• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Diagram 4.13 Hasil Observasi Keterampilan Guru Siklus III

Berdasarkan penyajian tabel dan diagram di atas, menunjukkan bahwa secara klasikal keterampilan guru dalam pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual pada siklus III pertemuan 1 diperoleh jumlah skor yaitu 35dengan rata-rata skor 3,5dan kategori sangat baik. Sedangkan pertemuan 2 diperoleh jumlah skor yaitu 37dengan rata- rata skor 3,7dan kategori sangat baik. Secara lebih rinci masing-masing indikator dijelaskan sebagai berikut:

1) Membuka Pelajaran.

Pada indikator membuka pelajaran terdapat deskriptor (1) menarik perhatian siswa untuk mengikuti pembelajaran, (2) memotivasi siswa dengan menunjukkan sikap hangat dan antusias, (3) memberi acuan dengan cara menyampaikan tujuan pembelajaran, dan (4) memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Pada indikator ini, baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua guru memperoleh skor 4. Tampak guru menarik perhatian siswa, memotivasi siswa dengan sikap hangat dan antusias, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari.

2) Memberikan Pertanyaan.

Pada indikator memberikan pertanyaan memuat deskriptor (1) menggunakan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami siswa, (2) memberikan waktu berpikir kepada siswa, (3) menyebarkan pertanyaan ke seluruh kelas, dan (4) memberi konfirmasi jawaban. Pada indikator ini

pertemuan pertama guru mendapat skor 4 kemudian pada pertemuan kedua guru juga mendapat skor 4. Baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua guru tampak memberikan pertanyaan dengan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami oleh siswa, memberikan waktu berpikir yang cukup, pertanyaan menyebar rata ke seluruh siswa di kelas, dan memberi konfirmasi jawaban.

3) Menyajikan Materi Pembelajaran.

Indikator menyajikan materi pembelajaran terdiri dari deskriptor (1) menyampaikan materi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti siswa, (2) menyampaikan materi sesuai dengan cakupan indikator rencana pembelajaran, (3) menyampaikan materi secara runtut, dan (4) memberikan contoh atau ilustrasi yang berhubungan dengan materi. Pada indikator ini, skor yang didapat guru pada pertemuan pertama yaitu 3 dan pertemuan kedua yaitu 4. Pada pertemuan pertama guru sudah menyampaikan materi dengan bahasa yang jelas, mudah dimengerti siswa, sesuai cakupan indikator, dan secara runtut. Namun guru masih kurang maksimal dalam memberikan ilustrasi suatu bagian materi. Sedangkan pada pertemuan kedua guru tampak menyampaikan materi dengan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti siswa, materi sesuai dengan cakupan indikator, disampaikan secara runtut, dan disertai contoh atau ilustrasi yang tepat. 4) Keterampilan Menggunakan Media Audiovisual

Pada indikator keterampilan menggunakan media audiovisual terdapat indikator (1) menayangkan media audiovisual yang sesuai dengan

materi ajar, (2) media yang ditayangkan sesuai dengan tingkat perkembangan anak, (3) mengoperasikan media audiovisual dengan benar, dan (4) menayangkan media audiovisual dengan durasiwaktu yang tepat. Pada indikator ini, baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua guru mendapat skor 4. Media audiovisual yang ditayangkan sudah sesuai dengan materi ajar dan tingkat perkembangan anak. Guru juga terampil dalam mengoperasikan media audiovisual dengan durasi penayangan yang tepat. 5) Menyampaikan Permasalahan.

Pada indikator menyampaikan permasalahan, terdapat indikator (1) menyampaikan permasalahan menggunakan bahasa Indonesia yang jelas, (2) permasalahan yang disampaikan sesuai dengan materi yang dipelajari, (3) permasalahan relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan (4) memberi kesempatan kepada seluruh siswa untuk memikirkan jawaban kemudian menuliskan jawaban hasil pemikirannya. Pada indikator ini, skor yang diperoleh guru pada pertemuan pertama adalah 3 dan pada pertemuan kedua adalah 3. Pada pertemuan pertama tampak guru menyampaikan permasalahan menggunakan bahasa Indonesia dengan jelas, sesuai dengan materi yang dipelajari, dan guru juga memberikan kesempatan siswa untuk memikirkan jawaban. Namun permasalahan yang dipilih guru kurang mengena pada materi secara keseluruhan. Sedangkan pada pertemuan keduaguru tampak menyampaikan permasalahan menggunakan bahasa Indonesia dengan jelas, sesuai dengan materi yang dipelajari, dan relevan.

Namun waktu yang diberikan guru kurang optimal sehingga masih ada anak yang belum selesai mengerjakan pekerjaannya.

6) Membimbing Siswa dalam Kelompok Kecil (Berpasangan).

Pada indikator membimbing siswa dalam kelompok kecil (berpasangan) termuat indikator (1) mengelompokkan siswa secara berpasangan, (2) meminta tanggapan masing-masing anggota kelompok berkaitan dengan hasil pemikiran mereka, (3) memperhatikan pendapat siswa, dan (4) mengarahkan siswa untuk merumuskan keputusan jawaban kelompok yang paling tepat. Pada indikator ini skor yang didapat guru pada pertemuan pertama yaitu 4. Sedangkan pada pertemuan kedua yaitu 4. Baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua guru sudah tampak mengelompokkan siswa secara berpasangan, kemudian menyuruh berdiskusi dan meminta tanggapan masing-masing anggota kelompok tentang hasil pemikiran mereka, menanggapi pertanyaan dari siswa di tiap- tiap kelompok, dan mengarahkan siswa dalam merumuskan keputusan jawaban kelompok.

7) Membimbing Siswa Melaporkan Hasil Diskusi.

Pada indikator membimbing siswa melaporkan hasil diskusi terdapat indikator (1) meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya, (2) membimbing jalannya presentasi kelompok, (3) memberi kesempatan kepada seluruh siswa untuk menanggapi presentasi kelompok, dan (4) menyimpulkan hasil diskusi. Pada indikator ini pertemuan pertama guru mendapat skor 3 dan pertemuan kedua juga mendapat skor 3. Pada

pertemuan pertama tampak guru meminta kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas kemudian membimbing jalannya presentasi. Tampak guru kurang memberi kesempatan kelompok lain untuk aktif menanggapi presentasi. Pada pertemuan kedua guru tampak meminta kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas kemudian membimbing jalannya presentasi dan memberi kesempatan kelompok lain untuk aktif menanggapi presentasi. Namun guru kurang maksimal dalam menyimpulkan hasil diskusi.

8) Memberi Penguatan.

Indikator memberi penguatan terdiri dari (1) memberi penguatan verbal, (2) memberi penguatan gestural, (3) memberi penguatan berupa simbol atau tanda, dan (4) memberi penguatan pendekatan yaitu dengan mendekati siswa. Pada indikator ini guru memperoleh skor 3 pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua. Tampak guru memberikan penguatan verbal, penguatan simbol atau tanda, dan penguatan pendekatan. 9) Mengelola Kelas.

Pada indikator mengelola kelas terdapat indikator (1) mengatur tata ruang kelas, (2) memberi perhatian secara merata ke seluruh siswa di kelas, (3) memusatkan perhatian siswa terhadap tugas yang diberikan, dan (4) memberikan petunjuk-petunjuk dalam pembelajaran dengan jelas. Pada indikator ini guru mendapat skor 4 untuk pertemuan pertama dan skor 4 untuk pertemuan kedua. Baik pada pertemuan pertama maupun pertemuan kedua guru tampak menkondisikan kelas dengan menata ruang kelas. Guru

memberikan perhatiannya secara merata ke seluruh siswa di kelas. Guru memusatkan perhatian siswa saat pemberian tugas sehingga siswa paham dengan tugas yang diberikan. Guru juga memberi petunjuk-petunjuk pembelajaran dengan jelas.

10) Menutup Pelajaran.

Pada indikator menutup pelajaran terdapat indikator (1) guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, (2) memberikan kesempatan bertanya, (3) memberikan refleksi selama pembelajaran, dan (4) memberikan tindak lanjut. Pada indikator ini perolehan skor pertemuan pertama yaitu 3 sedangkan pada pertemuan kedua yaitu 4. Pada pertemuan pertama tampak guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa tentang bagian materi yang belum dipahami, dan memberikan tindak lanjut. Namun guru kurang dalam menyampaikan refleksi pembelajaran. Pada pertemuan kedua semua indikator sudah tampak dilakukan oleh guru.Guru memberi kesempatan bertanya kepada siswa yang belum paham, menyampaikan refleksi, menyimpulkan hasil pembelajaranbersama siswa, dan memberikan tindak lanjut.

4.1.4.3.2 Deskripsi Observasi Aktivitas Siswa Siklus III

Data aktivitas siswa diperoleh dari observasi yang dilakukan pada pembelajaran IPA melalui pendekatan kooperatif tipe think-pair-share dengan media audiovisual. Berikut adalah data aktivitas siswa yang diperoleh pada siklus III:

Tabel 4.11

Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III

No. Indikator Skor

Pertemuan 1 Pertemuan 2 1. Kesiapan siswa mengikuti pelajaran. 3,44 3,75 2. Keaktifan menjawab pertanyaan. 2,67 2,83 3. Memperhatikan penyajian materi dengan

media audiovisual.

3,03 3,19 4. Menulis hasil pemikiran sendiri. 3,08 3,25

5. Berdiskusi dalam kelompok berpasangan. 2,81 3,03 6. Presentasi kelompok. 2,33 2,69

Jumlah 17,29 18,75

Rata-rata 2,88 3,13

Kategori Baik Baik