• Tidak ada hasil yang ditemukan

Observasi Pertama Pembelajaran di Kelas Guru A

Dalam dokumen Contoh Penelitian Kualitatif dalam Pendi (Halaman 112-117)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Tindak Guru B

1) Observasi Pertama Pembelajaran di Kelas Guru A

Observasi pertama dilakukan pada 8 April 2015. Guru A melakukan

pembelajaran dengan materi pokok tekanan pada gas ideal. Kegiatan pendahuluan

dilakukan dengan menyampaikan salam pembuka, melakukan absensi,

penyampaian garis besar materi pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan,

serta memeriksa pemahaman siswa tentang asumsi-asumsi dalam gas ideal. Guru

A tidak menyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran. Siswa Guru A

mengungkapkan bahwa Guru A memang tidak pernah menyampaikan hal tersebut

pada saat pembelajaran (Wan/D1/SGA/04-05-2015/T2). Hasil verifikasi menunjukkan bahwa Guru A sering melupakan kegiatan tersebut. Guru A menilai

penyampaikan indikator dan tujuan pembelajaran tidak diperlukan karena guru

bahwa penyampaian indikator dan tujuan pembelajaran dapat menyebabkan siswa

tidak tertarik dengan materi pembelajaran lain di luar indikator. Hal ini

dikarenakan siswa telah terfokus pada indikator dan tujuan pembelajaran yang

harus dicapai, sehingga siswa menggap hal lain di luar indikator tersebut tidak

penting untuk dipelajari. Guru A juga menilai bahwa kegiatan tersebut terkesan

membosankan dan tidak efektif, sehingga hanya akan membuang waktu. Menurut

Guru A, penyampaian indikator dan tujuan pembelajaran tanpa penyampaian garis

besar materi pembelajaran, justru akan menyebabkan siswa tidak memahami

materi yang akan dipelajari (Wan/D2/GA/05-06-2015/T6). Guru A juga ditemukan tidak mengabsen kehadiran setiap siswa secara spesifik per individu.

Kegiatan absensi dilakukan dengan menanyakan siswa yang tidak hadir. Guru A

menyampaikan bahwa kegiatan pembelajaran akan dilakukan dengan metode

diskusi kelompok. Guru A juga menyampaikan materi yang akan dipelajari dalam

diskusi tersebut. Pada akhir kegiatan pendahuluan, Guru A memeriksa

pemahaman siswa tentang asumsi-asumsi yang digunakan dalam mempelajari

materi gas ideal. Siswa menyampaikan asumsi-asumsi tersebut dan Guru A

menuliskannya di papan tulis. Asumsi tersebut dijadikan acuan oleh Guru A dalam

menjelaskan materi pembelajaran selanjutnya.

Siswa Guru A menyatakan bahwa pada kegiatan pendahuluan, Guru A

sering menunjuk siswa secara langsung dan memberikan pertanyaan terkait materi

pembelajran sebelumnya dan materi yang akan dipelajari. Hal tersebut dilakukan

untuk memeriksa apakah siswa sudah belajar atau belum, karena pada pertemuan

sebelumnya, Guru A telah memberikan PR beruapa tugas baca. Namun demikian,

Guru A memberikan respon yang berbeda antara siswa yang bisa dengan siswa

yang tidak bisa menjawab soal ketika ditunjuk. Siswa yang bisa menjawab soal

akan diberikan pujian, sedangkan siswa yang tidak bisa menjawab akan diberikan

teguran karena tidak belajar (Wan/D1/SGA/04-05-2015/T3).

Kegiatan inti diawali dengan menugaskan siswa untuk duduk berdasarkan

kelompok yang telah disusun pada pertemuan sebelumnya. Anggota kelompok

ditentukan langsung oleh Guru A agar siswa yang pintar dapat terdistribusi secara

merata ke semua kelompok (Wan/D1/SGA/04-05-2015/T4). Setelah siswa duduk dalam kelompok, Guru A membagikan LKS. Selanjutnya, Guru A menyampaikan

teknis kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Siswa diberikan waktu 20

menit untuk mengerjakan soal-soal yang termuat pada LKS. Guru A meminta

siswa untuk bekerjasama dalam menyelesaikan soal tersebut dengan cara merobek

soal-soal pada LKS dan membagikannya kepada seluruh anggota kelompok.

Siswa aktif mengumpulkan informasi dari beberapa buku dan internet. Terdapat

tiga jenis buku yang digunakan, yaitu buku paket yang diberikan oleh sekolah,

serta buku LKS Kreatif dan buku Sagofindo yang dibeli siswa di luar sekolah.

Buku paket dan buku Sagofindo digunakan siswa untuk belajar materi dan contoh

penyelesaian soal, sedangkan LKS Kreatif digunakan sebagai sumber PR, tugas,

dan latihan soal (Wan/D1/SGA/04-05-2015/T1). Siswa Guru A mengungkapkan bahwa materi pembelajaran yang diberikan oleh Guru A sesuai dengan buku

sumber belajar yang mereka miliki. Selain menggunakan sumber buku, Siswa

Guru A juga mencari informasi dari internet. Hal ini dilakukan jika Guru A

diperlukan terbatas keberadaannya pada sumber buku (Wan/D1/SGA/04-05-2015/T5).

Pada saat siswa berdiskusi, Guru A aktif berkeliling menuntun siswa

mengerjakan soal-soal yang termuat pada LKS. Ketika menuntun siswa

menyelesaikan permasalahan pada LKS, Guru A tidak langsung memberikan

jawaban permasalahan tersebut, namun tuntunan tersebut dilakukan dengan

memberikan clue berupa contoh konkrit fenomena fisis dalam kehidupan

keseharian siswa. Tuntunan tersebut juga dilakukan dengan memberikan

pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana. Hal ini sesuai dengan pernyataan Siswa

Guru A bahwa Guru A sering memberikan pertanyaan menantang pada saat

pembelajaran (Wan/D1/SGA/04-05-2015/T6). Guru A ditemukan sering menghubungkan konsep-konsep fisis pada pembelajaran sebelumnya dengan

materi yang sedang dipelajari. Penekanan konsep-konsep fisis tersebut dilakukan

dengan bahasa tubuh dan mimik wajah yang ekspresif. Guru A terlihat sering

tersenyun dan terkadang menyampaikan pernyataan humor, sehingga siswa

tertawa. Siswa Guru A mengungkapkan bahwa Guru A memang sering tersenyum

dan membuat siswa tertawa agar siswa tidak jenuh dalam mengikuti pembelajaran

(Wan/D1/SGA/04-05-2015/T7).

Setelah kegiatan diskusi berakhir, Guru A bersama siswa membahas semua

permasalahan yang termuat dalam LKS. Guru A meminta perwakilan

masing-masing kelompok untuk menyampaikan jawaban dari soal yang sedang dibahas.

Guru A mencatat semua jawaban tersebut di papan tulis dan melakukan

perbandingan. Guru A menanyakan kepada semua siswa apakah jawaban

jika mengatakan jawaban tersebut benar atau salah. Terakhir, Guru A menjelaskan

jawaban yang benar dan menyimpulkannya dalam bentuk rumus.

Guru A menyampaikan materi pembelajaran secara sistematis dari mudah

ke sulit dan dari konkrit ke abstrak. Penurunan rumus gas ideal dilakukan

berdasarkan jawaban siswa tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan

suatu gas. Guru A sering memberikan contoh konkrit untuk menjelaskan konsep

fisis yang abstrak. Sebagai contoh, dalam menjelaskan hubungan suhu, jarak antar

partikel, dan tekanan gas, Guru A memberikan analogi perbandingan gerakan

sekelompok siswa yang berada dalam ruangan kelas pada suhu kamar dan

ruangan kelas yang bersuhu tinggi. Guru A juga menjelaskan makna fisis dari

rumus yang diturunkan. Pada saat siswa bertanya, Guru A tidak langsung

menjawab pertanyaan tersebut, namun Guru A melemparkan pertanyaan tersebut

kepada siswa lain. Jika tidak ada siswa yang dapat menyelesaikan permasalahan

tersebut, maka Guru A yang akan menjelaskan. Guru A juga sering meminta siswa

menuliskan jawaban kelompoknya di papan tulis dan menjelaskannya di depan

kelas. Guru A selalu mengajak siswa lain memberikan penghargaan berupa tepuk

tangan bagi siswa yang telah menjelaskan jawaban kelompoknya di depan kelas.

Pada kegiatan penutup, Guru A ditemukan tidak membuat kesimpulan.

Kesimpulan dibuat secara periodik di akhir pembahasan setiap konsep dan

penurunan rumus pada kegiatan inti. Menurut Guru A, jika kesimpulan dibuat

sekaligus di akhir pembelajaran, maka terdapat peluang siswa melupakan konsep

pembelajaran yang telah dibahas di awal pembelajaran. Siswa cenderung lebih

mengingat materi pembelajaran yang dibahas paling akhir. Guru A menilai proses

menciptakan ingatan jangka pendek siswa. Terdapat dua metode penyimpulan

materi yang diterapkan oleh Guru A, yaitu metode konfrontasi dan metode

intervensi. Metode konfrontasi dilakukan melalui adu argumen antar kelompok

yang dimoderatori langsung oleh Guru A. Metode ini dilakukan jika pada saat

diskusi kelompok, siswa mengajukan solusi penyelesaian soal berbeda. Metode

intervensi dilakukan jika siswa tidak memahami konsep yang diajarkan. Guru A

menyimpulkan suatu konsep tanpa melibatkan argumen siswa (Wan/D2/GA/05-06-2015/T7). Guru A ditemukan tidak menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan selanjutnya. Guru A juga tidak memberikan tugas dan PR. Di akhir

kegiatan penutup, Guru A bersama siswa hanya menyampaikan salam penutup.

Dalam dokumen Contoh Penelitian Kualitatif dalam Pendi (Halaman 112-117)