• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN A HASIL PENELITIAN

Dalam dokumen Fakultas Ilmu Keolahragaan | FIK UNESA (Halaman 78-83)

Penelitian ini dilaksanakan di Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan, yang mengikuti mata kuliah bola basket. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 dan diakhiri pada bulan Juni 2016 sebanyak 7 kali tatap muka disesuaikan dengan program relaksasi. Waktu penelitian ini dibagi dalam tiga

tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pengumpulan data, dan tahap pengecekan data. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan, yang berjumlah 20 orang. Dari 20 sampel tersebut dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok I dan II. Kelompok I dikenakan perlakuan latihan

self talk, sedangkan kelompok II dikenakan perlakuan latihan imagery relaxationsebelum Latihan.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua macam tes, yaitu: (1) tes konsentrasi yang diambil dari modelgrid concentration exercise, tes

ini digunakan untuk mengukur konsentrasi mahasiswa yang berupa tabel yang memuat angka 0-99, (2) tes keterampilan menembak speed spot shoot AAHPRED

yang dimodifikasi, tes ini dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan shooting.

Penilaian speed spot shoot, berdasarkan 3 point shoot field goal percentage terbaik

dari 3 kali percobaan tes pada pre-test dan

2 kali percobaan pada post-test. Tes awal sekaligus digunakan sebagai uji instrumen, untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.

Adapun pembentukan kelompok karena dalam penelitian ini akan membuat dua kelompok perlakuan yaitu kelompok

imagery relaxationdan kelompokself talk, makapairing yang digunakan adalah

pairingdidasarkan atas kriterium ordinal,

maka secara kean pola yang digunakan dalam penelitian ini adalahMatch Subject Ordinal Pairing (MSOP). Tes awal atau pre-test dari 3 point shoot field goal percentagediambil sebanyak tiga kali, dan diambil hasil terbaik, dan digunakan sebagai dasar pembentukan kelompok. Setelah dilakukan pembagian kelompok dengan Match Subject Ordinal Pairing

(MSOP), selanjutnya masing-masing kelompok diberi perlakuan (treatment). Kelompok I dengan perlakuan menggunakan metode latihan self talk,

sedangkan kelompok II diberi perlakuan menggunakan metode latihan imagery relaxation.

Dari hasil tes awal diperoleh data konsentrasi dan 3 point shoot, dari tingkat

konsentrasi yang tinggi, sedang sampai rendah sebagai berikut ini :

1. Konsentrasi

Berdasarkan hasil analisis data dengan bantuan software komputer,

diperoleh hasil analisis pada data konsentrasi awal (pre test) pada kelompok I (self talk), didapatkan rerata (mean) sebesar 13,60, median

sebesar 13,00, mode sebesar 13, dan

standart deviasi sebesar 2,319. Adapun pada data konsentrasi akhir (post test) pada kelompok yang sama, didapatkan rerata (mean) sebesar

17,80, median sebesar 17,00, mode

sebesar 16, dan standart deviasi

sebesar 2,821.

Hasil analisis data konsentrasi awal (pre test) pada kelompok II (imagery relaxation), didapatkan rerata (mean)

sebesar 13,20, median sebesar 12,20,

mode sebesar 12, danstandart deviasi

sebesar 2,898. Adapun pada data konsentrasi akhir (post test) pada kelompok yang sama, didapatkan rerata (mean) sebesar 15,10, median

sebesar 15,20, mode sebesar 17, dan

standart deviasisebesar 2,846.

2. Three Point Field Goal

Dari hasil analisis data dengan bantuan software komputer, diperoleh

hasil analisis pada data 3 point field goal awal (pre test) pada kelompok I

(self talk), didapatkan rerata (mean)

sebesar 28,23, median sebesar 27,87, mode sebesar 16,67, dan standart deviasi sebesar 8,106. Adapun pada

data3 point field goal akhir (post test)

pada kelompok yang sama, didapatkan rerata (mean) sebesar 45,86, median

sebesar 44,72, mode sebesar 44,44, danstandart deviasi sebesar 4,583.

Hasil analisis data 3 Point Field Goalawal (pre test) pada kelompok II (imagery relaxation), didapatkan rerata (mean) sebesar 28,24, median

sebesar 27,62, mode sebesar 17,65, dan standart deviasi sebesar 7,648.

akhir (post test) pada kelompok yang

sama, didapatkan rerata (mean)

sebesar 35,84, median sebesar 35,09, mode sebesar 25,00, dan standart deviasisebesar 8,108.

B. Uji Asumsi

Setelah dilakukan

pengumpulan data selanjutnya dilakukan analisis data. Namun sebelum dilakukan analisis data, akan dilakukan uji asumsi analisis data yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Pengujian normalitas sebaran data dipergunakan kolmogorov smirnov test yang dilakukan dengan bantuan software SPSS. Hasil analisis

disajikan pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1.

Hasil Uji Normalitas Sebaran

Data Kolmogorov Smirnov Keterangan Statistik Sig. (p)

Konsentrasi (Pre-test) 0,948 0,330 Normal

3 Point Field Goal (pre test)

0,361 0,999 Normal Konsentrasi (Post-test) 0,578 0,892 Normal

3 Point Field Goal (post test) 0,656 0,783 Normal Peningkatan Konsentrasi 0,729 0,663 Normal Peningkatan3 Point Field Goal 0,745 0,636 Normal Tabel 1 memperlihatkan bahwa, uji normalitas pada data konsentrasi pre test didapatkan

Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar 0,948 dengan p>0,05, pada data3 point field goal pre test dihasilkan

Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar

0,361 dengan p>0,05, pada data konsentrasi post test dihasilkan Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar

0,578 dengan p>0,05, dan pada data 3 point field goal post test dihasilkan

Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar 0,656 dengan p>0,05. Hasil tersebut menunjukan p>0,05 yang berarti data- data tersebut berdistribusi normal.

Hasil uji normalitas pada data peningkatan konsentrasi, didapatkan nilai Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar 0,729 dengan p>0,05, demikian juga pada data peningkatan 3 point field goal didapatkan nilai Kolmogorov Smirnov (KS) sebesar

0,745 dengan p>0,05. Hal tersebut berarti pada kedua data peningkatan tersebut berdistribusi normal.

Pengujian homogenitas varian dimaksudkan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi berasal dari varian yang sama dan tidak menunjukan perbedaan yang signifikan satu sama lain. Tes statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji F (Levene’s Test for Equality of Variances). Hasil analisis secara ringkas disajikan pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2.

Hasil Uji Homogenitas Varian Antar Kelompok

Data yang Diuji Levene’s Test Kesimpulan F p (sig.)

Konsentrasi (Pretest) 0,360 0,556 Homogen

3 Point Field Goal (pretest)

0,020 0,889 Homogen Konsentrasi (Posttest) 0,009 0,925 Homogen

3 Point Field Goal (posttest)

4,148 0,057 Homogen Peningkatan Konsentrasi 0,413 0,528 Homogen Peningkatan 3 Point

Field Goal

4,093 0,058 Homogen

Berdasarkan ringkasan uji homogenitas tabel 2, diketahui bahwa semua Fhitungtidak signifikan pada taraf signifikansi 5%, hal ini ditunjukkan dengan p>0,05. Karena p>0,05 maka disimpulkan tidak ada perbedaan antara varian semua data (data konsentrasi, baik pre test, post test,

maupun peningkatannya, dan data 3 point field goal, baik pre test, post test,

maupun peningkatannya), yang berarti data-data tersebut homogen. Hal ini berarti bahwa prasyarat homogenitas varian telah terpenuhi.

Berdasarkan hasil kedua pengujian prasyaratan di atas, semua persyaratan analisis yaitu, data berdistribusi normal dan variansi antar kelompok homogen, telah terpenuhi, maka selanjutnya dapat dilakukan pengujian statistik parametrik dengan

analisis uji-t (paired t-test) dan uji-t

antar kelompok (independent t-test). C. Uji Hipotesis

Hipotesis yang diuji pada penelitian ini adalah:

1. Ada pengaruh dari latihan

imagery relaxation terhadap

konsentrasi mahasiswa putra

Prodi PJKR STKIP PGRI

Pacitan. Ada pengaruh dari

latihan self talk terhadap

konsentrasi mahasiswa putra

Prodi PJKR STKIP PGRI

Pacitan.

Hipotesis tersebut diuji menggunakan uji-t amatan ulangan (paired t-test), hasil analisis dengan

bantuan software SPSS secara

ringkas disajikan pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 3.

Hasil Analisis Uji-t Amatan Ulangan (Paired t-test) Data Konsentrasi pada

KelompokImagery Relaxation

Tabel 3 tersebut di atas memperlihatkan bahwa berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai thitung sebesar 6,862 dengan p= 0,000, ternyata Konsentrasi Rerata SD Statistik Ket thitung p-ValuePost-test 15,10 2,846 6,862 0,000 Sig • Pre-test 13,20 2,898

p<0,05 dengan demikian thitung tersebut signifikan, diterima. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan pada konsentrasi sesudah diberi perlakuan (post test) dengan konsentrasi sebelum diberi perlakuan (pre test) pada kelompok mahasiswa yang mendapat perlakuan latihan imagery relaxation.

Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post test lebih tinggi dibandingkan data pre test, dengan demikian pengaruhnya adalah positif.

Berdasarkan fakta tersebut, maka hipotesis nihil (Ho) yang menyatakan “Tidak ada pengaruh dari latihan

imagery relaxationterhadap konsentrasi

mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan”, ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan “Ada pengaruh dari latihan imagery relaxation terhadap konsentrasi

mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan”, diterima. Artinya bahwa terdapat pengaruh latihan

imagery relaxationterhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.

2. Ada pengaruh dari latihan imagery

relaxation terhadap keberhasilan 3

point shoot mahasiswa putra Prodi

PJKR STKIP PGRI Pacitan.

Seperti halnya pada pengujian hipotesis pertama, hipotesis kedua ini juga diuji menggunakan uji-t amatan

ulangan (paired t-test), hasil analisis

dengan bantuan software SPSS secara

ringkas disajikan pada tabel 4 berikut ini.

Tabel 4.

Hasil Analisis Uji-t Amatan Ulangan (Paired t-test) Data Konsentrasi pada

KelompokSelf Talk

Tabel 4 memperlihatkan bahwa berdasarkan hasil analisis, didapatkan nilai thitung sebesar 11,699 dengan p= 0,000, ternyata p<0,05 dengan demikian thitung tersebut signifikan. Hal ini berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan pada konsentrasi sesudah perlakuan (post test) dengan konsentrasi sebelum perlakuan (pre test) pada kelompok mahasiswa yang mendapat perlakuan latihanself talk.Dilihat dari rerata yang

diperoleh, pada data post test lebih tinggi dibandingkan data pre test, dengan demikian pengaruhnya adalah positif.

Berdasarkan fakta tersebut, maka hipotesis nihil yang menyatakan “Tidak ada pengaruh dari latihan self talk

terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan”, ditolak, dan hipotesis alternatif (Ha) yang menyatakan “Ada pengaruh dari Konsentrasi Rerata SD Statistik Ket

thitung p-Value

Post-test 17,80 2,821

11,699 0,000 Sig

latihan self talk terhadap konsentrasi

mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan”, diterima. Artinya bahwa terdapat pengaruh latihan self talk terhadap konsentrasi mahasiswa

Dalam dokumen Fakultas Ilmu Keolahragaan | FIK UNESA (Halaman 78-83)