• Tidak ada hasil yang ditemukan

3 Keragka Berfikir

Dalam dokumen keefektifan model learning together berb (Halaman 66-72)

Pendidikan seni budaya dan keterampilan (SBK) khususnya bidang seni tari pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Melalui pendidikan seni tari siswa dapat mengembangkan potensi, mengasah kecerdasan, melatih daya kreativitas, dan pembentukan kepribadiannya. Sebagian besar materi dalam seni tari berisi konsep-konsep abstrak. Siswa sulit memahami materi

yang sifatnya abstrak, karena siswa masih berada pada tahap berpikir konkret. Pada proses pembelajaran, guru hendaknya menyajikan materi Seni tari yang bersifat abstrak menjadi nyata bagi siswa. Hal tersebut akan memberikan pengalaman langsung kepada siswa dan memudahkan siswa mengingat dan memahami materi yang dipelajari.

Pembelajaran seni tari di sekolah dasar mayoritas berpusat pada guru. Guru mengajarkan materi seni tari melalui kegiatan ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa hanya sebagai penerima informasi tanpa terlibat dalam pembuatan proyek akhir pembelajaran. Saat pembelajaran, siswa mendengarkan, melihat, dan langsung menirukan contoh gerak yang diajarkan gurunya, hal tersebut menyebabkan materi yang didapat siswa bersifat verbal. Siswa juga menjadi pasif dan tidak memiliki keberanian untuk membuat sebuah proyek akhir berupa menyajikan tarian pendek sesuai imajinasinya, serta antar siswa kurang berinteraksi. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran Seni tari dan hasil belajar masih tergolong rendah.

Guru juga menyajikan materi yang abstrak tidak sesuai dengan kemampuan berpikir siswa. Seharusnya guru mampu menjembatani materi yang abstrak dengan sebuah perantara yaitu media pembelajaran. Tanpa sebuah media pembelajaran, siswa sulit memahami materi yang bersifat abstrak dan tidak tertarik dengan materi tersebut. Akibatnya, proses pembelajaran kurang bermakna bagi siswa. Selain itu, guru lebih menekankan pada ranah kognitif siswa. Padahal tujuan pembelajaran Seni tari berkaitan dengan pengembangan potensi, mengasah kecerdasan, melatih daya kreativitas, dan pembentukan kepribadian siswa.

Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran Seni tari tergolong belum efektif karena minat dan hasil belajar siswa masih rendah. Permasalahan tersebut diperlukan adanya suatu inovasi pembelajaran sebagai upaya memperbaiki pembelajaran. Guru perlu menciptakan suasana pembelajaran yang mampu menumbuhkan minat dan perhatian siswa, serta memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran Seni tari. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menerapkan model dan media pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan sebagai upaya membangkitkan minat dan mengoptimalkan hasil belajar Seni tari siswa, salah satunya yaitu menerpakan model Learning Together. Melalui model Learning Together, diharapkan tercipta suasana belajar yang menyenangkan karena selama pembelajaran siswa terlibat langsung dan mengalami sendiri apa yang dipelajari. Selain itu, pada pembelajaran menggunakan model Learning Together siswa dapat berinteraksi secara maksimal dengan teman lainnya, serta dapat menghasilkan proyek akhir pembelajaran.

Penggunaan media juga perlu dilakukan, salah satunya yaitu media audio vi- sual berupa video. Media video merupakan sebuah alat bantu pembelajaran yang dapat didengar dan dilihat. Pada umumnya siswa lebih tertarik pada benda yang bergerak, akibatnya siswa ingin mengetahui penyebab terjadinya sesuatu. Rasa ingin tahu tersebut akan menimbulkan kemauan siswa untuk belajar dan mening- katkan hasil belajarnya. Pada penelitian ini media video yang digunakan adalah video gerak alam semesta. Adanya perpaduan antara model pembelajaran Lear-

ning Together dengan media video dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan bermakna.

Minat dan hasil belajar materi Menyajikan Tarian Pendek kedua kelas terse- but kemudian dibandingkan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan minat dan hasil belajar siswa menggunakan model Learning Together berbantu media video dengan pembelajaran konvensional. Setelah itu, dapat diketahui bagaimana kee- fektifan model Learning Together berbantu media video dalam pembelajaran Seni Tari. Berikut ini merupakan bagan kerangka berfikir penelitiuan ini:

Gambar 2.1. Bagan Kerangka Berfikir

.4

Hipotesis

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

Siswa Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol Model Learning Together berbantu Media Video Pembelajaran Konvensional Minat dan Hasil

Belajar

Minat dan Hasil Belajar Dibandingkan dan

Dihubungkan

Ada Tidaknya Perbedaan Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas 2 Antara Kelas yang Menerapkan Model Pembelajaran Learning Together Berbantu Media Video Dengan Kelas yang

kalimat pernyataan” (Sugiyono 2013: 96). Pada penelitian ini diharapkan hipotesis nol (H 0 ) ditolak atau hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hipotesis pada penelitian ini, sebagai berikut:

Ho1: tidak terdapat perbedaan minat belajar siswa pada pembelajaran Seni tari

materi Menyajikan Tarian Pendek pada siswa kelas II antara pembelajaran yang menerapkan model Learning Together berbantu media video dengan pembelajaran yang menerapkan model konvensional.

(µ 1 = µ 2 )

Ha1: terdapat perbedaan minat belajar siswa pada pembelajaran Seni tari

materi Menyajikan Tarian Pendek kelas II antara pembelajaran yang menerapkan Model Learning Together berbantu media video dengan pembelajaran yang menerapkan model konvensional.

(µ 1 ≤ µ 2 )

Ho2: tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran Seni tari

materi Menyajikan Tarian Pendek kelas II antara pembelajaran yang menerapkan Model Learning Together berbantu media video dengan pembelajaran yang menerapkan model konvensional.

(µ 1 = µ 2 )

Ha2: terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada pembelajaran Seni tari materi

Menyajikan Tarian Pendek kelas II antara pembelajaran yang menerapkan Model Learning Together berbantu media video dengan pembelajaran yang menerapkan model konvensional.

(µ 1 = µ 2 )

Ho3: minat belajar siswa pada pembelajaran Seni tari materi Menyajikan

Tarian Pendek kelas II pada yang menggunakan model Learning Together berbantu media video berbantu media video tidak lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

(µ 1 ≤ µ 2 )

Ha3: minat belajar siswa pada pembelajaran Seni tari materi Menyajikan

Tarian Pendek kelas II yang menggunakan model Learning Together berbantu media video lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

(µ 1 ≥ µ 2 )

Ho4: hasil belajar siswa pada pembelajaran Seni tari materi Menyajikan Tarian

Pendek kelas II pada yang menggunakan model Learning Together berbantu media video tidak lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

(µ 1 ≤ µ 2 )

Ha4: hasil belajar siswa pada pembelajaran Seni tari materi Menyajikan Tarian

Pendek kelas II pada yang menggunakan model Learning Together berbantu media video lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

BAB 3

Dalam dokumen keefektifan model learning together berb (Halaman 66-72)