• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saulus dipertobatkan dan dibaptiskan serta mulai mengajarkan Injil

Makin Bertambah”

4. Saulus dipertobatkan dan dibaptiskan serta mulai mengajarkan Injil

Baca dan bahaslah ayat-ayat yang dipilih dari Kisah para Rasul 8:1–3 dan

9:1–31. Jelaskan bahwa Saulus adalah orang Farisi yang dengan giat menganiaya para Orang Suci terdahulu. Dia hadir saat perejaman Stefanus (Kisah para Rasul 7:58) dan bertanggung jawab atas penahanan dan kematian dari banyak anggo-ta Gereja (Kisah para Rasul 8:3; 22:4). Namun, dia mengalami suatu proses per-tobatan yang ajaib dan menjadi seorang misionaris yang hebat.

• Apa yang membuat Saulus berubah dari seorang penganiaya Orang Suci men-jadi seorang hamba Allah yang hebat? (lihat Kisah para Rasul 9:1–9, 17). Tegaskan bahwa Saulus menjadi dipertobatkan ketika dia mendengar suara Tuhan. Bagaimana kita dapat mendengar suara Tuhan? (lihat A&P 1:38; 6:23; 8:2; 18:34–36). Bagaimana mendengarkan suara-Nya dapat membantu kita menjadi dipertobatkan?

Ingatkan anggota kelas bahwa pertobatan sering kali merupakan suatu penga-laman yang tenang dan bertahap, bukan suatu pengapenga-laman yang ajaib dan mendadak seperti yang dialami Saulus. Penatua Robert D. Hales berkata, “Kadang orang-orang dapat memiliki [pengalaman seperti yang dialami Saulus], tetapi pada umumnya, pertobatan terjadi dalam suatu kurun waktu ketika belajar, doa, pengalaman, dan iman membantu kita tumbuh dalam kesaksian dan pertobatan kita” (dalam Conference Report, April 1997, 111; atau Ensign, Mei 1997, 80).

• Penatua Ezra Taft benson berkata bahwa pertanyaan Saulus, “Tuhan, apa yang Engkau inginkan aku lakukan?” [dalam Kisah para Rasul 9:6, versi baha-sa Inggris] adalah pertanyaan paling penting yang dapat kita ajukan dalam kehidupan ini (dalam Conference Report, Oktober 1972, 53; atau Ensign, Januari 1973, 57). Mengapa begitu penting bagi kita untuk mengajukan pertanyaan ini? Bagaimana Anda telah diberkati ketika Anda tunduk pada kehendak Allah bagi Anda?

• Mengapa Ananias ragu untuk menemui Saulus? (lihat Kisah para Rasul

9:10–14). Mengapa Ananias pergi terlepas dari keraguannya? (lihat Kisah para Rasul 9:15–16). Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Ananias? (Jawaban dapat mencakup bahwa Allah dapat memberi kita keberanian untuk melaku-kan apa pun yang Dia minta dari kita dan bahwa kita hendaknya tidak per-nah menyerah dalam membantu seseorang bahkan seandainya dia tampak berada di luar batas jangkauan bantuan kerohanian).

• Apa yang Ananias lakukan bagi Saulus? (lihat Kisah para Rasul 9:17–18). Apa yang Saulus lakukan setelah dibaptiskan? (lihat Kisah para Rasul 9:19–22, 26–29). Apa tanggung jawab kita setelah kita dipertobatkan pada Injil Yesus Kristus? (lihat Lukas 22:32; Yohanes 8:31; Mosia 18:8–10; A&P 88:81).

Penutup Tegaskan bahwa kita, seperti Stefanus, Filipus, dan Saulus, hidup pada masa ketika Gereja sedang tumbuh dengan pesatnya. Bersaksilah bahwa Tuhan menginginkan agar setiap dari kita melayani dalam kerajaan-Nya sewaktu kerajaan-Nya tumbuh. Doronglah anggota kelas untuk mengenali dan menghargai beragam sifat, bakat, dan pengalaman yang dibawa setiap anggota cabang atau lingkungan ke dalam pelayanan Tuhan.

Gagasan Mengajar

Tambahan Bahan berikut melengkapi garis besar pelajaran yang disarankan. Anda mung-kin ingin menggunakan satu atau keduanya dari gagasan-gagasan ini sebagai bagian dari pelajaran.

1. “Adalah sulit bagimu untuk menendang tusukan” (Anak kalimat tambahan yang ada dalam Kisah para Rasul 9:5, versi bahasa Inggris)

• Suruhlah seorang anggota kelas membaca Kisah para Rasul 9:5. Jelaskan bahwa ayat yang sama, dalam versi bahasa Inggrisnya, memiliki anak kalimat tambahan “adalah sulit bagimu untuk menendang tusukan”. Apakah mak-sudnya “menendang tusukan”? (Menentang petunjuk atau pengarahan. Sebuah kayu tajam kadang digunakan untuk menusuk binatang untuk mem-buatnya bergerak lebih cepat atau ke arah tertentu. Bila seekor binatang menendang kayu ini sewaktu sedang ditusuk, hal tersebut akan semakin menyakiti binatang itu). Bagaimana tindakan Saulus sebelum menerima penglihatan berbahaya bagi dirinya sendiri? Bagaimana kita menyakiti diri sendiri ketika kita berjuang melawan kebenaran?

2. Kegiatan remaja

Tuliskan kata-kata berikut pada potongan kertas atau di papan tulis: Ananias,

wewenang, jahat, mata, Roh Kudus, terang, berkhotbah, selaput, termangu-mangu, kota, alat, suara.

Mintalah anggota kelas mempelajari Kisah para Rasul 9:1–22 dan menentukan pentingnya serta urutan dari kata-kata ini dalam kisah tentang pertobatan Saulus. Kemudian suruhlah mereka menceritakan kisah itu, dengan mengguna-kan semua kata yang ada.

Pelajaran

30

Membedakan Orang”“Allah Tidak

Kisah para Rasul 10–14; 15:1–35

Tujuan Membantu anggota kelas menyadari bahwa Injil adalah untuk semua orang dan bahwa Gereja dibimbing melalui wahyu yang berkesinambungan.

Persiapan 1. Baca, renungkan, dan berdoalah mengenai tulisan suci berikut:

a. Kisah para Rasul 10:1–11:18. Seorang malaikat menampakkan diri kepada Kornelius dalam sebuah penglihatan dan menyuruhnya memanggil Rasul Petrus. Petrus belajar dalam sebuah penglihatan bahwa Injil hendaknya dikhotbahkan kepada orang bukan Yahudi. Dia pergi ke Kaisarea untuk mengajar Kornelius beserta keluarga dan teman-temannya. Roh Kudus turun ke atas Kornelius dan lainnya, dan mereka dibaptiskan. Beberapa anggota Gereja mengkritik Petrus karena mengajar orang bukan Yahudi, tetapi ketika dia memberitahukan mimpinya, mereka menerimanya sebagai wahyu bagi Gereja.

b. Kisah para Rasul 12. Raja Herodes membunuh Yakobus dan menawan Petrus. Para Orang Suci berdoa untuk pembebasan Petrus, dan seorang malaikat Tuhan membebaskannya. Herodes ditampar oleh malaikat Tuhan dan mati. c. Kisah para Rasul 13–14. Saulus (sekarang dikenal sebagai Paulus) dan

Barnabas melakukan perjalanan misi mereka yang pertama, mendirikan Gereja di antara orang-orang bukan Yahudi di beberapa kota.

d. Kisah para Rasul 15:1–35. Beberapa Orang Suci Yahudi mengajarkan bahwa orang-orang bukan Yahudi yang menggabungkan diri dengan Gereja haruslah mematuhi Hukum Musa, termasuk penyunatan bagi mereka. Para Rasul menentukan bahwa ini tidaklah dituntut oleh Tuhan.

2. Bila sebuah peta perjalanan misionari Paulus yang pertama tersedia, Anda mungkin ingin menggunakannya dalam pelajaran.

3. Saran untuk mengajar: Penatua Gordon B. Hinckley mengatakan, “Para siswa Anda berhak menerima lebih dari sekadar pengetahuan Anda. Mereka berhak dan lapar terhadap inspirasi Anda. Mereka menginginkan sinar yang hangat dari hubungan pribadi. Ini senantiasa merupakan ciri khas dari seorang peng-ajar yang hebat” (dalam Conference Report, Oktober 1965, 52; atau

Improvement Era, Desember 1965, 1124). Dengan penuh doa pertimbangkan

bagaimana Anda dapat mengembangkan dan memperlihatkan kasih bagi setiap anggota kelas (lihat Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia [36123 299], halaman 12, 31–36). Pengembangan Pelajaran yang Disarankan Kegiatan Penarik Perhatian

Sebagaimana dianggap patut, gunakan kegiatan berikut atau satu kegiatan Anda sendiri untuk memulai pelajaran.

Berikan petunjuk berikut, satu demi satu, dan mintalah anggota kelas untuk menebak peristiwa penting apa yang dimaksudkannya dalam sejarah Gereja: 1. Wahyu

2. 8 Juni 1978

3. Presiden Spencer W. Kimball 4. Imamat

5. Pernyataan Resmi 2

Pernyataan Resmi 2 [saat ini belum tercetak dalam Ajaran dan Perjanjian edisi bahasa Indonesia] mencatat wahyu yang menjadikan imamat tersedia bagi semua anggota pria Gereja yang layak.

Bila anggota kelas ada yang ingat hari wahyu itu diumumkan, mintalah mereka untuk menguraikan perasaan mereka ketika mereka mengetahuinya.

• Siapa yang membuat imamat tersedia bagi semua anggota pria Gereja yang layak? (Tuhan). Bagaimana Tuhan membuat kehendak-Nya diketahui Gereja? (Dia mewahyukannya kepada nabi, yang kemudian mengumumkannya kepa-da anggota Gereja). Bagaimana wahyu ini mempengaruhi Gereja?

Jelaskan bahwa wahyu ini merupakan suatu contoh bagaimana Tuhan melan-jutkan untuk memimpin Gereja-Nya melalui wahyu. Pelajaran ini membahas wahyu serupa yang diberikan kepada para anggota Gereja tidak lama setelah Kebangkitan Yesus Kristus.

Pembahasan dan Penerapan Tulisan Suci

Sewaktu Anda mengajarkan bagian-bagian tulisan suci berikut, tekankan pen-tingnya wahyu yang berkesinambungan dari Tuhan kepada Gereja-Nya. Doronglah anggota kelas untuk membagikan kesaksian mereka mengenai wahyu yang berkesinambungan.

1. Petrus belajar dalam sebuah penglihatan bahwa Injil hendaknya