PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA 2A ANGKATAN TAHUN
PENGARUH LATIHAN FRONT BOX JUMP DAN ROPE JUMP TERHADAP KEKUATAN OTOT TUNGKAI DAN
B. METODE PENELITAN
1. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi experimental).
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “non-randomized control group pretest posttest design”.
Keterangan:
T11: Kelompok 1Pretest
T12: Kelompok 2Pretest
T13: Kelompok 3Pretest X1 : Latihanfront box jump
X2 : Latihanrope jump
T21: Kelompok 1Posttest
T22: Kelompok 2Posttest
T33: Kelompok 3Posttest
2. Populasi dan Sampel
Penelitian
Dalam kaitannya dengan penelitian ini populasi yang dimaksud adalah Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga Kelompok 1 Kelompok 2 Kontrol T11 T12 T13 X1 T22 X1 T21
-
T23Universitas Adi Buana Surabaya angkatan 2013. Dalam penelitian ini seluruh populasi tidak diambil untuk menjadi anggota sampel.Menurut (Arikunto, 2006: 134) apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subjeknya besar, dapat di ambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.Karena populasi dalam penelitian ini berjumlah 120 orang, peneliti hanya mengambil 30% dari jumlah populasi, yaitu 36 orang sampel.Teknik pengambilan sampel yang akan dijadikan subjek dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik simple random sampling. Simple random
sampling merupakan teknik
sampling yang memberikan peluang yang samabagi individu yang menjadi anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel(Maksum, 2012: 55).Dalam penelitian ini peneliti mengacak dengan cara melakukan undian kepada sampel untuk dibagi menjadi tiga kelompok.
Setelah 36 sampel terpilih secara random, langkah selanjutnya mambagi kelompok sampel penelitian dengan teknik ordinal pearing.Teknik ordinal pairing
merupakan salah satu acara pengelompokan sampel dengan sistem rangking.Tujuan penggunaan ordinal pairing adalah
untuk menyamakan kemampuan sampel dimasing-masing kelompok.
Setelah 36 sampel terpilih secara random dan kemudian dikelompokkan dengan teknik
ordinal pairing, maka
dikelompokkan sebagai berikut: Kelompok 1 (experiment) :12
orang (latihanfront box jump) Kelompok 2 (experiment) :12
orang (latihanrope jump)
Kelompok 3 (kontrol) :12 orang (latihan konvensional)
a. Instrumen Penelitian
1) Back and Leg Dynamometer
2) Jump DF 3. Teknik Analisis Data
Sesuai dengan hipotesis dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, maka analisis statistik yang digunakan adalah uji-tpaired sample testdanAnalisis of Varians
(Anova) dengan taraf signifikansi 5 %
menggunakan programStatistical Product and
Service Solution (SPSS) 21.0. untuk
mengetahui pengaruh latihan Front Box Jump
dan Rope JumpTerhadap Kekuatan Otot
Tungkai danPowerOtot Tungkai.
C. HASIL PENELITIAN
Pada deskripsi hasil penelitian ini membahas tentang rerata dan standar deviasi yang diperoleh dari hasil tes yang dilakukan
pada masing-masing kelompok dihitung
berdasarkan kelompok dan jenis latihan yang diterapkan.
1. Analisis
a. Front Box Jump
Berdasarkan hasil treatment
selama 24 pertemuan pada kelompok Front Box Jump dapat
dilihat bahwa terdapat peningkatan nilai rerata antara pretest dan
posttest pada variabel dependent
(kekuatan otot tungkai dan power
otot tungkai). Hal ini terbukti dari nilai rerata posttest lebih besar dari
nilai terata pretest. Jelas terlihat bahwa nilai rerata untuk
peningkatan kekuatan otot tungkai dari hasil pengukuran posttest (481 kg), terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pengukuran pretest sebesar (421
kg), Sehingga dapat dilihat selisih dari rerata tersebut menunjukkan adanya peningkatan setelah diberikan latihan selama 8 minggu dan dengan frekuensi 3 kali seminggu.
Demikian juga terlihat perolehan data variabel power otot tungkai yang menunjukkan terdapat peningkatan pada power otot
tungkai yang signifikan setelah diberikan treatment selama 8 minggu. Dapat dilihat rerata untuk peningkatanpowerotot tungkai dari
hasil pengukuran posttest(5059.05 joulle/second), dan ini terlihat lebih
tinggi dibandingkan dengan hasil pengukuran pretest sebesar (4597.15 joulle/second).
Berdasarkan hasil di atas dapat diambil sebuah kesimpulan bahwa dengan pemberiantreatmentselama 8 minggu pada kelompok Front Box Jump, dapat meningkatkan
kekuatan otot tungkai dan power
otot tungkai.
b. Data hasil
latihanRope Jump
Dilihat dari hasil pengukuran pada kelompok eksperimen Rope Jump dapat
terlihat bahwa adanya peningkatan nilai rerata antara
pretest dan posttest pada
variabel dependent ( kekuatan
otot tungkai dan power otot tungkai). Ini terbukti dari nilai rerata posttest yang lebih besar
dari nilai rerata pretest. Dimana
dapat dilihat bahwa nilai rerata untuk peningkatan kekuatan otot tungkai dari hasil pengukuran
posttest (431 kg), dan ini terlihat
lebih tinggi dibandingkan dengan hasil pengukuran pretest
sebesar (422 kg). Sehingga selisih dari rerata tesebut menunjukkan peningkatan setelah diberikan latihan Rope Jump selama 8 minggu dan dengan frekuensi 3 kali seminggu.
Demikian juga terlihat dari perolehan data variabel
power otot tungkai yang
menunjukkan terdapat peningkatan power otot tungkai setelah diberi Latihan selama 8 minggu. Dapat dilihat rerata untuk peningkatan power otot
tungkai dari hasil pengukuran
posttest(4567.33 joule/second), terlihat lebih tinggi dibanding dengan hasil dari pengukuran
pretest sebesar (4155.55
joule/second). Berdasarkan hasil tersebut di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam memberikan sebuah
treatment pada kelompok
eksperimen Rope Jump dapat meningkatkan kekuatan otot tungkai danpowerotot tungkai.
2. Pengujian
Pengaruh Latihan Front Box
Jump dan Rope Jump Terhadap
Kekuatan Otot Tungkai dan Power
Otot Tungkai.Pengujian hipotesis berdasarkan dari hasil tabulasi data yang diperoleh dari tes yang diberikan kepada sampel. Kemudian hasil tabulasi data yang sudah diajukan sebelumnya.
Demikian untuk mengetahui pengaruh Front Box Jump dan Rupe Jump, maka langkah pengujiannya menggunakan uji-T atau dalam SPSS biasa disebut sebagai paired t-test.
Nilai yang digunakan dalam perhitungan uji-t paired t-test adalah nilai pre test danpost test dari masing- masing kelompok (kelompok I, kelompok II).
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat diketahui bahwa ada perbedaan antara sebelum dan sesudah perlakuan dari masing-masing variabel
dependent (kekuatan otot tungkai dan
power otot tungkai), baik pada kelompok eksperimen I maupun kelompok eksperimen II. Karena nilai P < 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan setelah diberi program latihan front box jump dan rope jump.
5. Uji Beda Rerata antar Kelompok (Anova)
Dari hasil perhitungan uji beda antar kelompok menggunakan
One Way Anova dapat disimpulkan
bahwa terdapat hasil rerata yang berbeda antar kelompok, karena hasil perhitungan menunjukkan nilai Sig. 0.000 > nilai α = 0.05 dan nilai Sig 0.000 < nilai α = 0.05, sehingga dapat dikatakan bahwa H0ditolak
dan Ha diterima. Sehingga dapat dikatakan perbedaan yang signifikan antara hasil latihan kelompok I, kelompok II, dan kelompok III terdapat peningkatan kekuatan otot tungkai danpowerotot tungkai.
Analisis dilanjutkan dengan uji Post Hoc Multiple Comparations
dengan menggunakan analisis Least Significant Diffrence (LSD) dengan
bantuan aplikasi SPSS versi 21.0, sebagai upaya untuk melihat variabel independent mana yang memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap peningkatan variabeldependent.
Hasil Perhitungan Post Hoc Test
Kekuatan Otot Tungkai
Hasil menunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kekuatan otot tungkai di antara ketiga kelompok. Perbedaan tersebut dapat dilihat pada kolom mean difference. Berdasarkan nilai mean difference tersebut, dapat diketahui
bahwa kelompok eksperimen I lebih efektif dalam peningkatan kekuatan otot tungkai dibandingkan dengan kelompok eksperimen II maupun kelompok kontrol.
Hasil Perhitungan Post Hoc Test Power Otot Tungkai
Hasilmenunjukkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan power otot tungkai
diantara ketiga kelompok. Perbedaan tersebut dapat dilihat padamean difference.
Berdasarkan nilaimean differencetersebut, dapat diketahui bahwa kelompok eksperimen 1 lebih efektif dalam peningkatan kekuatan otot tungkai
dibandingkan dengan kelompok eksperimen II maupun kelompok kontrol.
Berdasarkan hasil uji beda
dependentantar kelompok dari variabel dependent ( kekuatan otot tungkai dan power otot tungkai ), dapat ditarik
kesimpulan bahwa latihan front box jump
memberikan pengaruh yang lebih signifikan dari pada latihan rope jump
maupun kelompok kontrol.
D. DISKUSI HASIL PENELITIAN