• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keberatan PPh, PPN dan PPnBM

Dalam dokumen Modul Administrasi Perpajakan (Halaman 116-122)

Keberatan, Banding, dan Gugatan

8.4. Keberatan PPh, PPN dan PPnBM

8.5.4. Tata Cara Penyeles aian Permo hon an Keberat an PPh, PPN dan PPnBM di KPP

8.4.1.1. Prosedur Kerja

8.4.1.1.1. Wajib Pajak mengajukan permohonan keberatan ke Kantor Pelayanan Pajak

melalui Tempat Pelayanan Terpadu.

8.4.1.1.2. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima surat permohonan kemudian

meneliti kelengkapan persyaratannya sesuai dengan ketentuan. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya belum lengkap, dihimbau kepada Wajib Pajak untuk melengkapinya. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya sudah lengkap, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu mencetak Bukti Penerimaan Surat (BPS) dan Lembar Pengawasan Arus Dokumen (LPAD). BPS diserahkan kepada Wajib Pajak sedangkan LPAD digabungkan dengan surat permohonan beserta kelengkapannya. Selain BPS, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu juga memberikan Lembar Isian Surat Keberatan. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu kemudian merekam surat permohonan dan dilanjutkan dengan meneruskan surat permohonan beserta kelengkapannya ke Account Representative.

8.4.1.1.3. Account Representative meneliti persyaratan formal keberatan. Dalam hal berkas keberatan tidak memenuhi persyaratan, Account Representative membuat konsep Surat Pemberitahuan Surat Keberatan Tidak Memenuhi Persyaratan Formal dan meneruskannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

8.4.1.1.4. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan memaraf konsep Surat

Pemberitahuan Surat Keberatan Tidak Memenuhi Persyaratan Formal kemudian meneruskannya ke Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

8.4.1.1.5. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani Surat

Pemberitahuan Surat Keberatan Tidak Memenuhi Persyaratan Formal.

8.4.1.1.6. Surat Pemberitahuan Surat Keberatan Tidak Memenuhi Persyaratan Formal

ditatausahakan di Seksi Pelayanan (SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak) dan disampaikan kepada Wajib Pajak melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP).

8.4.1.1.7. Dalam hal permohonan dapat diproses lebih lanjut, Account Representative

membuat konsep Surat Pemberitahuan Surat Keberatan Memenuhi Persyaratan Formal dan meneruskannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

8.4.1.1.8. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan memaraf konsep Surat

Pemberitahuan Surat Keberatan Memenuhi Persyaratan Formal dan

meneruskannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

8.4.1.1.9. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani Surat

Pemberitahuan Surat Keberatan Memenuhi Persyaratan Formal.

8.4.1.1.10. Surat Pemberitahuan Surat Keberatan Memenuhi Persyaratan Formal ditatausahakan di Seksi Pelayanan (SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak) dan disampaikan kepada Wajib Pajak melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP).

8.4.1.1.11. Atas permohonan keberatan yang memenuhi persyaratan formal, Account Representative meneruskan permohonan keberatan ke Seksi Pelayanan untuk dibuatkan Surat Pengantar ke Kantor W ilayah/KPDJP.

8.4.1.1.12. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak Lembar Penelitian Kelengkapan Berkas, Lembar Pengawasan Penelitian Berkas Keberatan, membuat konsep Surat Pengantar dan meneruskannya kepada Kepala Seksi Pelayanan beserta berkas permohonan dari Wajib Pajak.

8.4.1.1.13. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep Surat Pengantar dan meneruskannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak beserta berkas permohonan dari Wajib Pajak.

8.4.1.1.14. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menandatangani Surat Pengantar dan meneruskannya kepada Kepala Seksi Pelayanan.

8.4.1.1.15. Kepala Seksi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk menatausahakan dan mengirim Surat Pengantar, Surat Keberatan Wajib Pajak, Lembar Pengawasan Arus Dokumen, Lembar Isian Surat Keberatan, Pemberitahuan Surat Keberatan Memenuhi Persyaratan Formal, Lembar Penelitian Kelengkapan Berkas, Lembar Pengawasan Penelitian Berkas Keberatan, Salinan Laporan Pemeriksaan Pajak Lengkap yang sudah dilegalisasi oleh Kepala Seksi Pelayanan.

8.4.1.1.16. Pelaksana Seksi Pelayanan menatausahakan Surat Pengantar beserta berkas permohonan, dan berkas terkait lainnya (SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak) dan menyampaikannya ke Kantor Wilayah atau Direktorat Keberatan dan Banding melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP).

8.4.1.1.17. Proses selanjutnya dilaksanakan di Kantor Wilayah (SOP Tata Cara Penyelesaian Permohonan Keberatan di Kanwil) atau di Direktorat Keberatan dan Banding KPDJP (SOP Tata Cara Penyelesaian Permohonan Keberatan di KPDJP).

8.4.1.1.18. Proses selesai. 8.4.1.2. Bagan Arus (Flow Chart)

Lihat Lampiran 68.

8.5. Banding

8.6.5. Tata Cara Penyelesaian Permintaan Surat Uraian Banding dari Pengadil an Pajak

8.5.1.1. Prosedur Kerja

8.5.1.1.1. Kepala Bidang Pengurangan, Keberatan, dan Banding menerima Permintaan

Banding dari Pengadilan Pajak yang telah didisposisi Kepala Kantor Wilayah (SOP Penerimaan Dokumen di Kanwil) serta menugaskan dan memberikan disposisi kepada Kepala Seksi Pengurangan Keberatan dan Banding untuk memprosesnya.

8.5.1.1.2. Kepala Seksi Pengurangan, Keberatan, dan Banding menerima disposisi dan

menugaskan Penelaah Keberatan untuk membuat konsep Surat Uraian Banding.

8.5.1.1.3. Penelaah Keberatan membuat konsep Surat Uraian Banding kemudian

menyerahkannya kepada Kepala Seksi Pengurangan, Keberatan, dan Banding.

8.5.1.1.4. Kepala Seksi Pengurangan, Keberatan, dan Banding meneliti dan memaraf

konsep Surat Uraian Banding kemudian menyerahkannya kepada Kepala Bidang Pengurangan, Keberatan, dan Banding.

8.5.1.1.5. Kepala Bidang Pengurangan Keberatan dan Banding menelaah dan memaraf konsep Surat Uraian Banding.

8.5.1.1.6. Kepala Kantor Wilayah menyetujui dan menandatangani Surat Uraian Banding.

8.5.1.1.7. Pelaksana Seksi Pengurangan Keberatan dan Banding menatausahakan dan

mengirimkan Surat Uraian Banding. Proses pengiriman Surat Uraian Banding ini diproses dalam SOP Penyampaian Dokumen di Kanwil.

8.5.1.1.8. Proses selesai.

8.5.1.2. Bagan Arus (Flow Chart) Lihat Lampiran 69.

8.6.6. Tata Cara Persiapan Sidang di Pengadilan Pajak

8.5.2.1. Prosedur Kerja

8.5.2.1.1. Kepala Bidang Pengurangan Keberatan dan Banding menerima Surat Undangan

Sidang dari Pengadilan Pajak setelah mendapat disposisi dari Kepala Kantor Wilayah (SOP Tata Cara Penerimaan Dokumen di Kantor Wilayah) kemudian menugaskan Penelaah Keberatan.

8.5.2.1.2. Penelaah Keberatan menyiapkan Surat Tugas Menghadiri Sidang paling lambat

satu hari sebelum dilaksanakannya sidang di Pengadilan Pajak berdasarkan Surat Undangan Sidang dari Pengadilan Pajak. Jika diperlukan menghadirkan pemeriksa, Penelaah Keberatan sesegera mungkin mengirimkan Surat Permintaan untuk Menghadirkan Pemeriksa sebelum diadakannya sidang di Pengadilan Pajak.

8.5.2.1.3. Penelaah Keberatan membuat SIK dalam rangka menghadiri sidang di Pengadilan

Pajak yang ditanda tangani oleh Kepala Bidang Pengurangan, Keberatan dan Banding. Dalam hal sidang dihadiri oleh Kepala Bidang Pengurangan, Keberatan dan Banding maka SIK ditandatangani oleh Kepala Kantor Wilayah.

8.5.2.1.4. Pelaksana Seksi Pengurangan, Keberatan, dan Banding menatausahakan dan

menyampaikan Surat Tugas Menghadiri Sidang, SIK, dan Surat Permintaan untuk Menghadirkan Pemeriksa kepada Pemeriksa dan Penelaah Keberatan.

8.5.2.1.5. Penelaah Keberatan sesegera mungkin mempelajari, menganalisis dan

memahami ketentuan formal pengajuan banding atau gugatan. Dalam hal sidang sudah pernah dilaksanakan sebelumnya, maka Penelaah Keberatan mempelajari berkas hasil persidangan sebelumnya.

8.5.2.1.6. Penelaah Keberatan hadir dalam persidangan, mengisi daftar absen kehadiran

8.5.2.1.7. Penelaah Keberatan dan Pemeriksa berkoordinasi (disebut Tim Sidang Banding) dalam menghadiri, menjawab, memberikan keterangan terhadap setiap pertanyaan dalam proses sidang berlangsung. Jika dalam persidangan, diperlukan acara rekonsiliasi maka Tim Sidang Banding wajib mengikutinya meskipun pada akhirnya tidak menyetujui koreksi yang disengketakan dan ditulis dalam laporan acara rekonsiliasi.

8.5.2.1.8. Tim Sidang Banding wajib mencatat dalam Laporan (Catatan) Sidang yang berisi

pertanyaan hakim maupun pemohon banding, jawaban, statement atau

pernyataan yang disampaikan dalam proses persidangan.

8.5.2.1.9. Tim Sidang Banding melaporkan hasil sidang kepada atasan atas hasil sidang

yang telah diikuti agar dapat diikuti proses dan perkembangan sengketa yang sedang disengketakan.

8.5.2.1.10. Proses selesai. 8.5.2.2. Bagan Arus (Flow Chart)

Lihat Lampiran 70.

8.6. Gugatan

8.6.1. Tata Cara Penyelesaian Surat Tanggapan

8.6.1.1. Prosedur Kerja

8.6.1.1.1. Kepala Bidang Pengurangan, Keberatan, dan Banding menerima Surat

Permintaan Uraian Tanggapan dari Pengadilan Pajak yang telah didisposisi oleh Kepala Kantor Wilayah (SOP Penerimaan Dokumen di Kanwil) kemudian menugaskan Kepala Seksi terkait untuk membuat Surat Tanggapan.

8.6.1.1.2. Kepala Seksi terkait meneliti Surat Permintaan Uraian Tanggapan dan

menugaskan Penelaah Keberatan untuk membuat konsep Surat Tanggapan.

8.6.1.1.3. Penelaah Keberatan membuat konsep Surat Tanggapan dan menyampaikan

kepada Kepala Seksi Pengurangan, Keberatan, dan Banding.

8.6.1.1.4. Kepala Seksi Pengurangan, Keberatan, dan Banding meneliti dan memaraf

konsep Surat Tanggapan kemudian menyampaikan ke Kepala Bidang Pengurangan, Keberatan, dan Banding.

8.6.1.1.5. Kepala Bidang Pengurangan, Keberatan, dan Banding menelaah dan memaraf

konsep Surat Tanggapan kemudian menyampaikan ke Kepala Kantor Wilayah.

8.6.1.1.6. Kepala Kantor Wilayah menyetujui dan menandatangani Surat Tanggapan.

8.6.1.1.7. Pelaksana Seksi Pengurangan Keberatan dan Banding menatausahakan dan

mengirimkan Surat Tanggapan ke Pengadilan Pajak melalui Bagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di Kanwil).

8.6.1.1.8. Proses selesai. 8.6.1.2. Bagan Arus (Flow Chart)

Lihat Lampiran 71.

8.6.2. Tata Cara Pelaksanaan Putusan Gugatan Atau Bandin g

8.6.2.1. Prosedur kerja

8.6.2.1.1. Account Representative menerima Putusan Gugatan/Banding Pengadilan Pajak

yang berasal dari Badan Peradilan Pajak yang telah diproses dengan SOP Tata

Cara Penatausahaan Surat Keputusan Pembetulan/Keberatan/Banding/

Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi di Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

8.6.2.1.2. Account Representative meneliti Putusan Gugatan/Banding Pengadilan Pajak dan

membuat draft Pelaksanaan Putusan Pengadilan Pajak kemudian meneruskannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

8.6.2.1.3. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi setelah meneliti dan memberikan

persetujuan draft Pelaksanaan Putusan Pengadilan Pajak, serta

menyampaikannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

8.6.2.1.4. Kepala Kantor Pelayanan Pajak memberikan persetujuan atas draft Pelaksanaan

Putusan Pengadilan Pajak.

8.6.2.1.5. Kepala Seksi Pelayanan menerima konsep Pelaksanaan Putusan Pengadilan

Pajak dan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk mencetak konsep Pelaksanaan Putusan Pengadilan Pajak.

8.6.2.1.6. Pelaksana Seksi Pelayanan mencetak konsep Pelaksanaan Putusan Pengadilan

Pajak dan menyerahkannya kepada Kepala Seksi Pelayanan.

8.6.2.1.7. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep Pelaksanaan Putusan

Pengadilan Pajak dan meneruskannya ke Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

8.6.2.1.8. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani Pelaksanaan

Putusan Pengadilan Pajak.

8.6.2.1.9. Account Representative menindaklanjuti Pelaksanaan Putusan Pengadilan Pajak

tersebut:

Dalam hal terdapat pajak yang lebih dibayar, maka diproses dengan SOP Tata

Cara Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP)

Dalam hal terdapat imbalan bunga atas kelebihan pembayaran pajak atau atas

kelebihan pembayaran sanksi administrasi, maka diproses dengan SOP Tata Cara Penerbitan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)

Dalam hal terdapat lebih bayar atau pembayaran lebih atas ketetapan, maka diproses dengan SOP Tata Cara Penyelesaian Penghitungan Lebih Bayar (PLB)

8.6.2.1.10. Pelaksanaan Putusan Pengadilan Pajak ditatausahakan di Seksi Pelayanan (SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak) dan dikirimkan kepada Wajib Pajak melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP). 8.6.2.1.11. Proses selesai.

8.6.2.2. Bagan Arus (Flow Chart) Lihat Lampiran 72.

Dalam dokumen Modul Administrasi Perpajakan (Halaman 116-122)