• Tidak ada hasil yang ditemukan

8 Teknik Pengumpulan Data

Dalam dokumen keefektifan model learning together berb (Halaman 82-86)

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik dokumentasi, observasi, tes, dan angket.

.8.1 Wawancara

Riduwan (2015: 188) menjelaskan wawancara, yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara yang tidak memerlukan pedoman secara baku. Hal tersebut sejalan dengan pemikiran Sugiyono (2015: 191), “wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana penelitian tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya”. Wawancara tidak terstruktur digunakan saat studi pendahuluan untuk mendapatkan infromasi awal pada objek penelitian. Pedoman dari wawancara ini hanya garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Pada wawancara tidak terstruktur ini, responden bebas memberikan jawaban. Peneliti

mendapatkan berbagai informasi, sehingga dapat menentukan permasalahan atau variabel apa yang harus diteliti. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada guru kelas II SDN Cangkring 2 Kabupaten Tegal.

.8.2 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data berbentuk dokumen- dokumen. Menurut Riduwan (2012: 43), “dokumentasi ditunjukkan untuk mem- peroleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang rele- van peneliti”.

Data dokumen yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu: (1) daftar nama siswa kelas IIA dan IIB SDN Cangkring 02 Kabupaten Tegal, (2) daftar nilai sis- wa kelas IIA dan IIB SDN Cangkring 02 Kabupaten Tegal, (3) silabus, dan (4) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

Data yang diperoleh saat proses penelitian berupa nilai psikomotorik, lem- bar pengamatan pelaksanaan pembelajaran bagi guru dan siswa, baik dikelas ek- sperimen maupun kontrol. Data akhir yang didapatkan berupa nilai tes performan- si berupa proyek akhir menyajikan tarian pendek. Selain itu, dokumen berupa angket minat belajar dan ranah afektif termasuk data yang didapatkan pada perte- muan terkahir dalam pembelajaran seni tari. Peneliti menggunakan kamera seba- gai alat dokumentasi sebagai bukti pelaksanaan penelitian. Bukti tersebut berupa gambar (foto) dan video selama proses pembelajaran selama tiga pertemuan baik di kelas eksperimen maupun kelas kontrol.

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan secara langsung ter- hadap sesuatu berupa objek penelitian yang bertujuan untuk memperoleh informa- si yang dibutuhkan. Cristensen (2004) dalam Sugiyono (2015: 196) menyatakan bahwa “In research, observation is define as watching of behavioral patterns of people in certain situations to obtain information about phenomenon of interest”. Observasi diartikan sebagai pengamatan terhadap pola perilaku manusia dalam si- tuasi tertentu, untuk mendapatkan informasi tentang fenomena yang diinginkan. Selanjutnya Riduwan (2013: 76) mendefinisikan bahwa observasi adalah melaku- kan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat ke- giatan yang dilakukan. Sugiyono (2015: 196-198) menyebutkan dua macam ben- tuk observasi yaitu observasi partisipan dan nonpartisipan. Pada penelitian ini, pe- neliti menggunakan observasi nonpartisipan, karena peneliti tidak terlibat lang- sung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati dan hanya sebagai penga- mat (Sugiyono 2015: 197-198).

Kegiatan observasi nonpartisipan dilakukan pada saat penelitian. Guru kelas IIA mengamati langkah-langkah model Learning Together berbantu media video dalam pembelajaran Seni tari di kelas eksperimen dan guru kelas IIB mengamati langkah-langkah pembelajaran Seni tari secara konvensional di kelas kontrol. Pe- neliti menggunakan lembar pengamatan pelaksanaan pembelajaran bagi guru dan siswa, baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol. Tujuan lembar penga- matan pelaksanaan pembelajaran bagi guru untuk mengetahui guru telah melaku- kan pembelajaran sesuai langkah-langkah pembelajaran. Lembar pengamatan pe- laksanaan pembelajaran bagi siswa untuk mengetahui siswa telah mengikuti pem- belajaran sesuai langkah-langkah pembelajaran.

.8.4 Tes

Riduwan (2012: 42) berpendapat “tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur kete- rampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh indi- vidu atau kelompok”. Dijelaskan lebih lanjut oleh Poerwanti, dkk (2008: 1-5), tes merupakan sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap cakupan yang dipersyaratkan dan sesuai dengan tujuan pengajaran. Tes digunakan dengan tujuan untuk mengu- kur daya serap siswa pada pembelajaran.

Pada penelitian ini tes berfungsi untuk mengukur hasil belajar Seni tari ma- teri Menyajikan Tarian Pendek tema gerak alam semesta kedua kelas setelah memperoleh perlakuan. Bentuk tes yang digunakan yaitu tes performansi menyaji- kan tarian pendek tema gerak alam semesta secara berkelompok. Teknik tes dilak- sanakan dalam satu tahap yaitu tes akhir. Tes akhir dilaksanakan untuk mengeta- hui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol.

.8.4 Angket

Sugiyono (2015: 193) menjelaskan bahwa angket disebut juga kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi sepe- rangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Angket yang digunakan pada penelitian ini yaitu angket tertutup. Tujuan penye- baran angket menurut Riduwan (2013: 71) yaitu mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan. Selain itu, responden dapat mengetahui informasi yang diminta. Pada

penelitian ini angket yang digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa dan hasil ranah afektif. Angket minat belajar dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert telah dimodifikasi menjadi empat alternatif pilihan jawaban yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Jarang (JR), dan Tidak Pernah (TP). Angket digunakan untuk mengambil data berupa minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran seni tari. Angket dibagikan kepada siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen saat pembelajaran terakhir. Angket minat mencantumkan di- mensi yang mencakup empat indikator minat belajar siswa yaitu kesukaan, keter- tarikan, perhatian dan keterlibatan. Adapun dimensi kesukaan terdiri dari indikator gairah dan inisiatif. Dimensi ketertarikan terdiri dari indikator responsif, kesegera- an, dan ketelitian. Dimensi perhatian terdiri dari indikator konsentrasi dan keteliti- an. Dimensi keterlibatan terdiri dari indikator kemauan, keuletan, dan kerja keras (Sudaryono, dkk 2013: 90).

Dalam dokumen keefektifan model learning together berb (Halaman 82-86)