• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ibu NN berusia 34 tahun dan beragama Kristen Protestan. Ia berasal dari suku Amanatun dan saat ini tinggal di Desa Nobi Nobi, Kecamatan Amanuban Tengah. Ibu NN merupakan anak keempat dari lima orang bersaudara. Ia memiliki dua orang saudara laki-laki dan dua orang saudara perempuan. Sejak lahir, ia dan keempat orang saudaranya dibesarkan di Desa Nobi Nobi oleh kedua orang tua mereka.

Ayah dari ibu NN merupakan pensiunan PNS sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Ibu NN mengatakan bahwa sebagian besar dari keluarganya berprofesi sebagai PNS dan salah satu diantaranya merupakan dosen disalah satu universitas negeri di Kota Kupang.

Ibu NN mengatakan bahwa ia dan saudara- saudaranya dididik dengan keras oleh ayah dan ibu mereka. Walaupun ayah dan ibu sangat menyayangi mereka, jika mereka melakukan kesalahan, tidak peduli sekecil apapun keselahan itu, mereka akan dimarahi bahkan dipukuli.

Keluarga ibu NN merupakan keluarga mampu dan berpendidikan. Semua anggota keluarga berhasil

111 menamatkan diri dari sekolah menengah atas dan tiga diantara saudaranya berhasil meraih gelar sarjana.

Ibu NN sendiri menamatkan pendidikan sekolah dasarnya di SD Inpres Ekpulen. Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan di SMP Nobi Nobi. Setelah menamatkan diri dari sekolah menengah tingkat pertama, ia kemudian melanjutkan pendidikannya di salah satu sekolah menengah kejuruan (SMKK) di Kota Kupang. Ibu NN mengatakan bahwa selama hidupnya, ia tidak pernah mengikuti kursus ataupun pendidikan di luar sekolah.

Setelah menamatkan diri di sekolah menengah kejuruan, ibu NN kemudian bekerja sebagai penjahit. Pada awalnya, ia bekerja pada seorang penjahit senior di Pasar Inpres SoE. Setelah mendapatkan pengalaman yang cukup, ibu NN kemudian memutuskan untuk membuka usaha jahit secara mandiri di rumahnya.

Ibu NN menikah ketika ia berusia 22 tahun. Ia menikah dengan bapak YS yang berasal dari suku Amanuban. Saat ini bapak YS berusia 37 tahun dan bekerja sebagai supir bus. Ibu NN dan bapak YS sudah menikah selama 13 tahun dan dikaruniai tiga orang anak. Anak sulungnya adalah seorang anak perempuan berusia 12 tahun. Anak keduanya adalah anak laki-laki berusia 8 tahun

112 sedangkan anak yang bungsunya adalah anak perempuan berusia 6 tahun.

Ibu NN dan suaminya tergolong dalam keluarga dengan status ekonomi menengah ke atas. Sebagai supir bus, bapak YS berpenghasilan ± Rp. 500.000–Rp. 1.000.000 per bulan. Sedangkan sebagai seorang penjahit, setiap bulannya ibu NN berpenghasilan ± Rp. 250.000–Rp. 500.000.

Pemenuhan kebutuhan keluarga kerap kali dibantu oleh ibu dan saudara-saudaranya. Apalagi setelah berpisah dari bapak YS, kebutuhan ibu NN dan anak-anak sepenuhnya menjadi tanggung jawabnya.

Saat ini, ibu NN tidak lagi tinggal bersama suaminya. Ia tinggal bersama ibu, saudara perempuan dan ketiga orang anaknya. Ibu NN sudah tinggal bersama ibu kandungnya kurang lebih selama dua tahun. Ia mengambil keputusan ini karena merasa sangat menderita akibat perbuatan kasar dari suami ditambah lagi dengan masalah perselingkuhan yang dilakukan oleh suaminya.

113 2. Riwayat Kehamilan dan Persalinan

Ibu NN mengandung anak DS ketika berusia 27 tahun. Sebelumnya ibu NN pernah melahirkan dua orang anak. Selama kehamilan, ibu NN rutin melakukan kontrol kehamilan sebanyak tiga kali di bidan NWO. Pada saat kontrol kehamilan pertama, saat usia kehamilan 4 minggu, berat badan ibu NN adalah 34 Kg sedangkan berat badan ideal ibu NN pada trimester pertama adalah 40,6 kg. Hal ini berarti ibu NN memiliki berat badan yang kurang pada awal kehamilan. Selanjutnya pada kontrol kehamilan yang kedua, saat usia kehamilan 16 minggu, berat badan ibu NN adalah 40 kg sedangkan berat badan ideal ibu NN pada trimester kedua adalah 47,6 kg. Hal ini berarti ibu memiliki berat badan yang kurang pada trimester ke-2 kehamilannya. Pada saat kontrol kehamilan yang ketiga, saat usia kehamilan 30 minggu, berat badan ibu NN adalah 46 kg sedangkan berat badan ideal ibu NN pada trimester ketiga adalah 52 kg. Hal ini berarti ibu NN memiliki berat badan yang kurang pada trimester terakhir kehamilannya. Jika dilihat dari pola makan, ibu SL mengatakan bahwa setiap setiap harinya, dia makan sebanyak tiga kali yaitu makan pada pagi hari, siang dan malam hari. Pola makan ibu NN dapat dilihat pada tabel 4.7.

114 Tabel 4.7 Konsumsi Bahan Pangan Ibu NN Dalam

24 Jam Terakhir: Waktu Jenis Makanan URT

(Ukuran Rumah Tangga) Jumlah Yang Dikonsumsi (g) Pagi Bubur 1 gls 100 g Siang Nasi Daging sapi Acar: ₋ Kacang panjang ₋ Wortel ₋ Ketimun ₋ Labu siam ₋ Kacang tanah kupas 1 prg 4 ptg 5 btg ¼ bh sdg ¼ bh sdg ¼ ptg 2 sdm 100 g 100 g 100 g 25 g 25 g 25 g 20 g Malam Nasi Kangkung 1 prg 10 btg 100 g 50 g

Ket : Prg = piring, btr = butir, lbr = lembar, ptg = potong, btg = batang, g = gram

Tabel 4.7 menunjukkan jenis bahan makanan yang dikonsumsi oleh ibu NN dalam 24 jam terakhir. Dalam satu hari, jenis makanan yang paling sering dikonsumsi yaitu nasi untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat. Pemenuhan kebutuhan vitamin dan serat diberikan dalam bentuk sayur- sayuran. Sedangkan untuk kebutuhan protein, dipenuhi dengan cara mengkonsumsi daging dan kacang-kacangan. Walaupun demikian, diasumsikan bahwa selama kehamilan, pola makan ibu NN dapat mengalami perubahan frekuensi maupun adanya konsumsi makanan tambahan seperti susu, biskuit ataupun suplemen.

115 Sementara itu, angka kecukupan gizi energi yang dikonsumsi oleh ibu NN yakni 1.047 Kkal dengan tingkat kecukupan gizi energi sebesar 58%, sedangkan untuk angka kecukupan gizi protein yaitu 58 mg dengan tingkat kecukupan gizi protein adalah 116%. Hal ini menunjukkan bahwa untuk tingkat konsumsi gizi energi, ibu NN berada dalam rentang konsumsi buruk, sedangkan untuk tingkat konsumsi gizi protein, ibu NN berada dalam rentang tingkat konsumsi baik.

Status kesehatan, dilihat dari jenis keluhan sakit yang dirasakan oleh ibu NN selama hamil. Pada saat mengandung anak DS, saat kehamilannya mencapai usia 7 bulan, setiap bangun dari tidur, ibu NN mengalami kesulitan dalam menggerakan anggota tubuh. Ibu NN tidak mengetahui penyebab pasti dari penyakit yang ia derita. Ibu NN menduga hal ini terjadi karena proses fisiologis tubuh yang mengalami perubahan selama masa kehamilannya. Ibu NN juga mengatakan bahwa selama kehamilan pertama dan keduanya, ia juga merasakan hal yang sama. Tindakan yang pertama kali ia lakukan untuk mengurangi sakit yaitu melakukan pijatan di daerah anggota gerak yang sakit agar otot-otot rileks sehingga ibu NN bisa bangun dari tidurnya. Ibu NN mengatakan bahwa ia tidak pernah mengunjungi

116 fasilitas kesehatan untuk memeriksakan penyakit yang ia derita karena sakit yang ia rasakan dapat teratasi setelah dilakukan pemijatan.

Ibu NN melahirkan di rumah dan ditolong oleh bidan NWO. Ibu NN melahirkan secara normal dengan durasi persalinan kurang lebih 30 menit. Anak yang dilahirkan normal karena usia kehamilan 9 bulan 10 hari. Saat lahir, anak DS memiliki berat 3000 gr dengan panjang badan 50 cm. Anak DS lahir dalam keadaan sehat, dengan skor apgar 10 dan tidak ada anomali kongenital saat kelahiran. Anak DS dirawat selama 40 hari di dalam rumah sebelum ia dibawa keluar oleh ibunya.