• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBAHASAN PENELITIAN

Dalam dokumen Fakultas Ilmu Keolahragaan | FIK UNESA (Halaman 88-94)

keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGR

D. PEMBAHASAN PENELITIAN

Hasil dari penelitian yang dilakukan diperoleh latihan imagery relaxation terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan terbukti berpengaruh. Hal ini dibuktikan analisis dengan uji t amatan ulangan dan didapatkan thitung sebesar 6,862 dan p<0,05. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post- test (15,10) lebih tinggi dibandingkan

data pre-test (13,20). Latihan self talk

terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan terbukti berpengaruh. Hal tersebut dibuktikan analisis dengan uji-t amatan ulangan dan didapatkan thitung sebesar 11,699 dan p<0,05. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data

post-test (17,80) lebih tinggi

dibandingkan datapre-test(13,60).

Latihan imagery relaxation

terhadap keberhasilan 3 point shoot

mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan terbukti berpengaruh. Hal ini dibuktikan analisis dengan uji- t amatan ulangan dan didapatkan thitung sebesar 3,862 dan p<0,05. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post- test (35,84) lebih tinggi dibandingkan data pre-test (28,24). Latihan self talk

terhadap keberhasilan 3 point shoot

mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan terbukti berpengaruh. Hal ini dibuktikan analisis dengan uji- t amatan ulangan dan didapatkan thitung sebesar 6,656 dan p<0,05. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post- test (45,86) lebih tinggi dibandingkan

datapre-test(28,23).

Penelitian ini membuktikan bahwa latihan self talk lebih efektif

dari latihan imagery relaxation dalam

meningkatkan konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Para ahli seperti Dodie Magis, Weinberg & Gould berpendapat latihan self talk

pengaruhnya sangat besar terhadap diri sendiri, self talk salah satu cara untuk memotivasi diri agar dapat berkonsentrasi dengan merubah pikiran negatif menjadi positif”. Self

talk yang positif dapat meningkatkan

rasa percaya diri, kebahagiaan, konsentrasi, dan memotivasi diri. Self talk yang negatif dapat menimbulkan

rasa putus asa, ketakutan, cemas, kurang tenang, tergesa-gesa, menurunnya konsentrasi. Self talk

menurut ahli dapat membangkitkan alam bawah sadar jika dilakukan dengan benar, alam bawah sadar pengaruhnya 9 kali lipat dari alam sadar. Pada penelitian ini menunjukan latihan self talk lebih dominan

pengaruhnya dibandingkan dengan latihan imagery relaxation, hal ini

dibuktikan oleh data penelitian dengan adanya perbedaan yang signifikan konsentrasi akhir (hasil

post test) antara kelompok perlakuan

menggunakan self talk dengan

kelompok perlakuan menggunakan

imagery relaxation, yang ditunjukkan

dengan thitung sebesar 2,131 dengan p<0,05 dan rerata konsentrasi akhir kelompok perlakuan self talk lebih tinggi dibandingkan dengan rerata pada kelompok imagery relaxation

(17,80>15.10). Hasil ini diperkuat dengan adanya perbedaan yang signifikan peningkatan konsentrasi antara kelompok perlakuan menggunakan self talk dengan kelompok perlakuan menggunakan

imagery relaxation, yang dibuktikan

dengan diperolehnya thitung sebesar 5,073 dengan p<0,05, serta dilihat dari rerata peningkatan konsentrasi pada kelompok perlakuan self talk lebih

tinggi dibandingkan dengan rerata pada kelompok imagery relaxation

(4,20>1.90).

Penelitian ini membuktikan bahwa latihan self talk lebih efektif dari latihan imagery relaxation dalam meningkatkan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Para ahli berpendapat latihan self talk

pengaruhnya sangat besar terhadap diri sendiri, self talk salah satu cara

untuk memotivasi diri agar dapat berkonsentrasi dengan merubah pikiran negatif menjadi positif”. Self talk yang positif dapat meningkatkan

rasa percaya diri, kebahagiaan, konsentrasi, dan memotivasi diri. Self talk yang negatif dapat menimbulkan

rasa putus asa, ketakutan, cemas, kurang tenang, tergesa-gesa, menurunnya konsentrasi. Self talk

menurut ahli dapat membangkitkan alam bawah sadar jika dilakukan dengan benar, alam bawah sadar pengaruhnya 9 kali lipat dari alam sadar. Pada penelitian ini menunjukan latihan self talk lebih dominan pengaruhnya dibandingkan dengan latihan imagery relaxation, hal ini

dibuktikan oleh data penelitian dengan adanya perbedaan yang signifikan konsentrasi akhir (hasil

post test) antara kelompok perlakuan

menggunakan self talk dengan kelompok perlakuan menggunakan

imagery relaxation, yang ditunjukkan dengan thitung sebesar 3,402 dengan p<0,05 dan rerata keberhasilan3 point shoot akhir kelompok perlakuan self talk lebih tinggi dibandingkan dengan rerata pada kelompok imagery relaxation (45,86>35.84). Hasil ini

diperkuat dengan adanya perbedaan yang signifikan peningkatan keberhasilan 3 point shoot antara

kelompok perlakuan menggunakan

self talk dengan kelompok perlakuan

menggunakan imagery relaxation,

yang dibuktikan dengan diperolehnya thitung sebesar 3,037 dengan p<0,05, serta dilihat dari rerata peningkatan konsentrasi pada kelompok perlakuan

self talk lebih tinggi dibandingkan

dengan rerata pada kelompokimagery relaxation(17,63>7.60).

Setelah diuji peningkatan yang diberikan dari kedua metode latihan relaksasi ternyata dari kedua latihan, besarnya peningkatan yang diberikan ada perbedaan yang signifikan. Di sini nilai rata-rata kelompok I yang diberi latihan self talk mempunyai

peningkatan konsentrasi dan

keberhasilan 3 point shoot lebih

banyak dibandingkan dengan kelompok II yang diberi latihan

imagery relaxation, selain itu nilai

standar deviasi pada post test

kelompok I juga lebih kecil dari kelompok II. Hal ini berarti bahwa kelompok yang diberi latihan self talk

mempunyai konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot yang lebih baik daripada kelompok II yang diberi latihanimagery relaxation.

Banyak ahli mengatakan bahwa konsentrasi berpengaruh terhadap keberhasilan dalam melakukan 3 point shoot. Hasil penelitian ini telah

membuktikan teori tersebut bahwa diperoleh konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan meningkat, ternyata keberhasilan 3 point shoot pemain rata-rata juga

meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dari pengamatan yang dilakukan ketika mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan diberikan tes kemampuan 3 point shoot dan pada saat try out melawan tim SMK 2 Pacitan pada tanggal 14 Mei 2016. Dari total skor akhir 79-65 hampir 20% dihasilkan dari 3 point shoot. Hal ini menjadi bukti bahwa konsentrasi mahasiswa mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam mencetak angka melalui teknik menembak terutama

teknik 3 point shoot diluar faktor

keberuntungan. Hasil peneltian ini telah mengungkap bahwa latihan

imagery relaxation dan self talk telah

mampu meningkatkan konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan, sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam latihan dan pertandingan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dengan analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada pengaruh positif dan signifikan latihan imagery relaxation terhadap

konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.

2. Ada pengaruh positif dan signifikan latihan self talk terhadap konsentrasi

mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.

3. Ada pengaruh positif dan signifikan latihan imagery relaxation terhadap keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.

4. Ada pengaruh positif dan signifikan latihan self talk terhadap keberhasilan

3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.

5. Ada perbedaan keefektifan latihan

imagery relaxation dan latihan self

talk terhadap konsentrasi dan

keberhasilan 3 point shoot mahasiswa

putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Setelah dilakukan uji lanjut diperoleh bahwa latihan self talklebih efektif terhadap peningkatan konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan, dibandingkan dengan latihanimagery relaxation.

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan lancar tanpa halangan yang berarti. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan kepada :

1. Direktorat Jendral Dikti yang telah membiayai penelitian ini melalui program hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) 2015.

2. STKIP PGRI Pacitan dan LPPM STKIP PGRI Pacitan yang telah mendukung dan merekomendasikan penelitian ini.

3. Unesa yang telah membantu penyusunan prosiding dalam kegiatan ilmiah Seminar Nasional “Membangun

Prestasi Olahraga Indonesia Melalui Dunia Pendidikan dan Kebugaran JasmaniBangsa” 4. Prof. Dr. Pamuji Sukoco dan Prof. Dr.

Suharjana atas bimbingan dan diskusinya yang bermanfaat hingga penelitian ini dapat diselesaikan. 5. Semua pihak yang tidak dapat peneliti

sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penelitian ini.

Semoga segala bantuan dan partisipasi yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini dapat berguna khususnya bagi diri penulis dan pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA:

Buku

Bompa, T. O. (1994). Theory and methodology of training (3rd ed).

Champaign, IL: Human Kinetics. Endah Puspita Sari. (2011). Terapi

relaksasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar & Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM.

Jelita. (2011). Latihan relaksasi.

Surakarta: PT. Jasa Psikologi dan Psikometri.

Lefkowits, J & McDuff, D. R. (2011).

Mental toughness training manual for basketball.Sports Dynamics, 2- 20.

Monty P. Satiadarma. (2000).Dasar-dasar psikologi olahraga. Jakarta: PT. Primacon Jaya Dinamika.

Rushall, B. S. (2008). Mental skills training for sports (4th ed). Spring Valley: Sports Science Associates. Sugiyono. (2012). Statistika untuk

penelitian. Cetakan XX. Bandung:

AlfaBeta.

_________ (2012). Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.

Cetakan XV. Bandung: AlfaBeta. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur

penelitian: suatu pendekatan praktek. Cetakan keduabelas. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutrisno Hadi. (1995). Metodologi research jilid IV. Yogyakarta: Andi Offset.

BukuTerjemahan

Lieberman, N. (2011). Bolabasket untuk wanita. (Terjemahan Bagus

Pribadi). New York: Champaign, IL. (Buku asli diterbitkan tahun 1997).

.

Jurnal, Prosiding, Majalah, dan/atauBuletin

Lefkowits, J & McDuff, D. R. (2010).

Mental toughness training manual for basketball.Sports Dynamics, 2- 20.

Thelwell, R. (2006). Examining the efficacy of the concentration grid exercise as a concentration enhancement exercise. Psychology of sport and exercise,29-39.

Jurnal Online

National Team Swimmer. (1998). Imagery

mental. Diambil dari:

http://phsicologycoach.com/World _Championship_Swimmertrainnin g/php.32./_Journal_mental_imager y, 234-256. Diakses Tanggal 3 Desember 2015. Dokumen Resmi

Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia (2010). Official basketball rules. Jakarta: PB Perbasi.

LaporanPenelitian, Disertasi, Tesis, dan/atauSkripsi

Klug, J. J. (2009). Effects of an imagery training program on free throw self-efficacy and performance of high. Tesis master, tidak

diterbitkan, University Oxford, Miami.

Urip Rahayu, dkk. (2010). Pengaruh guide imagery relaxation Terhadap nyeri

kepala pada pasien Cidera kepala ringan. Laporan Penelitian. Bandung: Universitas Padjajaran.

THE EFFECT OF LADDER DRILL ICKY SHUFFLE AND HOP SCOTCH

Dalam dokumen Fakultas Ilmu Keolahragaan | FIK UNESA (Halaman 88-94)