• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.3.   Kemampuan Guru Membelajarkan Membaca Pemahaman

4.3.4.   Hasil Penilaian Kemampuan Guru

Skor mengajar guru diperoleh dari hasil pengamatan tindakan guru dalam mengajar yang dilihat melalui rekaman video. Rekaman video dibuat secara khusus untuk mengetahui perilaku dan tindakan guru dalam mengajarkan membaca pemahaman bagi siswa SD/MI kelas IV.

Sebelum rekaman dilakukan, para guru diberitahu tujuan penelitian ini. Termasuk di dalamnya adalah tujuan perekaman, yaitu untuk mengetahui tindakan guru dalam membelajarakan pemahaman bacaan. Karena pemberitahuan tersebut, besar kemungkinan para guru telah menyiapkan dirinya, siswanya, dan lingkungan (media pembelajaran, dan dekorasi ruangan), untuk dapat menunjukkan performansi mengajar yang terbaik. Dengan pemikiran yang demikian itu, hasil rekaman ini disikapi sebagai bentuk pembelajaran terbaik yang dilakukan guru tersebut.

Rekaman dilakukan dalam waktu sekitar 2 jam pelajaran yang dalam pelaksanaannya berkisar 52.36—105.06 menit. Selanjutnya hasil rekaman diedit sedemikian rupa sehingga dapat dilihat kembali melalui pemutar DVD. Gambar rekaman yang dapat dilihat adalah tindakan guru dalam mengajar dan kondisi siswa saat mengikuti pelajaran, secara bersamaan. Kedua gambar tersebut diedit dalam satu kesatuan gambar, melalui jendela gambar yang berbeda. Format DVD dipilih dengan alasan ketajaman hasil dan kecukupan durasi. Dengan DVD, gambar akan lebih jelas dan suatu lebih jernih karena tingkat resolusinya tinggi. Di sisi lain, dengan format DVD rekaman berdurasi lebih dari 60 menit masih dalam dikemas dalam satu keping DVD.

Satu format penilaian disiapkan guna mengukur mutu tindakan guru dalam mengajar. Dengan mengisikan skor tertentu sesuai dengan deskriptor yang telah ditetapkan, mutu tindakan guru dapat diketahui dalam bentuk skor. Ada tiga komponen penilaian tindakan guru, yaitu saat prainstruksional, instruksional, dan evaluasi. Ketiga skor tersebut dijumlahkan dan merupakan skor guru dalam pelaksanaan pembelajaran membaca. Secara global, skor kemampuan guru dalam membelajarkan membaca dapat dipaparkan pada Tabel 4.9 berikut.

Tabel 4. 9 Skor Kemampuan Guru dalam Membelajarkan Membaca Pemahaman

Kode Kota Rerata Skor Guru

Prainstruksional Instruksional Evaluasi TOTAL

1 Karanganyar 2,67 27,67 2,33 32,67 2 Pejaten 6,33 30,00 5,00 41,33 3 Kampungsewu 5,67 35,33 3,33 44,33 4 Kleco 3,33 32,00 4,33 39,67 5 Selak Pabelan 2,33 26,67 4,00 33,00 6 Beseran 2,67 24,33 2,33 29,33 7 Binataruna 2,33 21,67 2,67 26,67 8 Delitua 3,00 22,67 1,33 27,00 9 Banaran 3,00 25,67 1,33 30,00 10 Bobang 2,33 25,67 2,33 30,33 11 Cigadung 4,00 28,00 3,00 35,00 12 Panorama 5,00 33,33 3,67 42,00 Rata-rata 3,56 27,75 2,97 34,28 Catatan:

Skor maksimal tahap prainstruksional = 12 Skor maksimal tahap instruksional = 56 Skor maksimal tahap evaluasi = 12 Jumlah skor maksimal (total) = 80

Dari Tabel 4.9 dapat dipaparkan dan disimpulkan hal-hal berikut.

1) Rata-rata skor kemampuan guru pada tahap prainstruksional adalah 3,56 dengan rentangan 2,33 sampai dengan 6,33. Jika skor maksimal tahap ini adalah 12, persentase rata-rata kemampuan guru dalam tahap prainstruksional adalah 29,67%; dengan rentangan 19,42% sampai dengan 52,75%.

2) Rata-rata skor kemampuan guru pada tahap instruksional adalah 27,75 dengan rentangan 21,67 sampai dengan 35,33. Jika skor maksimal tahap instruksional ini adalah 56, persentase rata-rata kemampuan guru dalam tahap instruksional adalah 49,55%; dengan rentangan 38,70% sampai dengan 63,09%.

3) Rata-rata skor kemampuan guru pada tahap evaluasi dan tindak lanjut adalah 2,97 dengan rentangan 1,33 sampai dengan 5,00. Jika skor maksimal tahap ini adalah 12, persentase rata-rata kemampuan guru dalam tahap evaluasi dan tindak lanjut adalah 24,75%; dengan rentangan 11,08% sampai dengan 41,67%.

4) Dari ketiga tahap tersebut, kemampuan guru dalam melakukan evaluasi dan tindak lanjut merupakan kemampuan paling lemah (hanya 24,75% dari kemampuan ideal). Kemampuan guru dalam melakukan aktivitas prainstruksional (29,67%) sedikit lebih baik dibandingkan dengan aktivitas evaluasi dan tindak lanjut. Kemampuan melakukan aktivitas instruksional merupakan kemampuan terbaik yang dimiliki guru, meskipun persentase kemampuan guru dalam aktivitas itu (49,55%) juga tidak terlalu baik. 5) Rata-rata skor kemampuan guru membelajarkan membaca pemahaman

secara keseluruhan adalah 34,27 dengan rentangan 26,67 sampai dengan 44,33. Jika skor maksimal keseluruhan pembelajaran adalah 80, persentase rata-rata kemampuan guru dalam pembelajaran adalah 42,84%; dengan rentangan 33,34% sampai dengan 55,41%.

6) Kemampuan guru dalam membelajarkan membaca pemahaman relatif rendah. Kemampuan rata-rata yang dicapai guru hanya 42,84% dari yang didealkan. Kemampuan tertinggi hanya mencapai 55,41% dari kinerja guru ideal.

7) Kemampuan guru dalam membelajarkan membaca pemahaman relatif homogen. Hal itu tampak dari perolehan skor yang relatif sama. Tidak ada guru yang sangat menonjol dengan skor sangat tinggi, juga tidak ada guru yang sangat lemah dengan skor yang sangat rendah.

8) Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam membelajarkan membaca pemahaman relatif rendah.

Secara rinci kemampuan guru membelajarkan membaca pemahaman dapat dijabarkan berdasarkan aspek-aspek yang menjadi fokus penilaian. Tahap prainstruksional dipilah atas 3 aspek, tahap instruksional dipilah atas 14 aspek, serta tahap evaluasi dan tindak lanjut dipilah atas 3 aspek. Dengan

demikian, ada 20 aspek penilaian kinerja guru yang setiap aspek diskor 0—4. Rata-rata skor kemampuan guru dalam setiap aspek dapat dipaparkan sebagai berikut.

Tabel 4. 10 Rata-Rata Skor Kemampuan Guru per Aspek

No. Aspek Penilaian Rata-rata skor

TAHAP PRAINSTRUKSIONAL

1 Membangun rasa keberterimaan siswa 2,86

2 Membangun persepsi positif terhadap belajar membaca 0,94

3 Membangun kesiapan siswa 0,00

TAHAP INSTRUKSIONAL

4 Menjelaskan tujuan 1,19

5 Menjelaskan kegiatan pokok 1,94

6 Mengaitkan bacaan dengan konteks 1,69

7 Menciptakan skemata membaca 1,78

8 Memberi kesempatan membaca 3,44

9 Mempertajam kemampuan membaca 2,72

10 Memberi tindak lanjut membaca 1,97

11 Menggunakan strategi pembelajaran aktif 1,58

12 Memilih bacaan 2,75

13 Menunjukkan kepribadian yang baik 2,75

14 Menumbuhkan rasa percaya diri siswa 1,72

15 Menggunakan bahasa Indonesia 3,58

16 Menggunakan media 1,00

17 Menyimpulkan pembelajaran 1,67

TAHAP EVALUASI DAN TINDAK LANJUT

18 Mengajukan pertanyaan 1,97

19 Menanggapi pertanyaan dan respon siswa 0,53

20 Melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran 0,56

Dari Tabel 4.10 dapat dideskripsikan dan disimpulkan hal-hal berikut.

1) Pada tahap prainstruksional, skor rata-rata yang diperoleh guru dalam membangun rasa keberterimaan di dalam lingkungan kelas (menyapa siswa, memberi salam, tersenyum, dan kontak mata dengan siswa; menanyakan hal yang berkaitan dengan keadaan siswa, misalnya kesehatan, pengalaman-pengalaman di rumah; menanyakan kehadiran siswa, mencatat siswa yang tidak hadir) mendapat skor 2,86 (dari skor maksimal 4,00). Cukup banyak komponen membangun rasa keberterimaan di dalam lingkungan kelas yang muncul.

2) Dalam membangun sikap dan persepsi positif terhadap belajar membaca, secara rata-rata diperoleh skor 0,94. Hanya sedikit guru yang melakukan aktivitas memberitahu kegunaan membaca, memberitahukan pentingnya orang memiliki kemampuan membaca, dan bertanya kepada siswa tentang sampai di mana siswa mempelajari pelajaran sebelumnya.

3) Aktivitas guru membangun kesiapan siswa mempelajari bahan belajar membaca mendapat skor 0,00. Tidak nampak aktivitas guru yang mengarah pada menanyakan apakah siswa telah belajar di rumah, menanyakan kepada siswa apakah sudah membaca bagian bahan yang akan dipelajari, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang belum dikuasainya dari pengajaran yang telah dilaksanakan sebelumnya, mengaitkan bahan belajar yang lalu dengan bahan belajar yang akan dipelajari, dan menanyakan pengalaman siswa tentang hal yang akan dipelajari sama sekali tidak nampak.

4) Tahap instruksional, aspek kegiatan guru menjelaskan tujuan pembelajar-an membaca mendapat skor rata-rata 1,19. Guru secara parsial telah melakukan komponen pendukung aspek kegiatan menjelaskan tujuan pembelajaran membaca: (1) menjelaskan tujuan pembelajaran, (2) menata tujuan yang mengarah pada keterampilan membaca; (3) mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan (manfaat pembelajaran); (4) menanyakan pemahaman siswa terhadap tujuan pembelajaran.

5) Dalam menjelaskan kegiatan pokok pembelajaran membaca, guru memperoleh skor 1,94. Sebagian besar guru menjelaskan dua langkah kegiatan siswa (misalnya: baca halaman x dan kerjakan y), tidak menjelaskan seluruh aktivitas yang harus dikerjakan siswa dalam satu pertemuan. Tidak ada guru yang menjelaskan seluruh aktivitas siswa dalam satu pertemuan dan menjelaskan caranya melakukan aktivitas tersebut.

6) Aspek kegiatan mengaitkan bacaan dengan konteks dan pengalaman siswa, perolehan skornya adalah 1,69. Guru telah banyak melakukan komponen pendukung aspek kegiatan menjelaskan materi pembelajaran, seperti membangun konsep keterampilan membaca yang akan dibelajarkan dengan benar dan mendemonstrasikan keterampilan membaca yang akan dibelajarkan, namun kurang melakukan aktivitas membangun langkah/strategi melakukan keterampilan membaca yang akan dibelajarkan dan kurang melibatkan siswa dalam membangun konsep dan langkah membaca.

7) Dalam melaksanakan aspek kegiatan menciptakan skemata membaca, guru memperoleh skor 1,78. Guru agak banyak melakukan komponen pendukung aspek kegiatan menciptakan skemata membaca membaca, seperti membacakan judul bacaan, menanyakan prediksi isi bacaan kepada siswa, dan mengaitkan bacaan dengan konteks serta pengalaman siswa, namun kurang menanggapi prediksi siswa.

8) Dalam memberi kesempatan membaca, guru memperoleh skor 3,44. Perolehan skor untuk butir ini sangat bagus. Sebagian besar guru telah memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca dalam waktu yang mencukupi.

9) Mempertajam kemampuan siswa dalam membaca merupakan aspek komponen yang cukup penting, dan guru memperoleh skor 2,72. Aktivitas guru dalam mengajar secara parsial teramati cukup tinggi frekuensinya. Guru telah melakukan komponen pendukung aspek kegiatan mempertajam kemampuan siswa dalam membaca tersebut meliputi aktivitas menanyakan isi bacaan, membahas isi bacaan, memberi

kesempatan siswa bertanya dan memandu siswa menemukan jawaban. Sayangnya, sangat sedikit guru yang membahas isi bacaan sehingga siswa tidak mengetahui kebenaran jawaban.

10) Dalam melakukan tindak lanjut kegiatan membaca, guru memperoleh skor 1,97. Sebagian guru telah melakukan aktivitas meminta siswa untuk menulis isi bacaan (rangkuman, isi pokok, kesimpulan), meminta siswa untuk mendiskusikan isi bacaan, meminta siswa untuk menjawab pertanyaan/latihan. Namun sangat jarang menunjukkan aktivitas meminta siswa untuk membacakan atau menyampaikan isi bacaan (secara lisan).

11) Ketika menggunakan strategi pembelajaran aktif, aktivitas guru dalam melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran dan menugaskan presentasi hasil diskusi kelompok cukup tinggi frekuensinya. Aktivitas memberi tugas individual atau kelompok, hanya dilakukan oleh sebagian kecil guru, sedangkan aktivitas pembimbingan kerja siswa sangat jarang dilakukan guru. Rata-rata perolehan skor untuk butir ini adalah 1,58. 12) Dalam memilih bacaan, guru telah melakukan aktivitas pendukung

dengan frekuensi yang cukup tinggi. Skor yang diperoleh adalah 2,75. Bacaan yang dipilih sebagian besar sesuai dengan konteks sosial anak, sesuai dengan konteks psikologis anak, mengandung informasi baru dan mengandung unsur mendidik.

13) Pengamatan terhadap guru ketika mengajar apakah menunjukkan kepribadian sebagai guru yang baik, diperoleh skor 2,75. Guru telah banyak melakukan komponen pendukung berupa sikap bersahabat kepada siswa, menampakkan kepribadian yang terbuka, sopan santun dalam berkomunikasi dengan siswa, dan cukup menghargai perbedaan pendapat siswa.

14) Dalam membantu siswa menumbuhkan rasa percaya diri (usaha guru dalam membantu siswa menumbuhkan rasa percaya diri), guru mem-peroleh skor 1,72. Guru telah melakukan komponen pendukung berupa memberi kesempatan kepada siswa untuk memberikan alasan tentang pendapatnya dan memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca di

depan kelas. Namun kurang mendorong siswa agar berani mengemukakan pendapat sendiri dan sedikit sekali memberi pujian kepada siswa yang berhasil.

15) Tingkat penggunaan Bahasa Indonesia dalam pembelajaran, guru memperoleh skor 3,58. Sebagian besar guru telah banyak menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, jarang yang menggunakan bahasa daerah, dan sangat sedikit yang menggunakan bahasa Indonesia dengan ragam tidak formal.

16) Dalam menggunakan media dalam proses pembelajaran, guru memperoleh skor 1,0. Sebagian besar guru tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran. Frekuensi penggunaan media sangat minim. Kurang nampak aktivitas guru menjelaskan materi dengan menggunakan bantuan media secara proporsional, kurang melibatkan siswa dalam penggunaan media, tidak terjadi pengelompokan siswa dalam menggunakan media, dan kurang nampak pemberian kesempatan kepada siswa untuk menggunakan media baik secara kelompok maupun individual.

17) Skor yang diperoleh guru dalam aspek kegiatan menyimpulkan hasil pembelajaran, guru memperoleh skor 1,67. Sebagian besar guru telah melakukan aktivitas menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan. Namun guru kurang mengarahkan siswa dalam membuat kesimpulan dan memotivasi siswa agar aktif terlibat dalam pembuatan kesimpulan.

18) Pada tahap evaluasi, aktivitas guru dalam mengajukan pertanyaan kepada kelas atau kepada beberapa siswa mengenai pokok materi yang telah dibahas mendapatkan skor 1,97. Sebagian besar guru telah melaksanakan aktivitas mengajukan pertanyaan mengenai pokok materi yang telah dibahas, isi pertanyaan yang diajukan sesuai dengan bahan pengajaran yang telah disampaikan sebelumnya khususnya tentang pemahaman bacaan. Namun sangat jarang teramati aktivitas guru mengajukan pertanyaan dengan isi pertanyaan menggali kemampuan berpikir siswa.

19) Dalam menanggapi pertanyaan dan respon siswa, rata-rata diperoleh skor 0,53. Sebagian besar guru memperlihatkan aktivitas menggunakan kata atau tindakan yang mengurangi keberanian siswa untuk bertanya atau memberi tanggapan/menjawab, kurang tanggap terhadap siswa yang ingin mengajukan pendapat, kurang menggali respon atau pertanyaan siswa dan memberikan balikan bagi siswa. Namun ada beberapa guru yang meminta siswa lain untuk merespon pertanyaan temannya.

20) Pelaksanaan penilaian selama proses pembelajaran, diperoleh skor 0,56. Aktivitas yang nampak pada butir ini adalah adanya aktivitas guru dalam memberikan tugas, baik individu maupun kelompok, memberikan pekerjaan rumah. Namun tidak ditemui aktivitas guru yang mengindikasikan telah menilai penguasaan siswa dengan mengajukan pertanyaan lisan, dan jarang menilai penguasaan siswa dengan mengajukan pertanyaan tertulis.

Adapun ranking yang menunjukkan frekuensi munculnya komponen kemampuan guru dalam mengajar sebagaimana dimaksud dalam penelitian ini, dapat dipaparkan pada Tabel 4.11 berikut.

Tabel 4. 11 Ranking Keterlaksanaan Butir Kegiatan Mengajar

No.

Ranking Aspek No. Aspek Kemampuan Guru Skor

1 15 Menggunakan bahasa Indonesia 3,58

2 8 Memberi kesempatan membaca 3,44

3 1 Membangun rasa keberterimaan siswa 2,86

4 12 Memilih bacaan 2,75

5 13 Menunjukkan kepribadian yang baik 2,75

6 9 Mempertajam kemampuan membaca 2,72

No.

Ranking Aspek No. Aspek Kemampuan Guru Skor

8 18 Mengajukan pertanyaan 1,97

9 5 Menjelaskan kegiatan pokok 1,94

10 7 Menciptakan skemata membaca 1,78

11 14 Menumbuhkan rasa percaya diri siswa 1,72

12 6 Mengaitkan bacaan dengan konteks 1,69

13 17 Menyimpulkan pembelajaran 1,67

14 11 Menggunakan strategi pembelajaran aktif 1,58

15 4 Menjelaskan tujuan pembelajaran 1,19

16 16 Menggunakan media 1,00

17 2 Membangun persepsi positif terhadap belajar membaca 0,94

18 20

Melaksanakan penilaian selama proses

pembelajaran 0,56

19 19 Menaggapi pertanyaan dan respon siswa 0,53

20 3 Membangun kesiapan siswa 0,00

Rata-rata 1,832

Tabel 4.11 di atas menggambarkan bahwa kemampuan guru dalam menggunakan bahasa Indonesia, memberi kesempatan membaca, membangun rasa keberterimaan siswa, memilih bacaan, menunjukkan kepribadian yang baik, dan mempertajam kemampuan membaca, masuk dalam kategori baik.

Guru menunjukkan aktivitas yang cukup baik dalam menindaklanjuti pertanyaan siswa, mengajukan pertanyaan, menjelaskan kegiatan pokok, menciptakan skemata membaca, menumbuhkan rasa percaya diri siswa, mengaitkan bacaan dengan konteks dan pengalaman siswa, aktivitas menyimpulkan, dan menggunakan strategi pembelajaran aktif.

Data ranking keterlaksanaan aspek kegiatan mengajar, mengindikasi-kan kenerja guru yang buruk dalam menjelasmengindikasi-kan tujuan pembelajaran, menggunakan media, membangun persepsi positif terhadap belajar membaca, melaksanakan penilaian selama proses pembelajaran, menanggapi pertanyaan

dan respon siswa, dan sama sekali tidak terlihat adanya aktivitas dari semua guru yang diamati dalam membangun kesiapan siswa.