• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yesus mengutuk pohon ara yang tak berbuah, sebuah lambang kemunafikan

“Ia Telah Hilang dan Didapat Kembali”

1. Yesus mengutuk pohon ara yang tak berbuah, sebuah lambang kemunafikan

yang tulus untuk melayani dan mematuhi Yesus Kristus, yang didorong oleh kasih bagi Dia dan iman Nya, akan membawa kita lebih dekat kepada-Nya serta meningkatkan kasih dan iman kita.

Gagasan Mengajar

Tambahan Bahan berikut melengkapi garis besar yang disarankan. Anda mungkin ingin menggunakan satu atau lebih dari gagasan-gagasan ini sebagai bagian dari pel-ajaran.

1. Yesus mengutuk pohon ara yang tak berbuah, sebuah lambang kemunafikan

Baca dan bahaslah Matius 21:17–22. Jelaskan bahwa sebuah lambang lain bagi kemunafikan adalah pohon ara yang Yesus lihat dalam perjalanan-Nya menuju Yerusalem.

• Apa yang Yesus lakukan sewaktu Dia mendapati bahwa pohon itu memiliki banyak daun tetapi tidak berbuah? (lihat Matius 21:19). Bagaimanakah pohon ara itu seperti orang yang munafik?

Penatua James E. Talmage menjelaskan, “[Pohon itu] menjadi sasaran dari kutukan-Nya dan topik dari wacana pengajaran Tuhan, karena, dengan memiliki daun, pohon itu menyembunyikan kemandulannya Seandainya masuk akal untuk menganggap bahwa pohon itu memiliki hak pilihan moral, kita akan perlu menyatakannya sebagai sesuatu yang munafik; keman-dulannya disertai dengan kelimpahannya dalam dedaunan menjadikannya sejenis dengan kemunafikan manusia” (Jesus the Christ, edisi Ke-3 [1916], 527).

2. Penyajian video

Segmen kedua dari “Tradisi Perjanjian Baru”, bagian dari Penyajian Video

Perjanjian Baru (53914), menjelaskan mengenai orang Yahudi yang

mengguna-kan tali sembahyang dan jumbai-jumbai. Bila Anda tidak menayangmengguna-kan bagian tersebut dalam pelajaran 9, Anda dapat menayangkannya saat ini untuk mem-bantu anggota kelas memahami Matius 23:5 (“mereka memakai tali sembah-yang sembah-yang lebar dan jumbai sembah-yang panjang”). Bahaslah bagaimana benda-benda ini melambangkan kemunafikan para ahli Taurat dan orang Farisi.

3. “Mereka lebih suka akan kehormatan manusia” (Yohanes 12:43)

• Yohanes mencatat bahwa banyak orang yang percaya kepada Yesus tidak mau mengakui kepercayaan mereka karena “mereka lebih suka akan kehormatan manusia daripada kehormatan Allah” (Yohanes 12:42–43). Bagaimana kita kadang-kadang menjadi terlalu memikirkan untuk menerima “kehormatan manusia”? Apa akibat dari mencari “kehormatan manusia”? Bagaimana kita dapat mengatasi hasrat untuk mencari pujian dan penghargaan dari orang lain? (lihat A&P 82:19; 88:67).

Pelajaran

21

“Apakah Tanda

Kedatangan-Mu?”

Joseph Smith 1 (Matius 24)

Tujuan Membantu anggota kelas mengenali tanda-tanda yang akan mendahului Kedatangan Kedua Juruselamat dan untuk mendorong para anggota untuk mempersiapkan diri mereka sendiri bagi peristiwa besar ini.

Persiapan 1. Baca, renungkan, dan berdoalah mengenai tulisan suci berikut:

a. Joseph Smith 1:1–20 (Matius 24:1–5, 9–13, 15–22). Yesus meramalkan penghancuran Yerusalem yang akan datang.

b. Joseph Smith 1:21–55 (Matius 24:6–8, 14, 23–51). Yesus menguraikan tanda-tanda yang akan mendahului Kedatangan-Nya yang Kedua dan mengajarkan bagaimana para orang pilihan-Nya dapat mempersiapkan diri bagi kedatangan-Nya.

2. Bacaan tambahan: Markus 13; Lukas 21:5–38; Ajaran dan Perjanjian 45:15–55. 3. Bila gambar Kedatangan Kedua (62562; Perangkat Gambar Seni Injil 238)

tersedia, gunakanlah dalam pelajaran.

4. Saran untuk mengajar: Panggilan untuk mengajar tidaklah mengharuskan Anda mengetahui segalanya tentang Injil, karena itu Anda hendaknya tidak merasa malu bila seorang anggota kelas mengajukan pertanyaan yang tidak dapat Anda jawab. Daripada membuat-buat jawaban, akuilah bahwa Anda tidak tahu dan tawarkan untuk menemukan sebuah jawaban.

Pengembangan Pelajaran yang Disarankan

Kegiatan Penarik Perhatian

Sebagaimana dianggap patut, gunakan kegiatan berikut atau satu kegiatan Anda sendiri untuk memulai pelajaran.

Mintalah anggota kelas memandang ke luar jendela dan mengamati langit. Bila tidak ada jendela di ruang kelas, tanyakan kepada anggota kelas bagaimana keadaan cuaca ketika mereka tiba di Gereja. Kemudian buatlah sebuah ramalan [prakiraan] yang tidak masuk akal tentang cuaca itu. Misalnya, bila langit cerah dan panas di luar, ramalkan bahwa akan turun salju dalam beberapa jam. Bila dingin dan hujan di luar dan tampaknya hujan akan terus turun beberapa waktu, ramalkan bahwa akan panas dan kering di luar dalam lima menit. Tanyakan kepada anggota kelas apa pendapat mereka tentang ramalan Anda. Setelah mereka memberi komentar, ajukan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apa ramalan Anda tentang cuaca dalam beberapa jam mendatang? Apa yang

membantu Anda membuat ramalan itu?

• Bagaimana tanda-tanda dari keadaan cuaca mendatang dapat mempengaruhi hal-hal yang kita lakukan? (Jawaban dapat mencakup bahwa kita sering

membuat persiapan yang didasarkan pada tanda-tanda ini. Misalnya, kita mungkin membuat rencana untuk kegiatan di luar rumah ketika tampaknya cuaca akan menyenangkan, atau kita mungkin membuat persiapan khusus untuk menghadapi badai yang dahsyat).

Tegaskan bahwa meramalkan cuaca adalah satu situasi ketika kita bersandar pada tanda-tanda untuk membantu kita mempersiapkan diri bagi peristiwa-peristiwa mendatang. Bila kita memperhatikan tanda, akan mengurangi kemungkinan kita terperangkap dalam keadaan tidak siap. Demikian pula, memperhatikan tanda-tanda Kedatangan Kedua Yesus Kristus dapat membantu kita mempersiapkan diri bagi peristiwa besar itu. Pelajaran ini membahas bebe-rapa tanda yang Yesus nubuatkan akan mendahului Kedatangan-Nya yang Kedua. (Anda mungkin ingin menegaskan bahwa suatu ramalan memerinci sesuatu yang mungkin terjadi, sedangkan sebuah nubuat memerinci sesuatu yang akan terjadi. Sebuah ramalan tentang cuaca mungkin bisa keliru, tetapi nubuat-nubuat tentang Kedatangan Kedua semuanya akan digenapi).

Pembahasan dan Penerapan Tulisan Suci

Ketika Anda mengajarkan bagian-bagian tulisan suci berikut, bantulah anggota kelas memahami bahwa Tuhan telah menubuatkan keterangan untuk meno-long kita mempersiapkan diri untuk Kedatangan-Nya yang Kedua. Terlepas dari kesengsaraan-kesengsaraan di zaman akhir, kita dapat menantikan dengan sukacita peristiwa besar ini.

Jelaskan bahwa Matius 24 berisikan nubuat Juruselamat tentang penghancuran Yerusalem dan tentang KedatanganNya yang Kedua. Dalam perjalanan waktu, ayat-ayat dalam pasal ini telah diubah dan diganti susunannya, sehingga kadang membuat sulit untuk memahami peristiwa mana yang diuraikan oleh ayat tertentu. Untungnya, sebagai bagian dari terjemahannya yang diilhami dari Alkitab, Joseph Smith memperjelas kedua nubuat itu dan memulihkan keterangan tambahan. Terjemahannya yang diilhami dari Matius 24 didapat-kan dalam Joseph Smith 1 dalam Mutiara yang Sangat Berharga.

Gunakan catatan Joseph Smith 1 sewaktu Anda membahas ajaran-ajaran dan asas-asas dalam pelajaran ini. Peragakan gambar Kedatangan Kedua selama pel-ajaran.