• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Penelitian

Dalam dokumen Contoh Penelitian Kualitatif dalam Pendi (Halaman 80-85)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini meliputi tiga hal pokok, yaitu sebagai berikut. (1)

Gambaran umum tempat penelitian. (2) Gambaran umum pembelajaran fisika di

SMA yang diteliti. (3) Temuan penelitian, yang meliputi (a) pemahaman guru

fisika tentang Standar Proses Kurikulum 2013, (b) tindak guru dalam perencanaan

pembelajaran fisika berbasis Standar Proses Kurikulum 2013, (c) tindak guru

dalam pelaksanaan pembelajaran fisika berbasis Standar Proses Kurikulum 2013,

(d) tindak guru dalam evaluasi pembelajaran fisika berbasis Standar Proses

Kurikulum 2013, (e) problematika yang dihadapi guru dalam pembelajaran fisika

berbasis Standar Proses Kurikulum 2013, dan (f) upaya yang telah dilakukan

untuk mengatasi problematika guru dalam pembelajaran fisika berbasis Standar

Proses Kurikulum 2013.

4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

SMA Negeri 1 Singaraja merupakan salah satu dari lima sekolah

pengembangan Kurikulum 2013 di Kabupaten Buleleng, Bali. SMA Negeri 1

Singaraja beralamat di Jalan Pramuka, Nomor 4, Singaraja. Kurikulum 2013 di

sekolah ini telah diterapkan sejak Tahun Pelajaran 2013/2014. Dengan demikian,

pada Tahun Pelajaran 2014/2015, pembelajaran berbasis Standar Proses

Kurikulum 2013 hanya diterapkan di kelas X dan kelas XI, sedangkan untuk kelas

XII masih menggunakan Standar Proses Kurikulum 2006.

SMA Negeri 1 Singaraja secara resmi berdiri pada 1 Nopember 1950

(Litbang, 2015). Ini berarti bahwa sekolah ini sudah cukup tua dan telah memiliki

pengalaman selama 65 tahun. Hal ini terlihat juga dari bangunan gedung utama

sekolah ini yang masih berdisain arsitektur Belanda. Gedung utama tersebut

masih berdiri kokoh sampai saat ini, meskipun bangunan tersebut telah direnovasi

pada beberapa bagian. Namun demikian, renovasi yang dilakukan tidak merubah

estestika arsitektur bangunan tersebut.

Observasi awal yang dilakukan peneliti menemukan bahwa fasilitas

pendukung pembelajaran di SMA Negeri 1 Singaraja adalah ruang kelas, ruang

perpustakaan, bank mini, laboratorium fisika, laboratorium kimia, laboratorium

biologi, laboratorium komputer, laboratorium bahasa, dan ruang multimedia.

Setiap ruangan telah dilengkapi dengan sarana teknologi informasi, seperti LCD

proyektor dan intercom. Ruang laboratorium komputer, laboratorium bahasa, dan

ruang multimedia telah dilengkapi dengan fasilitas komputer, tape, dan televisi.

Jumlah ruang kelas di SMA Negeri 1 Singaraja adalah 31 kelas, dengan rincian 11

ruang kelas X, 10 ruang kelas XI, dan 10 ruang kelas XII. Kelas X terbagi

menjadi 9 jurusan MIA (Matematika dan Ilmu Alam), 1 jurusan Babud (Bahasa

dan Budaya, dan 1 jurusan IIS (Ilmu Sosial). Sedangkan kelas XI dan XII terbagi

menjadi 8 jurusan MIA, 1 jurusan Babud, dan 1 jurusan IIS. Fasilitas internet di

SMA Negeri 1 Singaraja telah dikembangkan melalui jaringan kabel maupun

Penyelenggaraan SMA Negeri 1 Singaraja dilaksanakan oleh kepala

sekolah yang dibantu oleh lima wakil kepala sekolah. Wakil kepala sekolah

memiliki beberapa asisten yang membidangi tugas tertentu. Selain itu,

penyelenggaraan sekolah juga dibantu oleh guru-guru, staf pegawai, dan tim ICT.

Semua komponen tersebut bersinergi melaksanakan penyelenggaraan sekolah

berdasarkan sistem struktural organisasi yang terdapat di SMA Negeri 1 Singaraja.

Jumlah siswa SMA Negeri 1 Singaraja pada Tahun Pelajaran 2014/2015 adalah

860 orang, dengan rincian siswa kelas X berjumlah 306 orang, siswa kelas XI

berjumlah 303 orang, dan siswa kelas XII berjumlah 251 orang (Data Siswa SMA

Negeri 1 Singaraja menurut Jenis Kelamin Per Rombel, 2015). Sedangkan jumlah

PNS di SMA Negeri 1 Singaraja adalah 63 orang, dengan rincian 55 orang guru

dan 8 orang staf (DUK PNS SMA Negeri 1 Singaraja, 2015).

4.1.2 Gambaran Umum Pembelajaran Fisika di SMA yang Diteliti

Mata pelajaran fisika di SMA Negeri 1 Singaraja diampu oleh enam orang

guru fisika, dengan rincian lima orang guru telah tersertifikasi dan telah memiliki

gelar magister, serta satu orang guru bergelar sarjana dan belum tersertifikasi.

Pembagian jam mengajar dilakukan dengan kesepakatan bahwa setiap guru

mengampu mata pelajaran fisika dari dua angkatan yang berbeda. Pembelajaran

fisika di SMA Negeri 1 Singaraja dilaksanakan di 25 kelas, dengan rincian 9 kelas

untuk angkatan kelas X, 8 kelas untuk angkatan kelas XI, dan 8 kelas untuk

angkatan kelas XII (Wan/D1/KS/11-06-2015/T1). Berdasarkan data absensi siswa SMA Negeri 1 Singaraja semester genap Tahun Pelajaran 2014/2015, jumlah total

siswa yang mengikuti pembelajaran fisika adalah 797 orang, dengan rincian rerata

kelas XI, dan 30 orang untuk angkatan kelas XII. Kepala sekolah menjelaskan

bahwa rata-rata jumlah rombongan belajar untuk kelas X dan kelas XI telah

memenuhi persyaratan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Perbedaan

rombongan belajar di beberapa kelas untuk angkatan kelas XI dikarenakan

pembatasan jumlah rombongan belajar untuk kelas unggulan XI MIA 1 dan XI

MIA 2, yaitu 28 orang siswa per kelas, sehingga, 4 orang siswa yang seharusnya

berada di kelas tersebut dipindahkan ke kelas lain (Wan/D1/KS/11-06-2015/T2). Pada Tahun Pelajaran 2014/2015, mata pelajaran peminatan fisika untuk

kelas XI tidak diprogramkan. Dengan demikian, siswa kelas XI yang memperoleh

pembelajaran fisika hanya siswa yang berasal dari jurusan MIA. Mata pelajaran

peminatan kelompok IPA untuk kelas XI yang diprogramkan hanya kimia dan

biologi. Hal ini dikarenakan jam mengajar untuk guru-guru fisika sudah terpenuhi,

sedangkan jam mengajar untuk guru-guru kimia dan biologi masih kurang

(Wan/D3/GB/30-04-2015/T1).

Jumlah jam pelajaran tatap muka untuk mata pelajaran fisika adalah

sebagai berikut. Angkatan kelas X dan XI yang pada Tahun Pelajaran 2014/2015

menggunakan Kurikulum 2013, adalah 4 jam pelajaran untuk 2 kali pertemuan

setiap minggu. Dengan demikian, setiap pertemuan siswa kelas X dan XI

memperoleh 2 jam pelajaran untuk mata pelajaran fisika. Sedangkan kelas XII

yang masih menggunakan Kurikulum 2006, jumlah jam pelajarannya adalah 5

jam untuk 2 kali pertemuan per minggu, sehingga siswa angkatan kelas XII

memperoleh 2,5 jam pelajaran untuk setiap pertemuan (Wan/D1/KS/11-06-2015/T3)

Pembelajaran tatap muka untuk mata pelajaran fisika di SMA Negeri 1

Singaraja dilaksanakan di tiga tempat, yaitu di kelas, di laboratorium fisika, dan di

lab komputer. Kepala SMA Negeri 1 Singaraja menjelaskan bahwa terdapat guru

fisika yang melaksanakan pembelajaran online, sehingga pembelajaran harus

dilakukan di lab komputer (Wan/D1/KS/11-06-2015/T4). Observasi awal yang dilakukan peneliti pada 8 April 2015 menemukan bahwa salah satu fasilitas

pendukung pembelajaran fisika adalah LCD yang terpasang di setiap kelas.

Peneliti juga menemukan bahwa selain menggunakan buku, siswa juga

menggunakan internet sebagai sumber belajar.

4.1.3 Temuan Penelitian

Bagian ini memaparkan temuan-temuan yang diperoleh selama penelitian,

yang merupakan jawaban dari rumusan masalah yang diajukan pada bab satu.

Temuan-temuan pada penelitian ini mendeskripsikan tindak guru dalam

pembelajaran fisika berbasis Standar Proses Kurikulum 2013 di kelas XI MIA

SMA Negeri 1 Singaraja, yang meliputi pemahaman guru terhadap konsep

pembelajaran berbasis Standar Proses Kurikulum 2013, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran berbasis Standar Proses Kurikulum 2013

yang dilakukan, problematika yang dihadapi guru dalam pembelajaran fisika

berbasis Standar Proses Kurikulum 2013, serta upaya yang telah dilakukan untuk

mengatasi problematika tersebut. Data yang dipaparkan merupakan deskripsi riil

temuan peneliti terhadap tindak pembelajaran guru fisika yang mengajar di SMA

Negeri 1 Singaraja. Guru yang diteliti berjumlah dua orang. Data diperoleh dari

hasil observasi partisipatif, wawancara semi terstruktur, dan kajian

4.1.3.1 Pemahaman Guru tentang Standar Proses Kurikulum 2013

Pemahaman guru terhadap Standar Proses Kurikulum 2013 dalam

penelitian ini dilihat dari kepemilikan dokumen Permendikbud Nomor 81A Tahun

2013 tentang Pedoman Umum Pembelajaran di SMA, keikutsertaan guru dalam

kegiatan pelatihan Kurikulum 2013, pemahaman guru terhadap perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran berbasis Standar Proses Kurikulum 2013,

serta perbedaannya dengan Standar Proses Kurikulum 2006.

Dalam dokumen Contoh Penelitian Kualitatif dalam Pendi (Halaman 80-85)