• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yesus mengajarkan sebuah hukum yang lebih tinggi daripada Hukum Musa

Menanggung Penyakit Kita”

3. Yesus mengajarkan sebuah hukum yang lebih tinggi daripada Hukum Musa

Bahaslah Matius 5:17–48. Ajaklah anggota kelas untuk membaca dengan keras ayat-ayat yang dipilih.

• Yesus berkata bahwa Dia datang untuk menggenapi Hukum Musa, bukan untuk meniadakannya (Matius 5:17–18). Bagaimana Dia menggenapi Hukum Musa?

Jelaskan bahwa Hukum Musa telah “diberikan kepada anak-anak Israel, … karena mereka adalah bangsa yang keras kepala, cepat untuk berbuat jahat dan lambat untuk mengingat Tuhan Allah mereka”. Hukum Musa adalah “sebuah hukum perbuatan dan tata cara … yang harus [bangsa Israel] taati secara kukuh dari hari ke hari, untuk tetap mengingatkan mereka akan Allah serta tugas mereka terhadapNya” (Mosia 13:29–30). Mereka yang memahami hukum “menanti-nantikan dengan ketabahan kepada Kristus, sampai hukum itu digenapi. Karena, untuk maksud inilah hukum itu diberikan” (2 Nefi 25:24–25).

Juruselamat menggenapi Hukum Musa sewaktu Dia menebus dosa-dosa kita (Alma 34:13–16). Setelah Kurban Tebusan, orang-orang tidak lagi diperintah-kan untuk membuat kurban persembahan binatang, yang telah diminta seba-gai bagian dari Hukum Musa untuk menunjuk pada Kurban Tebusan Yesus Kristus. Melainkan, orang-orang diperintahkan untuk “mempersembahkan sebagai kurban … hati yang patah dan jiwa yang penuh sesal” (3 Nefi 9:20; lihat juga ayat 19).

• Yesus berkata bahwa kesalehan [hidup keagamaan] para murid-Nya hendaknya “lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi” (Matius 5:20). Apa yang kurang dari “hidup keagamaan” para ahli Taurat dan orang Farisi? (Mereka hanya memusatkan pada penampilan luar dari sebuah hukum dan melalaikan kepentingan kesetiaan lahiriah. Seandainya mereka telah mematuhi hukum sebagaimana diberikan, mereka tentunya akan mengenali Yesus sebagai Mesias).

Di sisi kiri atas papan tulis, tulislah Kamu telah mendengar yang difirmankan. Jelaskan bahwa dalam Khotbah di Bukit, Yesus menggunakan perkataan ini sewaktu merujuk pada perintah-perintah yang merupakan bagian dari Hukum Musa. Di sisi kanan atas papan tulis, tulislah Tetapi Aku berkata kepadamu. Tegaskan bahwa Yesus menggunakan perkataan ini sewaktu mengajar murid-murid-Nya mengenai hukum-Nya yang lebih tinggi.

• Dalam Matius 5:21, hukum kuno apa yang dirujuk Yesus? (Tulislah Jangan

membunuh di bawah Kamu telah mendengar yang difirmankan). Apa hukum

yang lebih tinggi yang Yesus berikan mengenai perintah ini? (lihat Matius 5:22. Tulislah Janganlah marah di bawah Tetapi Aku berkata kepadamu. Bagaimana perintah untuk menghindari kemarahan merupakan hukum yang lebih tinggi daripada perintah yang melarang pembunuhan?

Bagaimana perasaan marah mempengaruhi hubungan kita dengan Allah? Apa yang dapat kita lakukan untuk mengendalikan perasaan marah dan berusaha menghilangkannya dari kehidupan kita?

• Juruselamat berbicara mengenai membawa “persembahan … di atas mezbah”, mengacu pada kebiasaan kuno untuk membawa persembahan kurban ke atas mezbah (Matius 5:23). Apa yang Yesus katakan hendaknya dilakukan para murid-Nya bila mereka memiliki perasaan marah sewaktu mereka bersiap diri untuk membawa persembahan ke atas mezbah? (lihat Matius 5:23–24). Bagaimana ini bisa diterapkan pada diri kita?

• Apa yang seharusnya kita lakukan sewaktu seseorang melukai perasaan kita? (lihat Matius 5:24; 18:15; A&P 64:8–11). Apa bahayanya menantikan seseo-rang yang telah melukai hati kita untuk meminta pernyataan maaf kita? • Dalam Matius 5:27, hukum kuno apa yang dirujuk Yesus? (Tulislah Jangan

ber-zina di bawah Kamu telah mendengar yang difirmankan). Hukum apa yang Yesus

berikan untuk menggantikan perintah ini? (lihat Matius 5:28. Tulislah Hindari

pikiran penuh nafsu di bawah Tetapi Aku berkata kepadamu). Apa saja akibat dari

pikiran yang tidak bersih? (lihat Mosia 4:30; Alma 12:14; A&P 63:16). Apa yang dapat kita lakukan untuk menjaga agar pikiran kita tetap murni?

• Terjemahan Joseph Smith menyatakan bahwa mata dan tangan yang disebut-kan dalam Matius 5:29–30 melambangdisebut-kan dosa. Apa yang diajardisebut-kan ayat-ayat ini mengenai bagaimana kita hendaknya menangani dosa-dosa kita?

• Sebagaimana dicatat dalam Matius 5:33, bagaimana orang-orang zaman Perjanjian Lama mengisyaratkan bahwa mereka mengatakan kebenaran? (Tulislah Bersumpahlah di depan Tuhan di bawah Kamu telah mendengar yang

difirmankan). Hukum apa yang Yesus berikan untuk menggantikan kebiasaan

ini? (lihat Matius 5:34–37. Bacalah pernyataan berikut oleh Penatua Bruce R. McConkie. Kemudian tulislah Peganglah kata-katamu di bawah Tetapi Aku

berkata kepadamu).

Penatua Bruce R. McConkie berkata, “Di bawah Hukum Musa bersumpah sudah demikian lazimnya dan mencakup situasi yang demikian beragam sehingga, pada praktiknya, hanya ada sedikit kebenaran yang menyertai per-nyataan yang tidak dibuat dengan sumpah .... Di bawah hukum Kristus yang sempurna, perkataan setiap orang merupakan ikrarnya, dan semua pernyata-an ypernyata-ang diucapkpernyata-an adalah sama benarnya seolah sebuah sumpah menyertai setiap kata yang diucapkan” (The Mortal Messiah, 4 jilid [1979–1981], 2:140).

• Dalam Matius 5:38, hukum kuno apa yang dirujuk Yesus? (Tulislah Mata ganti

mata di bawah Kamu telah mendengar yang difirmankan. Jelaskan bahwa “mata

ganti mata” berarti bahwa seseorang yang mencederai orang lain dapat menerima cedera yang sama sebagai hukuman; lihat Imamat 24:17–21). Perintah apa yang menggantikan hukum ini? (lihat Matius 5:39–40. Tulislah

Berikan pipi lainnya di bawah Tetapi Aku berkata kepadamu). Asas-asas apa yang

Yesus ajarkan ketika Dia berbicara mengenai memberikan pipi yang lain kepada seseorang yang menampar kita dan memberikan jubah kita kepada seseorang yang mengambil baju kita?

• Dalam Matius 5:43, kebiasaan kuno apa yang dirujuk Yesus? (Tulislah

Kasihilah sesamamu dan bencilah musuhmu di bawah Kamu telah mendengar yang difirmankan). Perintah apa menggantikan kebiasaan ini? (lihat Matius

5:44–47. Tulislah Kasihilah musuhmu di bawah Tetapi Aku berkata kepadamu). Bagaimana kita dapat mengembangkan kasih bagi musuh kita? (lihat Moroni 7:47–48 sebagai satu contoh). Bagaimana hidup kita akan berubah sewaktu kita mengasihi musuh kita? Bagaimana hidup mereka dapat berubah? Bila Anda menggunakan kegiatan penarik perhatian, mintalah anggota kelas untuk melihat ke papan tulis dan menuliskan ajakan dalam Matius 5:17–47 yang amat membantu bagi mereka.

• Bagaimana kita harus memahami perintah Juruselamat bahwa kita harus menjadi sempurna? (Sebuah terjemahan lainnya bagi kata sempurna dalam bahasa Yunani adalah lengkap, rampung, sepenuhnya terkembang). Bagaimana perintah untuk menjadi sempurna dapat memotivasi kita, daripada membuat kita frustasi?

Presiden Joseph Fielding Smith berkata:

“Saya percaya yang Tuhan maksudkan ketika Dia mengatakan bahwa kita hendaknya sempurna, seperti Bapa kita di Surga adalah sempurna. Hal itu tidak akan datang sekaligus, tetapi baris demi baris, ajaran demi ajaran, teladan demi teladan, dan bahkan demikian pun tidak selama kita hidup dalam kehidupan fana ini, karena kita akan perlu pergi bahkan ke balik kubur sebelum kita mencapai kesempurnaan itu dan menjadi seperti Allah. Tetapi di sini kita meletakkan dasarnya. Di sini adalah tempat kita diajarkan kebenaran sederhana ini dari Injil Yesus Kristus, dalam keadaan pencobaan ini, untuk mempersiapkan kita bagi kesempurnaan itu. Adalah kewajiban kita untuk menjadi lebih baik hari ini daripada kemarin, dan lebih baik besok daripada hari ini .... Bila kita mematuhi perintah-perintah Tuhan, kita berada di jalan menuju kesempurnaan itu” (Doctrines of Salvation, dikumpulkan oleh Bruce R. McConkie, 3 jilid [1954–1956], 2:18–19; lihat juga A&P 93:11–14, 19–20).

• Bagaimana Kurban Tebusan Juruselamat membantu kita mencapai kesempur-naan itu? (lihat Moroni 10:32–33; A&P 76:68–70). Bagaimana ajaran-ajaran dalam Khotbah di Bukit membantu kita “datang ... kepada Kristus dan [men]jadi sempurna di dalam Dia”?

Penutup Bersaksilah bahwa ajaran-ajaran dalam Khotbah di Bukit membantu kita “datang ... kepada Kristus dan [men]jadi sempurna di dalam Dia” (Moroni 10:32). Doronglah anggota kelas untuk menerapkan ajaran-ajaran itu dalam kehidupan mereka. Bila Anda menggunakan kegiatan penarik perhatian, mintalah anggota kelas untuk memperhatikan ajakan-ajakan yang telah mereka tuliskan dan untuk memilih satu atau dua yang ingin mereka perhatikan selama minggu mendatang.

Gagasan Mengajar

Tambahan Bahan berikut melengkapi garis besar pelajaran yang disarankan. Anda mung-kin ingin menggunakan satu atau lebih dari gagasan-gagasan ini sebagai bagian dari pelajaran.

1. “Suatu jalan yang lebih unggul” (Eter 12:11)

Undanglah beberapa anggota kelas untuk datang ke kelas dan siap untuk bagikan gagasan tentang bagaimana ajaran-ajaran dalam Matius 5 dapat mem-bantu mereka di rumah, di sekolah, atau di tempat kerja.