• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keefektifan Model Learning Together Berbantu Media Video Ter hadap Hasil Belajar Siswa

Dalam dokumen keefektifan model learning together berb (Halaman 151-159)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini membahas pelaksanaan pembelajaran, analisis deskriptif data

4.1 Hasil Penelitian

4.2.4 Keefektifan Model Learning Together Berbantu Media Video Ter hadap Hasil Belajar Siswa

Hasil perhitungan hasil belajar siswa yang menerapkan model Learning Together berbantu media video sebesar 83,2 dan pembelajaran konvensional sebesar 72,92. Hal tersebut menunjukan model Learning Together berbantu media video lebih efektif terhadap hasil belajar dibandingkan pembelajaran konvensional. Selain itu, hasil uji keefektifan menggunakan one sample t test melalui program SPSS versi 21 yaitu nilai t hitung > t tabel (4,035 > 1,711) dan nilai signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05), dapat disimpulkan hasil belajar seni tari siswa kelas II dalam pembelajaran seni tari materi menyajikan tarian pendek tema gerak alam semesta dengan model Learning Together berbantu media video lebih tinggi daripada pembelajaran konvensional.

Melalui model Learning Together, siswa mengamati sebuah video yang ditampilkan di depan kelas. Kemudian siswa bertanya atau guru yang bertanya mengenai video tersebut, sehingga adanya suatu minat belajar pada siswa karena didorong oleh rangsangan pada video untuk mengetahui lebih jauh mengenai materi. Siswa memperhatikan guru menjelaskan materi dengan menggunakan slide presentation. Hal tersebut menyebabkan siswa lebih fokus untuk memahami materi. Selain itu, siswa mengisi LKS dengan bahasa siswa sendiri, sehingga siswa lebih memahami materi.

Materi menyajikan tarian pendek tema gerak alam semesta bersifat abstrak, namun tahap berpikir siswa kelas II masih konkret, sehingga diperlukan media video yang dapat menjembatani antara materi dan tahap berpikir siswa. Penggunaan media video dapat membantu siswa untuk memahami materi yang bersifat abstrak. Pembelajaran yang menggunakan model Learning Together berbantu media video dapat mengembakan potensi siswa menjadi manusia yang utuh. Selain siswa mendapatkan materi pembelajaran secara teori, siswa akan belajar cara bersosialisasi dengan teman, bekerjasama dan saling menghargai pendapat teman. Siswa juga berusaha mengeluarkan potensi di dalam dirinya untuk mengahsilkan produk akhir pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran.

Model Learning Together berbantu media video dapat meningkatkan interaksi siswa, sehingga siswa belajar dengan perasaan senang, sepenuh hati, dan tanpa paksaan. Penggunaan penguatan seperti pujian, tepuk, dan tanda smile atau bintang, mengakibatkan siswa lebih bersemangat dan senang dalam mengikuti pembelajaran. Hal tersebut diharapkan potensi siswa dapat berkembang secara optimal. Pada pelaksanaan pembelajaran seni tari, peneliti memotivasi siswa untuk belajar secara terus menurus. Hal tersebut untuk mewujudkan nilai-nilai positf dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penanaman nilai positif melalui diskusi yaitu bekerjasama.

Berdasarkan temuan hasil, dapat disimpulkan model Learning Together berbantu media video efektif terhadap hasil belajar seni tari siswa kelas II pada materi menyajikan tarian pendek tema gerak alam semesta. Melalui model

Learning Together dapat meningkatkan minat dan hasil belajar seni tari pada siswa kelas II khususnya pada materi menyajikan tarian pendek tema gerak alam semesta.

BAB 5

PENUTUP

Bagian ini berisi simpulan dan saran. Simpulan merupakan jawaban dari hipotesis berdasarkan analisis data hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Saran dalam penelitian ini berupa saran bagi guru, siswa, sekolah, dan peneliti lanjutan.

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian eksperimen yang berjudul “Keefektifan Model Learning Together Berbantu Media Video terhadap Minat dan Hasil Belajar Seni Tari SDN Cangkring 02 Kabupaten Tegal”, dapat dikemukakan simpulan penelitian sebagai berikut:

(1) Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan minat be- lajar seni tari materi menyajikan tarian pendek tema gerak alam semesta

pada siswa kelas II antara yang menggunakan pembelajaran Learning To- gether berbantu media video dan yang menggunakan pembelajaran konven- sional. Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata minat di kelas eksperimen sebesar 85,55, sedangkan di kelas kontrol sebesar 74,55. Hasil tersebut me- nunjukkan adanya perbedaan minat di kelas kontrol dan eksperimen. Selain itu, penghitungan dengan menggunakan rumus independent samples t test melalui program SPSS versi 21 yang menunjukkan model Learning To- gether berbantu media video berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Pengaruh model Learning Together berbantu media video terhadap hasil be- lajar ditandai dengan nilai t hitung > t tabel (3,793 > 2,011) dan nilai sig- nifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05).

(2) Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil bela- jar seni tari materi menyajikan tarian pendek tema gerak alam semesta pada siswa kelas II antara yang menggunakan model Learning Together berbantu media video dan yang menggunakan pembelajaran konvensional Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata tes psikomotorik di kelas eksperimen sebe- sar 79,6 sedangkan di kelas kontrol sebesar 70. Hasil tersebut menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar di kelas kontrol dan eksperimen. Data hasil penghitungan dengan menggunakan rumus independent samples t test melalui program SPSS versi 21 yang menunjukkan model Learning To- gether berbantu media video berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Pen- garuh model Learning Together berbantu media video terhadap hasil belajar ditandai dengan nilai t hitung > t tabel (2,933 > 2,011) dan nilai sig- nifikansi < 0,05 (0,004 < 0,05).

(3) Minat belajar seni tari materi menyajikan tarian pendek tema gerak alam semesta pada siswa kelas II yang menggunakan model Learning Together berbantu media video lebih tinggi daripada yang menggunakan pembela- jaran konvensional. Hal ini dibuktikan dengan dengan data hasil penghitun- gan menggunakan rumus one sample t test melalui program SPSS versi 21 yang menunjukkan nilai t hitung > t tabel (6,528 > 1,711) dan nilai sig- nifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05).

(4) Hasil belajar seni tari materi menyajikan tarian pendek tema gerak alam semesta pada siswa kelas II yang menggunakan model Learning Together berbantu media video lebih tinggi daripada yang menggunakan pembela- jaran konvensional. Hal ini dibuktikan dengan penghitungan secara empiris dan statistik. Penghitungan secara empiris dibuktikan dari rata-rata nilai tes psikomotorik di kelas eksperimen lebih tinggi daripada di kelas kontrol. Di kelas eksperimen, rata-rata nilai hasil belajar siswa yaitu 79,6 sementara di kelas kontrol yaitu 70. Selanjutya penghitungan secara statistik menggu- nakan rumus one sample t test melalui program SPSS versi 21 yang menun- jukkan nilai t hitung > t tabel (4,035 > 1,711) dan nilai signifikansi < 0,05 (0,000 < 0,05).

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dijelaskan, model Learning Together berbantu media video terbukti efektif menumbuhkan minat dan mengoptimalkan hasil belajar siswa pada pembelajaran seni tari, sehingga disarankan:

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan model Learning Together berbantu media video lebih efektif daripada pembelajaran konvensional, disarankan kepada guru untuk menerapkan model Learning Together berbantu media video saat proses pembelajaran di kelasnya. Sebelum menerapkan model Learning Together berbantu media video hendaknya guru memahami langkah- langkah model Learning Together berbantu media video.

Guru perlu merencanakan pembelajaran yang akan dilaksanakan, sehingga pembelajaran akan optimal. Cara mendapatkan hasil belajar siswa yang lebih optimal dalam penerapan model Learning Together berbantu media video pada mata pelajaran seni tari, hendaknya guru: (1) membimbing siswa yang mengalami kesulitan saat berdiskusi; (2) menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan model Learning Together berbantu media video dengan rinci dan jelas agar siswa benar-benar memahami tata cara pelaksanaannya; (3) memberikan penguatan bagi siswa, baik kelompok yang terbaik maupun bukan kelompok terbaik; serta (4) menambah pengetahuan mengenai model dan pembelajaran, terutama model Learning Together dan media video. Melalui beberapa cara tersebut, guru dapat lebih memahami tata cara pelaksanaan model Learning Together berbantu media video, sehingga pembelajaran berjalan lancar dan dapat mencapai tujuan pembelajaran.

.2.2 Bagi Siswa

Pembelajaran menggunakan model Learning Together berbantu media video dapat berjalan dengan lancar, siswa hendaknya: (1) lebih menggali pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya semaksimal mungkin; (2) memperhatikan

dengan sungguh-sungguh penjelasan dari guru mengenai materi pembelajaran, tayangan video atau slide presentation, langkah-langkah model Learning Together berbantu media video; (3) mampu bekerjasama dalam kelompoknya sesuai dengan tata aturan yang berlaku. kerjasama dalam kelompok merupakan hal yang penting karena bagian terpenting dari pembelajaran kooperatif, yaitu kerjasama; (4) menghargai pendapat dari anggota kelompoknya, karena setiap anggota kelompok memiliki pendapat yang berbeda-beda; (5) lebih percaya diri dan berani bertanya ketika terdapat materi yang tidak dipahami; (6) lebih kreatif dalam menciptakan gerakan tari; serta (7) mampu bekerjasama membuat produk akhir pembelajaran bersama teman satu kelompoknya.

Jika dalam proses pembelajaran mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif, pembelajaran yang efektif, inovatif serta efisien melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif, maka dapat dipastikan bahwa hasil belajar siswa dapat lebih tinggi dibandingkan dengan suasana pembelajaran yang konvensional.

.2.3 Bagi Sekolah

Hasil penelitian menunjukkan penerapan model Learning Together berbantu media video lebih efektif terhadap minat dan hasil belajar siswa daripada pembelajaran konvensional dalam pembelajaran seni tari di SDN Cangkring 02 Kabupaten Tegal. Oleh karena itu, kepada pihak sekolah disarankan untuk: (1) menyediakan fasilitas dan kelengkapan yang mendukung model Learning Together berbantu media video. fasilitas dan kelengkapan tersebut antara lain yaitu sumber belajar yang memadai, buku-buku relevan yang dapat digunakan guru untuk memahami model Learning Together dan media video; serta (2)

memberi sosialisasi kepada guru kelas mengenai keefektifan model model Learning Together berbantu media video. Hal ini dilakukan agar semua guru kelas mengetahui bahwa model Learning Together berbantu media video efektif terhadap minat dan hasil belajar siswa.

Suatu sekolah dapat dikatakan berhasil apabila output dari sekolah tersebut mampu bersaing di ranah global. Melalui pembelajaran yang inovatif, efektif, dan efisien dapat dipastikan membawa kesan tersendiri bagi siswa dalam menangkap hasil belajar yang diajarkan oleh guru. Semakin mudah siswa dalam menangkap materi yang disampaikan oleh guru, semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh oleh siswa. Melalui hal tersebut sekolah mampu menciptakan output yang berkualitas dan siap bersaing di ranah global, dan sekolah tersebut dapat disebut berhasil.

.2.4 Bagi Peneliti Selanjutnya

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa kendala dalam menerapkan model Learning Together berbantu media video pada proses pembelajaran. Salah satunya yaitu, pada awal penerapan model Learning Together berbantu media video siswa mengalami kebingungan saat disuruh membuat produk akhir pembelajaran karena siswa tidak tahu gerakan tari seperti apa yang akan siswa tampilkan. Hal tersebut dikarenakan siswa kurang memahami penjelasan guru dan kurang kreatif dalam menciptakan gerakan tari. Oleh karena itu, guru menjelaskan secara perlahan dan disisipkan bahasa daerah. Guru juga perlu membimbing siswa saat berdiskusi dan menyuruh siswa untuk mencari jawaban di buku, serta memancing siswa untuk menuliskan kata yang

dapat diubah sesuai bahasanya sendiri. Penggunaan media video pernah mengalami gangguan, antara tulisan dan suara di slide presentation tidak sepadan. Hal tersebut dikarenakan aplikasi pemutar slide presentation bermasalah. Oleh karena itu, guru perlu lebih mempersiapkan media dan mencoba terlebih dahulu media yang akan ditampilkan menggunakan lebih dari satu aplikasi. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian sejenis disarankan untuk memperhatikan kelemahan-kelemahan model Learning Together berbantu media video. Selain itu, peneliti selanjutnya perlu mengkaji lebih dalam mengenai model Learning Together berbantu media video agar penelitian yang dilakukan semakin lebih baik.

Dalam dokumen keefektifan model learning together berb (Halaman 151-159)