• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur

Dalam dokumen Turnitin HAKI Kritik Hadis (Halaman 70-81)

Bayu Pamungkas, Muhammad Noupal Murtiningsih

Abstrak

Skripsi ini diberi judul “Rajah dalam Kepercayaan Masyarakat Desa Gunung Mas Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur”alasan utama mengambil judul ini karena masih ada saja masyarakat yang menganggap bahwa percayaterhadap rajah bukanlah termasuk perbuatan syirik, karena masyarakat meyakini bahwa rajah hanya sebagai sarana saja.

Rumusan masalah dalampenelitian ini ialahPertama, bagaimana kepercayaan masyarakat desa Gunung Mas terhadap rajah. Kedua, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi masyarakat desa Gunung Mas percaya terhadap rajah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan kepercayaan rajah di desa Gunung Mas, dan untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat desa Gunung Mas percaya terhadap rajah.Jenis penelitian skripsi ini yaitu penelitian lapangan dengan menggunakan jenis data kualitatif.

Sumber data yang digunakan ialah sumber data primer yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari masyarakat pengguna rajah, tokoh sepiritual, tokoh adat, dan tokoh agama, dan sumber data sekunder yaitu sumber data yang dihasilkan dari buku-buku, hasil karya ilmiah, hasil penelitian, serta literatur. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan verifikasi (penyimpulan). Hasil penelitian dalam permasalahan ini dapat disimpulkan bahwa di dalam kepercayaan

masyarakat desa Gunung Mas terhadap rajah mempunyai beberapa pandangan terhadap rajahantara lain, yaitu kepercayaan rajah sebagai sarana,kepercayaan rajah sebagai tulisan arab dan simbol,kepercayaan rajah sebagai aspek keimanan,dankepercayaan rajah sebagai kekuatan magis. Adapun faktor yang mempengaruhi masyarakat percaya terhadap rajah antara lain yaitu, faktor agama, faktor pendidikan, faktor keluarga, faktor lingkungan, dan faktor budaya.

Pendahuluan

Masyarakat desa Gunung Mas kecamatan Belitang kabupaten Ogan Komering Ulu Timur adalah masyarakat yang mayoritas memeluk agama Islam. Secara teologis, suatu kegiatan keagamaan tidak mustahil bergeser dari kemurniannya bila bercampur dengan tradisi, karena terkesan sebagai kepercayaan bahkan keyakinan. Menurut Robenson Smith “Suatu upacara bisa tetap, walau berlatar belakang keyakinan, namun maksud dan doktrinnya berubah-ubah”.74

Keyakinanrajah adalah suaru kepercayaan tradisional yang diturunkan dari generasi ke generasi menurut tradisi. Pada umumnya orang akan percaya bahwa lebih dari satu orang. Iman ini menghasilkan nilai bagi kehidupan. Nilai-nilai tersebut kemudian membudaya dalam tradisi-tradisi yang seterusnya diwariskan secara turun-temurun dan mengikat kelompok masyarakat yang menganutnya, dikarenakan memang tradisi tersebut sulit untuk dirubah walaupun ada perubahan hal itu sangat lamban.75

Pada prinsipnyarajah didasarkan pada kepercayaan pada kekuatan gaib, atau lebih dari sekadar wilayah fisik (metafisik). Kepercayaan pada rajah, yang tidak terlihat, iblis, supranatural, dan ajaib berada di luar wilayah imajinasi dan imajinasi, tetapi para filsuf manusia di masa lalu menemukan sesuatu yang lain.

74 Koenjaraningrat, Sejarah Antropolgi 1, (Jakarta: Aksara Baru, 1982), hlm. 67.

75 Damanhuri Basyir, Tauhid Kalami (Akidah Islam), (Banda Aceh: Fakultas Ushuluddin, 2014), hlm. 31.

Konsep agama adalah fundamental, menurut Taylor, yang mendefinisikan dasar rajah dimulai dengan kepercayaan dan animisme.76

Rajahyakni jimat yang dapat dibuat menjadi potongan-potongan kertas, batu mulia, pelat logam atau beberapa benda ajaib, yang di tulis atau di ukir di madia tersebut. Ada banyak rajah itu sendiri, salah satunya para ilmuwan mengatakan banyak tentang rajah. Rajahadalah jimat yang ditulis dalam bahasa Arab, di mana tato tertulis ayat-ayat al-Qur’an dan ayat-ayat dalam aksara Arab yang diyakini memiliki kekuatan magis. Para diktator percaya bahwa tato dapat memberikan alternatif solusi atas masalah yang mereka hadapi, tergantung dari niat si pemakai dan maksud dari tato tersebut. Menyelesaikan aplikasi tato akan mengikuti berbagai prosedur yang dijelaskan oleh desainer tato.77

Masyarakat Gunung Mas memiliki banyak aktivitas dan aktivitas dalam kesehariannya. Sebelum bekerja dalam profesinya, masyarakat Gunung Mas seringkali mempersiapkan kebutuhan fisik dan material, kecuali perencanaan eksternal, dan menyiapkan ide-ide mereka sendiri, yang dapat berupa kekuatan internal dan eksternal manusia. Dibawah kekuatan super, masyarakat Gunung Mas menggunakan tato jimat dari ayat al-Qur’an sebagai kekuatan gaib dengan menempatkan ayat-ayat tertentu dalam jumlah besar, baik berupa kain atau kertas, memiliki peran dan tujuan yang berbeda. Amalan desa Gunung Mas yang Dipimpin Al-Qur’antelah berubah dalam karya mistik makhluk gaib tanpa perlu mempelajari dan menganalisis penjelasan oleh penulis bermasalah yang harus digali secara mendalam.

Gunung Mas juga menganggap rajah sebagai sesuatu yang diyakini melindungi atau melindungi diri dari hal-hal yang tidak di inginkan seperti gangguan jin dan makhlik gaib lainnya. Selain kepercayaan tersebut, masyarakat Gunung Mas meyakini bahwa menulis atau menggunakan rajah bukanlah sesuatu yang dianggap syirik atau mengganggu agama Islam, karena merajah menggunakan abjad Arab, dan agama masyarakat Gunung Mas. Jimat tertulis

76 Bustanuddin Agus, Keyakinan Hidup: Sebuah Pengantar Antropologi Keagamaan, cet-1, (Jakarta: Grafindo Persada, 2006), hlm. 63-64.

77 Anwar Mujahidin, Menelaah Tanda-Tanda Penggunaan Ayat Al-Qur’an Sebagai Jimat dan Kehidupan Masyarakat Ponorogo, Jurnal Kalam, Vol. 10 Tidak. Kami 1, 2016, hlm. 44

jika Anda menggunakan tulisan Arab sebagai tato, maka itu tidak bertentangan dengan Islam. Orang juga beranggapan bahwa tato hanya untuk orang biasa, karena semua manfaat tato berasal dari Allah SWT.

Metode Penelitian

Jenis penelitian dalam jurnal ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan data kualitatif. Data penting adalah data primer dan data sekunder. Informasi dasar adalah informasi yang diterima langsung dari komunitas tato dan komunitas,gambar tokoh spiritual, tokoh dan tokoh agama, sedangkan yang kedua adalah data dari buku, proyek penelitian, hasil penelitian, dan literatur. Proses pengumpulan data berdasarkan analisis, wawancara dan pengumpulan data. Proses analisis data dilakukan dengan mengompresi data, menampilkan data dalam analisis (akhirnya).

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Kepercayaan Masyarakat Desa Gunung Mas Terhadap Rajah

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di Desa Gunung Mas, terdapat berbagai persepsi masyarakat tentang tato, antara lain:

Kepercayaan Rajah Sebagai Sarana

Dalam hal ini, rajah didasarkan pada kepercayaan masyarakat bahwa tato hanya sebagai sarana atau perantara untuk mendapatkan kekuasaan dari Allah SWT saja. Dalam hal ini, penggunaan tato adalah ide seperti produk lainnya.

Karena yang jelas semua yang ada di dunia ini tidak bisa diusahakan kecuali atas kehendak Allah SWT.Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh peneliti lokal di Gunung Mas, penulis mengidentifikasi jenis-jenis tato berikut ini:

Rajah Penglaris

Orang menganggap grafik penjualan sebagai eksperimen, kepercayaan lebih baik dari waktu ke waktu. Mereka melakukan ini tidak hanya untuk kepentingan berjualan di toko, tetapi juga untuk gaya hidup yang mereka hasilkan. Misalnya, ada praktik khusus penduduk setempat, terutama petani, pekerja, dan pedagang. Amalan desa Gunung Mas mengacu pada al-Qur’an

sebagai wiridan/peringatan yang dianggap sebagai cara pertama untuk memulai atau memajukan suatu usaha. Praktek ini adalah apa yang ingin mereka lakukan dengan hidup mereka. Jadi beberapa orang menggunakan tato sebagai pedagang kaki lima.

Menurut pak Krisna, seorang seniman tato lokal, mengatakan dia telah melihat pamannya menggunakan tato yang biasanya dia simpan di dompetnya, dan tato untuk membawa berkah atau keberuntungan.

Rajah untuk Bepergian Jauh

MenggunakanRajah, sering digunakan oleh masyarakat untuk keselamatan dan keamanan saat bepergian jarak jauh. Karena kita tidak tahu kapan bencana akan datang, orang-orang menggunakan tato ini untuk melindungi diri mereka sendiri. Seperti yang orang pikirkan, karena tato ini, Tuhan selalu menyelamatkan mereka. Karena yang terpenting dalam iman ini adalah tidak melupakan bahwa segala sesuatunya berasal dari Tuhan, dan memohon kepada Sang Pencipta untuk berada dalam pemeliharaan-Nya dimanapun kita berada.

Hal yang sama berlaku untuk pak Sariman, kata dia, merujuk pada berbagai bentuk dan kegunaan tato, seperti tato dengan huruf dan simbol Arab, yang digunakan sebagai perlindungan, perjalanan, dan otoritas. Menurutnya, tato itu didapatnya saat kuliah di perguruan pencak silat

Kepercayaan Rajah Sebagai Tulisan Arab dan Simbol

Rajahdalam hal ini adalah abjad, garis, atau abjad Arab yang digunakan pada kertas, kulit, kain, kayu atau benda lainnya. Rajahsendiri memiliki banyak segi dan manfaat, setiap tanda atau tato memiliki makna yang hanya diketahui oleh orang bijak. Tanda dan tato tidak disebutkan secara eksplisit, siapa pun yang ingin mencetak atau membawa tato harus tahu tentang ilmu pengetahuan.

Contoh tato seperti abjad dan simbol Arab yang pernah ditemui para ilmuwan di kota Gunung Mas adalah sebagai berikut:

Rajah untuk Kewibawan

Hukum adalah proses penulisan sebuah ayat al-Qur’an untuk menyampaikan aura kekuasaan, membuka aura budaya dan memunculkan kharisma dalam diri manusia. Dengan tato ini, seseorang akan bisa menjadi juru kunci, pemimpin bos yang dicintainya. Juga, akan lebih mudah untuk

mengalahkan orang yang memiliki fondasi yang tepat di dalam dirimu. Dan kecantikan Anda akan menjadi penyebab rasa malu bagi orang-orang. Hal yang sama berlaku untukpak Sariman yang memiliki tato mengatakan bahwa tato juga bisa digunakan untuk menunjukkan kecantikan atau memperlihatkan wajah bayi perempuan saat ditato.

Kepercayaan Rajah Sebagai Aspek Keimanan

Agama tradisional dan rajah juga telah menyebar ke minoritas, karena kurangnya pemahaman tentang Islam, sehingga orang percaya bahwa rajah adalah ekspresi Islam, seperti yang Anda katakan. pengaruh manusia super, seperti mengutip ayat-ayat Al-Qur’an di media sosial. Menurut pak Manuri, pencurian juga terjadi di Syam-sul Ma’arif, dan Tajul Muluk’.Ini memiliki berbagai metode untuk membuat, menggunakan, dan menato.7810

Hal lain pakMuatahmid, menurutnya, diajarkan Islam untuk percaya pada yang gaib. Karena yang penting di dunia ini bukan kelimanya, tapi ada banyak hal tak kasat mata di sekitar kita yang tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang, mereka adalah bagian dari manusia. Jadi, dalam hal ini, beberapa dari mereka memilih tato sebagai sesuatu untuk ditaruh di atasnya untuk melindunginya agar tidak dilukai oleh lebih dari satu orang.Contoh agama tato yang ditemukan oleh seorang penulis di desa Gunung Mas adalah:

RajahPemagaran atau Keselamatan Rumah

Penduduk desa Gunung Mas percaya bahwa itu akan melindungi bangunan dari kekacauan jin, serta perlindungan dari kejahatan. Satu-satunya cara orang menggunakan tato adalah menempel di dinding rumah. Dalam situasi ini tato dilakukan sebagai cara untuk mengingat Allah, bukan untuk terlibat di dalamnya, terutama dalam acara-acara yang tidak hanya untukdia menulis.

Kebijaksanaan adalah menolak sihir dan mampu menyerah dan membawa makanan.Menurut warga desa Gunung Mas, penegasan ini dilakukan dengan meletakkannya di ambang pintu atau dikubur di samping rumah.

Hal ini menurut bapak Gosar, yang menggunakan tato ini karena menghadapi situasi yang buruk, yaitu, sebelum dia menggunakan tato

78 10Wawancara dengan Manuri sebagai pemuka agama, 27 Juli 2021.

ini, saudaranya menderita penyakit kronis yang tidak kunjung sembuh.

Tragisnya, dia dibawa ke rumah sakit beberapa kali, tanpa perubahan. Jadi dia membawanya ke barak dan, menurut saudaranya iblis, dia mengunci pintu rumahnya, dan ada sebuah makam di sudut.

Rajah Kalung

Penulis juga menemukan bahwa masyarakat Gunung Mas masih memakai tato di leher mereka, dan tato tidak hanya dipakai oleh orang dewasa tetapi juga oleh anak-anak. Karena anak-anak di bawah usia 5 tahun sering mendapatkan tato ini.Menurut Ny. Endang mengaku memiliki tato di lehernya karena mengalami kecelakaan yang tidak disengaja. Artinya, bayi menangis terus menerus tanpa alasan yang jelas hingga wajahnya membiru, namun bedanya saat bayi menangis, ia tidak menangis, dan ia menangis berteriak seperti kerasukan setan. Anak itu dibawa ke psikiater, menurut ibu Endang Olu.

Kepercayaan Rajah Sebagai Kekuatan Magis

Hal ini diyakini memiliki kekuatan super yang diyakini dapat memberdayakan karyawannya seperti pencegahan, sihir, aura terbuka, kasih sayang dan banyak lagi. Untuk tato ini biasanya digunakan oleh mahasiswa pencak silat dan di terima oleh gurunya, dan yang menggunakan tato ini memiliki bahasa dan tampilan tersendiri, maka bahannya akan menjadi traktor yang efektif. Jenis tato yang dipercaya sebagai sakti yang penulis temukan di desa Gunung Mas ini adalah:

Rajah sabuk

Dari hasil survey dan wawancara, penulis menemukan bahwa Gunung Mas memakai tato ikat pinggang. Menurut pak Latif, tato adalah tato yang ditulis pada seutas tali yang digunakan sebagai pelindung dari segala bencana, untuk mencegah bencana, untuk memudahkan mencari pertolongan, menghindari gangguan dan santet dan jin, perlindungan dan keselamatan, welas asih, aura terbuka, dan sebagainya. - sesuatu yang lain. Tato itu ia buat sendiri saat kuliah di perguruan pencak silat sekitar 13 tahun lalu.

Rajah Cincin

Penulis juga melihat sekelompok masyarakat Gunung Mas memakai kalung berbentuk cincin. Seperti yang disebutkan sebelumnyapakMuhtar Faruddin, dia menggunakan tato ini untuk menangkal kejahatan. Menurutnya, banyak manfaat dari tato cincin ini selain melindungi pemakainya dari cedera, juga bisa digunakan untuk tujuan medis, atau dihentikan oleh orang asing.

minumlah dari segelas air dan minumlah untuk mereka yang gelisah.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Desa Gunung Mas Percaya terhadap Rajah

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di desa Gunung Mas, banyak faktor yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap raja, antara lain agama, kebutuhan pendidikan, kerabat, wisata lingkungan dan budaya.

Faktor Agama

Iman adalah ekspresi keyakinan tentang rajah. Menurut pak Masduki, pada dasarnya tato berasal dari Islam, jelas pembahasan tentang tato yang tertulis dalam kitab Syamsul Ma’arif, tato memiliki karakter Arab dan ada juga yang mungkin, karena melakukan tato memerlukan persyaratan khusus.

Upacara keagamaan seperti pembacaan doa dll.

Menurut Ari, kebanyakan orang yang ditato adalah Muslim, karena tato berasal dari Islam, inilah yang membuat orang percaya dan percaya, sehingga mereka memakai tato, karena mengira tato itu. doktrin Islam.

Dari hasil survei dan wawancara tersebut, penulis dapat menjelaskan bahwa pembuat tato adalah agen yang tidak memahami rajah, dan ada wali yang mempercayai rajah. Dari sini dapat disimpulkan bahwa orang percaya pada rajah karena kesalahpahaman dan interpretasi rajah. Mereka mempercayainya karena hanya mengikuti huruf dan simbol yang tertulis dalam aksara Arab.

Faktor Pendidikan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh desa Gunung Mas, para pembuat tato tidak berpendidikan, meskipun masih ada sebagian umat beragama yang masih ingin ditato.Menurut Pak Katino, tato sering digunakan oleh orang yang mengerti Rajah, tetapi jauh dari pendidikan, sebagai orang dewasa, mereka yang menggunakan Rajah sering tidak berpendidikan, bahkan ada orang. yang

menyandang gelar sarjana. tato tapi tidak banyak, karena mereka biasanya tidak percaya pada tato.

Faktor Keluarga

Berkenaan dengan hal tersebut, penulis mendapat informasi dari desa Gunung Mas tentang penggunaan rajah di keluarganya, yang diikuti hanya rajah pada awalnya sampai menyebar ke seluruh keluarga, menurut Bapak Gosar, katanya. Dia pertama kali membuat tato karena dia melihat orang tuanya, dan kakeknya juga memakai tato, jadi dia mulai menggunakan tato untuk melindungi keluarganya dari cedera, dan menyuruh istrinya untuk menggunakan tato secara tidak tepat.

Faktor Lingkungan

Berdasarkan hasil survey yang penulis peroleh dari salah satu warga di Gunung Mas yang menemukan tetangganya berobat visioner. Pak Katino mengatakan bahwa pada awalnya dia tidak percaya pada hal-hal seperti itu, tetapi setelah melihat apa yang terjadi ketika orang-orang kesurupan, mereka meminum tato pada orang-orang seperti itu, yang membuatnya percaya bahwa tato bisa.

Faktor Budaya

Menurut pak Masduki, tato sudah ada sejak lama dan masih banyak digunakan dan diyakini oleh banyak orang hingga saat ini, karena para guru mewariskan tato secara turun-temurun untuk diajarkan kepada anak-anaknya.

Siapa pun yang mengetahui tato akan selalu membagikannya kepada orang lain, dan niat agar tato tidak luntur oleh waktu.

Penutup

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwadalam kepercayaan masyarakat desa Gunung Mas terhadap rajah, ada empat pandangan tentang rajah.

adalah: (1)Percaya pada rajah sebagai sarana, adalah meyakini bahwa rajah adalah bagian dari hukum Tuhan. Oleh karena itu, melakukan rajah adalah satu-satunya jalan atau perantara kekuasaannya dari Allah SWT. (2)Kepercayaan pada tato sebagai abjad dan simbol Arab, artinya: orang percaya begituJika tato itu ditulis dalam bahasa Arab atau ditulis dalam tulisan Arab, mereka menganggapnya sebagai

ajaran Islam. (3)Agama rajah sebagai bagian dari agama, yang merupakan salah paham terhadap agama yang dianut masyarakat, sehingga mereka menganggap bahwa tato itu dari ajaran Islam, lalu kenapa orang tidak percaya dengan keyakinan agama, tato? Perangkat perlindungan dari tak terlihat. (4) Kepercayaan kepada rajah itu seperti kekuatan gaib, yaitu kepercayaan kepada rajah memiliki kekuatan gaib yang dapat membantu manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Alasan mengapa masyarakat Gunung Mas percaya pada rajah adalah: (1) Agama karena kurangnya pemahaman masyarakat tentang agama, mereka menganggap rajah berakar pada ajaran Islam. (2) Pentingnya pendidikan, karena banyak pembuat tato di desa Gunung Mas adalah orang tua atau sesepuh masyarakat yang berpendidikan rendah untuk mempercayai tato. (3) Kepentingan keluarga, karena keluarga adalah pendidikan dasar bagi seseorang, banyak tato mempengaruhi keluarga. (4) Lingkungan, karena di desa Gunung Mas rajah bukanlah sesuatu yang asing, sehingga melihat dan mendengar manfaat rajah membuat masyarakat menggunakannya. (5) Budaya.

Daftar Pustaka

Abdullah, Amin. 1989. Agama dan Hukum. Jakarta: Rajwali.

Agus, Bustanuddin. 2006. Kepercayaan pada kehidupan manusia, Pengantar Antropologi. Jakarta: Eze Grafindo Perkasa.

Ahmad, Presiden. 2009. Pengetahuan Kharamah dan Shamanisme. Klaten:

Wafa Pers.

Basyir, Damanhuri. 2014. Tauhid Kalami (Keyakinan Islam). Banda Aceh:

seksi Usuluddin.

Dhavamony, Mariasusai. 1995. Fenomenologi Agama. Yogyakarta: Kanisius.

El Hafidy, Asad. 1964. Sekolah agama yang tidak dikenal di Indonesia. Makassar:

Ghalia Indonesia.

Koenjaraningrat. 1982. Sejarah Manusia 1. Jakarta: Perjanjian Baru.

Mujahidin, Anwar. Temukan simbolisme penggunaan ayat-ayat Alquran sebagai jimat dalam kehidupan Masyarakat Ponorogo. Koran Kalam.

jilid 10 Tidak. 1. 2016.

Wawancara, dan Bpk. Mustahmid sebagai masyarakat Rajah, 10 Juli 2021 dan 20.00 WIB

Wawancara, bersama Ibu End, 10 Juli 2021 pukul 14.00 WIB

Wawancara, Dengan Masduki sebagai kepala urusan agama, 10 Juli 2021 dan 19.30 WIB

Wawancara, Dengan Masduki sebagai kepala urusan agama, 10 Juli 2021 dan 19.30 WIB

Wawancara,Dengan Pak Ari sebagai kota Gunung Mas, 30 Juli 2021, 19.30 WIB Wawancara,Pak Latif warga Desa Gunung Mas, 27 Juli 2021 Pukul 19.00 WIB Wawancara,Dengan Bapak Muhlisin sebagai warga Desa Gunung Mas, 10 Juli

2021, 19.50 WIB

Wawancara,bersama ayahnyaMuhtar Faruddinselaku kota Desa Gunung Mas, 15 Juli 2021, pukul 19.40 WIB

Wawancara,Dengan Pak Sariman sebagai penulis raja, 10 Juli 2021, 19.30 WIB Wawancara,Dengan Pak Sariman sebagai penulis raja, 10 Juli 2021, 19.30 WIB Wawancara,Dengan Gosar sebagai Desa Gunung Mas, 28 Juli 2021, 19.30 WIB Wawancara,Dengan Gosar sebagai Desa Gunung Mas, 28 Juli 2021, 19.30 WIB Wawancara,Katino sebagai umat beragama, 10 Juli 2021, 19.15 WIB

Wawancara,Katino sebagai umat beragama, 10 Juli 2021, 19.15 WIB Wawancara,Peran Manuri sebagai pemuka agama, 27 Juli 2021, 19.50 WIB Wawancara,Dengan Mas Herlian sebagai Desa Gunung Mas, 30 Juli 2021,

19.30 WIB

Wawancara,Dengan Mas Krisna sebagai penulis raja, 14 Juli 2021, pukul 15.00 WIB

Dalam dokumen Turnitin HAKI Kritik Hadis (Halaman 70-81)