• Tidak ada hasil yang ditemukan

Observasi Kedua Pembelajaran di Kelas Guru B

Dalam dokumen Contoh Penelitian Kualitatif dalam Pendi (Halaman 129-133)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Tindak Guru B

2) Observasi Kedua Pembelajaran di Kelas Guru B

Observasi kedua dilakukan pada 30 April 2015. Guru B melakukan

pembelajaran dengan materi karakteristik gelombang. Guru B memulai

pembelajaran dengan menyampaikan salam pembuka bersama siswa, dilanjutkan

dengan menyampaikan materi yang akan dipelajari, serta menyampaikan garis

besar kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru B tidak terlihat

melakukan absensi. Guru B juga tidak menyampaikan indikator, tujuan

pembelajaran, dan teknik penilaian yang akan dilakukan.

Kegiatan inti dilakukan dengan menugaskan siswa untuk melakukan

demonstrasi karakteristik gelombang transversal pada tali dan air, serta

karakteristik gelombang longitudinal pada slinki. Demonstrasi karakteristik

gelombang transversal pada tali dan karakteristik gelombang longitudinal pada

slinki dilakukan di dalam kelas, sedangkan demonstrasi karakteristik gelombang

transversal pada air dilakukan di luar kelas. Siswa diberikan waktu selama satu

jam pelajaran untuk melakukan demonstrasi tersebut. Setelah demonstrasi

berakhir, siswa ditugaskan merapikan alat dan bahan demonstrasi, kemudian

siswa mendiskusikan LKS yang memuat permasalahan yang terkait dengan

demonstrasi yang dilakukan. Pembelajaran dilanjutkan dengan metode ceramah

dan tanya jawab. Guru B memaparkan materi dengan bantuan media powerpoint.

Media powerpoint tersebut memuat paparan konsep, bagan, gambar, dan video.

Video yang ditayangkan memuat teknis praktikum karakteristik gelombang

dengan menggunakan tangki riak. Hal ini dilakukan karena fasilitas tangki riak

yang dimiliki oleh sekolah rusak dan tidak dapat digunakan. Dengan demikian,

Penayangan video merupakan salah satu solusi terhadap permasalahan ini

(Wan/D1/GB/25-0402015). Jawaban soal LKS yang telah dibuat oleh siswa tidak dibahas oleh Guru B. Jawaban LKS tersebut dikumpulkan di akhir pembelajaran.

Penerapan pendekatan saintifik yang dilakukan B dapat dipaparkan

sebagai berikut. Guru B memfasilitasi kegiatan mengamati dengan menyuruh

siswa mendemonstrasikan proses terjadinya gelombang longitudinal pada slinki,

gelombang transversal pada tali dan air, serta menayangkan animasi, gambar, dan

video pada slide powerpoint. Guru B menyatakan bahwa kegiatan mengamati juga

dilakukan dengan mengajak siswa membayangkan fenomena alam yang pernah

dialaminya (Wan/D3/GB/30-04-2015/T16). Kegiatan menanya terjadi ketika siswa tidak memahami prosedur demonstrasi yang akan dilakukan. Guru B

merespon positif siswa yang bertanya. Siswa Guru B menyatakan bahwa jika ada

siswa yang bertanya, maka Guru B akan melempar pertanyaan tersebut kepada

siswa lain (Wan/D1/SGB/23-04-2015/T3). Selama siswa melakukan demonstrasi, Guru B aktif menuntun setiap kelompok yang mengalami permasalahan. Kegiatan

menanya juga terjadi antar siswa ketika mendiskusikan permasalahan yang

termuat pada LKS. Menurut Siswa Guru B, upaya yang dilakukan B agar siswa

aktif bertanya adalah dengan mengkonfirmasi apakah semua siswa sudah

mengerti atau belum (Wan/D1/SGB/23-04-2015/T4). Catatan lapangan peneliti menunjukkan bahwa Guru B sering melontarkan pertanyaan “sudah?”. Selain dapat merangsang siswa untuk bertanya, hal tersebut juga menunjukkan bahwa

Guru B memberikan kesempatan kepada siswa untuk mamahami materi

pembelajaran yang diberikan, sebelum dilanjutkan dengan materi pembelajaran

Kegiatan mencoba diupayakan dengan menyuruh siswa melakukan

percobaan gelombang slinki, gelombang tali, dan gelombang air seperti yang

disampaikan sebelumnya. Kegiatan menalar dilakukan dengan memberikan siswa

permasalahan pada LKS yang merupakan tindak lanjut dari demonstrasi yang

telah dilakukan. Disamping itu, Guru B juga sering memberikan pertanyaan apa,

mengapa, dan bagaimana saat pembelajaran berlangsung. Sebagai contoh, ketika

siswa melakukan demonstrasi gelombang longitudinal pada slinki, Guru B

memberikan pertanyaan “mengapa tali rafia yang diikatkan pada slinki tidak berpindah posisi secara horizontal?”

Kegiatan mengkomunikasikan dilakukan melalui diskusi kelompok, tanya

jawab antara guru dan siswa, serta presentasi (Wan/D1/SGB/23-04-2015/T5). Guru B juga sering menunjuk siswa secara langsung untuk menyampaikan

pendapat. Pada saat presentasi, siswa dibagi ke dalam kelompok presenter dan

kelompok penilai. Kelompok presenter bertugas mempresentasikan makalah yang

telah dibuat, sedangkan kelompok penilai bertugas memberikan penilain terhadap

teknis presentasi dan tampilan powerpoint kelompok presenter. Kelompok penilai

juga dapat memberikan pertanyaan kepada kelompok presenter. Dalam kegiatan

tersebut, Guru B bertindak sebagai moderator yang memberikan masukan serta

menengahi jika terdapat silang pendapat antara kelompok presenter dan kelompok

penilai. Dalam kegiatan tersebut, Guru B mengaku juga mengajarkan siswa etika

berkomunikasi yang formal pada saat presentasi (Wan/D3/GB/30-04-2015/T17). Catatan lapangan peneliti menunjukkan bahwa Guru B memberikan nilai

tambahan ketika siswa dapat menjawab pertanyaan yang diajukannya. Siswa Guru

agar aktif menyampaikan pendapat dan sekaligus untuk membantu meningkatkan

nilai siswa. Hal ini dikarenakan pada semester satu, nilai fisika siswa tidak bagus,

sehingga Guru B menggunakan metode tersebut untuk membantu meningkatkan

nilai siswa (Wan/D1/SGB/23-04-2015/T6). Guru B menjelaskan bahwa tujuan pemberian nilai tambahan adalah untuk memotivasi siswa agar aktif berpendapat

dalam pembelajaran. Tambahan nilai yang diberikan bervariasi tergantung

kesulitan soal yang dapat dijawab oleh siswa. Guru B mengklaim bahwa teknik

tersebut mampu membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Siswa semangat

berlarian ke depan kelas untuk mengumpulkan jawabannya dan menjadi 10 orang

pertama yang mendapatkan nilai tambahan (Wan/D3/GB/30-04-2015/T18). Siswa Guru B mengungkapkan jika terdapat siswa yang tidak pernah

mendapatkan nilai plus, maka Guru B akan menunjuk siswa tersebut secara

langsung untuk mengerjakan soal di papan tulis. Selain untuk melatih siswa

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, hal tersebut juga dilakukan untuk

membantu siswa tersebut memperbaiki nilainya yang kurang. Jika siswa tersebut

tidak dapat mengerjakan soal yang diberikan, maka Guru B akan menyuruhnya

untuk menunjuk teman yang mampu membantunya menyelesaikan soal tersebut.

Namun, jika tidak ada siswa yang mampu menjawab, maka Guru B yang akan

menjelaskan cara menjawab soal tersebut (Wan/D1/SGB/23-04-2015/T7).

Pada kegiatan penutup, Guru B meminta siswa mengumpulkan jawaban

LKS, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan persembahyangan, dan salam

penutup. Catatan lapangan peneliti menunjukkan bahwa Guru B tidak

menyampaikan garis besar materi pembelajaran serta rencana kegiatan pada

pertemuan berikutnya.

Dalam dokumen Contoh Penelitian Kualitatif dalam Pendi (Halaman 129-133)