• Tidak ada hasil yang ditemukan

“Kami Adalah Saksi”

Kisah para Rasul 1–5

Tujuan Mengingatkan anggota kelas terhadap tanggung jawab mereka untuk menjadi saksi bagi Yesus Kristus dan membantu mereka melihat bagaimana karunia Roh Kudus membantu mereka melakukannya.

Persiapan 1. Baca, renungkan, dan berdoalah mengenai tulisan suci berikut:

a. Kisah para Rasul 1. Setelah melayani di antara para murid-Nya selama empat puluh hari, Tuhan yang telah bangkit naik ke surga. Matias terpilih untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan oleh Yudas dalam Kuorum Dua Belas Rasul.

b. Kisah para Rasul 2. Pada hari Pentakosta, para Rasul dipenuhi oleh Roh Kudus dan berbicara dalam banyak bahasa. Banyak yang mendengar mere-ka dipertobatmere-kan.

c. Kisah para Rasul 3–4. Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang yang lumpuh dan bersaksi bahwa orang itu disembuhkan melalui kuasa Yesus Kristus. Para Rasul berdoa dan menerima kuasa besar melalui Roh Kudus. d. Kisah para Rasul 5:12–42. Para Rasul melanjutkan untuk berkhotbah dan

menyembuhkan dengan kuasa yang besar. Mereka ditangkap dan dipenjara, tetapi dibebaskan kembali dari penjara oleh seorang malaikat. Mereka menyatakan kepada para imam kepala bahwa mereka lebih mematuhi Allah daripada manusia. Gamaliel menasihati orang Farisi untuk tidak membunuh para Rasul.

2. Bacaan tambahan: Markus 16:19–20; Lukas 24:49–53; Joseph Smith 2:21–25. 3. Bila gambar Kenaikan Yesus ke Surga (62497; Perangkat Gambar Seni Injil

236) tersedia, gunakanlah dalam pelajaran.

4. Bila Anda menggunakan kegiatan penarik perhatian, aturlah agar dua orang datang ke kelas sebelum pelajaran dimulai, sementara anggota kelas memper-siapkan diri. (Bila mungkin, mereka hendaknya orang-orang yang biasanya tidak menghadiri kelas Anda). Suruhlah mereka memasuki ruangan, melaku-kan sesuatu dengan cepat (misalnya, berbicara dengan Anda atau membawa sesuatu ke dalam ruangan), dan kemudian pergi. Mereka hendaknya tidak berbicara kepada anggota kelas atau menarik perhatian bagi diri mereka sendiri.

5. Saran untuk mengajar: Pengajar harus bersaksi bahwa apa yang mereka ajar-kan adalah benar. Bersaksilah tentang Yesus Kristus dan InjilNya kapan pun Roh mendorong Anda, bukan hanya pada akhir pelajaran. Memberikan kesaksian mendatangkan kekuatan pada pengajaran Anda (lihat Mengajar,

Pengembangan Pelajaran yang Disarankan

Kegiatan Penarik Perhatian

Sebagaimana dianggap patut, gunakan kegiatan berikut atau satu kegiatan Anda sendiri untuk memulai pelajaran.

Tanyakan kepada anggota kelas apakah mereka memperhatikan dua orang yang memasuki ruangan tadi dan kemudian pergi sebelum kelas dimulai (lihat bagi-an “Persiapbagi-an”). Bila ada bagi-anggota kelas ybagi-ang memperhatikbagi-an, mintalah mereka memberitahu apa yang mereka amati mengenai orang-orang itu, misalnya siapa mereka, apa yang mereka kenakan, dan apa yang mereka lakukan. Tegaskan bahwa anggota kelas yang melihat para tamu itu adalah saksi (bila tidak ada yang memperhatikan para tamu itu, ceritakan apa yang mereka lakukan dan jelaskan bahwa Anda adalah seorang saksi). Seseorang yang melihat atau meng-alami suatu peristiwa dan memberitahu orang lain mengenainya adalah seo-rang saksi.

Tanyakan kepada anggota kelas yang tidak melihat para tamu itu:

• Apakah Anda percaya apa yang dikatakan para saksi ini? Mengapa atau mengapa tidak?

Jelaskan bahwa pelajaran hari ini adalah mengenai para Rasul terdahulu, yang merupakan saksi bagi Yesus Kristus yang telah dibangkitkan. Ketika mereka ber-saksi mengenai diri-Nya, banyak orang percaya kepada mereka dan dibaptiskan ke dalam Gereja.

Pembahasan dan Penerapan Tulisan Suci

Sewaktu Anda mengajarkan bagian-bagian tulisan suci berikut, tekankan pada iman dan kuasa yang dengannya para Rasul bersaksi tentang Tuhan yang telah dibangkitkan. Bahaslah dengan anggota kelas bagaimana mereka juga dapat menjadi saksi bagi Yesus Kristus.

Jelaskan bahwa Kitab Kisah para Rasul adalah catatan Lukas mengenai peristiwa-peristiwa penting di Gereja selama kira-kira tiga puluh tahun setelah kehidupan fana Yesus Kristus. Lukas berbicara tentang empat puluh hari pelayanan Tuhan yang telah dibangkitkan dan Kenaikan-Nya ke surga.

1. Tuhan naik ke surga. Matias dipanggil untuk menjadi seorang Rasul.

Bahaslah Kisah para Rasul 1. Mintalah anggota kelas untuk membaca dengan keras ayat-ayat yang dipilih. Peragakan gambar Kenaikan ke Surga.

• Setelah Yesus dibangkitkan, Dia tinggal dengan para murid-Nya selama empat puluh hari, “berbicara … tentang Kerajaan Allah” (Kisah para Rasul 1:3). Sesaat sebelum Dia kembali kepada Bapa-Nya di Surga, apa yang dijanji-kan-Nya kepada para Rasul akan segera mereka terima? (lihat Kisah para Rasul 1:4–5; lihat juga Lukas 24:49. Tegaskan bahwa meskipun para Rasul telah mengalami pernyataan dari Roh Kudus, mereka belumlah menerima

karunia Roh Kudus).

• Apa yang Yesus katakan kepada para Rasul harus mereka lakukan setelah menerima karunia Roh Kudus? (lihat Kisah para Rasul 1:8). Bagaimana petun-juk ini dibandingkan dengan tanggung jawab yang diberikan kepada para

Rasul dewasa ini? (lihat A&P 107:23, 35). Bagaimana para Rasul memenuhi tanggung jawab ini di saat segera setelah Kebangkitan Yesus? (Simaklah, misalnya, beberapa pemberian kesaksian dengan penuh kuasa yang tercatat dalam Kisah para Rasul 2–5). Bagaimana para Rasul memenuhi tanggung jawab ini sekarang?

• Bagaimana karunia Roh Kudus membantu para Rasul dalam tanggung jawab mereka untuk menjadi saksi Yesus Kristus? (lihat Yohanes 15:26–27;

1 Korintus 12:3). Apa peran Roh Kudus dalam usaha kita untuk mengajarkan Injil? (lihat 2 Nefi 33:1; A&P 42:14).

• Ketika para Rasul memperhatikan Yesus naik ke surga, dua orang berpakaian putih berdiri di dekat mereka. Apa yang dikatakan kedua orang ini kepada para Rasul? (lihat Kisah para Rasul 1:10–11). Bersaksilah bahwa Kedatangan Kedua Kristus akan menjadi peristiwa yang harfiah, Kristus akan datang ke bumi untuk memulai Milenium dan memimpin bumi.

• Setelah kenaikan Tuhan ke surga, seorang Rasul baru dipilih untuk mengisi kekosongan dalam Kuorum yang ditinggalkan olehYudas. Bagaimana Matias dipilih sebagai Rasul baru? (lihat Kisah para Rasul 1:21–26). Bagaimana para Rasul dan pemimpin Gereja lainnya dipilih dewasa ini? (lihat Pasal-pasal Kepercayaan 1:5).

2. Pada hari Pentakosta, para Rasul dipenuhi oleh Roh Kudus.

Baca dan bahaslah ayat-ayat yang dipilih dari Kisah para Rasul 2. Jelaskan bahwa Hari Raya Pentakosta adalah suatu perayaan masa panen yang diseleng-garakan lima puluh hari setelah hari Raya Paskah. Orang Yahudi dari banyak bangsa datang ke Yerusalem untuk perayaan ini.

• Peristiwa penting apa yang terjadi pada hari Pentakosta, satu minggu setelah Kenaikan Juruselamat? (lihat Kisah para Rasul 2:1–4. Tegaskan bahwa ini menggenapi janji Tuhan dalam Yohanes 14:26, 15:26, dan 16:7–14 dan dalam Kisah para Rasul 1:5).

• Apa yang dilakukan para Rasul ketika mereka menerima Roh Kudus? (lihat Kisah para Rasul 2:4). Bagaimana reaksi orang-orang ketika mendengar para Rasul berbicara dalam berbagai bahasa? (lihat Kisah para Rasul 2:5–13). Bagaimana mengkhotbahkan Injil dewasa ini serupa dengan mengkhotbah-kannya pada hari Pentakosta? (lihat A&P 90:11; 100:5–8).

• Bagaimana tanggapan Petrus kepada mereka yang mencemooh para Rasul karena berbicara dalam bahasa-bahasa (lihat Kisah para Rasul 2:14–24, 36). Apa yang mengesankan bagi Anda dari tanggapan Petrus? Mengapa penting untuk memiliki kesaksian terhadap Yesus Kristus serta misi ilahi-Nya? Mengapa penting bagi kita untuk membagikan kesaksian kita dengan orang lain?

Bagaimana Roh Kudus dapat membantu kita membagikan kesaksian kita? • Bagaimana kesaksian Petrus mempengaruhi mereka yang mendengarnya?

(lihat Kisah para Rasul 2:37). Apa yang Petrus ajarkan kepada orang-orang yang mempercayai kesaksiannya? (lihat Kisah para Rasul 2:38). Mintalah ang-gota kelas membandingkan Kisah para Rasul 2:38 dengan pasal kepercayaan keempat dan 3 Nefi 27:19–20. Tegaskan bahwa asas dan tata cara dasar Injil selalu sama dalam setiap masa kelegaan.

• Kira-kira tiga ribu orang mempercayai perkataan Petrus dan dibaptiskan.

Bagaimana orang-orang ini memperlihatkan bahwa mereka telah dipertobatkan pada Injil Yesus Kristus? (lihat Kisah para Rasul 2:41–47. Tuliskan tanggapan anggota kelas di papan tulis). Apa yang dapat kita pelajari dari teladan mereka?

3. Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang yang lumpuh melalui kuasa Yesus Kristus.

Baca dan bahaslah ayat-ayat yang dipilih dari Kisah para Rasul 3–4. Anda mungkin ingin meminta seorang anggota kelas membaca dengan keras Kisah para Rasul 3:1–11.

• Meskipun Petrus dan Yohanes tidak memiliki uang untuk diberikan kepada orang yang lumpuh di gerbang bait suci, apa yang mereka miliki untuk dita-warkan kepadanya? Dengan kuasa apa orang itu dijadikan sembuh? (lihat Kisah para Rasul 3:6, 12–13, 16; 4:10). Bagaimana Anda telah merasakan kuasa penyembuhan Yesus Kristus dalam hidup Anda?

• Petrus menggunakan mukjizat ini sebagai kesempatan untuk bersaksi tentang Yesus Kristus (Kisah para Rasul 3:12–26; 4:5–12). Kesempatan apa yang kita miliki untuk bersaksi tentang Kristus? Bagaimana Anda telah diberkati sewak-tu Anda menjadi saksi (atau telah mendengar orang lain menjadi saksi) bagi Yesus Kristus?

• Bagaimana para imam dan orang Saduki menanggapi khotbah Petrus? (lihat Kisah para Rasul 4:1–3. Mereka menyuruh menangkap Petrus dan Yohanes). Bagaimana orang banyak menanggapi khotbah itu? (lihat Kisah para Rasul 4:4). Menurut Anda mengapa kedua kelompok ini menanggapi khotbah yang sama dengan demikian berbeda? Tanggapan kita terhadap perkataan para pemimpin Gereja mengungkapkan apa mengenai keadaan hati kita?

• Dengan orang yang telah disembuhkan berdiri di dekat mereka, para imam dan orang Saduki tidak dapat menyangkal bahwa sebuah mukjizat telah terja-di (Kisah para Rasul 4:13–14, 16). Karena mereka tidak memiliki alasan untuk menahan Petrus dan Yohanes, apa yang mereka lakukan sebagai gantinya? (lihat Kisah para Rasul 4:15–18. Tegaskan bahwa para pemimpin keagamaan Yahudi telah berharap bahwa Yesus dan ajaran-ajaran-Nya akan dilupakan setelah Penyaliban. Ketika para Rasul terus mengajarkan Injil Yesus Kristus, para pemimpin Yahudi berusaha untuk menghentikan mereka).

• Bagaimana Petrus dan Yohanes menanggapi tuntutan para imam dan orang Saduki agar mereka berhenti mengkhotbahkan Injil? (lihat Kisah para Rasul 4:19–20). Apa saja keadaan dalam hidup Anda yang mungkin membutuhkan keberanian serupa dalam menjadi saksi bagi Yesus kristus?

• Setelah Petrus dan Yohanes dibebaskan, mereka kembali kepada para anggota Gereja dan berdoa bersama mereka (Kisah para Rasul 4:23–30). Apa yang mereka mohon dalam doa itu? (lihat Kisah para Rasul 4:29–30). Apa yang ter-jadi sebagai akibat dari doa ini dan tindakan para Rasul sesudahnya? (lihat Kisah para Rasul 4:31–35; 5:12–16).

4. Para Rasul melanjutkan untuk berkhotbah dan menyembuhkan dengan kuasa yang besar.

Baca dan bahaslah ayat-ayat yang dipilih dari Kisah para Rasul 5:12–42. • Ketika para Rasul melanjutkan untuk berkhotbah dan melakukan mukjizat,

para imam dan orang Saduki melemparkan mereka ke dalam penjara (Kisah para Rasul 5:17–18). Bagaimana mereka dibebaskan dari penjara? (lihat Kisah para Rasul 5:19–20). Apa yang mereka lakukan setelah dibebaskan? (lihat Kisah para Rasul 5:21, 25). Mengapa para Rasul terus mengkhotbahkan Injil bahkan setelah dipenjara? (lihat Kisah para Rasul 5:29–32).

• Nasihat apa yang Gamaliel berikan kepada para pemimpin Yahudi yang ingin membunuh para Rasul? (lihat Kisah para Rasul 5:33–39). Pengalaman apa yang telah memperlihatkan kepada Anda kebenaran dari perkataan Gamaliel? • Perubahan apa yang ditimbulkan oleh karunia Roh Kudus dalam diri para

Rasul? (Bandingkan Matius 26:47–56, 69–75 dengan Kisah para Rasul 4:5–21; 5:17–18, 26–42). Bagaimana teladan para Rasul mengilhami kita untuk men-jadi saksi mengenai kebenaran?

Penutup Jelaskan bahwa setelah para Rasul menerima karunia Roh Kudus, mereka men-jadi saksi-saksi Yesus Kristus yang penuh kuasa. Sementara para Rasul memiliki panggilan khusus sebagai para saksi Kristus, setiap anggota Gereja juga memiliki tanggung jawab untuk bersaksi tentang Kristus. Ketika kita mengikuti bisikan Roh, iman kita akan meningkat, kepekaan kita terhadap Roh akan tumbuh, dan kita akan menjadi saksi-saksi yang lebih efektif bagi Tuhan Yesus Kristus.

Gagasan Mengajar

Tambahan Bahan berikut melengkapi garis besar pelajaran yang disarankan. Anda mung-kin ingin menggunakan satu atau lebih dari gagasan-gagasan ini sebagai bagian dari pelajaran.

1. Pernyataan Roh Kudus saat pendedikasian Bait Suci Kirtland

Jelaskan bahwa suatu pencurahan Roh seperti yang terjadi dalam Kisah para Rasul 2:1–4 terjadi saat pendedikasian Bait Suci Kirtland tanggal 27 Maret 1836. Suruhlah seorang anggota kelas membaca dengan keras A&P 109:36–37, bagian dari doa pendedikasian ketika Nabi Joseph Smith memohon suatu pencurahan seperti itu. Kemudian suruhlah seorang anggota kelas lainnya membaca pernya-taan berikut, yang menjelaskan bagaimana permohonan itu dikabulkan:

Nabi Joseph Smith berkata bahwa pada suatu pertemuan malam pada hari Bait Suci Kirtland didedikasikan “Brother George A. Smith berdiri dan mulai bernu-buat, ketika sebuah suara terdengar bagaikan suara angin keras yang menerpa, yang mengisi Bait Suci, dan semua yang hadir serentak bangkit, tergerak oleh suatu kuasa yang tak terlihat; banyak yang mulai berbicara dengan karunia lidah dan bernubuat; yang lainnya melihat penglihatan yang agung; dan saya melihat Bait Suci dipenuhi dengan para malaikat, kenyataan tersebut saya sam-paikan kepada yang hadir. Orang-orang yang tinggal di sekitar sana datang ber-lari bersama (mendengar suara yang aneh di dalam, dan melihat sebuah terang yang benderang bagaikan pilar api yang bertengger pada Bait Suci), dan takjub akan apa yang terjadi” (History of the Church, 2:428).

2. “Waktu pemulihan segala sesuatu” (Kisah para Rasul 3:21)

Suruhlah seorang anggota kelas membaca Kisah para Rasul 3:20–21.

• Apa yang Petrus ramalkan ketika dia menubuatkan suatu “pemulihan segala sesuatu”? (Dia meramalkan pemulihan zaman akhir dari Injil Yesus Kristus melalui Nabi Joseph Smith).

3. “Segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama” (Kisah para Rasul 4:32)

Bahaslah Kisah para Rasul 4:32–5:11. Jelaskan bahwa para anggota Gereja zaman dahulu meyakini bahwa “segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama” (Kisah para Rasul 2:44; lihat juga Kisah para Rasul 4:32; 34–37). Mereka menguduskan segala milik mereka agar kebutuhan setiap orang dapat dipenuhi. (Anda mungkin ingin membandingkan ini dengan kota Henokh [Musa 7:18], keturunan Lehi [4 Nefi 1:1–3], dan para anggota Gereja terdahulu pada masa kelegaan ini [A&P 42:30–34]).

• Bagaimana Barnabas menanggapi sistem pengudusan harta milik ini? (lihat Kisah para Rasul 4:36–37). Bagaimana Ananias dan Safira melanggar sistem ini? (lihat Kisah para Rasul 5:1–2). Apa yang Petrus katakan kepada Ananias dan Safira mengenai tindakan mereka? (lihat Kisah para Rasul 5:3–4, 8–9). Bagaimana kita dapat memastikan bahwa kita jujur terhadap Allah? • Meskipun kita tidak hidup di bawah sistem resmi pengudusan, apa yang

diminta untuk kita berikan kepada Allah atau kita bagikan dengan orang lain? (lihat Omni 1:26; Mosia 4:16; A&P 4:2; 119:4 untuk beberapa contoh). Bagaimana kita kadang-kadang “menahan sebagian”?

Penatua Neal A. Maxwell berkomentar:

“Ananias dan Safira … ‘menahan’ sebagian daripada menguduskan segala milik mereka (lihat Kisah para Rasul 5:1–11). Beberapa orang tidak akan per-nah menjual Yesus untuk tiga puluh keping perak, tetapi mereka juga tidak mau memberikan kepada-Nya segala milik mereka!

… Kita cenderung untuk berpikir mengenai pengudusan hanya dalam batasan hak milik dan uang. Tetapi ada begitu banyak cara untuk menahan sebagian. Seseorang mungkin memberikan uang dan waktu namun menahan bagian yang cukup besar dari dirinya. Seseorang dapat membagikan bakatnya secara terbuka namun secara pribadi mempertahankan suatu rasa kesombongan tertentu. Seseorang mungkin menahan diri dari berlutut di hadapan takhta Allah, namun membungkuk menghormat kepada kelompok teman sebaya tertentu. Seseorang mungkin menerima sebuah panggilan Gereja tetapi hatinya lebih tertaut pada memperoleh peranan tertentu di dunia” (dalam Conference Report, Oktober 1992, 90; atau Ensign, Nopember 1992, 66). • Bagaimana kita dapat mengatasi kecenderungan untuk “menahan sebagian”?

Berkat-berkat apa yang dapat datang dari memberikan segala milik kita kepa-da Tuhan?

4. Kegiatan Remaja

Pengajar remaja mungkin ingin menggunakan proses “pelatihan bertanya” dalam bagian-bagian dari pelajaran ini. Mintalah anggota kelas untuk berusaha menentukan topik pelajaran dengan mengajukan pertanyaan yang dapat Anda jawab dengan “ya” atau “tidak”.

Pelajaran

29