Ari Iswanto, M. Or ,Budi Dermawan, M.Or .
Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi, STKIP PGRI Pacitan Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi, STKIP PGRI Pacitan
e-mail:ariiswanto01@gmail.com Abstrak
Penelitian ini difokuskan pada pengaruh latihan imagery relaxationdanself talkyang bertujuan untuk melatih konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot bolabasket pada
mahasiswa putra program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi STKIP PGRI Pacitan.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen menggunakan dua kelompok yang memperoleh perlakuan yang berbeda, dengan two group pretest-posttest design. Populasi
dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi STKIP PGRI Pacitan angkatan 2014, yang berjumlah 20 orang. Pembagian kelompok pada penelitian ini menggunakan Matched Subjek Ordinal Pairing. Data diambil dengan teknik tes, yaitu tes konsentrasi dan tes ketrampilan 3 point shoot. Analisis data
digunakan uji-t amatan ulangan (paired t-test) dan uji T2 Hotteling’s, kemudian uji lanjut
dengan uji-t antar kelompok (independent t-test), yang terlebih dahulu data diuji normalitas dan homogenitasnya. Hasil penelitian menunjukan: (1) ada pengaruh positif dan signifikan latihanimagery relaxationterhadap konsentrasi mahasiswa putra program studi PJKR STKIP
PGRI Pacitan angkatan 2014, (2) ada pengaruh positif dan signifikan latihan self talk
terhadap konsentrasi mahasiswa putra program studi PJKR STKIP PGRI Pacitan angkatan 2014, (3) ada pengaruh positif dan signifikan latihan imagery relaxation terhadap
keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra program studi PJKR STKIP PGRI Pacitan angkatan 2014, (4) ada pengaruh positif dan signifikan latihanself talkterhadap keberhasilan
3 point shoot mahasiswa putra program studi PJKR STKIP PGRI Pacitan angkatan 2014, (5)
ada perbedaan keefektifan latihan imagery relaxation dan latihan self talk terhadap
konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra program studi PJKR STKIP PGRI Pacitan angkatan 2014.
Kata Kunci : konsentrasi, 3 point shoot, peningkatan self talk, imagery relaxation, bola
basket.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bolabasket adalah olahraga beregu yang mengandalkan teknik, kecepatan, dan ketahanan tubuh. Teknik digunakan untuk melakukan gerakan dengan efektif dan efisien. Dalam permainan bolabasket, menembak merupakan salah satu
komponen teknik dasar yang sangat penting dan harus dimiliki tiap pemain. Teknik menembak wajib dimiliki oleh tiap pemain karena teknik ini berguna untuk mencetak angka yang akan menentukan suatu kemenangan pada salah satu tim. Tim yang tersusun dari pemain-pemain yang memiliki teknik passing, drible,
block, rebound, dan screen dengan tidak
menjamin kemenangan dalam pertandingan jika tidak didukung oleh keberhasilan tembakan yang baik.
Keberhasilan tembakan dalam permainan bolabasket secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu tembakan yang menghasilkan 2 angka dan 3 angka. Pada umumnya mahasiswa bolabasket lebih mudah untuk menguasai teknik tembakan yang menghasilkan 2 angka karena faktor jarak pada keranjang yang cukup dekat memungkinkan mahasiswa dengan mudah dapat menguasai tembakan tersebut. Untuk tembakan 3 point shoot
tidak semua mahasiswa dapat menguasai karena teknik ini membutuhkan tingkat konsentrasi yang tinggi, dan tidak semua mahasiswa dapat melakukan teknik tembakan 3 point shoot. Three point shoot
memiliki keuntungan yaitu lebih cepat dalam mengumpulkan angka. Meskipun demikian resiko dari 3 point shoot juga
lebih tinggi dibandingkan dengan tebakan dengan twopoint. mahasiswa yang melakukan 3 point shoot harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti kemampuan teknik yang dimiliki, konsentrasi, dan kondisi mental.
Berdasarkan pengalaman mengajarmata kuliah bolabasket mahasiswa Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan dan hasil observasi pada mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI
Pacitan terlihat mahasiswa baik pada saat kuliah, bertanding, dan pada saat dilakukan tes pengambilan nilai untuk mengetahui semua kemampuan teknik mahasiswa terutama pada saat mahasiswa melakukan tes 3 point shoot masih cenderung tergesa-gesa dan kurang tenang dalam melakukan tembakan karena tertekan dengan waktu yang diberikan dari pelatih. Akibatnya konsentrasi mahasiswa dalam melakukan tembakan 3 point shoot
akan terganggu dan gagal dalam menciptakan point dari 3 point shoot
karena mengalami penurunan kondisi mental.
Perbedaan keberhasilan 3 point shoot saat perkuliahan, pertandingan, dan
saat tes perkembangan mahasiswa dalam melakukan3 point shoot, mengindikasikan
kondisi mental mahasiswa yang belum stabil yang dapat mengganggu konsentrasi mahasiswa dalam keberhasilan melakukan
3 point shoot. Upaya peningkatan mental
mahasiswa sehingga dapat meningkatkan konsentrasi mahasiswa dan tingkat keberhasilan dalam melakukan 3 point shoot pada mahasiswa sangat perlu dilakukan latihan mental yang berdampingan dengan latihan teknik dan fisik, sehingga dapat menunjang dalam meningkatkan konsentrasi dalam melakukan3 point shoot dan keberhasilan dalam3 point shoot.
Pentingnya kondisi mental dalam melakukan 3 point shoot perlu dilakukan
pembinaan mental dengan latihan relaksasi, bentuk latihan relaksasi yang dilakukan adalah latihan imagery relaxation dan latihan self talk. Latihan tersebut merupakan proses latihan mental dengan melibatkan unsur konsentrasi, mengarahkan tindakan ke suatu tujuan sesuai rencana, pengendalian perasaan, dan psikofisik.
Model latihan imagery relaxation
memerlukan pendampingan dalam proses latihannya, sedangkan model latihan self talk cukup dengan memberikan konsep
latihan dan selanjutnya akan dikembangkan oleh mahasiswa secara mandiri. Diharapkan dengan memberikan latihan imagery relaxation dan latihan self talk akan dapat membantu mahasiswa
putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan dalam meningkatkan mental untuk dapat berkonsentrasi dengan baik guna meningkatkan keberhasilan 3 point shoot,
dalam kondisi apapun.
Berdasarkan permasalahan di atas akan dilakukan penelitian memberikan dua bentuk latihan relaksasi yaitu, latihan
imagery relaxation dan latihan self talk
diharapkan dapat meningkatkan pemain baik teknik maupun mental dalam melakukan3 point shoot.
B. Identifikasi Masalah
Bedasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Kurang penekanan dan kurang fokus dalam melakukan latihan mental pada mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.
2. Tidak konsisten keberhasilan 3 point shoot saat latihan dan saat
pertandingan, dan saat tes pengambilan nilai kemampuan mahasiswa pada mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. 3. Belum diketahui pengaruh latihan
imagery relaxation terhadap
konsentrasi.
4. Belum diketahui pengaruh latihan
self talkterhadap konsentrasi.
5. Belum diketahui pengaruh latihan
imagery relaxation terhadap
keberhasilan pemain dalam melakukan3 point shoot.
6. Belum diketahui pengaruh latihan
self talk terhadap keberhasilan pemain dalam melakukan 3 point shoot.
7. Belum diketahui model latihan mental yang paling efektif untuk meningkatkan konsentrasi mahasiswa dan keberhasilan 3 point
shoot pada mahasiswa putra Prodi
PJKR STKIP PGRI Pacitan.
C. Pembatasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini perlu dibatasi agar hasilnya lebih fokus dan maksimal. Penelitian ini tidak membahas semua permasalahan yang teridentifikasi, namun hanya dibatasi pada pengaruh latihan
imagery relaxation dan latihan self talk terhadap konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra tim Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.
D. Perumusan Masalah
Atas dasar pembatasan masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh positif dari latihanimagery relaxationterhadap
konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan?
2. Adakah pengaruh positif dari latihanself talkterhadap konsenrasi
mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan?
3. Adakah pengaruh positif dari latihanimagery relaxationterhadap keberhasilan 3 point shoot
mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan?
4. Adakah pengaruh positif dari latihan self talk terhadap
keberhasilan 3 point shoot
mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan?
5. Adakah perbedaan keefektifan latihan imagery relaxation dan
latihan self talk terhadap konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan?
METODE
Desain yang digunakan adalah two group pretest-posttests design, menurut Suharsimi (2005: 212) “two group pretest- posttest design yaitu eksperimen yang
dilaksanakan pada dua kelompok pembanding”. Pengaruh perlakuan disini adalah pemberian latihan imagery relaxation dan self talk yang diberikan
pada mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Sebelum diberikan perlakuan dilakukan pretest untuk
mengetahui konsentrasi dan keberhasilan3 point shoot awal mahasiswa sebelum
diberi latihan, setelah itu diberi perlakuan sebanyak 7 kali sesuai panduan latihan
relaxation. Durasi setiap latihan 10 menit, kemudian dilakukan posttest untuk mengetahui apakah ada peningkatan konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot
atau tidak.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra program studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan rekreasi STKIP PGRI Pacitan angkatan 2014, yang berjumlah 20 orang.
Pembagian kelompok pada penelitian ini menggunakan Matched Subjek Ordinal Pairing. Data diambil dengan teknik tes,
yaitu tes konsentrasi dan tes ketrampilan 3 point shoot. Dalam penelitian ini digunakan dua variabel bebas, yaitu latihan
imagery relaxationdan self talk. Dan dua variabel terikat Konsentrasi dan Keberhasilan3 point shoot.
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui konsentrasi dengan mengadopsi dari modelgrid concentration exercise (Thelwell, 2006: 32-33).
Sedangkan untuk mengukur 3 point shoot
dengan tes keterampilan menembak yaitu
speed spot shoot AAHPRED basketball skill testoleh Brian L, Vasquez (2005: 80).
Analisis data digunakan uji-t amatan ulangan (paired t-test) dan uji T2 Hotteling’s, kemudian uji lanjut dengan
uji-t antar kelompok (independent t-test),
yang terlebih dahulu data diuji normalitas dan homogenitasnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN