• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembayaran PajakPembayaran Pajak

Dalam dokumen Modul Administrasi Perpajakan (Halaman 63-72)

Pembayaran Pajak

4.1.

4.1. PenerimaanPenerimaan

4.3.

4.3.1. 1. Tata CTata Cara Peara Penyusunnyusun an Rencana Pan Rencana Penerimaan Pajaenerimaan Pajak Berdasarkan Potensi Pajak,k Berdasarkan Potensi Pajak, Perkembangan Ekonomi Dan Keuangan

Perkembangan Ekonomi Dan Keuangan 4.1.1.1.

4.1.1.1. Prosedur Prosedur KerjaKerja 4.1.1.1.1.

4.1.1.1.1. Kepala Kantor Kepala Kantor menerima Rencana menerima Rencana Penerimaan Pajak Penerimaan Pajak dari Kepala Sdari Kepala Seksieksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, dan IV (SOP Tata Cara Penyusunan Estimasi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, dan IV (SOP Tata Cara Penyusunan Estimasi Penerimaan Pajak Per-Wajib Pajak) dan menugaskan Kepala Seksi Pengolahan Penerimaan Pajak Per-Wajib Pajak) dan menugaskan Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi untuk mengkompilasi menjadi

Data dan Informasi untuk mengkompilasi menjadi Rencana Penerimaan Kantor.Rencana Penerimaan Kantor.

4.1.1.1.2.

4.1.1.1.2. Kepala SKepala Seksi Pengolahan eksi Pengolahan Data dan Data dan Informasi Informasi menerima menerima Rencana PRencana Penerimaanenerimaan Pajak yang telah disetujui Kepala Kantor Pelayanan Pajak dan menugaskan Pajak yang telah disetujui Kepala Kantor Pelayanan Pajak dan menugaskan Pelaksana untuk mengkompilasi rencana penerimaan pajak tersebut.

Pelaksana untuk mengkompilasi rencana penerimaan pajak tersebut. 4.1.1.1.3.

4.1.1.1.3. Pelaksana Pelaksana menghimpun damenghimpun dan n mengkompilasi Rencana mengkompilasi Rencana Penerimaan Penerimaan Pajak Pajak daridari Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, dan IV, membuat konsep Nota Dinas Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, dan IV, membuat konsep Nota Dinas Pengantar, dan menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengolahan Data dan Pengantar, dan menyampaikan kepada Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi.

Informasi. 4.1.1.1.4.

4.1.1.1.4. Kepala SKepala Seksi Pengolahan eksi Pengolahan Data dan Data dan Informasi Informasi meneliti dmeneliti dan memaraf an memaraf RencanaRencana Penerimaan Pajak Kantor Pelayanan Pajak, konsep Nota Dinas Pengantar, dan Penerimaan Pajak Kantor Pelayanan Pajak, konsep Nota Dinas Pengantar, dan menyampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

menyampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak. 4.1.1.1.5.

4.1.1.1.5. Kepala Kantor Pelayanan Kepala Kantor Pelayanan Pajak meneliti dan Pajak meneliti dan menandatangani Rencanamenandatangani Rencana Penerimaaan Pajak Kantor Pelayanan Pajak dan konsep Nota Dinas Pengantar, Penerimaaan Pajak Kantor Pelayanan Pajak dan konsep Nota Dinas Pengantar, kemudian mengembalikan kepada Kepala Seksi Pengolahan Data dan

kemudian mengembalikan kepada Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi.Informasi.

4.1.1.1.6.

4.1.1.1.6. Kepala Seksi Kepala Seksi Pengolahan Pengolahan Data dan Data dan Informasi menugaskan Informasi menugaskan Pelaksana untPelaksana untukuk mengirimkan Rencana Penerimaan Pajak Kantor Pelayanan Pajak ke Kantor mengirimkan Rencana Penerimaan Pajak Kantor Pelayanan Pajak ke Kantor Wilayah.

Wilayah. 4.1.1.1.7.

4.1.1.1.7. Pelaksana Pelaksana menyampaikan menyampaikan Rencana Rencana Penerimaan Penerimaan Pajak Pajak Kantor Kantor Pelayanan Pelayanan PajakPajak yang telah ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Pajak ke Subbagian Umum yang telah ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Pajak ke Subbagian Umum untuk dikirim ke Kantor Wilayah melalui SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di untuk dikirim ke Kantor Wilayah melalui SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP (SOP Tata Cara Pembuatan Rencana Kerja Bidang Dukungan Teknis dan KPP (SOP Tata Cara Pembuatan Rencana Kerja Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi).

4.1.1.1.8.

4.1.1.1.8. Proses Proses selesai.selesai. 4.1.1.2.

4.1.1.2. Bagan Bagan Arus Arus (Flow (Flow Chart)Chart) Lihat Lampiran 48. Lihat Lampiran 48.

4.2.

4.2. PengeluaranPengeluaran

4.

4.3.3.1. 1. Tata Tata Cara Cara PenerPener bibi tan Surat Perinttan Surat Perint ah ah MembayarMembayar a a KelKel ebiebi han Pajak han Pajak (S(SPPMKMKP)P) 4.2.1.1.

4.2.1.1. Prosedur Prosedur KerjaKerja 4.2.1.1.1.

4.2.1.1.1. Wajib Pajak Wajib Pajak menyampaikan menyampaikan permohonan permohonan pengembalian pengembalian pembayaran pembayaran pajak pajak keke Kantor Pelayanan Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu.

Kantor Pelayanan Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu. 4.2.1.1.2.

4.2.1.1.2. Petugas TPetugas Tempat Pempat Pelayanan Telayanan Terpadu menerierpadu menerima surat ma surat permohonan kpermohonan kemudianemudian meneliti kelengkapan persyaratannya sesuai dengan ketentuan. Dalam hal surat meneliti kelengkapan persyaratannya sesuai dengan ketentuan. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya belum lengkap, dimohon kepada Wajib Pajak permohonan beserta persyaratannya belum lengkap, dimohon kepada Wajib Pajak untuk melengkapinya. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya sudah untuk melengkapinya. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya sudah lengkap, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu akan mencetak BPS dan LPAD. lengkap, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu akan mencetak BPS dan LPAD. BPS akan diserahkan kepada Wajib Pajak sedangkan LPAD akan digabungkan BPS akan diserahkan kepada Wajib Pajak sedangkan LPAD akan digabungkan dengan surat permohonan beserta kelengkapannya. Petugas Tempat Pelayanan dengan surat permohonan beserta kelengkapannya. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu kemudian merekam surat permohonan dan dilanjutkan dengan Terpadu kemudian merekam surat permohonan dan dilanjutkan dengan

meneruskan surat permohonan beserta kelengkapannya ke Account

meneruskan surat permohonan beserta kelengkapannya ke Account

Representative. Representative. 4.2.1.1.3.

4.2.1.1.3. Account Account Representative Representative memproses memproses pengembalian pengembalian kelebihan kelebihan pembayaran pembayaran pajakpajak dalam hal terdapat:

dalam hal terdapat:

a. Pajak yang lebih dibayar sebagaimana tercantum dalam Surat Ketetapan a. Pajak yang lebih dibayar sebagaimana tercantum dalam Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Pajak Lebih Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) Undang

Undang--Undang KUP; (SOP Tata Cara Undang KUP; (SOP Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak)Penerbitan Surat Ketetapan Pajak)

b.

b. Pajak yang seharusnya tidak terutang Pajak yang seharusnya tidak terutang sebagaimana tercantum dalam Sursebagaimana tercantum dalam Suratat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) Undang

Undang--Undang KUP; (SOP Tata Cara Penyelesaian PermohonanUndang KUP; (SOP Tata Cara Penyelesaian Permohonan

Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang)

Terutang) c.

c. Pajak yang lebih dibayar sebagaimana tercantum dalam SPajak yang lebih dibayar sebagaimana tercantum dalam Surat Ketetapanurat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B Undang Undang Pajak Lebih Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B Undang Undang KUP; (SOP Tata Cara Penyelesaian SPT Tahunan Lebih Bayar)

KUP; (SOP Tata Cara Penyelesaian SPT Tahunan Lebih Bayar)

d. Pajak yang lebih dibayar sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan d. Pajak yang lebih dibayar sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17C Undang

Pasal 17C Undang--Undang KUP; (SOP Tata Cara Penyelesaian PermohonanUndang KUP; (SOP Tata Cara Penyelesaian Permohonan

Pengembalian Pendahuluan Pajak Penghasilan (PPh) untuk Wajib Pajak Patuh Pengembalian Pendahuluan Pajak Penghasilan (PPh) untuk Wajib Pajak Patuh

dan SOP Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pengembalian Pendahuluan dan SOP Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pengembalian Pendahuluan PPN untuk Wajib Pajak Kriteria Tertentu Khusus Wajib Pajak Patuh)

PPN untuk Wajib Pajak Kriteria Tertentu Khusus Wajib Pajak Patuh)

e. Pajak yang lebih dibayar sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan e. Pajak yang lebih dibayar sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17D Undang

Pasal 17D Undang--Undang KUP;Undang KUP;

f.

f. Pajak yang Pajak yang lebih dibayar lebih dibayar karena diterbitkan karena diterbitkan Surat KeputuSurat Keputusan Keberatan san Keberatan atauatau Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung; Putusan Banding atau Putusan Peninjauan Kembali dari Mahkamah Agung;

(SOP Tata Cara Penatausahaan Surat Keputusan

(SOP Tata Cara Penatausahaan Surat Keputusan

Keberatan/Banding/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak dan Surat Keberatan/Banding/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi di Seksi Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi di Seksi Pengawasan dan Konsultasi)

Pengawasan dan Konsultasi)

g. Pajak yang lebih dibayar karena diterbitkan Surat Keputusan Pembetulan g. Pajak yang lebih dibayar karena diterbitkan Surat Keputusan Pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Undang Undang KUP; (SOP Tata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 Undang Undang KUP; (SOP Tata Cara Penatausahaan Surat Keputusan Pembetulan di Seksi Pengawasan dan Cara Penatausahaan Surat Keputusan Pembetulan di Seksi Pengawasan dan Konsultasi)

Konsultasi) h.

h. Pajak yang lebih dibayar karena diterbitkan SurPajak yang lebih dibayar karena diterbitkan Surat Keputusan Penguranganat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi atau Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi Sanksi Administrasi atau Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 Undang Undang KUP; (SOP Tata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 Undang Undang KUP; (SOP Tata Cara Penatausahaan Surat Keputusan Keberatan/Banding/Pengurangan atau Cara Penatausahaan Surat Keputusan Keberatan/Banding/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi di Seksi Pengawasan dan Konsultasi) Penghapusan Sanksi Administrasi di Seksi Pengawasan dan Konsultasi) i.

i. Pajak yang lePajak yang lebih dibayar karbih dibayar karena diterbitkan Surena diterbitkan Surat Keputusan at Keputusan PenguranganPengurangan Ketetapan Pajak atau Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak Ketetapan Pajak atau Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 Undang Undang KUP; (SOP Tata sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 Undang Undang KUP; (SOP Tata Cara Penatausahaan Surat Keputusan Keberatan/ Banding/Pengurangan atau Cara Penatausahaan Surat Keputusan Keberatan/ Banding/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi di Seksi Pengawasan dan Konsultasi) Penghapusan Sanksi Administrasi di Seksi Pengawasan dan Konsultasi)  j.

 j. Jumlah Jumlah imbalan imbalan bunga bunga yang yang tercantum tercantum dalam dalam Surat Surat Keputusan Keputusan PemberianPemberian Imbalan Bunga. (SOP Tata Cara

Imbalan Bunga. (SOP Tata Cara Penerbitan Surat Perintah Membayar ImbalanPenerbitan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga)

Bunga) 4.2.1.1.4.

4.2.1.1.4. Account RepreAccount Representative meminta sentative meminta informasi informasi utang pajak utang pajak ke Seksi ke Seksi Penagihan,Penagihan, dalam hal Wajib Pajak yang bersangkutan terdaftar juga di Kantor Pelayanan dalam hal Wajib Pajak yang bersangkutan terdaftar juga di Kantor Pelayanan Pajak lain, Account Representative meminta informasi utang pajak ke Kantor Pajak lain, Account Representative meminta informasi utang pajak ke Kantor Pelayanan Pajak lokasi Wajib Pajak terdaftar dengan membuat juga surat Pelayanan Pajak lokasi Wajib Pajak terdaftar dengan membuat juga surat pengantar untuk kemudian diparaf oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi pengantar untuk kemudian diparaf oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi dan ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

4.2.1.1.5. Penyelesaian surat konfirmasi tunggakan pajak di Seksi Penagihan atau Kantor Pelayanan Pajak terkait diproses dengan SOP Tata Cara Menjawab Konfirmasi Data Tunggakan Wajib Pajak.

4.2.1.1.6. Seksi Penagihan atau Kantor Pelayanan Pajak terkait meneruskan jawaban

konfirmasi utang pajak kepada Account Representative.

4.2.1.1.7. Account Representative kemudian meneliti surat jawaban dan data tunggakan

pajak yang diterima baik dari Seksi Penagihan atau dari Kantor Pelayanan Pajak

lain. Apabila terdapat tunggakan pajak, proses dilanjutkan dengan

pemindahbukuan (SOP Tata Cara Pemindahbukuan (Pbk)).

4.2.1.1.8. Apabila masih terdapat kelebihan pembayaran pajak yang masih tersisa, proses

dilanjutkan dengan melengkapi data Nothit SKPKPP, SKPKPP dan SPMKP. Data kemudian diproses oleh case management. Account Representative kemudian mencetak dan memaraf Nothit SKPKPP, kemudian menyampaikannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

4.2.1.1.9. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti, memaraf Nothit SKPKPP,

memberikan persetujuan (approve) pada sistem atas penerbitan SKPKPP dan SPMKP, dan menyampaikan Nothit SKPKPP kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

4.2.1.1.10. Kepala Kantor Pelayanan Pajak memaraf Nota Penghitungan dan memberikan persetujuan (approve) pada sistem atas penerbitan SKPKPP dan SPMKP.

4.2.1.1.11. Kepala Seksi Pelayanan menerima Nothit SKPKPP dan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk mencetak dokumen hasil persetujuan.

4.2.1.1.12. SPMKP dibuat dalam rangkap 4 (empat) dengan peruntukan sebagai berikut:

Lembar ke-1 dan lembar ke-2 untuk KPPN;

Lembar ke-3 untuk Wajib Pajak yang bersangkutan; dan

Lembar ke-4 untuk KPP yang menerbitkan SPMKP.

4.2.1.1.13. Pelaksana Seksi Pelayanan melakukan pencetakan konsep SKPKPP dan SPMKP. 4.2.1.1.14. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan memaraf SKPKPP dan SPMKP dan

menyampaikan konsep tersebut kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

4.2.1.1.15. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani SKPKPP dan SPMKP.

4.2.1.1.16. SKPKPP dan SPMKP ditatausahakan di Seksi Pelayanan (SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak) dan disampaikan ke Wajib Pajak dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP).

4.2.1.2. Bagan Arus (Flow Chart) Lihat Lampiran 49.

4.3.2. Tata Cara Penerbit an Surat Perin tah Membayar Imbal an Bu ng a (SPMIB)

4.2.2.1. Prosedur Kerja

4.2.2.1.1.  Account Representative memproses pembayaran imbalan bunga kepada Wajib

Pajak dalam hal terdapat:

a. keterlambatan pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (3) Undang-Undang KUP; ( SOP Tata Cara Penerbitan Surat Ketetapan Pajak, SOP Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pengembalian Kelebihan Pembayaran Pajak yang Seharusnya Tidak Terutang, SOP Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pengembalian Pendahuluan Pajak Penghasilan (PPh) untuk Wajib Pajak Patuh, dan SOP Tata Cara Penyelesaian Permohonan Pengembalian Pendahuluan PPN untuk Wajib Pajak Kriteria Tertentu Khusus Wajib Pajak Patuh);

b. keterlambatan penerbitan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B ayat (3) Undang-Undang KUP; ( SOP Tata Cara Penyelesaian SPT Tahunan Lebih Bayar );

c. kelebihan pembayaran pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17B ayat (4) Undang-Undang KUP;

d. kelebihan pembayaran pajak karena pengajuan keberatan, permohonan banding, atau permohonan peninjauan kembali dikabulkan sebagian atau seluruhnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27A ayat (1) Undang-Undang

KUP; (SOP Tata Cara Penatausahaan Surat Keputusan

Keberatan/Banding/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak dan Surat

Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi di Seksi

Pengawasan dan Konsultasi);

e. kelebihan pembayaran pajak karena Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Pengurangan Ketetapan Pajak, atau Surat Keputusan Pembatalan Ketetapan Pajak atas surat ketetapan pajak atau Surat Tagihan Pajak mengabulkan sebagian atau seluruhnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27A ayat (1a) Undang-Undang KUP; (SOP Tata Cara Penatausahaan Surat Keputusan Pembetulan di Seksi Pengawasan dan Konsultasi dan SOP Tata Cara Penatausahaan Surat Keputusan Keberatan/Banding/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Pengurangan atau Penghapusan Sanksi Administrasi di Seksi Pengawasan dan Konsultasi);

f. kelebihan pembayaran sanksi administrasi berupa denda Pasal 14 ayat (4) dan/atau bunga Pasal 19 ayat (1) karena Surat Keputusan Pengurangan Sanksi Administrasi atau Surat Keputusan Penghapusan Sanksi Administrasi sebagai akibat diterbitkan Surat Keputusan Keberatan, Putusan Banding, atau Putusan Peninjauan Kembali yang mengabulkan sebagian atau seluruhnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27A ayat (2) Undang-Undang KUP. ( SOP Tata Cara Penatausahaan Surat Keputusan Keberatan/Banding/Pengurangan atau Pembatalan Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Pengurangan atau

Penghapusan Sanksi Administrasidi Seksi Pengawasan dan Konsultasi).

2.2.1.2.  Account Representative meminta informasi utang pajak ke Seksi Penagihan,

dalam hal Wajib Pajak yang bersangkutan terdaftar juga di Kantor Pelayanan Pajak lain,  Account Representative meminta informasi utang pajak ke Kantor Pelayanan Pajak lokasi Wajib Pajak terdaftar dengan membuat juga surat pengantar untuk kemudian diparaf oleh Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi dan ditandatangani Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

2.2.1.3. Penyelesaian surat konfirmasi tunggakan pajak di Seksi Penagihan atau Kantor

Pelayanan Pajak terkait diproses dengan SOP Tata Cara Menjawab Konfirmasi Data Tunggakan Wajib Pajak.

2.2.1.4. Seksi Penagihan atau Kantor Pelayanan Pajak terkait meneruskan jawaban

konfirmasi utang pajak kepada Account Representative.

2.2.1.5.  Account Representative kemudian meneliti surat jawaban dan data tunggakan

pajak yang diterima baik dari Seksi Penagihan atau dari Kantor Pelayanan Pajak

lain. Apabila terdapat tunggakan pajak, proses dilanjutkan dengan

pemindahbukuan (SOP Tata Cara Pemindahbukuan (Pbk)).

2.2.1.6. Apabila masih terdapat kelebihan pembayaran pajak yang masih tersisa,  Account

Representativemembuat dan melengkapi Nothit SKPIB, SKPIB, dan SPMIB. Data

kemudian diproses oleh case management.  Account Representative kemudian mencetak dan memaraf Nothit SKPIB dan menyampaikannya kepada Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

2.2.1.7. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti, memaraf Nothit SKPIB, dan

memberikan persetujuan (approve) pada sistem atas penerbitan SKPIB dan SPMIB.

2.2.1.8. Kepala Kantor Pelayanan Pajak memaraf Nothit SKPIB dan memberikan

persetujuan (approve) pada sistem atas penerbitan SKPIB dan SPMIB.

2.2.1.9. Kepala Seksi Pelayanan menerima Nothit SKPIB dan menugaskan Pelaksana

SKPIB dibuat dalam rangkap 3 (tiga) dengan peruntukan sebagai berikut a. Lembar ke-1 untuk Wajib Pajak yang bersangkutan;

b. Lembar ke-2 untuk KPKN;

c. Lembar ke-3 untuk KPP yang menerbitkan SKPIB.

SPMIB dibuat dalam rangkap 4 (empat) dengan peruntukan sebagai berikut: a. Lembar ke-1 dan lembar ke-2 untuk KPPN;

b. Lembar ke-3 untuk Wajib Pajak yang bersangkutan; c. Lembar ke-4 untuk Arsip KPP yang menerbitkan SPMIB.

2.2.1.10. Pelaksana Seksi Pelayanan melakukan pencetakan konsep SKPIB dan SPMIB

kemudian meneruskan konsep tersebut kepada Kepala Seksi Pelayanan.

2.2.1.11. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan memaraf SKPIB dan SPMIB kemudian

menyampaikan konsep tersebut kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

2.2.1.12. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani SKPIB dan

SPMIB.

2.2.1.13. SKPIB dan SPMIB ditatausahakan di Seksi Pelayanan (SOP Tata Cara

Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak) dan disampaikan ke Wajib Pajak dan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara melalui Subbagian Umum ( SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP).

2.2.1.14. Proses selesai.

4.2.2.2. Bagan Arus (Flow Chart)

Lihat Lampiran 50.

4.3. Pemindahbukuan

4.3.1. Tata Cara Penyelesai an Pemind ahbu kuan (Pbk)

4.3.1.1. Prosedur Kerja

4.3.1.1.1. Wajib Pajak mengajukan permohonan pemindahbukuan ke Kantor Pelayanan

Pajak melalui Tempat Pelayanan Terpadu karena salah atau kurang jelas mengisi Surat Setoran Pajak atau untuk pemecahan setoran pajak atau untuk tujuan lain. Permohonan pemindahbukuan dapat juga berasal dari Kantor Pelayanan Pajak lain (SOP Tata Cara Penerusan Permohonan Pemindahbukuan).

4.3.1.1.2. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima surat permohonan

pemindahbukuan kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya sesuai dengan ketentuan. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya belum lengkap, dihimbau kepada Wajib Pajak untuk melengkapinya. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya sudah lengkap, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu mencetak BPS dan LPAD. BPS diserahkan kepada Wajib Pajak sedangkan LPAD

digabungkan dengan surat permohonan beserta kelengkapannya. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu kemudian merekam surat permohonan dan dilanjutkan dengan meneruskan surat permohonan beserta kelengkapannya ke  Account Representative.

4.3.1.1.3. Pemindahbukuan dapat juga dikarenakan adanya kelebihan pembayaran pajak

atau adanya pemberian bunga kepada Wajib Pajak (berasal dari SOP Tata Cara Penerbitan Surat Perintah Membayar Kelebihan Pajak (SPMKP) atau dari SOP

Tata Cara Penerbitan Surat Perintah Membayar Imbalan Bunga (SPMIB)).

4.3.1.1.4.  Account Representative melakukan perekaman data pemindahbukuan serta

membuat konsep bukti pemindahbukuan dan uraian penelitian pemindahbukuan untuk disampaikan ke Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi.

4.3.1.1.5. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi meneliti dan memberikan persetujuan

dengan menandatangani uraian penelitian pemindahbukuan.

4.3.1.1.6. Kepala Kantor Pelayanan Pajak memberikan persetujuan dengan menandatangani

uraian penelitian pemindahbukuan.

4.3.1.1.7. Kepala Seksi Pelayanan menugaskan Pelaksana Seksi Pelayanan untuk

mencetak konsep bukti pemindahbukuan.

4.3.1.1.8. Pelaksana Seksi Pelayanan melakukan pencetakan konsep bukti

pemindahbukuan.

4.3.1.1.9. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep bukti pemindahbukuan

kemudian menyampaikannya kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

4.3.1.1.10. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani bukti pemindahbukuan.

4.3.1.1.11. Bukti pemindahbukuan diatatusahakan di Seksi Pelayanan ( SOP Tata Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak) dan disampaikan melalui Subbagian Umum (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP) ke Wajib Pajak atau ke Kantor Pelayanan Pajak yang meneruskan permohonan untuk kemudian disampaikan ke Wajib Pajak.

4.3.1.1.12. Proses selesai.

4.3.1.2. Bagan Arus (Flow Chart)

Lihat Lampiran 51.

4.3.2. Tata Cara Penerusan Permohon an Pemindahbu kuan (Pbk) ke KPP Tempat WP Terdaftar

4.3.2.1. Prosedur Kerja

4.3.2.1.1. Wajib Pajak mengajukan permohonan pemindahbukuan ke Kantor Pelayanan

4.3.2.1.2. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu menerima Surat Permohonan Pemindahbukuan kemudian meneliti kelengkapan persyaratannya sesuai dengan ketentuan. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya belum lengkap, dihimbau kepada Wajib Pajak untuk melengkapinya. Dalam hal surat permohonan beserta persyaratannya sudah lengkap, Petugas Tempat Pelayanan Terpadu mencetak BPS dan LPAD. BPS diserahkan kepada Wajib Pajak sedangkan LPAD digabungkan dengan surat permohonan beserta kelengkapannya. Petugas Tempat Pelayanan Terpadu kemudian merekam surat permohonan dan dilanjutkan dengan meneruskan surat permohonan beserta kelengkapannya ke Pelaksana Seksi Pelayanan.

4.3.2.1.3. Pelaksana Seksi Pelayanan membuat konsep surat pengantar penerusan

permohonan pemindahbukuan.

4.3.2.1.4. Kepala Seksi Pelayanan meneliti dan memaraf konsep Surat Pengantar

Penerusan Permohonan Pemindahbukuan dan meneruskannya ke Kepala Kantor Pelayanan Pajak.

4.3.2.1.5. Kepala Kantor Pelayanan Pajak menyetujui dan menandatangani Surat Pengantar

Penerusan Permohonan Pemindahbukuan.

4.3.2.1.6. Surat pengantar pemindahbukuan ditatausahakan di Seksi Pelayanan (SOP Tata

Cara Penatausahaan Dokumen Wajib Pajak) dan diteruskan melalui Subbagian Umum ke Kantor Pelayanan Pajak tempat SSP diadministrasikan beserta permohonan pemindahbukuan dari Wajib Pajak, sedangkan tembusan surat pengantarnya disampaikan ke Wajib Pajak (SOP Tata Cara Penyampaian Dokumen di KPP).

4.3.2.1.7. Surat pengantar pemindahbukuan beserta permohonan pemindahbukuan dari

Wajib Pajak kemudian diproses di Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar (SOP Tata Cara Pemindahbukuan (Pbk)).

4.3.2.1.8. Proses selesai.

4.3.2.2. Bagan Arus

Dalam dokumen Modul Administrasi Perpajakan (Halaman 63-72)