• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jadilah bersih secara moral

“Kamu Adalah Bait Allah”

3. Jadilah bersih secara moral

Baca dan bahaslah ayat-ayat yang dipilih dari 1 Korintus 3:16–17; 5; 6:9–20. • Paulus membandingkan tubuh kita dengan apa? (lihat 1 Korintus 3:16–17;

6:19–20). Menurut Anda mengapa ini merupakan perbandingan yang tepat? Hal-hal apa yang dapat mencemari tubuh kita? Apa yang hendaknya kita lakukan untuk memperlakukan tubuh kita sebagai bait suci?

• Dalam peringatannya terhadap banyak dosa serius pada masanya, Paulus menyertakan dosa seksual (1 Korintus 6:9). Apa hukum Allah mengenai moralitas seksual? (lihat A&P 42:23; 59:6).

Penatua Richard G. Scott berkata, “Keintiman seksual apa pun di luar ikatan pernikahan—maksud saya kontak yang disengaja dengan bagian tubuh yang kudus dan pribadi dari tubuh orang lain, dengan ataupun tanpa pakaian— merupakan suatu dosa dan dilarang oleh Allah. Adalah juga suatu pelanggaran untuk secara sengaja merangsang emosi-emosi ini di dalam diri Anda sendiri” (dalam Conference Report, Oktober 1994, 51; atau Ensign, Nopember 1994, 38). • Mengapa dosa seksual demikian serius? (lihat kutipan-kutipan berikut).

Apakah berkatnya kalau menjadi bersih secara moral?

Penatua Joseph B. Wirthlin mengajarkan, “Salah satu penipuan yang paling meresap di tahun-tahun belakangan ini ialah pemikiran bahwa amoralitas adalah wajar dan dapat diterima dan tidak memiliki akibat negatif. Dalam kenyataannya, amoralitas adalah alasan yang mendasari banyak penderitaan dan banyak masalah lainnya yang lazim dewasa ini, termasuk penyakit yang merajalela, aborsi, kehancuran keluarga, keluarga tanpa ayah, dan ibu yang diri mereka sendiri masih kanak-kanak” (dalam Conference Report, Oktober 1994, 100–101; atau Ensign, Nopember 1994, 76).

Penatua Boyd K. Packer mengajarkan, “[Setan] mengetahui bahwa kuasa untuk menciptakan ini bukanlah sesuatu yang secara tidak sengaja terjadi pada renca-na itu, melainkan kunci baginya. Dia mengetahui bahwa bila dia dapat memi-kat Anda untuk menggunakan kuasa ini sebelum waktunya, untuk mengguna-kannya terlalu cepat, atau untuk menyalahgunamengguna-kannya dalam cara apa pun, Anda mungkin bisa kehilangan kesempatan Anda bagi kemajuan kekal” (dalam Conference Report, April 1972, 137; atau Ensign, Mei 1972, 112). • Paulus menasihati para Orang Suci “jangan[lah] bergaul dengan orang-orang

cabul” (1 Korintus 5:9). Bagaimana nasihat ini berlaku bagi kita? (Bahaslah bagaimana teman dan jenis hiburan yang kita pilih dapat mempengaruhi hasrat dan kemampuan kita untuk bersih secara moral). Bagaimana kita dapat menghindari pengaruh yang tidak bermoral?

• Metode apa yang Setan gunakan dalam usahanya untuk membujuk kita bahwa ada pengecualian terhadap hukum moral Allah? (lihat kutipan di bawah ini). Bagaimana kita dapat mengatasi godaan-godaan ini? Jaminan apa yang diberikan 1 Korintus 10:13 ketika kita dengan keras berusaha mengatasi godaan untuk melakukan dosa seksual? Bagaimana Anda telah diberkati keti-ka Anda mencari bantuan Tuhan untuk melawan godaan?

Penatua Richard G. Scott berkata, “Setan menggoda seseorang untuk percaya bahwa ada tingkatan kontak jasmani yang diperkenankan antara dua orang yang menyetujuinya, yang mencari rangsangan emosi kuat yang dihasilkan-nya, dan bila dipertahankan dalam batasandihasilkan-nya, tidak ada kerusakan yang diakibatkannya. Sebagai seorang saksi Yesus Kristus, saya bersaksi itu adalah mutlak salah .... Putuskan apa yang mau dan tidak mau Anda lakukan. Ketika godaan timbul, janganlah mengubah standar Anda” (dalam Conference Report, Oktober 1994, 51; atau Ensign, Nopember 1994, 38).

• Janji apa yang ditawarkan oleh Kurban Tebusan Yesus Kristus kepada mereka yang bertobat dari dosa seksual? (lihat 1 Korintus 6:11; Yesaya 1:18; A&P 58:42).

Penutup Bersaksilah bahwa, seperti Paulus, para rasul dan nabi zaman kita melanjutkan untuk mengajarkan kepada kita apa yang hendaknya kita lakukan untuk tetap berada dalam batas yang telah Tuhan tentukan. Anda mungkin ingin memba-has dengan singkat satu ceramah konferensi terkini ketika nabi atau salah seo-rang rasul berbicara mengenai satu topik yang dibahas Paulus dalam suratnya kepada orang Korintus, seperti menghindari pertikaian, bersandar kepada Roh, atau mempertahankan kebersihan moral. Sebagaimana dianggap patut, bagikan pengalaman tentang bagaimana Anda telah diberkati ketika Anda menerapkan nasihat dari Paulus atau salah satu rasul atau nabi zaman akhir.

Gagasan Mengajar

Tambahan Bahan berikut melengkapi garis besar pelajaran yang disarankan. Anda mungkin ingin menggunakan satu atau kedua gagasan ini sebagai bagian dari pelajaran.

1. “Semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Korintus 2:9)

• Apakah hal paling indah atau menakjubkan yang pernah Anda lihat atau alami?

Suruhlah seorang anggota kelas membaca 1 Korintus 2:9. Bersaksilah bahwa berkat-berkat yang telah Allah persiapkan bagi kita bila kita mengasihi Dia dan mematuhi perintah-perintah-Nya adalah lebih menakjubkan daripada apa pun yang dapat kita bayangkan.

2. “Saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain” (1 Korintus 6:6)

Baca dan bahaslah 1 Korintus 6:1–8.

• Bagaimana cara banyak Orang Suci di Korintus menyelesaikan pertikaian mereka? (lihat 1 Korintus 6:1–8). Bagaimana hal ini menimbulkan perpecah-an yperpecah-ang lebih besar? Bagaimperpecah-ana masalah ini terlihat pula dewasa ini? Apa yang dapat kita pelajari dari nasihat Paulus?

Pelajaran

34

“Teguh Berpegang pada Ajaranyang Kuteruskan kepadamu”

1 Korintus 11–16

Tujuan Membantu anggota kelas menyadari pentingnya hidup sesuai dengan ajaran-ajaran Injil dan menerima tata cara-tata cara imamat.

Persiapan 1. Baca, renungkan, dan berdoalah mengenai tulisan suci berikut:

a. 1 Korintus 11:1–3, 11–12. Paulus mengajarkan tentang hubungan para suami dan istri dengan satu sama lain dan dengan Tuhan.

b. 1 Korintus 11:17–29. Paulus mengajarkan bahwa sakramen merupakan lambang dari pengurbanan Juruselamat dan hendaknya diambil dalam per-ingatan akan Dia.

c. 1 Korintus 12–14. Paulus mengajarkan bahwa ada banyak karunia rohani dan bahwa semuanya sama pentingnya bagi Gereja. Dia mengajarkan bahwa kasih amal adalah lebih penting daripada karunia atau sifat apa pun. Dia mengajarkan bahwa karunia rohani hendaknya digunakan agar bermanfaat bagi semua.

d. 1 Korintus 15. Paulus mengajarkan bahwa karena Yesus Kristus, kita akan dibangkitkan. Dia juga berbicara tentang pembaptisan bagi orang mati dan tentang tiga tingkat kemuliaan.

2. Bacaan tambahan: 3 Nefi 18:1–14; Moroni 7:44–48; 10:8–18; A&P 46:1–26; 76:50–119; 88:27–32, 95–102.

3. Bila gambar-gambar berikut tersedia, gunakanlah beberapa di antaranya dalam pelajaran untuk menggambarkan kasih amal: Menunggu Giliran Kita (62316), Berbagi Sepeda Roda Tiga (62317), Kesenangan Keluarga (62384), Memberkati yang Sakit (62342; Perangkat Gambar Seni Injil 613), Mengajar ke Rumah (Perangkat Gambar Seni Injil 614), Saling Melayani (Perangkat Gambar Seni Injil 615).

4. Saran untuk mengajar: Untuk mengajarkan Injil secara efektif, para pengajar membutuhkan karunia hati yang penuh pengertian. Untuk memahami kebu-tuhan anggota kelas dengan lebih baik, para pengajar hendaknya memiliki kasih amal dan dibimbing oleh Roh Kudus. Para pengajar hendaknya dengan penuh doa mempertimbangkan kebutuhan setiap anggota kelas dan cara memenuhi kebutuhan tersebut (lihat Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih

Mulia [36123 299], halaman 12–13, 31–39, 92, 98–99, 102). Pengembangan Pelajaran yang Disarankan Kegiatan Penarik Perhatian

Sebagaimana dianggap patut, gunakan kegiatan berikut atau satu kegiatan Anda sendiri untuk memulai pelajaran.

Tanyakan kepada anggota kelas apakah mereka mengetahui apa yang disebut tombol pengubah jalur kereta api itu. Gambarkanlah di papan tulis (seperti diperlihatkan di bawah ini), dan jelaskan bahwa sebuah tombol pengubah jalur adalah tempat pada rel kereta api di mana sebuah kereta api dapat diubah jalur-nya dari satu rel ke rel yang lain.

Bagikan pengalaman berikut yang diceritakan oleh Penatua Gordon B. Hinckley: “Bertahun-tahun yang lampau saya bekerja di kantor pusat dari salah satu jaringan rel kereta api kita. Pada suatu hari saya menerima telepon dari rekan saya di Newark, New Jersey, yang mengatakan bahwa sebuah kereta api penum-pang telah tiba tanpa gerbong bagasinya. Para penumpenum-pang amatlah marah. Kami mendapatkan bahwa kereta api itu telah dirangkai dengan benar di Oakland, Kalifornia, dan dikirimkan dengan benar ke St. Louis, yang darinya kereta api itu akan dibawa ke tempat tujuannya di pantai timur. Tetapi di halaman St. Louis, seorang petugas pengubah jalur yang ceroboh telah menggerakkan sebatang besi baja yang panjangnya hanya tiga inci [7.5 cm] saja. Sepotong baja itu adalah sebuah tombol pengubah jalur rel, dan ger-bong yang seharusnya tiba di Newark, New Jersey, berada di New Orleans, Louisiana, 1300 mil [2.092 km] jauhnya dari sana” (dalam Conference Report, Oktober 1972, 106–107; atau Ensign, Januari 1973, 91).

Ketika Anda telah menyelesaikan kisah itu, merujuklah pada tombol pengubah jalur di papan tulis dan ajukan pertanyaan berikut:

• Bagaimana suatu perubahan yang tampaknya demikian kecil memiliki dam-pak yang begitu besar pada lokasi kereta api tadi? Apa saja yang dapat menja-di tombol-tombol pengubah jalur dalam kehidupan kita? (Jawaban dapat meliputi peristiwa-peristiwa, keputusan-keputusan, pengetahuan baru, atau apa saja yang mengubah arah kehidupan kita. Tombol pengubah jalur dapat bersifat negatif bila menjauhkan kita dari kebenaran atau positif bila menem-patkan kita kembali di jalur yang benar).

Pasal-pasal terakhir dari surat Paulus yang pertama kepada orang-orang Korintus membahas empat tentang ajaran tombol pengubah jalur yang menyebabkan orang-orang Korintus telah meninggalkan kebenaran. Jelaskan bahwa ketika kita mempelajari ajaran-ajaran Paulus dalam pasal-pasal ini, kita dapat memperkuat tekad kita untuk mengikuti jalur kebenaran yang akan memimpin kita kepada Bapa kita di Surga.

Pembahasan dan Penerapan Tulisan Suci

Sewaktu Anda mengajarkan kisah-kisah tulisan suci berikut, bahaslah bagaima-na itu berlaku dalam kehidupan sehari-hari. Doronglah anggota kelas untuk membagikan pengalaman yang berkaitan dengan asas-asas tulisan suci.