• Tidak ada hasil yang ditemukan

10 Pedoman Penilaian

Dalam dokumen keefektifan model learning together berb (Halaman 91-96)

Pedoman penilaian dalam penelitian ini meliputi instrumen observasi variabel minat siswa dan instrumen tes unjuk kerja.

.10.1 Instrumen Observasi Variabel Minat Siswa

Observasi digunakan untuk mengambil data berupa minat siswa dalam proses kegiatan menyajikan tarian pendek tema gerak alam semesta. Observasi di- lakukan dengan menggunakan lembar pengamatan proses kegiatan menari. Lem- bar pengamatan minat siswa ini dituangkan melalui proses kegiatan menari yang diisi berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan dalam deskriptor yang ada. Aspek yang dinilai antara lain kesukaan siswa terhadap pembelajaran seni tari, ketertarikan siswa terhadap pembelajaran seni tari, perhatian terhadap pem- belajaran seni tari, dan keterlibatan terhadap pembelajaran seni tari. Tabel Aspek Penilaian Seni Tari sebagai berikut:

Tabel 3.3. Aspek Penilaian Seni Tari

Indikator Aspek

A (Kesukaan)

1) Gairah siswa dalam mengikuti pembelajaran seni tari 2) Inisiatif siswa dalam mengikuti pembelajaran seni

tari

B (Ketertarikan)

1) Respon siswa terhadap pembelajaran seni tari

2) Kesegaran siswa dalam mengikuti pembelajaran seni tari

C (Perhatian)

1) Konsentrasi siswa dalam mengikuti pembelajaran seni tari

2) Ketelitian siswa dalam pembelajaran seni tari

D (Keterlibatan)

1) Kemauan siswa untuk berpartisipasi dalam pembela- jaran seni tari

2) Keuletan siswa dalam pembelajaran seni tari 3) Kerja Keras siswa dalam pembelajaran seni tari Keterangan: *Lampiran 37

Instrumen penelitian adalah alat ukur dalam penelitian (Sugiyono 2015: 147). Instrumen penelitian ditujukan untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Instrumen tes unjuk kerja bertujuan untuk mengukur vari- abel hasil belajar siswa materi menyajikan tarian pendek. Adapun indikator dari tes unjuk kerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4. Indikator Tes Unjuk Kerja

Indikator Soal - Wiraga (Keluesan)* - Wirama (Ketepatan)* - Wirasa (Penghayatan)* - Harmoni (Keselarasan)* Keterangan: *lampiran 37

.11 Pengujian Instrumen

Uji prasayarat instrumen berupa pengujian validitas dan reliabilitas instrumen untuk mengetahui ketepatan dan kekonsis-tenan suatu instrumen. Berikut ini merupakan pengertian dan rumus pengujian validitas dan reliabilitas, yaitu:

.11.1 Uji Validitas Instrumen Tes

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sedangkan Arikunto (2013: 211), berpendapat bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau ke- sahihan sebuah instrumen. Untuk mengetahui valid atau tidaknya instrumen, diperlukan uji validitas. Instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi. Sedan- gkan instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto 2013: 211).

Validitas merupakan kesahihan atau ketepatan suatu alat ukur. Artinya, suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur sesuatu yang seharusnya diukur dengan menggunakan alat tersebut, sehingga data yang dihasilkan bersifat valid.

Tujuan dilakukan uji validitas adalah untuk menguji seberapa besar tingkat ketepatan sebuah instrumen yang akan digunakan dalam penelitian. Uji validitas dilakukan dengan cara menganalisis setiap butir instrumen berupa validitas logis. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai validitas logis.

.11.1.1 Validitas Logis

Validitas logis merupakan hasil analisis kevalidan instrumen berdasarkan kelogisan atau penalaran. Suatu instrumen dianggap logis apabila muatan instru- men tersebut sesuai dengan materi pelajaran. Validitas logis dapat dilakukan den- gan usaha hati-hati melalui cara-cara yang benar sehingga menurut logika akan di- capai suatu tingkat validitas yang dikehendaki (Arikunto, 2013: 212). Secara lo- gis, validitas diuji dengan mencermati kesesuaian butir yang ditulis dengan kisi- kisinya, baik dilakukan sendiri oleh pengembang tes hasil belajar maupun dim- intakan pendapat kepada ahli (Purwanto, 2014: 136). Pengujian validitas logis di- lakukan oleh tiga penilai ahli yaitu Ika Ratnaningrum, S.Pd, M, Pd. (dosen pem- bimbing) dan Kholidah, S.Pd. (guru kelas IIA SDN Cangkring 02 Kabupaten Te- gal.

.11.1.2 Validitas Empiris

Arikunto (2012: 81), pengujian validitas empiris dilakukan dengan pengujian di lapangan untuk mengetahui hasilnya berdasarkan pengalaman penggunaan instrumen yang telah diuji validitas logisnya. Pengujian lebih lanjutnya yaitu dengan membandingkan kondisi instrumen yang bersangkutan dengan kriteria. Arikunto (2012: 85) menerangkan bahwa untuk mengetahui nilai

kesejajaran instumen tes dengan kriterianya, dapat menggunakan rumus korelasi product moment yang ditemukan oleh Pearson.

Instrumen diujicobakan kepada responden yang bukan responden sesungguhnya. Langkah ini bisa disebut dengan uji coba instrumen. Uji coba ini akan dilaksanakan kepada responden kelas II SDN Cangkring 1 Kabupaten Tegal.

Untuk mengetahui validitas item soal digunakan rumus korelasi product moment

dengan rumus :

NΣXY - (ΣX)(ΣY)

(

nΣX2-

(ΣX)2

)(nΣ Y

2- (ΣY)2) Keterangan:

rhitung : koefisien korelasi

n : banyaknya responden ∑Xi : jumlah skor item

∑Yi : jumlah skor total (seluruh item)

(Riduwan, 2015: 98)

Setelah data didapat dan ditabulasikan, pengujian validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan skor item instrumen dengan rumus Bivariate Pearson untuk lebih mudah menggunakan program aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 21. Apabila nilai rhitung lebih dari nilai rtabel dengan taraf signifikansi 5%, maka item

soal dinyatakan valid. Sebaliknya, apabila rhitung< rtabel, maka item rubrik

dinyatakan tidak valid. Tabel Interpretasi instrumen : Tabel 3.5. Interprestasi Instrumen

Besarnya nilai r Interpretasi 0,80 - 1,00

0,60 - 0,799

Sangat Tinggi Tinggi

0,40 - 0,599 0,20 - 0,399 0,00 - 0,199

Cukup Tinggi Rendah

Sangat Rendah (Tak Berkorelasi)

.11.2 Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi instrumen dapat diandalkan (Arikunto 2014: 221). Reabilitas menunjuk pada satu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang dapat dipercaya reliable menghasilkan data yang terpercaya. Apabila datanya memang sesuai kenyataan, maka diambil berapa kali pun akan tetap sama.

Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk menguji reliabilitas instrumen. Untuk memudahkan penelitian, peneliti program SPSS Versi 21 dalam menguji reabilitas instrument menggunakan metode Cronbach’s Alpha.

Ketentuan pengambilan keputusan dengan menggunakan batasan rtabel

dengan signifikansi 0,05 dan uji dua sisi. Jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan (rhitung ≥ rtabel) maka instrumen dinyatakan valid. Jika nilai korelasi

kurang dari batasan yang ditentukan (rhitung < rtabel) maka instrumen dinyatakan

tidak valid (Priyatno 2010: 97).

Dalam dokumen keefektifan model learning together berb (Halaman 91-96)