• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAHASISWA PUTRA PRODI PJKR STKIP PGRI PACITAN ANGKATAN

Dalam dokumen Fakultas Ilmu Keolahragaan | FIK UNESA (Halaman 74-78)

Ari Iswanto, M. Or ,Budi Dermawan, M.Or .

Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi, STKIP PGRI Pacitan Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi, STKIP PGRI Pacitan

e-mail:ariiswanto01@gmail.com Abstrak

Penelitian ini difokuskan pada pengaruh latihan imagery relaxationdanself talkyang bertujuan untuk melatih konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot bolabasket pada

mahasiswa putra program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi STKIP PGRI Pacitan.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan dua kelompok yang memperoleh perlakuan yang berbeda, dengan two group pretest-posttest design. Populasi

dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi STKIP PGRI Pacitan angkatan 2014, yang berjumlah 20 orang. Pembagian kelompok pada penelitian ini menggunakan Matched Subjek Ordinal Pairing. Data diambil dengan teknik tes, yaitu tes konsentrasi dan tes ketrampilan 3 point shoot. Analisis data

digunakan uji-t amatan ulangan (paired t-test) dan uji T2 Hotteling’s, kemudian uji lanjut

dengan uji-t antar kelompok (independent t-test), yang terlebih dahulu data diuji normalitas dan homogenitasnya. Hasil penelitian menunjukan: (1) ada pengaruh positif dan signifikan latihanimagery relaxationterhadap konsentrasi mahasiswa putra program studi PJKR STKIP

PGRI Pacitan angkatan 2014, (2) ada pengaruh positif dan signifikan latihan self talk

terhadap konsentrasi mahasiswa putra program studi PJKR STKIP PGRI Pacitan angkatan 2014, (3) ada pengaruh positif dan signifikan latihan imagery relaxation terhadap

keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra program studi PJKR STKIP PGRI Pacitan angkatan 2014, (4) ada pengaruh positif dan signifikan latihanself talkterhadap keberhasilan

3 point shoot mahasiswa putra program studi PJKR STKIP PGRI Pacitan angkatan 2014, (5)

ada perbedaan keefektifan latihan imagery relaxation dan latihan self talk terhadap

konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra program studi PJKR STKIP PGRI Pacitan angkatan 2014.

Kata Kunci : konsentrasi, 3 point shoot, peningkatan self talk, imagery relaxation, bola

basket.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bolabasket adalah olahraga beregu yang mengandalkan teknik, kecepatan, dan ketahanan tubuh. Teknik digunakan untuk melakukan gerakan dengan efektif dan efisien. Dalam permainan bolabasket, menembak merupakan salah satu

komponen teknik dasar yang sangat penting dan harus dimiliki tiap pemain. Teknik menembak wajib dimiliki oleh tiap pemain karena teknik ini berguna untuk mencetak angka yang akan menentukan suatu kemenangan pada salah satu tim. Tim yang tersusun dari pemain-pemain yang memiliki teknik passing, drible,

block, rebound, dan screen dengan tidak

menjamin kemenangan dalam pertandingan jika tidak didukung oleh keberhasilan tembakan yang baik.

Keberhasilan tembakan dalam permainan bolabasket secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu tembakan yang menghasilkan 2 angka dan 3 angka. Pada umumnya mahasiswa bolabasket lebih mudah untuk menguasai teknik tembakan yang menghasilkan 2 angka karena faktor jarak pada keranjang yang cukup dekat memungkinkan mahasiswa dengan mudah dapat menguasai tembakan tersebut. Untuk tembakan 3 point shoot

tidak semua mahasiswa dapat menguasai karena teknik ini membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi, dan tidak semua mahasiswa dapat melakukan teknik tembakan 3 point shoot. Three point shoot

memiliki keuntungan yaitu lebih cepat dalam mengumpulkan angka. Meskipun demikian resiko dari 3 point shoot juga

lebih tinggi dibandingkan dengan tebakan dengan twopoint. mahasiswa yang melakukan 3 point shoot harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti kemampuan teknik yang dimiliki, konsentrasi, dan kondisi mental.

Berdasarkan pengalaman mengajarmata kuliah bolabasket mahasiswa Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan dan hasil observasi pada mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI

Pacitan terlihat mahasiswa baik pada saat kuliah, bertanding, dan pada saat dilakukan tes pengambilan nilai untuk mengetahui semua kemampuan teknik mahasiswa terutama pada saat mahasiswa melakukan tes 3 point shoot masih cenderung tergesa-gesa dan kurang tenang dalam melakukan tembakan karena tertekan dengan waktu yang diberikan dari pelatih. Akibatnya konsentrasi mahasiswa dalam melakukan tembakan 3 point shoot

akan terganggu dan gagal dalam menciptakan point dari 3 point shoot

karena mengalami penurunan kondisi mental.

Perbedaan keberhasilan 3 point shoot saat perkuliahan, pertandingan, dan

saat tes perkembangan mahasiswa dalam melakukan3 point shoot, mengindikasikan

kondisi mental mahasiswa yang belum stabil yang dapat mengganggu konsentrasi mahasiswa dalam keberhasilan melakukan

3 point shoot. Upaya peningkatan mental

mahasiswa sehingga dapat meningkatkan konsentrasi mahasiswa dan tingkat keberhasilan dalam melakukan 3 point shoot pada mahasiswa sangat perlu dilakukan latihan mental yang berdampingan dengan latihan teknik dan fisik, sehingga dapat menunjang dalam meningkatkan konsentrasi dalam melakukan3 point shoot dan keberhasilan dalam3 point shoot.

Pentingnya kondisi mental dalam melakukan 3 point shoot perlu dilakukan

pembinaan mental dengan latihan relaksasi, bentuk latihan relaksasi yang dilakukan adalah latihan imagery relaxation dan latihan self talk. Latihan tersebut merupakan proses latihan mental dengan melibatkan unsur konsentrasi, mengarahkan tindakan ke suatu tujuan sesuai rencana, pengendalian perasaan, dan psikofisik.

Model latihan imagery relaxation

memerlukan pendampingan dalam proses latihannya, sedangkan model latihan self talk cukup dengan memberikan konsep

latihan dan selanjutnya akan dikembangkan oleh mahasiswa secara mandiri. Diharapkan dengan memberikan latihan imagery relaxation dan latihan self talk akan dapat membantu mahasiswa

putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan dalam meningkatkan mental untuk dapat berkonsentrasi dengan baik guna meningkatkan keberhasilan 3 point shoot,

dalam kondisi apapun.

Berdasarkan permasalahan di atas akan dilakukan penelitian memberikan dua bentuk latihan relaksasi yaitu, latihan

imagery relaxation dan latihan self talk

diharapkan dapat meningkatkan pemain baik teknik maupun mental dalam melakukan3 point shoot.

B. Identifikasi Masalah

Bedasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

1. Kurang penekanan dan kurang fokus dalam melakukan latihan mental pada mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.

2. Tidak konsisten keberhasilan 3 point shoot saat latihan dan saat

pertandingan, dan saat tes pengambilan nilai kemampuan mahasiswa pada mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. 3. Belum diketahui pengaruh latihan

imagery relaxation terhadap

konsentrasi.

4. Belum diketahui pengaruh latihan

self talkterhadap konsentrasi.

5. Belum diketahui pengaruh latihan

imagery relaxation terhadap

keberhasilan pemain dalam melakukan3 point shoot.

6. Belum diketahui pengaruh latihan

self talk terhadap keberhasilan pemain dalam melakukan 3 point shoot.

7. Belum diketahui model latihan mental yang paling efektif untuk meningkatkan konsentrasi mahasiswa dan keberhasilan 3 point

shoot pada mahasiswa putra Prodi

PJKR STKIP PGRI Pacitan.

C. Pembatasan Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini perlu dibatasi agar hasilnya lebih fokus dan maksimal. Penelitian ini tidak membahas semua permasalahan yang teridentifikasi, namun hanya dibatasi pada pengaruh latihan

imagery relaxation dan latihan self talk terhadap konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra tim Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.

D. Perumusan Masalah

Atas dasar pembatasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh positif dari latihanimagery relaxationterhadap

konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan?

2. Adakah pengaruh positif dari latihanself talkterhadap konsenrasi

mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan?

3. Adakah pengaruh positif dari latihanimagery relaxationterhadap keberhasilan 3 point shoot

mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan?

4. Adakah pengaruh positif dari latihan self talk terhadap

keberhasilan 3 point shoot

mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan?

5. Adakah perbedaan keefektifan latihan imagery relaxation dan

latihan self talk terhadap konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan?

METODE

Desain yang digunakan adalah two group pretest-posttests design, menurut Suharsimi (2005: 212) “two group pretest- posttest design yaitu eksperimen yang

dilaksanakan pada dua kelompok pembanding”. Pengaruh perlakuan disini adalah pemberian latihan imagery relaxation dan self talk yang diberikan

pada mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Sebelum diberikan perlakuan dilakukan pretest untuk

mengetahui konsentrasi dan keberhasilan3 point shoot awal mahasiswa sebelum

diberi latihan, setelah itu diberi perlakuan sebanyak 7 kali sesuai panduan latihan

relaxation. Durasi setiap latihan 10 menit, kemudian dilakukan posttest untuk mengetahui apakah ada peningkatan konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot

atau tidak.

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi STKIP PGRI Pacitan angkatan 2014, yang berjumlah 20 orang.

Pembagian kelompok pada penelitian ini menggunakan Matched Subjek Ordinal Pairing. Data diambil dengan teknik tes,

yaitu tes konsentrasi dan tes ketrampilan 3 point shoot. Dalam penelitian ini digunakan dua variabel bebas, yaitu latihan

imagery relaxationdan self talk. Dan dua variabel terikat Konsentrasi dan Keberhasilan3 point shoot.

Instrumen yang digunakan untuk mengetahui konsentrasi dengan mengadopsi dari modelgrid concentration exercise (Thelwell, 2006: 32-33).

Sedangkan untuk mengukur 3 point shoot

dengan tes keterampilan menembak yaitu

speed spot shoot AAHPRED basketball skill testoleh Brian L, Vasquez (2005: 80).

Analisis data digunakan uji-t amatan ulangan (paired t-test) dan uji T2 Hotteling’s, kemudian uji lanjut dengan

uji-t antar kelompok (independent t-test),

yang terlebih dahulu data diuji normalitas dan homogenitasnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen Fakultas Ilmu Keolahragaan | FIK UNESA (Halaman 74-78)