• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITAN

Dalam dokumen Fakultas Ilmu Keolahragaan | FIK UNESA (Halaman 190-194)

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA 2A ANGKATAN TAHUN

PENGARUH LATIHAN FRONT BOX JUMP DAN ROPE JUMP TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN

B. METODE PENELITAN

1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi experimental).

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “non-randomized control group pretest posttest design”.

Keterangan:

T11: Kelompok 1Pretest

T12: Kelompok 2Pretest

T13: Kelompok 3Pretest X1 : Latihanfront box jump

X2 : Latihanrope jump

T21: Kelompok 1Posttest

T22: Kelompok 2Posttest

T33: Kelompok 3Posttest

2. Populasi dan Sampel

Penelitian

Dalam kaitannya dengan penelitian ini populasi yang dimaksud adalah Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga Kelompok 1 Kelompok 2 Kontrol T11 T12 T13 X1 T22 X1 T21

-

T23

Universitas Adi Buana Surabaya angkatan 2013. Dalam penelitian ini seluruh populasi tidak diambil untuk menjadi anggota sampel.Menurut (Arikunto, 2006: 134) apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat di ambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.Karena populasi dalam penelitian ini berjumlah 120 orang, peneliti hanya mengambil 30% dari jumlah populasi, yaitu 36 orang sampel.Teknik pengambilan sampel yang akan dijadikan subjek dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik simple random sampling. Simple random

sampling merupakan teknik

sampling yang memberikan peluang yang samabagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel(Maksum, 2012: 55).Dalam penelitian ini peneliti mengacak dengan cara melakukan undian kepada sampel untuk dibagi menjadi tiga kelompok.

Setelah 36 sampel terpilih secara random, langkah selanjutnya mambagi kelompok sampel penelitian dengan teknik ordinal pearing.Teknik ordinal pairing

merupakan salah satu acara pengelompokan sampel dengan sistem rangking.Tujuan penggunaan ordinal pairing adalah

untuk menyamakan kemampuan sampel dimasing-masing kelompok.

Setelah 36 sampel terpilih secara random dan kemudian dikelompokkan dengan teknik

ordinal pairing, maka

dikelompokkan sebagai berikut: Kelompok 1 (experiment) :12

orang (latihanfront box jump) Kelompok 2 (experiment) :12

orang (latihanrope jump)

Kelompok 3 (kontrol) :12 orang (latihan konvensional)

a. Instrumen Penelitian

1) Back and Leg Dynamometer

2) Jump DF 3. Teknik Analisis Data

Sesuai dengan hipotesis dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, maka analisis statistik yang digunakan adalah uji-tpaired sample testdanAnalisis of Varians

(Anova) dengan taraf signifikansi 5 %

menggunakan programStatistical Product and

Service Solution (SPSS) 21.0. untuk

mengetahui pengaruh latihan Front Box Jump

dan Rope JumpTerhadap Kekuatan Otot

Tungkai danPowerOtot Tungkai.

C. HASIL PENELITIAN

Pada deskripsi hasil penelitian ini membahas tentang rerata dan standar deviasi yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan

pada masing-masing kelompok dihitung

berdasarkan kelompok dan jenis latihan yang diterapkan.

1. Analisis

a. Front Box Jump

Berdasarkan hasil treatment

selama 24 pertemuan pada kelompok Front Box Jump dapat

dilihat bahwa terdapat peningkatan nilai rerata antara pretest dan

posttest pada variabel dependent

(kekuatan otot tungkai dan power

otot tungkai). Hal ini terbukti dari nilai rerata posttest lebih besar dari

nilai terata pretest. Jelas terlihat bahwa nilai rerata untuk

peningkatan kekuatan otot tungkai dari hasil pengukuran posttest (481 kg), terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pengukuran pretest sebesar (421

kg), Sehingga dapat dilihat selisih dari rerata tersebut menunjukkan adanya peningkatan setelah diberikan latihan selama 8 minggu dan dengan frekuensi 3 kali seminggu.

Demikian juga terlihat perolehan data variabel power otot tungkai yang menunjukkan terdapat peningkatan pada power otot

tungkai yang signifikan setelah diberikan treatment selama 8 minggu. Dapat dilihat rerata untuk peningkatanpowerotot tungkai dari

hasil pengukuran posttest(5059.05 joulle/second), dan ini terlihat lebih

tinggi dibandingkan dengan hasil pengukuran pretest sebesar (4597.15 joulle/second).

Berdasarkan hasil di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa dengan pemberiantreatmentselama 8 minggu pada kelompok Front Box Jump, dapat meningkatkan

kekuatan otot tungkai dan power

otot tungkai.

b. Data hasil

latihanRope Jump

Dilihat dari hasil pengukuran pada kelompok eksperimen Rope Jump dapat

terlihat bahwa adanya peningkatan nilai rerata antara

pretest dan posttest pada

variabel dependent ( kekuatan

otot tungkai dan power otot tungkai). Ini terbukti dari nilai rerata posttest yang lebih besar

dari nilai rerata pretest. Dimana

dapat dilihat bahwa nilai rerata untuk peningkatan kekuatan otot tungkai dari hasil pengukuran

posttest (431 kg), dan ini terlihat

lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pengukuran pretest

sebesar (422 kg). Sehingga selisih dari rerata tesebut menunjukkan peningkatan setelah diberikan latihan Rope Jump selama 8 minggu dan dengan frekuensi 3 kali seminggu.

Demikian juga terlihat dari perolehan data variabel

power otot tungkai yang

menunjukkan terdapat peningkatan power otot tungkai setelah diberi Latihan selama 8 minggu. Dapat dilihat rerata untuk peningkatan power otot

tungkai dari hasil pengukuran

posttest(4567.33 joule/second), terlihat lebih tinggi dibanding dengan hasil dari pengukuran

pretest sebesar (4155.55

joule/second). Berdasarkan hasil tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam memberikan sebuah

treatment pada kelompok

eksperimen Rope Jump dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai danpowerotot tungkai.

2. Pengujian

Pengaruh Latihan Front Box

Jump dan Rope Jump Terhadap

Kekuatan Otot Tungkai dan Power

Otot Tungkai.Pengujian hipotesis berdasarkan dari hasil tabulasi data yang diperoleh dari tes yang diberikan kepada sampel. Kemudian hasil tabulasi data yang sudah diajukan sebelumnya.

Demikian untuk mengetahui pengaruh Front Box Jump dan Rupe Jump, maka langkah pengujiannya menggunakan uji-T atau dalam SPSS biasa disebut sebagai paired t-test.

Nilai yang digunakan dalam perhitungan uji-t paired t-test adalah nilai pre test danpost test dari masing- masing kelompok (kelompok I, kelompok II).

Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa ada perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan dari masing-masing variabel

dependent (kekuatan otot tungkai dan

power otot tungkai), baik pada kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II. Karena nilai P < 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan setelah diberi program latihan front box jump dan rope jump.

5. Uji Beda Rerata antar Kelompok (Anova)

Dari hasil perhitungan uji beda antar kelompok menggunakan

One Way Anova dapat disimpulkan

bahwa terdapat hasil rerata yang berbeda antar kelompok, karena hasil perhitungan menunjukkan nilai Sig. 0.000 > nilai α = 0.05 dan nilai Sig 0.000 < nilai α = 0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa H0ditolak

dan Ha diterima. Sehingga dapat dikatakan perbedaan yang signifikan antara hasil latihan kelompok I, kelompok II, dan kelompok III terdapat peningkatan kekuatan otot tungkai danpowerotot tungkai.

Analisis dilanjutkan dengan uji Post Hoc Multiple Comparations

dengan menggunakan analisis Least Significant Diffrence (LSD) dengan

bantuan aplikasi SPSS versi 21.0, sebagai upaya untuk melihat variabel independent mana yang memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap peningkatan variabeldependent.

Hasil Perhitungan Post Hoc Test

Kekuatan Otot Tungkai

Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai di antara ketiga kelompok. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada kolom mean difference. Berdasarkan nilai mean difference tersebut, dapat diketahui

bahwa kelompok eksperimen I lebih efektif dalam peningkatan kekuatan otot tungkai dibandingkan dengan kelompok eksperimen II maupun kelompok kontrol.

Hasil Perhitungan Post Hoc Test Power Otot Tungkai

Hasilmenunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan power otot tungkai

diantara ketiga kelompok. Perbedaan tersebut dapat dilihat padamean difference.

Berdasarkan nilaimean differencetersebut, dapat diketahui bahwa kelompok eksperimen 1 lebih efektif dalam peningkatan kekuatan otot tungkai

dibandingkan dengan kelompok eksperimen II maupun kelompok kontrol.

Berdasarkan hasil uji beda

dependentantar kelompok dari variabel dependent ( kekuatan otot tungkai dan power otot tungkai ), dapat ditarik

kesimpulan bahwa latihan front box jump

memberikan pengaruh yang lebih signifikan dari pada latihan rope jump

maupun kelompok kontrol.

D. DISKUSI HASIL PENELITIAN

Dalam dokumen Fakultas Ilmu Keolahragaan | FIK UNESA (Halaman 190-194)