• Tidak ada hasil yang ditemukan

Orang-orang Kudus”

Roma

Tujuan Mengingatkan anggota kelas bahwa mereka adalah anak-anak Allah dan men-dorong mereka untuk hidup layak akan warisan ilahi mereka.

Persiapan 1. Baca, renungkan, dan berdoalah mengenai tulisan suci berikut:

a. Roma 2–5. Paulus mengajarkan bahwa semua orang dibenarkan karena iman kepada Yesus Kristus, yang diperlihatkan melalui perbuatan benar. b. Roma 6; 8. Paulus mengajarkan bahwa anak-anak Allah dapat dilahirkan

kembali dan menjadi pewaris bersama Kristus.

c. Roma 12–13; 15:1–7. Paulus menasihati orang-orang Roma untuk hidup sebagaimana pantasnya Orang Suci.

2. Anda mungkin ingin mengundang seorang penyanyi solo atau sebuah kelompok kecil untuk menyanyikan atau memainkan lagu “Aku Anak Allah” (Nyanyian Rohani, no. 144, atau Buku Nyanyian Anak-anak, 2) atau “Kurasakan Kasih Juruselamat” (Buku Nyanyian Anak-anak, 42). Bila ini tidak mungkin, Anda mungkin ingin mempersiapkan diri untuk menyanyikan satu atau kedua lagu ini bersama anggota kelas.

3. Saran untuk mengajar: Dalam suratnya kepada orang-orang Roma, Paulus mengingatkan para pengajar tentang pentingnya mematuhi asas-asas yang mereka ajarkan (Roma 2:21–22). Teladan Anda dapat mengajar anggota kelas lebih daripada perkataan Anda. Perlihatkan kepada anggota kelas bahwa kesaksian Anda terhadap asas Injil datang dari mematuhi asas-asas tersebut setiap hari (Yohanes 7:17). Lihat Mengajar, Tiada Pemanggilan

yang Lebih Mulia [36123 299], halaman 18–19).

Pengembangan Pelajaran yang Disarankan

Kegiatan Penarik Perhatian

Sebagaimana dianggap patut, gunakan kegiatan berikut atau satu kegiatan Anda sendiri untuk memulai pelajaran.

Suruhlah seorang anggota kelas membaca Roma 3:10. Jelaskan bahwa dalam ayat ini Paulus bukanlah menasihatkan bahwa tidak ada orang yang pernah melakukan perbuatan yang benar; sebaliknya, dia menegaskan bahwa tidak seo-rang pun di bumi ini benar secara sempurna. Kristus adalah satu-satunya oseo-rang yang pernah menjalani kehidupan yang sepenuhnya tanpa dosa. Semua orang lain pernah melakukan dosa (lihat juga Roma 3:23).

• Ketika kita telah berdosa, apa yang harus kita lakukan agar menjadi bersih kembali? (Beriman kepada Kristus dan bertobat dari dosa-dosa kita agar kita dapat menerima kuasa pembersihan dari Kurban Tebusan-Nya).

Jelaskan bahwa sekali kita melakukan dosa, kita tidak dapat menjadi sepenuh-nya bersih kembali dengan usaha sendiri. Pelajaran ini akan membahas bagai-mana kita dapat menjadi bersih melalui Kurban Tebusan Yesus Kristus, sebuah proses yang Paulus sebut pembenaran.

Pembahasan dan Penerapan Tulisan Suci

Dengan penuh doa pilihlah bagian-bagian tulisan suci dan pertanyaan-pertanya-an ypertanyaan-pertanya-ang akpertanyaan-pertanya-an paling memenuhi kebutuhpertanyaan-pertanya-an pertanyaan-pertanya-anggota kelas. Doronglah pertanyaan-pertanya-anggota kelas untuk membagikan kesaksian mereka terhadap ajaran-ajaran dan asas-asas yang dibahas dalam pelajaran ini.

1. Kita dibenarkan karena iman kepada Yesus Kristus

Baca dan bahaslah Roma 2–5. Mintalah anggota kelas untuk membaca dengan keras ayat-ayat yang dipilih. Jelaskan bahwa Paulus telah menulis kepada para anggota Gereja di beberapa daerah yang telah kembali menerapkan Hukum Musa, karena percaya bahwa kepatuhan ketat terhadap hukum ini perlu untuk keselamatan. Meskipun para orang Suci di Roma kuat dalam Injil (Roma 1:8), Paulus menulis surat ini untuk menekankan bahwa pembenaran dan keselamatan datang melalui iman kepada Kristus, bukan melalui pekerjaan dari Hukum Musa. • Dalam suratnya, Paulus berusaha untuk membantu para Orang Suci Roma

untuk memahami ajaran pembenaran. Apa artinya dibenarkan? (Didamaikan dengan Allah, diampuni dari hukuman dosa, serta dinyatakan benar dan tanpa dosa).

• Mengapa kita perlu dibenarkan? (lihat Roma 3:10–12, 23; lihat juga Alma 7:21. Kita semua telah menyakiti Allah dan menjadi tidak bersih karena dosa. Karena tidak ada yang tidak bersih dapat tinggal dengan Allah kita haruslah dibenar-kan agar dapat kembali kepada-Nya).

• Apa yang Paulus ajarkan mengenai bagaimana kita dibenarkan? (lihat Roma 3:24, 28; 5:1–2; lihat juga 2 Nefi 2:6. Kita dibenarkan karena kasih karunia Yesus Kristus dan iman kita kepada-Nya). Apakah kasih karunia itu? (Bantuan atau kekuatan ilahi). Bagaimana bantuan ilahi ini disediakan bagi kita? (lihat Roma 5:8–11; 2 Nefi 2:7–8. Kasih karunia Yesus Kristus disediakan bagi kita melalui Kurban Tebusan-Nya). Mengapa perlu bagi kita untuk beriman agar sepenuhnya menerima kasih karunia Juruselamat?

• Paulus menjelaskan bahwa pembenaran datang melalui kasih karunia Yesus Kristus, bukan karena “melakukan Hukum Taurat” (Roma 3:20, 24, 28). Mengapa kita tidak dapat menerima pembenaran dan keselamatan semata-mata melalui perbuatan kita? (lihat Mosia 2:20–21; Alma 22:14).

• Banyak orang telah mengartikan tulisan Paulus bahwa kita dapat dibenarkan melalui iman semata tanpa perbuatan baik. Apa hubungan antara tindakan (atau perbuatan) kita dengan pembenaran melalui kasih karunia Kristus? (lihat Roma 3:31; Yakobus 2:14–18, 24; 2 Nefi 25:23; A&P 88:38–39). Nabi Joseph Smith berkata, “Untuk dibenarkan di hadapan Allah kita harus saling mengasihi: kita harus mengatasi kejahatan; kita harus mengunjungi yang yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan kita harus menjaga diri kita tidak dicemarkan dunia: karena kebajikan seperti itu mengalir dari sum-ber besar ibadah yang murni, memperkuat iman kita dengan menambahkan

setiap sifat yang baik yang menghiasi anak-anak Yesus yang diberkati. Kita dapat berdoa pada masa-masa berdoa; kita dapat mengasihi sesama kita seperti menga-sihi diri kita sendiri, dan setia dalam kesengsaraan, karena kita tahu bahwa pahala dari yang demikian adalah lebih besar dalam kerajaan surga. Betapa itu merupakan suatu penghiburan! Betapa besar sukacitanya!” (Teachings of the

Prophet Joseph Smith, diseleksi oleh Joseph Fielding Smith [1976], 76).

2. Kita dapat dilahirkan kembali dan menjadi pewaris bersama Kristus.

Baca dan bahaslah ayat-ayat yang dipilih dari Roma 6 dan 8.

• Paulus membandingkan pembaptisan dengan kematian, penguburan, dan kebangkitan. Bagaimana pembaptisan melambangkan kematian, penguburan, dan kebangkitan (kelahiran baru)? (lihat Roma 6:3–4; A&P 76:50–52).

Bagaimana pembaptisan merupakan suatu kelahiran baru bagi Anda?

Jelaskan bahwa pembaptisan dengan pencelupan merupakan suatu lambang dari kelahiran kembali rohani kita. Ketika kita masuk ke bawah air, itu adalah lambang bahwa kita menguburkan diri kita yang lama ke dalam kuburan. Ketika kita keluar dari air, kita secara simbolis telah tercuci bersih. Kita telah menjadi orang baru yang telah membuat perjanjian untuk mengikuti Kristus. • Bagaimana kita dapat mempertahankan kebersihan dan “hidup yang baru”

(Roma 6:4) yang kita alami saat pembaptisan? (Jawaban dapat mencakup

dengan memperbarui perjanjian baptisan kita ketika mengambil sakramen setiap minggu, dengan bertobat dan mencari pengampunan dari Tuhan, dan dengan memulai setiap hari dengan tekad yang diperbarui untuk melayani Allah). • Apakah artinya “memikirkan hal-hal yang dari daging” (lihat Roma 8:5–6).

Apa akibatnya memikirkan hal-hal dari daging? (lihat Roma 8:6–8, 13). Bagaimana kita dapat menghilangkan hal-hal daging dari pikiran dan hati kita? Bagaimana Anda telah diberkati ketika Anda memilih untuk memikir-kan hal-hal yang dari roh?

• Paulus bersaksi “bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Roma 8:16). Bagaimana Anda terpengaruh oleh pengetahuan bahwa Anda adalah seorang anak Allah? Apa yang diungkapkan oleh pernyataan ini mengenai kapasitas dan potensi Anda? Penatua Dallin H. Oaks berkata, “Pertimbangkan kekuatan dari gagasan yang diajarkan dalam nyanyian kesukaan kita ‘Aku Anak Allah’ (Nyanyian Rohani, 144 .... Inilah jawaban dari salah satu pertanyaan besar tentang kehidupan, ‘Siapakah saya?’ Saya adalah seorang anak Allah dengan garis keturunan roh dari orang tua surgawi. Asal usul itu mendefenisikan potensi kekal kita. Gagasan yang penuh kekuatan itu adalah suatu obat antidepresi yang manjur. Itu dapat memperkuat kita masing-masing untuk membuat pilihan-pilihan yang benar dan untuk mencari yang terbaik dalam diri kita. Tanamkan dalam benak seorang muda gagasan yang kuat bahwa dia adalah seorang anak Allah, dan Anda telah memberikan harga diri dan motivasi untuk bergerak menen-tang masalah-masalah kehidupan” (dalam Conference Report, Oktober 1995, 31; atau Ensign, Nopember 1995, 25).

Bila Anda mengatur agar lagu “Aku Anak Allah” dinyanyikan atau dimainkan sebagai nomor musik khusus, mintalah penyanyi solo atau kelompok kecil itu untuk menyajikannya sekarang. Atau nyanyikanlah bersama anggota kelas (lihat bagian “Persiapan”).

• Janji besar apa yang Paulus katakan akan diterima oleh anak-anak Allah? (lihat Roma 8:17). Apakah artinya menjadi pewaris bersama Kristus? (lihat A&P 76:50, 54–70). Apa yang harus kita lakukan untuk menerima warisan agung ini? (lihat A&P 76:51–53).

• Bagaimana mengetahui bahwa kita adalah anak-anak Allah dan calon pewaris bersama Kristus dapat membantu kita bertahan terhadap godaan-godaan dunia ini? (lihat Roma 8:18, 28, 31; lihat juga Roma 5:3–5). Bagaimana Anda telah melihat “segala sesuatu … mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia” (Roma 8:28).

• Apa yang Paulus ajarkan dalam Roma 8:35–39 mengenai kasih Yesus Kristus? Bagaimana Anda telah merasakan kasih Juruselamat dalam kehidupan Anda? Perbedaan apa yang telah diciptakan oleh kasih-Nya dalam kehidupan Anda? Bila Anda telah mengatur agar lagu “Kurasakan Kasih Jurus’lamat” dinyanyi-kan atau dimaindinyanyi-kan sebagai nomor musik khusus, mintalah penyanyi solo atau kelompok kecil itu untuk menyajikannya sekarang. Atau nyanyikanlah bersama anggota kelas (lihat bagian “Persiapan”).

3. Kita hendaknya hidup sebagaimana pantasnya Orang Suci.

Baca dan bahaslah ayat-ayat yang dipilih dari Roma 12–13; 15:1–7.

• Paulus mendesak para Orang Suci Roma untuk mempersembahkan diri mereka sendiri sebagai suatu “persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah” (Roma 12:1). Bagaimana kita dapat memper-sembahkan diri kita sebagai persembahan yang hidup bagi Allah? (lihat 3 Nefi 9:20; A&P 59:8).

Penatua Bruce R. McConkie menjelaskan, “Untuk mempersembahkan [diri sendiri] sebagai persembahan yang hidup adalah untuk tampil dengan hati yang patah dan jiwa yang penuh sesal melalui kepatuhan” (Doctrinal New

Testament Commentary, 3 jilid [1966–1973], 2:292).

• Paulus menasihati para Orang Suci Roma “janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini” (Roma 12:2). Apa saja cara kita berusaha menjadi serupa dengan dunia dewasa ini? Bagaimana kita dapat mengatasi kecenderungan ini? (lihat Roma 12:2).

• Roma 12 dan 13 mencatat banyak sifat Orang Suci yang sejati. Suruhlah anggo-ta kelas mengenali sifat-sifat ini, dan tuliskanlah di papan tulis. (Anda dapat membagi kelas menjadi kelompok-kelompok kecil dan menugasi setiap kelom-pok untuk menyelidiki sebagian dari pasal tersebut). Kemudian bahaslah perta-nyaan-pertanyaan berikut mengenai beberapa dari sifat-sifat ini: Mengapa sifat ini penting untuk dikembangkan? Apa yang dapat kita lakukan minggu ini untuk lebih mengembangkan sifat ini?

• Bagaimana Paulus mengajar kita untuk memperlakukan musuh kita? (lihat Roma 12:19–21). Berkat-berkat apa dapat datang dalam kehidupan kita bila kita memperlakukan musuh kita demikian? Teladan apa yang telah Anda lihat mengenai seseorang yang menggunakan kebaikan hati untuk mengatasi kejahatan atau niat buruk?

• Perintah apa yang dikatakan Paulus yang mencakup semua perintah lainnya? (lihat Roma 13:8–9). Bagaimana perintah ini mencakup semua perintah lainnya? (lihat Roma 13:10).

• Apa yang Paulus ajarkan mengenai bagaimana anggota yang kuat dalam iman hendaknya menanggapi anggota yang lemah imannya? (lihat Roma 15:1–7). Bagaimana seseorang yang kuat dalam iman dapat membantu orang yang lemah?

Penutup Tekankan bahwa adalah melalui iman kepada Yesus Kristus dan hidup yang saleh kita dapat dibenarkan—dinyatakan benar dan didamaikan dengan Allah. Bersaksilah bahwa kita adalah anak-anak Allah dan memiliki potensi untuk menjadi pewaris bersama Kristus bila kita memiliki iman kepada-Nya dan hidup sebagaimana yang diperintahkan-Nya kepada kita.

Gagasan Mengajar

Tambahan Bahan berikut melengkapi garis besar pelajaran yang disarankan. Anda mung-kin ingin menggunakan satu atau keduanya dari gagasan-gagasan ini sebagai bagian dari pelajaran.

1. “Aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil” (Roma 1:16)

Suruhlah seorang anggota kelas membaca Roma 1:16.

• Bagaimana kita dapat memperlihatkan bahwa kita mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil Yesus Kristus? (lihat 1 Petrus 3:15 untuk satu saran. Tuliskan jawaban anggota kelas di papan tulis, dan doronglah setiap anggota kelas untuk melakukan setidaknya satu di antaranya selama minggu mendatang).

2. Kegiatan remaja

Berikan kepada setiap anggota kelas secarik kertas dan sebuah pena atau pensil. Suruhlah anggota kelas menuliskan di kertas mereka pertanyaan berikut dari Roma 8:31:

“Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Anda mungkin ingin menggunakan perkataan dari Terjemahan Joseph Smith terhadap, yang memberikan bagian terakhir dari kalimat ini sebagai “siapakah yang dapat menang melawan kita?”)

Bahaslah bagaimana pernyataan ini dapat memperkuat anggota kelas dalam kehidupan mereka sehari-hari. Doronglah anggota kelas untuk menempatkan kartu itu di tempat yang sering dapat mereka lihat.

Pelajaran

37

Yesus Kristus: “Yang Memimpin