• Tidak ada hasil yang ditemukan

9 Instrumen Penelitian

Dalam dokumen keefektifan model learning together berb (Halaman 86-91)

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2014: 148). Selain itu, Riduwan (2013: 78) berpendapat bahwa Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain RPP, rubrik performansi, lembar observasi, dan pedoman penilaian. Berikut penjelasan mengenai beberapa instrumen tersebut.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dibuat sebelum peneliti melaku- kan penelitiannya. RPP berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran di kelas. RPP dibuat dengan mengacu pada silabus SBK kelas II semester 2 materi Menyajikan Tarian Pendek tema gerak alam semesta. Jumlah jam pelajaran pada materi ini yaitu sebanyak 6 jam pelajaran dengan 3 kali pertemuan. Peneliti me- laksanakan pertemuan pertama dengan menjelaskan materi menyajikan tarian pen- dek tema gerak alam semesta baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Per- temuan kedua, peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai model Learning Toget- her berbantu media video pada kelas eksperimen dengan membagi siswa dalam empat kelompok kecil, kemudian berlatih tari tema gerak alam sesta bersama sis- wa. Sedangkan pada kelas kontrol, peneliti bersama siswa berlatih tari tema gerak alam semesta tanpa membagi siswa dalam kelompok-kelompok kecil dan tanpa menggunakan media video. Pertemuan ketiga, peneliti melaksanakan penilaian berupa tes performansi pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pernelitian ini terdapat dua RPP, RPP pertama digunakan pada kelas eksperimen, yaitu dengan menerapkan model Learning Together berbantu media video. Sedangkan RPP kedua digunakan pada kelas kontrol, yaitu dengan menerapkan model konven- sioal.

.9.2 Rubrik Performansi

Rubrik adalah indikator-indikator dari suatu kriteria dengan tingkatan yang berbeda-beda untuk menilai kinerja (Poerwanti 2008: 3.38). Rubrik dalam peneli- tian ini digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyajikan tarian pendek tema gerak alam semesta. Rentang skor dalam rubrik memuat angka 1

sampai 4. Nilai akhir dalam tes unjuk kerja diperoleh melalui penggabungan an- tara nilai proses dan nilai produk. Menyajikan tarian pendek tema gerak alam se- mesta merupakan keterampilan menari yang akan diteliti oleh peneliti. Terdapat empat kriteria dalam penilaian meliputi: penilaian unsur wiraga, wirama, wirasa, dan harmoni Rumus yang digunakan untuk mencari nilai akhir yaitu sebagai berikut:

Nilai Produk

Jumlah KriteriaX100

.9.3 Lembar Pengamatan Model Pembelajaran

Lembar pengamatan model pembelajaran bertujuan untuk mengamati pelak- sanaan komponen-komponen model pembelajaran. Melalui lembar pengamatan ini, dapat diketahui apakah komponen-komponen dari suatu model pembelajaran sudah dilaksanakan ataukah belum. Lembar pengamatan model pembelajaran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

.9.3.1 Lembar Pengamatan Model Pembelajaran Learning Together berbantu Media Video

Pengamatan model pembelajaran bertujuan untuk mengamati pelaksanaan penerapan model Learning Together berbantu media video dalam pembelajaran. Pengamatan dilakukan selama pembelajaran berlangsung oleh guru kelas IIA SD N Cangkring 2 Kabupaten Tegal (kelas eksperimen). Instrumen yang digunakan dalam kegiatan pengamatan adalah lembar pengamatan model Pembelajaran Le- arning Together berbantu media video. Lembar pengamatan yang digunakan ter- diri dari lembar pengamatan untuk guru dan lembar pengamatan untuk siswa.

.9.3.2Lembar Pengamatan Model Konvensional

Model yang diterapkan pada kelas kontrol adalah model konvensional berupa menyajikan tarian pendek tema gerak alam semsta. Oleh karena itu, penga-

matan model pembelajaran dilakukan dengan tujuan untuk mengamati pelak- sanaan penerapan model konvensional dalam pembelajaran. Pengamatan di- lakukan selama pembelajaran berlangsung oleh guru kelas IIB SDN Cangkring 02 Kabupaten Tegal (kelas kontrol). Lembar pengamatan yang digunakan terdiri dari lembar pengamatan untuk guru dan lembar pengamatan untuk siswa.

Pengukuran pengamatan model dilakukan dengan menggunakan skala Lik- ert. Menurut Riduwan (2013: 87), skala Likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau ge- jala sosial. Pengisian lembar pengamatan menggunakan tanda cek (√). Untuk menghitung presentase pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan lembar pengamatan untuk setiap pertemuan yaitu:

Persentase = skor maksimaltotal skor x100

Dengan kriteria sebagai berikut: 1. 0% - 24,99% : rendah 2. 25% - 49,99% : sedang 3. 50% - 74,99% : tinggi 4. 75% - 100% : sangat tinggi (Yonny dkk, 2010: 175-6)

.9.4 Angket Minat Belajar

Angket minat belajar dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert telah dimodifikasi menjadi empat alternatif pilihanjawaban yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP).Angket digunakan untuk mengambil data berupa minat belajar siswa

dalammengikuti pembelajaran IPS. Angket dibagikan kepada siswa kelas kontrol dankelas eksperimen saat pembelajaran.

Angket minat mencantumkan dimensi yang mencakup empat indikator minat belajar siswa yaitu kesukaan, ketertarikan, perhatian dan keterlibatan.Adapun dimensi kesukaan terdiri dari indikator gairah dan inisiatif. Dimensi ketertarikan terdiri dari indikator responsif, kesegeraan, dan ketelitian. Dimensiperhatian terdiri dari indikator konsentrasi dan ketelitian. Dimensi keterlibatanterdiri dari indikator kemauan, keuletan, dan kerja keras (Sudaryono, dkk 2013:90). Adapun kisi-kisi angket minat dapat dibaca pada lampiran 17, instrumen angket minat uji coba pada lampiran 18, dan instrumen angket minat untuk penelitian pada lampiran 39. Cara menghitung minat belajar yaitu:

Nilai=Skor yang diperoleh Skor maksimal X100

.9.4.1 Validitas Instrumen

Sebelum instrumen angket minat belajar diujicobakan pada siswa, maka dilakukan validitas logis oleh tiga penilai ahli. Lembar telaah validitas logis dari para ahli selengkapnya dapat dibaca pada lampiran 19, 20, dan 21. Berikut inihasil uji validitas empiris angket minat belajar:

Tabel 3.1. Rekapitulasi Uji Validitas Angket Minat Belajar dengan r tabel = 0,320 Taraf siginifikasi 0,05 dan n= 38

No. Kriteria Nomor Soal Jumlah

1. Valid 17, 19, 20, 21, 24, 29, 32, 33, 35, 36, 37,3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 38, dan 39

26 2. Tidak Valid 1, 2, 12, 18, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 30, 31,

Berdasarkan Tabel 3.1, dari 40 butir pernyataan angket minat belajar yang valid sebanyak 26 butir, sementara 14 butir tidak valid. Seluruh indikator valid sebagai instrumen penelitian karena setiap indikator telah terwakili oleh satu pernyataan. Pemilihan pernyataan untuk mengukur minat belajar siswa secara acak sebanyak 20 item pernyataan, yaitu nomor 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14, 15, 16, 17, 19, 20, 21, 36, 38, dan 39. Hasil uji validitas selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 46.

.9.4.2 Reliabilitas Instrumen

Uji reliabel menggunakan Cronbach’s Alpha pada program SPSS versi 21. Berikut ini merupakan output uji reliabilitas:

Tabel 3.2. Output Uji Reliabilitas Angket Minat Belajar

Berdasarkan hasil uji reliabilitas, diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,857. Nilai reliabilitas pada tabel lebih dari 0,8, berarti tingkat keajegan soal tersebut bernilai baik. Hasil penghitungan reliabilitas angket minat selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 47. Angket minat telah valid dan reliabel, kemudian dapat digunakan untuk mengukur minat belajar siswa.

Dalam dokumen keefektifan model learning together berb (Halaman 86-91)