• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kemampuan Siswa Memahami Bacaan Berdasarkan Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.5.   Kemampuan Siswa Memahami Bacaan

4.5.1.   Kemampuan Siswa Memahami Bacaan Berdasarkan Hasil

Paparan kemampuan siswa kelas IV SD/MI dalam memahami bacaan berdasarkan hasil tes lokal dipilah menjadi lima, yaitu (1) kemampuan memahami bacaan informasi, (2) kemampuan memahami bacaan sastra, (3) kemampuan memahami bacaan secara keseluruhan (gabungan bacaan informasi dan bacaan sastra), (4) kemampuan memahami bacaan berdasarkan kebiasaan berbahasa, dan (5) kemampuan memahami bacaan berdasarkan kebiasaan membaca. Tes lokal adalah tes kemampuan membaca pemahaman yang disusun oleh peneliti yang didasarkan atas kondisi Indonesia.

4.5.1.1. Kemampuan Memahami Bacaan Informasi

Kemampuan memahami bacaan informasi adalah paparan deskriptif terhadap kemampuan siswa kelas IV dalam memahami teks bacaan yang berisi hal-hal yang bersifat informasi berdasarkan hasil tes lokal. Deskripsi kemampuan siswa memahami teks bacaan informasi dipaparkan berdasarkan nama sekolah. Kemampuan siswa dalam memahami bacaan informasi berdasarkan sekolah dapat dipaparkan sebagaimana Tabel 4.20.

Tabel 4. 20 Pemahaman Bacaan Informasi (Lokal) Berdasarkan Sekolah Kode Sekolah Jumlah Siswa Skor Rerata Skor Minimal Skor Maksimal Persentase Pemahaman 1 27 5,19 1 12 24,71 2 36 8,44 3 13 40,19 3 42 8,52 3 15 40,57 4 39 10,59 3 16 50,43 5 11 8,73 2 15 41,57

6 30 7,87 4 14 37,48 7 21 7,57 3 12 36,05 8 34 6,94 2 13 33,05 9 22 8,86 2 14 42,19 10 24 8,38 3 15 39,90 11 30 5,00 1 11 23,81 12 25 7,96 3 13 37,90 Total 341 7,88 1 16 37,52

Dari Tabel 4.20 dapat dipaparkan hal-hal berikut. Kondisi pemahaman siswa terhadap teks bacaan informasi relatif rendah. Dari 12 sekolah yang diteliti, hanya ada 1 sekolah yang persentase kemampuan siswanya dalam pemahaman membaca informasi mencapai 50%, selebihnya kurang dari 50%. Itupun persentase kemampuan maksimal hanya 50,43%. Persentase kemampuan siswa dalam memahami bacaan merentang mulai 23,81% sampai dengan 50,43%, dengan rata-rata pemahaman 37,52%. Hal ini berarti kemampuan siswa secara rata-rata dalam memahami bacaan sangat rendah. Siswa hanya dapat memahami 37,52% dari keseluruhan isi bacaan.

Skor rata-rata kemampuan membaca seluruh siswa adalah 7,88 dengan skor maksimal (ideal) 21. Skor rata-rata sekolah terendah adalah 5,00, sedangkan skor tertinggi adalah 10,59. Skor terendah siswa secara individual adalah 1, sedangkan skor siswa tertinggi adalah 16. Hal itu berarti ada sejumlah siswa yang hanya dapat menjawab 1 pertanyaan dengan benar.

4.5.1.2. Kemampuan Memahami Bacaan Sastra

Kemampuan memahami bacaan sastra adalah paparan deskriptif terhadap kemampuan siswa kelas IV dalam memahami teks bacaan sastra berdasarkan tes lokal. Deskripsi pemahaman bacaan sastra berdasarkan sekolah dapat dipaparkan sebagaimana Tabel 4.21.

Tabel 4. 21 Pemahaman Bacaan Sastra (Lokal) Berdasarkan Sekolah Kode

Kode

Sekolah Jumlah Siswa Rerata Skor Minimal Skor Maksimal Skor Pemahaman Persentase

1 27 4,59 0 13 19,96 2 36 8,69 3 14 37,78 3 42 8,95 3 15 38,91 4 39 11,51 3 17 50,04 5 11 9,09 4 13 39,52 6 30 9,30 4 16 40,43 7 21 6,71 0 16 29,17 8 34 4,97 1 12 21,61 9 22 10,00 6 15 43,48 10 24 6,75 0 15 29,35 11 30 4,37 1 12 19,00 12 25 7,12 1 13 30,96 Total 341 7,75 0 17 33,70

Secara singkat, dari Tabel 4.21 dapat dipaparkan hal-hal berikut. Kondisi pemahaman siswa terhadap teks bacaan sastra relatif rendah. Dari 12 sekolah yang diteliti, hanya ada 1 sekolah yang persentase kemampuan siswanya dalam pemahaman bacaan sastra mencapai 50%, selebihnya kurang dari 50%. Persentase kemampuan siswa dalam memahami bacaan sastra merentang mulai 19,00% sampai dengan 50,04%, dengan rata-rata pemahaman 33,70%. Hal itu berarti, persentase kemampuan siswa secara rata-rata dalam memahami isi bacaan hanya 1/3 dari keseluruhan isi bacaan.

Skor rata-rata kemampuan membaca sastra seluruh siswa adalah 7,75 dengan skor maksimal (ideal) 23. Skor rata-rata sekolah terendah adalah 4,37, sedangkan skor rata-rata tertinggi adalah 11,51. Skor siswa secara individual terendah adalah 0, sedangkan skor siswa tertinggi adalah 17. Hal itu berarti ada sejumlah siswa yang sama sekali tidak dapat menjawab pertanyaan dengan benar.

4.5.1.3. Kemampuan Memahami Bacaan Keseluruhan

Kemampuan memahami bacaan keseluruhan adalah paparan deskriptif terhadap kemampuan siswa dalam memahami teks bacaan yang berisi hal-hal yang bersifat informasi dan hal yang bersifat sastra yang didasarkan atas hasil tes lokal. Deskripsi pemahaman siswa tersebut berdasarkan sekolah dapat dipaparkan sebagaimana Tabel 4.22.

Tabel 4. 22 Pemahaman Keseluruhan Bacaan (Lokal) Berdasarkan Sekolah Kode Sekolah Jumlah Siswa Skor Rerata Skor Minimal Skor Maksimal Persentase Pemahaman 1 27 9,78 3 23 22,23 2 36 17,14 7 26 38,95 3 42 17,48 6 27 39,73 4 39 22,1 8 30 50,23 5 11 17,82 6 28 40,50 6 30 17,17 8 28 39,02 7 21 14,29 4 26 32,48 8 34 11,91 4 22 27,07 9 22 18,86 8 29 42,86 10 24 15,12 5 28 34,36 11 30 9,37 4 21 21,30 12 25 15,08 8 25 34,27 Total 341 15,68 3 30 35,64

Dari Tabel 4.22 dapat dipaparkan hal-hal berikut. Kondisi pemahaman siswa terhadap teks bacaan informasi dan sastra secara keseluruhan relatif rendah. Dari 12 sekolah yang diteliti, hanya ada 1 sekolah yang persentase kemampuan siswanya dalam pemahaman membaca mencapai 50%, selebihnya kurang dari 50%. Persentase kemampuan siswa dalam memahami bacaan (informasi dan sastra) merentang mulai 21,30% sampai dengan 50,23%, dengan rata-rata pemahaman 35,64%.

Skor rata-rata kemampuan membaca seluruh siswa adalah 15,68 dengan skor maksimal (ideal) 44. Skor pemahaman rata-rata sekolah terendah adalah 9,37, sedangkan skor pemahaman tertinggi adalah 17,82. Skor siswa secara individual terendah adalah 3, sedangkan skor siswa tertinggi adalah 30.

4.5.1.4. Kemampuan Memahami Bacaan Berdasarkan Kebiasaan Berbahasa

Kemampuan memahami bacaan berdasarkan kebiasaan berbahasa adalah paparan deskriptif terhadap kemampuan siswa kelas IV dalam memahami teks bacaan secara keseluruhan (bacaan informasi dan bacaan sastra) yang didasarkan atas kebiasaan siswa tersebut berbahasa. Kebiasaan siswa berbahasa dapat dipilah menjadi dua, yaitu kebiasaan berbahasa Indonesia dan kebiasaan berbahasa selain bahasa Indonesia. Secara singkat,

deskripsi pemahaman siswa berdasarkan kebiasaan mereka berbahasa dapat dipaparkan sebagaimana Tabel 4.23.

Tabel 4. 23 Pemahaman Bacaan Berdasarkan Kebiasaan Berbahasa

Bahasa Jumlah Rerata Skor Minimal Skor Maksimal Skor pemahaman Persentase

bhs Indonesia 151 14.13 3 30 32,11

bhs lain 190 16.82 4 29 38,23

Total 341 15.63 3 30 35,52

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa persentase kemampuan memahami bacaan siswa kelas IV yang memiliki kebiasaan berbahasa Indonesia adalah 32,11% dengan skor minimal 3 dan skor maksimal 30. Siswa yang memiliki kebiasaan berbahasa lain (selain bahasa Indonesia) memiliki tingkat pemahaman 38,23% dengan skor minimal 4 dan skor maksimal 29.

Persentase kemampuan membaca siswa yang terbiasa berbahasa Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan kemampuan membaca siswa yang terbiasa berbahasa selain bahasa Indonesia. Kalau dilihat dari segi skor membaca, perbedaan keduanya adalah 2,69. Kalau setiap soal rata-rata memiliki skor 1, berarti perbedaan keduanya hampir sama dengan perbedaan menjawab dua soal tes.

4.5.1.5. Kemampuan Memahami Bacaan Berdasarkan Kebiasaan Membaca

Kemampuan memahami bacaan berdasarkan kebiasaan membaca adalah paparan deskriptif terhadap kemampuan siswa kelas IV dalam memahami teks bacaan yang bersifat informasi dan sastra berdasarkan kebiasaan mereka membaca di rumah. Kebiasaan membaca di rumah dibedakan atas (1) setiap hari membaca, (2) sering membaca, (3) jarang membaca, dan (4) tidak pernah membaca. Deskripsi pemahaman bacaan siswa berdasarkan kebiasaan membaca dipaparkan sebagaimana Tabel 4.14.

Jenjang Jumlah Rerata Minimal Skor Maksimal Skor pemahaman Persentase setiap hari 190 15.23 3 30 34,61 sering 99 16.81 4 30 38,20 jarang 48 14.98 5 24 34,05 tidak pernah 4 13.00 4 21 29,55 Total 341 15.63 3 30 35,52

Berdasarkan Tabel 4.24 dapat diketahui hal-hal berikut. Persentase tertinggi kemampuan siswa kelas IV dalam memahami bacaan adalah siswa yang sering membaca, dengan tingkat pemahaman 38,20%. Berikutnya adalah siswa yang setiap hari membaca (34,61%), jarang membaca (34,05%), dan yang terakhir adalah siswa yang tidak pernah membaca di rumah (29,55%).

Dari tabel di atas juga terlihat bahwa sebagian besar siswa (56%) menyatakan setiap hari membaca di rumah. Hanya 4 orang siswa (0,01%) yang menyatakan tidak pernah membaca di rumah.

4.5.1.6. Korelasi Pemahaman Bacaan Berdasarkan Jenis Bacaan

Korelasi pemahaman bacaan berdasarkan jenis bacaan adalah hubungan antar-skor pemahaman yang dicapai siswa dari teks bacaan yang berbeda, yaitu teks bacaan informasi dan teks bacaan sastra. Hubungan juga dilakukan antara kedua kelompok skor tersebut dengan skor kemampuan membaca secara keseluruhan. Hasil analisis statistik korelasi tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut.

Tabel 4. 25 Korelasi Pemahaman Bacaan Berdasarkan Jenis Bacaan

nama sekolah

phm

informasi phm sastra phm total phm

informasi

Pearson Correlation -.102 1 .602** .873**

Sig. (2-tailed) .059 .000 .000

Sum of Squares and

Cross-products -397.147 3612.070 2634.660 6246.730

Covariance -1.168 10.624 7.749 18.373

N 341 341 341 341

sastra Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 Sum of Squares and

Cross-products -929.625 2634.660 5300.311 7934.971

Covariance -2.734 7.749 15.589 23.338

N 341 341 341 341

phm

total Pearson Correlation -.172

** .873** .915** 1

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000

Sum of Squares and

Cross-products -1326.771 6246.730 7934.971 1.418

Covariance -3.902 18.373 23.338 41.711

N 341 341 341 341

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan Tabel 4.25 di atas dapat dinyatakan bahwa secara umum bahwa skor kemampuan membaca informasi berkorelasi secara signifikan dengan skor kemampuan membaca sastra dan skor kemampuan membaca secara keseluruhan. Skor kemampuan membaca sastra berkorelasi secara signifikan dengan skor kemampuan membaca secara keseluruhan. Korelasi skor kemampuan membaca informasi dengan skor kemampuan membaca sastra sebesar 0,602, sedangkan korelasi kemampuan membaca informasi dengan skor kemampuan membaca secara keseluruhan sebesar 0,873. Korelasi skor kemampuan membaca sastra dengan skor kemampuan membaca secara keseluruhan sebesar 0,915.