• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN : 2459-9743 | 33 d.Analisis, mencakup kemampuan merinc

suatu kesatuan ke dalam bagian – bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil.

e. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program. f. Evaluali, mencakup kemampuan

membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Misalnya, kemampuan menilai hasil ulangan.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomoterik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tigkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

3. Metode Demonstrasi

Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu petunjuk untuk melakukan sesuatu. Yang di maksud dengan metode demonstrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu pada siswa.

Tujuan dan kegunaan metode demonstrasi, antara lain:

a. Untuk memudahkan penjelasan sebab penggunaan bahasa lebih terbatas. b. Untuk membantu anak dalam memahami

dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian.

c. Untuk menghindari verbalisme. d. Cocok digunakan apabila akan

memberikan keterampilan tertentu.

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan selama siklus I, diperoleh hasil observasi seluruh minat belajar siswa diperoleh rata-rata prosentase minat belajar siswa pada siklus I: kerja sama 60%, keaktifan 70,83%, tanggung jawab 76,66%, rata-rata prosentase aktifitas siswa siklus I yaitu 69,16%.

Berdasarkan data tersebut minat belajar siswa tergolong kurang aktif. Berdasarkan catatan dan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung aktifitas siswa terpaku pada pola belajar “Duduk Dengar Catat Hafal” (DDCH). Hal ini terjadi pada saat guru menjelaskan dan bertanya pada siswa, mereka menjawab dengan ragu – ragu walaupun jawabannya terkadang benar, siswa masih nampak kurang berani mengemukakan pendapat atau menemukan ide-ide belum terbiasa melakuakn kerja sama kelompok. Data hasil observasi pada siklus I jelasnya sebagaimana pada grafik 1 dibwah ini :

Grafik 1

Minat Belajar Siswa pada Siklus 1

Hasil belajar yang diperoleh pada siklus I adalah siswa yang mendapat nilai 60 keatas sebanyak 15 siswa yaitu 37,50% dengan rata- rata nilai 54,00. Daftar hasil siklus I ada pada lampiran dan untuk lebih jelasnya seperti pada grafik 2 dibawah ini.

Grafik 2

Rerata Hasil Belajar pada Siklus I

Setelah selesai dilaksakan pembelajaran I, selanjutnya dilaksakan pembelajaran siklus II. Pada prinsipnya langkah-langkah pembelajaran siklus I, tetapi dalam hal ini sudah dilakukan perbaikan-perbaikan sebagaiman pada refleksi siklus I. Dari hasil observasi terhadap seluruh minat belajar siswa diperoleh rata-rata prosentase aktifitas minat belajar siswa pada

Nazemah | Upaya Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Matematika

34 | ISSN : 2459-9743

siklus II ; kerja sama 74,75%, keaktifan 76,50%,

tanggung jawab 74,75% dan rata-rata minat belajar 75,25%.

Berdasarkan data tersebut, minat belajar siswa tergolong aktif. Dan hasil analisis terhadap minat belajar siswa kelas VI mulai terbiasa belajar kelompok., timbulnya kepedulian dan kerja sama yang baik sesama anggota kelompok, munculnya keberanian untuk mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan mampu memberikan sanggahan atau komentar terhadap pendapat kelompok lain, sehingga dengan metode demonstrasi disimpulkan dapat membangkitkan minat belajar siswa. Dan untuk lebih jelasnya seperti gambar pada grafik 3 dibawah ini:

Grafik 3

Minat Belajar Siswa pada Siklus II

Hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus II adalah siswa yang mendapat nilai 60 keatas 39 siswa dari jumlah siswa 40 orang berarti 97,50% dengan rata-rata nilai 83,25. Perolehan data tersebut menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan kenaikan sekitar 60% dan rata-rata pada siklus II ini adalah 83,25. hal ini pula mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan perolehan nilai rata-rata pada siklus I yaitu dengan selisih 29,25. Daftar hasil tes siklus II ada pada lampiran. Dan untuk lebih jelasnya sebagaimana pada grafik 4 dibawah ini :

Grafik 4

Rerata Hasil Belajar pada Siklus II

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh rata-rata prosentase minat belajar siswa yaitu 69,16%. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikategorikan cukup aktif. Sedangkan hasil belajar yang diperoleh pada siklsu I dengan rata-rata nilai 54,00. Bedasarkan analisis yang dilakukan dengan menggunakna metode demonstrasi indikator keberhasilan yang ditargetkan pada siklus I dapat dikategorikan kurang berhasil masih perlu ada beberapa hal yang harus di tingkatkan lagi. Pada siklus I masih mengalami beberapa hambatan atau kendala yang cukup berarti, dimana kondisi belajar siswa yang dihapkan pada situasi masalah yang ountentik, untuk melakukan penyelidikan belum maksimal sebagaimana yang diharapkan.

Pada pembelajaran siklus II ini tampak kelihatan lebih antusias, minat belajarnya nampak dan lebih aktif bila dibandingkan dengan pertemuan pada siklus I, karena mereka telah diberi tugas untuk melakukan langsung demonstrasi cara pengolahan data. Pada siklus II ini diperoleh rata-rata minat belajar siswa sebesar 88,05, sedangkan hasil belajar diperoleh rata-rata sebesar 83,25. Hasil dari siklus II ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan yang di targetkan dapat dikategorikan berhasil, yakni nilai yang diperoleh siswa mengalami peningkatan yang cukup berarti bila dibandingkan dengan siklus I begitu juga dengan aktifitas belajar siswa tampak lebih pro aktif, hidup, efektif, dan efisien sehingga sasaran dan target tercapai dengan baik.

D. Kesimpulan

Berdasar hasil penelitian di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Dengan menggunakan metode

demonstrasi hasil observasi terhadap minat belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari kategori cukup aktif (69,16%) menjadi kategori sangat aktif (88,05%) ada selisih peningkatan 30,84%. Dengan demikian metode demonstrasi siswa mampu belajar mandiri, dapat mengembangkan keterampilan berfikir, dapat melakukan kerja sama dalam kelompok dan mampu mampu memproses informasi yang telah dimiliki untuk memecahkan masalah yang dihadapi.

b. Dengan menggunakan metode demonstrasi hasil belajar siswa adanya peningkatan dari setiap siklus yakni siklus

ISSN : 2459-9743 | 35