keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGR
D. PEMBAHASAN PENELITIAN
Hasil dari penelitian yang dilakukan diperoleh latihan imagery relaxation terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan terbukti berpengaruh. Hal ini dibuktikan analisis dengan uji t amatan ulangan dan didapatkan thitung sebesar 6,862 dan p<0,05. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post- test (15,10) lebih tinggi dibandingkan
data pre-test (13,20). Latihan self talk
terhadap konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan terbukti berpengaruh. Hal tersebut dibuktikan analisis dengan uji-t amatan ulangan dan didapatkan thitung sebesar 11,699 dan p<0,05. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data
post-test (17,80) lebih tinggi
dibandingkan datapre-test(13,60).
Latihan imagery relaxation
terhadap keberhasilan 3 point shoot
mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan terbukti berpengaruh. Hal ini dibuktikan analisis dengan uji- t amatan ulangan dan didapatkan thitung sebesar 3,862 dan p<0,05. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post- test (35,84) lebih tinggi dibandingkan data pre-test (28,24). Latihan self talk
terhadap keberhasilan 3 point shoot
mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan terbukti berpengaruh. Hal ini dibuktikan analisis dengan uji- t amatan ulangan dan didapatkan thitung sebesar 6,656 dan p<0,05. Dilihat dari rerata yang diperoleh, pada data post- test (45,86) lebih tinggi dibandingkan
datapre-test(28,23).
Penelitian ini membuktikan bahwa latihan self talk lebih efektif
dari latihan imagery relaxation dalam
meningkatkan konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Para ahli seperti Dodie Magis, Weinberg & Gould berpendapat latihan self talk
pengaruhnya sangat besar terhadap diri sendiri, self talk salah satu cara untuk memotivasi diri agar dapat berkonsentrasi dengan merubah pikiran negatif menjadi positif”. Self
talk yang positif dapat meningkatkan
rasa percaya diri, kebahagiaan, konsentrasi, dan memotivasi diri. Self talk yang negatif dapat menimbulkan
rasa putus asa, ketakutan, cemas, kurang tenang, tergesa-gesa, menurunnya konsentrasi. Self talk
menurut ahli dapat membangkitkan alam bawah sadar jika dilakukan dengan benar, alam bawah sadar pengaruhnya 9 kali lipat dari alam sadar. Pada penelitian ini menunjukan latihan self talk lebih dominan
pengaruhnya dibandingkan dengan latihan imagery relaxation, hal ini
dibuktikan oleh data penelitian dengan adanya perbedaan yang signifikan konsentrasi akhir (hasil
post test) antara kelompok perlakuan
menggunakan self talk dengan
kelompok perlakuan menggunakan
imagery relaxation, yang ditunjukkan
dengan thitung sebesar 2,131 dengan p<0,05 dan rerata konsentrasi akhir kelompok perlakuan self talk lebih tinggi dibandingkan dengan rerata pada kelompok imagery relaxation
(17,80>15.10). Hasil ini diperkuat dengan adanya perbedaan yang signifikan peningkatan konsentrasi antara kelompok perlakuan menggunakan self talk dengan kelompok perlakuan menggunakan
imagery relaxation, yang dibuktikan
dengan diperolehnya thitung sebesar 5,073 dengan p<0,05, serta dilihat dari rerata peningkatan konsentrasi pada kelompok perlakuan self talk lebih
tinggi dibandingkan dengan rerata pada kelompok imagery relaxation
(4,20>1.90).
Penelitian ini membuktikan bahwa latihan self talk lebih efektif dari latihan imagery relaxation dalam meningkatkan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Para ahli berpendapat latihan self talk
pengaruhnya sangat besar terhadap diri sendiri, self talk salah satu cara
untuk memotivasi diri agar dapat berkonsentrasi dengan merubah pikiran negatif menjadi positif”. Self talk yang positif dapat meningkatkan
rasa percaya diri, kebahagiaan, konsentrasi, dan memotivasi diri. Self talk yang negatif dapat menimbulkan
rasa putus asa, ketakutan, cemas, kurang tenang, tergesa-gesa, menurunnya konsentrasi. Self talk
menurut ahli dapat membangkitkan alam bawah sadar jika dilakukan dengan benar, alam bawah sadar pengaruhnya 9 kali lipat dari alam sadar. Pada penelitian ini menunjukan latihan self talk lebih dominan pengaruhnya dibandingkan dengan latihan imagery relaxation, hal ini
dibuktikan oleh data penelitian dengan adanya perbedaan yang signifikan konsentrasi akhir (hasil
post test) antara kelompok perlakuan
menggunakan self talk dengan kelompok perlakuan menggunakan
imagery relaxation, yang ditunjukkan dengan thitung sebesar 3,402 dengan p<0,05 dan rerata keberhasilan3 point shoot akhir kelompok perlakuan self talk lebih tinggi dibandingkan dengan rerata pada kelompok imagery relaxation (45,86>35.84). Hasil ini
diperkuat dengan adanya perbedaan yang signifikan peningkatan keberhasilan 3 point shoot antara
kelompok perlakuan menggunakan
self talk dengan kelompok perlakuan
menggunakan imagery relaxation,
yang dibuktikan dengan diperolehnya thitung sebesar 3,037 dengan p<0,05, serta dilihat dari rerata peningkatan konsentrasi pada kelompok perlakuan
self talk lebih tinggi dibandingkan
dengan rerata pada kelompokimagery relaxation(17,63>7.60).
Setelah diuji peningkatan yang diberikan dari kedua metode latihan relaksasi ternyata dari kedua latihan, besarnya peningkatan yang diberikan ada perbedaan yang signifikan. Di sini nilai rata-rata kelompok I yang diberi latihan self talk mempunyai
peningkatan konsentrasi dan
keberhasilan 3 point shoot lebih
banyak dibandingkan dengan kelompok II yang diberi latihan
imagery relaxation, selain itu nilai
standar deviasi pada post test
kelompok I juga lebih kecil dari kelompok II. Hal ini berarti bahwa kelompok yang diberi latihan self talk
mempunyai konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot yang lebih baik daripada kelompok II yang diberi latihanimagery relaxation.
Banyak ahli mengatakan bahwa konsentrasi berpengaruh terhadap keberhasilan dalam melakukan 3 point shoot. Hasil penelitian ini telah
membuktikan teori tersebut bahwa diperoleh konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan meningkat, ternyata keberhasilan 3 point shoot pemain rata-rata juga
meningkat. Hal ini dapat dibuktikan dari pengamatan yang dilakukan ketika mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan diberikan tes kemampuan 3 point shoot dan pada saat try out melawan tim SMK 2 Pacitan pada tanggal 14 Mei 2016. Dari total skor akhir 79-65 hampir 20% dihasilkan dari 3 point shoot. Hal ini menjadi bukti bahwa konsentrasi mahasiswa mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam mencetak angka melalui teknik menembak terutama
teknik 3 point shoot diluar faktor
keberuntungan. Hasil peneltian ini telah mengungkap bahwa latihan
imagery relaxation dan self talk telah
mampu meningkatkan konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan, sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam latihan dan pertandingan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dengan analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh positif dan signifikan latihan imagery relaxation terhadap
konsentrasi mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.
2. Ada pengaruh positif dan signifikan latihan self talk terhadap konsentrasi
mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.
3. Ada pengaruh positif dan signifikan latihan imagery relaxation terhadap keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.
4. Ada pengaruh positif dan signifikan latihan self talk terhadap keberhasilan
3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan.
5. Ada perbedaan keefektifan latihan
imagery relaxation dan latihan self
talk terhadap konsentrasi dan
keberhasilan 3 point shoot mahasiswa
putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan. Setelah dilakukan uji lanjut diperoleh bahwa latihan self talklebih efektif terhadap peningkatan konsentrasi dan keberhasilan 3 point shoot mahasiswa putra Prodi PJKR STKIP PGRI Pacitan, dibandingkan dengan latihanimagery relaxation.
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan lancar tanpa halangan yang berarti. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya dan penghargaan kepada :
1. Direktorat Jendral Dikti yang telah membiayai penelitian ini melalui program hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP) 2015.
2. STKIP PGRI Pacitan dan LPPM STKIP PGRI Pacitan yang telah mendukung dan merekomendasikan penelitian ini.
3. Unesa yang telah membantu penyusunan prosiding dalam kegiatan ilmiah Seminar Nasional “Membangun
Prestasi Olahraga Indonesia Melalui Dunia Pendidikan dan Kebugaran JasmaniBangsa” 4. Prof. Dr. Pamuji Sukoco dan Prof. Dr.
Suharjana atas bimbingan dan diskusinya yang bermanfaat hingga penelitian ini dapat diselesaikan. 5. Semua pihak yang tidak dapat peneliti
sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penelitian ini.
Semoga segala bantuan dan partisipasi yang telah diberikan kepada penulis menjadi amal baik dan mendapat balasan dari Allah SWT. Akhirnya penulis berharap semoga penelitian ini dapat berguna khususnya bagi diri penulis dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA:
Buku
Bompa, T. O. (1994). Theory and methodology of training (3rd ed).
Champaign, IL: Human Kinetics. Endah Puspita Sari. (2011). Terapi
relaksasi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar & Unit Publikasi Fakultas Psikologi UGM.
Jelita. (2011). Latihan relaksasi.
Surakarta: PT. Jasa Psikologi dan Psikometri.
Lefkowits, J & McDuff, D. R. (2011).
Mental toughness training manual for basketball.Sports Dynamics, 2- 20.
Monty P. Satiadarma. (2000).Dasar-dasar psikologi olahraga. Jakarta: PT. Primacon Jaya Dinamika.
Rushall, B. S. (2008). Mental skills training for sports (4th ed). Spring Valley: Sports Science Associates. Sugiyono. (2012). Statistika untuk
penelitian. Cetakan XX. Bandung:
AlfaBeta.
_________ (2012). Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.
Cetakan XV. Bandung: AlfaBeta. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur
penelitian: suatu pendekatan praktek. Cetakan keduabelas. Jakarta: Rineka Cipta.
Sutrisno Hadi. (1995). Metodologi research jilid IV. Yogyakarta: Andi Offset.
BukuTerjemahan
Lieberman, N. (2011). Bolabasket untuk wanita. (Terjemahan Bagus
Pribadi). New York: Champaign, IL. (Buku asli diterbitkan tahun 1997).
.
Jurnal, Prosiding, Majalah, dan/atauBuletin
Lefkowits, J & McDuff, D. R. (2010).
Mental toughness training manual for basketball.Sports Dynamics, 2- 20.
Thelwell, R. (2006). Examining the efficacy of the concentration grid exercise as a concentration enhancement exercise. Psychology of sport and exercise,29-39.
Jurnal Online
National Team Swimmer. (1998). Imagery
mental. Diambil dari:
http://phsicologycoach.com/World _Championship_Swimmertrainnin g/php.32./_Journal_mental_imager y, 234-256. Diakses Tanggal 3 Desember 2015. Dokumen Resmi
Persatuan Bolabasket Seluruh Indonesia (2010). Official basketball rules. Jakarta: PB Perbasi.
LaporanPenelitian, Disertasi, Tesis, dan/atauSkripsi
Klug, J. J. (2009). Effects of an imagery training program on free throw self-efficacy and performance of high. Tesis master, tidak
diterbitkan, University Oxford, Miami.
Urip Rahayu, dkk. (2010). Pengaruh guide imagery relaxation Terhadap nyeri
kepala pada pasien Cidera kepala ringan. Laporan Penelitian. Bandung: Universitas Padjajaran.
THE EFFECT OF LADDER DRILL ICKY SHUFFLE AND HOP SCOTCH