelajaran. Guru menarik perhatian siswa, memotivasi dengan sikap hangat dan antusias, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

2) Memberikan Pertanyaan.

Pada indikator memberikan pertanyaan memuat deskriptor (1) menggunakan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami siswa, (2) memberikan waktu berpikir kepada siswa, (3) menyebarkan pertanyaan ke seluruh kelas, dan (4) memberi konfirmasi jawaban. Pada indikator ini pertemuan pertama guru mendapat skor 3 kemudian pada pertemuan kedua guru mendapat skor 4. Pada pertemuan pertama guru sudah tampak memberikan pertanyaan dengan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami siswa, memberikan waktu berpikir cukup, dan memberi konfirmasi jawaban. Namun persebaran pertanyaan ke seluruh siswa di kelas masih kurang. Pada pertemuan kedua semua deskriptor telah tampak dilakukan guru.

3) Menyajikan Materi Pembelajaran.

Indikator menyajikan materi pembelajaran terdiri dari deskriptor (1) menyampaikan materi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti siswa, (2) menyampaikan materi sesuai dengan cakupan indikator rencana

pembelajaran, (3) menyampaikan materi secara runtut, dan (4) memberikan contoh atau ilustrasi yang berhubungan dengan materi. Pada indikator ini, skor yang didapat guru pada pertemuan pertama yaitu 4 dan pertemuan kedua yaitu 3. Pada pertemuan pertama semua deskriptor telah tampak dilakukan oleh guru. Guru menyampaikan materi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti, sesuai dengan cakupan indikator, runtut, dan disertai contoh. Sedangkan pada pertemuan kedua, masih ada sedikit bagian materi yang belum tersampaikan kepada siswa sehingga membuat siswa kesulitan saat mengerjakan salah satu soal evaluasi.

4) Keterampilan Menggunakan Media Audiovisual.

Pada indikator keterampilan menggunakan media audiovisual terdapat indikator (1) menayangkan media audiovisual yang sesuai dengan materi ajar, (2) media yang ditayangkan sesuai dengan tingkat perkembangan anak, (3) mengoperasikan media audiovisual dengan benar, dan (4) menayangkan media audiovisual dengan durasiwaktu yang tepat. Pada indikator ini, pertemuan pertama guru mendapat skor 4. Sedangkan pada pertemuan kedua guru juga mendapat skor 4. Baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua tampak penanyangan media audiovisual sudah sesuai dengan materi ajar dan sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Guru juga terampil dalam mengoperasikan media audiovisual sesuai dengan durasi penayangan media audiovisual.

Pada indikator menyampaikan permasalahan, terdapat indikator (1) menyampaikan permasalahan menggunakan bahasa Indonesia yang jelas, (2) permasalahan yang disampaikan sesuai dengan materi yang dipelajari, (3) permasalahan relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan (4) memberi kesempatan kepada seluruh siswa untuk memikirkan jawaban kemudian menuliskan jawaban hasil pemikirannya. Pada indikator ini, skor yang diperoleh guru pada pertemuan pertama adalah 3, sedangkan pada pertemuan kedua adalah 3. Pada pertemuan pertama guru menyampaikan permasalahan menggunakan bahasa Indonesia dengan jelas, sesuai dengan materi yang dipelajari, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari. Guru juga memberikan kesempatan siswa untuk memikirkan jawaban. Namun minimnya waktu yang diberikan membuat siswa tidak mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Pada pertemuan kedua guru sudah menyampaikan permasalahan dengan jelas, sesuai materi ajar, relevan namun terkendala dalam waktu sehingga anak tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

6) Membimbing Siswa dalam Kelompok Kecil (Berpasangan).

Pada indikator membimbing siswa dalam kelompok kecil (berpasangan) termuat indikator (1) mengelompokkan siswa secara berpasangan, (2) meminta tanggapan masing-masing anggota kelompok berkaitan dengan hasil pemikiran mereka, (3) memperhatikan pendapat siswa, dan (4) mengarahkan siswa untuk merumuskan keputusan jawaban kelompok yang paling tepat. Pada indikator ini skor yang didapat guru pada

pertemuan pertama yaitu 3. Sedangkan pada pertemuan kedua yaitu 3. Pada pertemuan pertama guru mengelompokkan siswa secara berpasangan, menyuruh diskusi, menanggapi pertanyaan dari siswa di tiap-tiap kelompok, namun belum mengarahkan siswa dalam merumuskan keputusan jawaban kelompok. Sedangkan pada pertemuan kedua gurumengelompokkan siswa secara berpasangan, menyuruh diskusi, menanggapi pertanyaan dari siswa di tiap-tiap kelompok, mengarahkan siswa merumuskan jawaban kelompok tetapi belum tampak meminta tanggapan masing-masing anggota kelompok tentang hasil pemikiran mereka.

7) Membimbing Siswa Melaporkan Hasil Diskusi.

Pada indikator membimbing siswa melaporkan hasil diskusi terdapat indikator (1) meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, (2) membimbing jalannya presentasi kelompok, (3) memberi kesempatan kepada seluruh siswa untuk menanggapi presentasi kelompok, dan (4) menyimpulkan hasil diskusi. Pada indikator ini pertemuan pertama guru mendapat skor 3 kemudian pada pertemuan kedua mendapat skor 3. Pada pertemuan pertama guru meminta kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas kemudian membimbing jalannya presentasi. Namun guru masih kurang maksimal dalam memberi kesempatan kelompok lain untuk menanggapi presentasi. Pada pertemuan kedua guru menyuruh dan membimbing presentasi serta memberi kesempatan kelompok lain menanggapi presentasi tetapi guru belum menyimpulkan hasil diskusi. 8) Memberi Penguatan.

Indikator memberi penguatan terdiri dari (1) memberi penguatan verbal, (2) memberi penguatan gestural, (3) memberi penguatan berupa simbol atau tanda, dan (4) memberi penguatan pendekatan yaitu dengan mendekati siswa. Pada indikator ini guru memperoleh skor 2 pada pertemuan pertama dan skor 3 pada pertemuan kedua. Pada pertemuan pertama guru hanya tampak menggunakan penguatan verbal dan penguatan pendekatan. Sedangkan pada pertemuan kedua guru tampak menggunakan penguatan verbal, penguatan pendekatan, dan penguatan simbol/tanda. 9) Mengelola Kelas.

Pada indikator mengelola kelas terdapat indikator (1) mengatur tata ruang kelas, (2) memberi perhatian secara merata ke seluruh kelas, (3) memusatkan perhatian siswa terhadap tugas yang diberikan, dan (4) memberikan petunjuk-petunjuk dalam pembelajaran dengan jelas. Pada indikator ini guru mendapat skor 3 untuk pertemuan pertama kemudian skor 4 untuk pertemuan kedua. Pada pertemuan pertama guru tampak mengkondisikan kelas dengan menata ruang kelas. Saat memberikan tugas guru memusatkan perhatian siswa sehingga tugas yang diberikan dapat dipahami siswa dengan baik. Guru juga memberi petunjuk-petunjuk pembelajaran dengan jelas. Namun perhatian guru belum merata ke seluruh siswa di kelas. Sedangkan pada pertemuan kedua semua deskriptor telah tampak dilakukan oleh guru.

Pada indikator menutup pelajaran terdapat indikator (1) guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, (2) memberikan kesempatan bertanya, (3) memberikan refleksi selama pembelajaran, dan (4) memberikan tindak lanjut. Pada indikator ini perolehan skor pertemuan pertama yaitu 3 sedangkan pada pertemuan kedua yaitu 3. Baik pada pertemuan pertama maupun pada pertemuan kedua guru tampak memberikan kesempatan bertanya kepada siswa tentang bagian materi yang belum dipahami, memberikan refleksi, dan memberikan tindak lanjut.

4.1.3.3.2 Deskripsi Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Data aktivitas siswa diperoleh dari observasi yang dilakukan pada pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual. Berikut data aktivitas siswa yang diperoleh pada siklus II:

Tabel 4.7

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

No. Indikator Skor

Pertemuan 1 Pertemuan 2 1. Kesiapan siswa mengikuti pelajaran. 3,03 3,17 2. Keaktifan menjawab pertanyaan. 2,47 2,67 3. Memperhatikan penyajian materi dengan

media audiovisual.

2,89 2,94 4. Menulis hasil pemikiran sendiri. 2,94 3,05

5. Berdiskusi dalam kelompok berpasangan. 2,33 2,50 6. Presentasi kelompok. 1,86 1,89

Jumlah 15,53 16,25

Kategori Baik Baik